Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan
Jena dan juga pria yang belakangan diketahui namanya adalah Bondan, memasuki kamar dengan terburu-buru. Keduanya sudah tak tahan untuk bergelut dengan kenistaan.
Jena terlihat sudah sangat piawai dengan pekerjaannya, dan pengalaman yang didapatnya juga sudah cukup membuat pria itu bertekuk lutut.
Saat keduanya sedang berada ditengah gelombang hasrat yang menggebu, Bondan tanpa mengenakan pengaman menerobos masuk pertahanan Jena yang membeliak dengan kedua mata tajam.
Tatapan protesnya tak membuat pria berperut buncit itu menghentikan aksinya, dan ia terua memacu ritme permaianannya hingga akhirnya menyemburkan lahar hangat didalam rahim sang gadis.
Jena yang terengah-engah beranjak bangkit dari tidurnya. "Om, nakal banget--sih? Kenapa gak pakai pengaman?" protesnya dengan wajah kesal.
"Om gak suka pakai pengaman, rasanya gak enak," sahut pria itu sembari berbaring lemah. Perut buncitnya naik turun, mengikuti pergerakan nafasnya yang berat, sedangkan senjatanya masih berdiri dengan pergerakan yang mulai layu.
"Kalau Jena hamidun gimana, dong?" ia masih memasang wajah manyun dan bingung.
"Kamu kan pemgalaman, tinggal.makan nenas muda atau gugurkan saja," jawab pria itu dengan santainya.
Jena mengacak rambutnya. Jika saja bukan karena Iphone yang diinginkannya, maka tak sudi ia bermain dengan pria buncit tersebut, ditambah lagi ia harus direpotkan dengan mencari nenas muda untuk menggugurkan calon janinnya.
"Sudah, jangan cerewet. Ini pekerjaanmu, dan bukankah setiap pekerjaan ada resikonya? Nah, ini adalah salah satu resiko yang harus kamu terima," Bondan menanggapi protes yang dilayangkan oleh gadis sewaannya.
"Kemarilah, Om masih ingin main lagi, kamu kira harga Iphone murah, kamu harus melayani Om semalaman," pria itu menutut hak nya.
Seketika Jena membolakan kedua matanya. Bukankah perjanjiannya hanya tiga ronde saja? Lalu mengapa berubah dengan cepat? Jika saja sampai menginap, maka ia akan mendapati amarah ibunya.
Gadis itu terlihat sangat gelisah, ia harus mencari alasan untuk mengelabui sang ibu yang mana semua ini demi sebuah tuntutan gaya hidupnya yang hedonisme.
Bondan tak sabar melihat Jena yang diam termenung, ia beranjak bangkit, lalu menarik sang gadis hingga bertelungkup ditepian ranjang, dan kembali melakukan perzinahan itu, bahkan kini menggunakan jalur belakang, yang mana rawan akan penyakit HIV and Aids
Sementara itu, Kalia baru selesai membeli bahan yang dibutuhkan untuk membuat pesanannya besok. Ia melanjutkan kembali perjalanannya menuju klinik. Gadis itu akan me jemput ibundanya, dan sepertinya ia tidak percaya akan ucapan dari sang pemuda, jika ibunya sudah pulang kerumah.
Setibanya didepan klinik, ia bergegas memasuki ruang pendaftaran dan ingin melaporkan tentang pemulangan ibunya.
"Maaf, Dik. Menurut laporan yang tertulis, kalau ibu kamu sudah pulang sejak pagu, dan biaya tambahan sebesar dua juta juga sudah dilunasi oleh seseorang yang tidak imgin disebutkan namanya," jelas perawat tersebut, dengan begitu rinci.
Seketia Kalia tercengang mendengarnya. Ia mulai menerka, jika yang melunasi biaya tersbut tak lain dan tak bukan adalah Damar, siapa lagi jika bukan dia.
Hatinya kembali terenyuh melihat kebaikan yang dilakukan oleh sang pemuda secara diam-diam. Jujur saja, tidak ada yang kurang dari pemuda itu, tampan dan mapan, tetapi dirinya tidak dapat mungkin menggapai cinta sang pria, tembok penghalang terlalu tinggi untuk ia gapai.
Ya, sepertinya benih-benih kasih mulai tumbuh didalam hatinya, tetapi ia harus membuangnya jauh, sebelum berkembang terlalu besar, dan baginya sekedar mengangumi pria itu sudah lebih dari cukup.
