NovelToon NovelToon
Jalinan Cinta Mantan Mafia

Jalinan Cinta Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Gabriel Alessandro, seorang tangan kanan bos mafia terkenal di Itali. Memutuskan keluar dari organisasi tersebut dan pergi ke Indonesia, kampung halaman ibunya.

Ia memutuskan pergi karena dihantui rasa bersalah setelah meledakkan bom di sebuah panti asuhan atas perintah bosnya.

Disaat ia mencoba menikmati hidup, ia bertemu dengan seorang perempuan yang dikejar oleh banyak pria berbadan kekar.

Ia yang awalnya tidak peduli akhirnya memutuskan untuk menolong perempuan itu.

Lalu apakah pertemuan mereka akan berlanjut dan membawa kedua nya dalam kisah yang baru ? Atau hanya sekedar pertemuan yang akan terlupakan begitu saja ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Bercerita

🌙🌙🌙

Malam hari Gabriel memutuskan untuk memasak. Ia yang terbiasa hidup sendiri tentu saja sangat mahir dalam memasak. Tapi entah rasanya cocok dengan lidah Melati atau tidak.

Kali ini ia ingin masak steak dengan kematangan well done. Ia mengira-ngira saja apa yang bisa dimakan Melati.

Lagi-lagi ia memikirkan Melati. Padahal jika Melati tidak mau makan juga bukan urusan nya. Yang penting ia sudah menyiapkan yang ia bisa.

Dan mungkin memasak kali ini adalah misi pertama Gabriel untuk menaklukkan Melati. Tapi jika Melati sudah takluk apa kira-kira yang harus dilakukannya. Sedangkan menjalin hubungan yang serius dengan wanita tidak ada dalam wish list nya.

Tapi memang ia berharap pernikahan ini tidak berakhir. Tapi ia juga tidak tau mau dibawa kemana hubungan ini. Jadi ia coba saja dulu selama beberapa bulan seperti kata Melati.

Tok tok tok

Gabriel mengetok pintu kamar Melati. Terdengar balasan 'sebentar' dari dalam.

"Ayo makan, aku sudah masak". Teriak Gabriel.

Kemudian Melati membuka pintu. Seperti Melati baru selesai mandi tapi memang tidak berdandan.

"Baru selesai mandi ?"

"Iya. Tadi masih ganti baju".

"Kamu bisa melakukannya sendiri ? Kalau kesusahan jangan sungkan minta tolong padaku". Kata Gabriel sambil mendorong kursi roda Melati.

"Eh tidak usah. Aku bisa menjalankan nya sendiri". Tolak Melati. Ia tidak mau terus menerus bergantung pada orang lain.

"Tidak apa. Kalau ada aku, aku akan berusaha bantu kamu. Kalau aku kerja kamu bisa melakukannya sendiri".

Akhirnya Melati mengalah. Toh, Gabriel sudah mendorongnya. Sebentar lagi juga sudah sampai di meja makan.

"Bagaimana cara kamu mandi ?" Tanya Gabriel iseng.

"Ya mandi tinggal mandi".

"Maksudnya, kakimu kan sakit. Apa tidak kesusahan ?"

"Ya sudah sedikit. Tapi yang sakit kan kaki sebelah. Aku bisa berpindah duduk di kloset kemudian mandi seperti biasa. Sudah ah jangan tanya lagi". Jawab Melati sewot. Ia kan jadi malu. Apalagi kata 'mandi' mengingatkan nya pada kejadian yang memalukan saat Gabriel melihatnya dalam keadaan t*l*nj*ng.

"Kenapa wajahmu merah ?" Goda Gabriel sengaja.

"Apasih ?"

"Kamu pasti mengingat malam saat..."

"Sudahlah ayo makan. Aku sudah lapar". Potong Melati dengan cepat. Tau saja Gabriel kalau Melati tengah mengingat kejadian itu.

"Ya, ayo". Gabriel meletakkan piring berisi steak lengkap sayuran nya.

"Aku tidak tau apa kesukaanmu. Semoga cocok ya". Kata Gabriel.

Melati mengamati piring nya. Hidangan ini sangat cantik seperti di restoran.

"Ini beli atau buat sendiri ?". Tanya Melati yang penasaran.

"Aku memasak sendiri. Cobalah ".

Melati mengangguk. Lalu memotong dagingnya dan mencolek sedikit sausnya. Ia mengunyah dengan pelan. Merasakan rasanya.

"Bagaimana ? Enak tidak ?" Tanya Gabriel yang penasaran dengan respon Melati. Sebab hingga beberapa suapan Melati tidak berkata apa-apa dan wajahnya datar saja.

"Enak. Dari mana Kak El belajar memasak ?" Ujar Melati.

Mendengar kata 'enak' entah mengapa hatinya jadi sangat senang. Padahal selama ini jika ia memasak untuk teman-temannya Gabriel sama sekali tidak peduli dengan penilaian mereka. Walaupun semuanya mengatakan masakannya enak sekali.

Tapi berbeda dengan kali ini, respon dari seseorang yang masih asing baginya begitu menaikkan moodnya.

"Aku suka memasak karena memang tidak ada yang memasakkan lagi untukku sejak ibuku meninggal". Jelas Gabriel.

