Adira Sofia Erlangga gadis cantik dan lugu,sedari kecil ia sudah menyukai seseorang yaitu sahabat Kakak nya yang bernama Zayn Haidar Dwi Atamaja yang berwajah tampan namun sangat dingin, yang pernah ia tolong waktu saat Zayn kecil terjatuh saat bermain,saat beranjak dewasa Adira masih menyimpan perasaan tersebut kepada Zayn,apakah perasaan Adira akan terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khulyati 2702, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab:17(Gara-Gara Tersandung)
Setelah berdzikir dan berdo'a,Adira memutuskan untuk ke bawah sebentar karena tiba-tiba ia merasakan tenggorokan nya kering.
"Ka aku mau ke bawah sebentar,ijin Adira kepada Zayn".
"Mau ngapain sayang,jangan bilang kamu mau bantuin Mamah masak no...no..kamu harus tetap disini temani aku".
"Kakak tenang saja tadi juga Mamah udah ngelarang aku untuk bantuin ke bawah".
"Lantas kamu mau ngapain ke bawah?".
"Aku mau ngambil minum aja Ka,tenggorokan ku sudah kering nih!!,boleh ya ke bawah cuman sebentar saja gak lama ko", Adira memohon kepada Zayn untuk di ijinin ke bawah.
"Boleh tapi jangan lama-lama honey".
"Oke!! Kakak tenang saja,aku gak akan lama".
Adira berjalan ke arah pintu dan lekas membuka nya setelah pintu terbuka , Adira lekas keluar dengan menuruni anak tangga,untuk mengambil minum di bawah karena setok di kamar Zayn sudah habis.
Sesampai nya di bawah Adira berpapasan dengan Mamah Ayunda yang akan memasak untuk persiapan makan malam nanti dengan di temani Bi Ratna.
"Loh sayang kenapa kamu turun?",tanya Mamah Zayn dengan tersenyum ramah ke arah Adira.
"Aku mau ngambil minum Mah,karena setok air di kamar Ka Zayn sudah habis,jadi Adira memutuskan untuk mengambil ke bawah,sahut Adira".
"Ya udah sini botol nya ,biar Mamah aja yang mengisi air nya",ucap Mamah Ayunda menawarkan diri.
"Tidak usah Mah,biar Adira saja yang mengisi air nya,Mamah kan mau masak".
"Ya sudah kalau begitu Mamah mau masak dulu ya sama Bibi ,kalau kamu butuh sesuatu jangan sungkan ya sayang untuk minta sama Mamah maupun Bi Ratna",ucap Mamah Ayunda sambil mengusap lembut bahu Adira.
"Iya Mah".
Adira lekas melanjutkan langkah nya menuju dispenser untuk mengisi botol air minum nya,setelah penuh Adira kembali ke kamar Zayn yang berada di lantai dua.
Sesampai nya di depan pintu kamar Zayn yang sedikit terbuka ,Adira tidak sengaja kaki nya ke sandung karena ia tidak melihat saat melangkah masuk ke dalam kamar nya Zayn,ia hanya fokus dengan botol air yang sedang di pegang oleh nya.
Dari arah berlawanan Zayn tengah berjalan dan tiba-tiba tubuh Adira menabrak tubuh Zayn yang sedang berjalan ke arah Adira, alhasil kedua nya terjatuh dengan posisi Adira di atas sedangkan Zayn berada di bawah,tidak hanya itu saat Adira terjatuh tidak sengaja bi*r mungil nya mengenai bi*r Zayn,jadi seolah-olah kedua nya sedang berciuman namun nyata nya tidak seperti itu karena kedua nya sama-sama terjatuh dalam ketidak sengajaan.
Bugh..
Adira yang masih di posisi seperti itu merasakan jantung nya yang berdebar-debar begitu keras,sehingga ia lekas melepaskan bi*r nya dan langsung membuang pandangan nya ke arah lain karena ia tidak ingin melihat wajah Zayn yang tersenyum ke arah nya.
"Aww...badan ku terasa remuk akibat benturan meteor cinta yang tiba-tiba mendarat di tubuh ku",goda Zayn sambil menahan tawa nya.