Ia menoleh ke arah sang petugas tersebut, lalu mengulas senyim yang sangat tipis. "Oh, iya. Terimaksih, Bu. Saya permisi," ucapnya dengan sopan, lalu beranjak pergi.
Kalia kembali mengendarai motornya, dan kali ini ia menuju pulang ke rumah. Hari semakin senja, dan jika sang ibunda sudah tiba dirumah, pasti ia sangat khawatir akan dirinya yang tak juga kunjung pulang kerumah.
****
Safak menggantung dilangit senja. Kalia tiba didepan rumahnya, dan ia melihat jika ruangan sudah tampak terang, meski pintu tertutup.
"Alhamdulillah, ternyata beneran ibu sudah pulang," ucapnya dengan rasa syukur.
Saat motornya memasuki halaman rumah, terlihat Susi yang berdiri didepan teras sedang memantaunya. Ia.menatap.dengan sinis.
"Aduh, duh, anak gadis siapa ya, sudah hampir Maghrib baru pulang? Keluyuran kemana, tuh?" tanyanya dengan nada sindiran yang tajam.
"Eh, Bu Susi. Baru pulang beli bahan donat dan pesanan bihun goreng, Bu. Besok ada acara dari Dinas Pendidikan, jadi Kalia kebagian pesanan dari ibu Kepsek untuk ditampilkan besok," sahut Kalia dengan senyum datar.
"Hellleh, alasan saja, donat apaan? Udah kek paling enak saja donat kamu, yang iyanya kamu keluyuran gak jelas," Bu Susi terlihat kegus, dan masih khas dengan bibir kirinya yang ditarik ke atas.
"Oh, itu sih terserah ibu saja, mau percaya atau tidak."Kalia mengangkut kantong kresek berukuran besar yang memuat semua bahan kebutuhannya. "Yuk, Bu Susi, Kalia masuk dulu ya, soalnya udah mau Maghrib, takut kesambet, sebab jam segini rawan makhluk halus," balas gadis tersebut, dengan nada bercanda, tapi mampu membuat suhu tubuh Bu Susi memanas karena merasa tersindir.
Melihat tetangganya akan mengomel lagi, Kalia buru-buru masuk kedalam rumah, dan rasanya sangat buang-buang energi unruk meladeni ocehan sang wanita penggosip itu.
"Assalammualaikum," ucapnya dengan nyaring, dan hal itu membuat Yatmi keluar dari dapur.
"Waalaikum salam," sahutnya dengan begitu lembut.
Setibanya didalam rumah, ia disambut oleh Yatmi yang mengambil alih kantong kresek tersebut. "Ibu." Kalia mendekap sang wanita dengan penuh kerinduan. "Kalia tadi nyusul ke klinik, dan kata mereka sudah pulang." gadis itu mengecup kening sang ibunda, dan kembali mendekapnya, seolah ia.merasakan jika dunianya telah habis pada sang ibunda seorang.
"Iya, tadi ibu pulang saat pagi, dan ibu sudah sehat," ia meyakinkan puterinya.
"Ibu jangan capek, jaga kesehatan ibu," gadis itu terus saja bawel terhadap wanita tersebut.
"Iya. Kamu mandi sana, kita shalat Maghrib berjamaah, nanti ada yang ingin ibu tanyakan padamu," ujarnya dengan tenang, meskipun hatinya bergolak. Ia sangat pensaran akan pernyataan Susi dan Ratna pagi tadi, ditambah lagi dengan dress yang ia temukan dikeranjang kotor pakaian.
"Ok, Bu," sahutnya dengan kecupan yang kembali mendarat dipipi sang wanita, kemdian menuju kamarnya untuk mengganti pakaian seragam dan mandi.
Sementara itu, Susi menghubungi Jena yang tak juga pulang kerumah, dan ia mendapatkan balasan dari puterinya, jika gadis itu sedang menginap dirumah temannya, dan melukukan tugas kelompok memasak makanan untuk persiapan kunjungan Dinas pendidikan.
Mendapati pernyataan dari Jena yang sama dengan jawaban dari Kalia barusan, ia menelannya bulat-bulat.
"Ternyata Jena lagi lagi tugas praktikum, ya sudahlah, soalnya tadi Kalia juga ngomong begitu. Gumamnya dengan lirih.
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️