Melati menghentikan tangannya yang hendak memotong daging. Ia menatap kearah Gabriel.

"Ibu Kak El sudah meninggal ? Sejak kapan ? Maaf ya aku tidak tau, turut berdukacita". Kata Melati dengan pelan.

Gabriel mengangguk. " Sudah lama kok. Sejak aku berumur delapan belas tahun. Tepatnya sepuluh tahun yang lalu".

"Kak El umur dua puluh delapan ?" Tanya Melati.

"Iya. Kenapa ?"

"Kupikir lebih dari itu". Ucap Melati tanpa sengaja kemudian segera menutup mulutnya.

Gabriel hanya berekspresi datar. Apa Melati menganggap nya setua itu.

"Maap". Kata Melati pelan. Tidak enak juga.

"Tidak apa. Tapi aku tetap tampan kan ?" Gabriel mengedipkan sebelah matanya pada Melati membuat Melati salah tingkah.

"Kalau ayah nya Kak El gimana ?" Tanya Melati.

"Ada di Itali. Tidak tau masih hidup atau sudah m*ti". Jawab Gabriel. Melati heran kenapa begitu nada bicara nya saat menjawab tentang ayahnya.

Melati mengira, mungkin ada masalah dengan ayahnya dan tidak ingin diketahui orang lain. Jadi Melati tidak bertanya lagi.

Saat Melati diam Gabriel mulai bertanya. Kalau mencari informasi sendiri tidak berhasil, kenapa tidak ia coba bertanya secara langsung kepada Melati kenapa Kakaknya kekeh menikah kan mereka ?

"Ceritakan tentang keluarga mu, Mel !".

"Keluargaku tinggal Kak Saga. Ayah dan ibuku sudah meninggal saat aku remaja". Melati mulai bercerita.

Gabriel terkejut. Ternyata hidup Melati tidak jauh beda dengannya. Tapi ia masih punya seorang ayah walaupun tidak bertanggung jawab. Entah dimana pria itu sekarang berada.

"Aku kuliah di jurusan arsitektur, sekarang tinggal menyelesaikan skripsi saja. Kalau Kak El ?"

"Aku datang kesini dan mulai merintis perusahaan ku sendiri".

"Di bidang apa ?"

"Pengembang game".

"Game ?" Ulang Melati. Gabriel mengangguk.

"Pantesan disitu banyak sekali komputer. Apa itu untuk Kak El bekerja ?" Tanya Melati menunjuk sebuah tempat yang terdapat banyak perangkat untuk mengakses game.

"Iya. Untuk uji coba sebelum dipasarkan".

"Apa setelah lulus kuliah kamu akan membantu Kakakmu di perusahaan ?". Tanya Gabriel. Sebab Perusahaan Saga bergerak di bidang properti. Yang pastinya juga bekerja sama dengan para arsitek.

"Tidak tau. Aku belum berpikir kearah sana". Lalu keduanya saling diam.

"Kalau di Itali Kak El punya kekasih ?" Tanya Melati sekedar ingin tau saja.

"Kalau kekasih yang kamu maksud menjalin hubungan saling memberi dan menerima, itu aku tidak punya. Tapi kalau mereka yang memberi padaku ya banyak sekali ". Kata Gabriel terdengar ambigu.

"Memberi apa ?" Tanya Melati bingung.

Gabriel menatap Melati. Ah iya ia lupa kalau perempuan yang jadi istrinya itu pasti belum berpengalaman meskipun sudah dewasa.

"Memberi hadiah. Sudah jangan tanya lagi". Jawab Gabriel asal.

"Apa di tempat tinggal Kak El dulu bagus ?" Melati masih bertanya saja.

"Iya. Kotanya sangat bagus dengan gedung-gedung yang besar. Desanya juga indah banyak perkebunan. Ada gunung dan air terjun juga. Kenapa ? Kamu mau kesana ?"

"Hem". Melati mengangguk.

"Dulu, hobiku traveling. Aku bahkan pernah bepergian ke Korea dan Jepang sendiri. Aku mau jadi reporter alam saja. Tapi Kak Saga menolaknya. Katanya aku berbakat menjadi arsitek. Padahal aku ingin menjelajah negara Eropa tapi belum kesampaian ". Kata Melati murung.

Seandainya ia tetap melanjutkan traveling mungkin ia tidak akan kuliah arsitek dan bertemu Damar.

"Kalau hanya untuk traveling tidak harus jadi reporter kan. Kapan-kapan kita traveling ke Eropa bersama. Bagaimana ?" Tawar Gabriel.

🌙🌙🌙

1
partini
untuk saat ini Mel kamu egois plus menjijikan 🤮🤮🤮🤮
partini
yakin masih mencintai mel ?
coba Gabriel dekat ma seorang wanita kira kira melati cemburu ga yah
partini
heh waduh
partini
berdamai dengan diri sendiri lah,itu suami orang camkan di otak mu
biarpun cintamu sedang membara
partini
kaya ABG baru jatuh cinta
partini
Weh Weh wanita memberi ,, kepuasan kan yg begini ni suatu saat bakal nongol pas udah saling cinta ,bilang memuaskan kn mu lah secara bikin melati terluka no good no good
partini
👍👍👍👍👍
partini
lanjut nice story 👍👍👍
partini
lanjut bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!