"Kakak bilang apa tadi hah!! meteor cinta? Jadi Kakak menyamakan tubuh ku dengan batu meteor,emang nya tubuh ku ini sebesar meteor apa!!",ucap Adira dengan mengerucutkan bibir nya membuat Zayn gemas melihat nya.
Enggak sayang tubuh mu ini tidak sebesar meteor ,Aku hanya bercanda tapi kalau aku boleh jujur kamu memiliki tubuh yang sangat indah dan sexy membuat Aku ingin segera menghalal kan kamu,bisik Zayn dengan suara menggoda membuat tubuh Aina merinding seketika dengan gerakan cepat Adira mencubit perut Zayn yang saat ini posisi tubuh kedua masih sama seperti tadi.
"Awww...sayang sakit,ini beneran loh sakit nya aku gak bohong",ucap Zayn sambil memegangi bahu nya.
"Aduh maaf ya Ka,aku lupa kalau Kakak lagi terluka,ucap Adira dengan nada khawatir".
"Sayang..ini tambah sakit kalau tubuh mu masih di atas tubuh ku,sahut Zayn".
Adira pun lekas tersadar,dengan perlahan Adira bangun dan membantu Zayn untuk ikut bangun juga.
"Sini Ka aku bantu berdiri,maaf ya ini semua salah ku karena tadi aku gak lihat jalan, jadi nya kaki ku tersandung dan tak sengaja menabrak tubuh Kakak hingga kita terjatuh dalam posisi seperti itu,sekali lagi maafkan aku Ka,ucap Adira".
"Tidak papa sayang,aku tidak akan marah justru aku merasa senang karena mendapatkan ciuman dari kamu yang kedua kali nya meski dalam ketidak sengajaan",sahut Zayn dengan kembali menggoda Adira.
"Ish..Kakak apaan sih ngebahas yang itu,aku jadi malu tau",ucap Adira sambil menutupi wajah dengan kedua tangan nya.
"Kenapa malu sih sayang,sebentar lagi kan kita akan menikah jadi kamu tidak usah malu seperti ini".
"Menikah?,tunangan aja belum Ka,ucap Adira".
"Memang nya kamu mau mengadakan acara pertunangan honey?",tanya Zayn sambil mengusap sehelai rambut Adira yang sedikit menutupi wajah cantik nya.
"Iya Ka,karena sebelum aku lulus aku ingin mengadakan acara pertunangan dulu,gimana? apa Kakak setuju dengan saran ku ini!".
"Boleh,besok lusa kita adakan acara pertunangan nya,ucap Zayn secara tiba-tiba".
"A-apa be-besok lusa?".
"Iya sayang besok lusa,aku gak mau menunda-nunda nya lagi gimana honey apa kamu setuju dengan saran ku?".
Adira pun mengangguk setuju.
Baiklah besok aku akan mempersiapkan semua nya dari mulai dekoran,catering dan lain nya.
"Lebih baik sederhana aja Ka jangan terlalu mewah toh acara nya hanya tukar cincin saja,ucap Adira".
"Masha Alloh ..memang ya kamu itu perempuan yang berbeda dari yang lain nya,ya udah kalau itu yang kamu mau kita adakan saja di rumah tempat acara nya ,apalagi di dekat rumah kamu mempunyai taman yang sangat luas,bagaimna kalau kita manfaatkan?".
"Boleh Ka,nanti aku akan berbicara sama Mamah, Papah dan juga Ka Rayyan semoga mereka menyetujui rencana kita".
"Semoga saja,ucap Zayn".
Adira memperhatikan luka di bahu nya Zayn yang kelihatan nya masih basah,seketika darah nya mulai merembes membasahi perban nya.
"Ka luka di bahu Kakak masih basah dan darah nya juga masih belum berhenti apa sebaik nya Kakak di rawat di rumah sakit saja,Adira menyaran kan Zayn".
"Gak usah sayang,aku mau di rumah aja karena aku ingin kamu yang ngobati luka ku gak mau yang lain nya",Zayn menolak untuk di bawa kerumah sakit.
"Tapi ini sangat serius Ka luka nya,apalagi sekarang wajah Kakak pucat sekali aku gak mau terjadi sesuatu sama Kakak".
Zayn tetap menggelengkan kepala nya,ia masih keras kepala tidak mau di bawa ke rumah sakit.
Dasar keras kepala !!...