*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16: Roti Murah dan Pisau Bayangan
Ibukota Vexia. Satu Minggu Pasca-Penyerahan.
Kemenangan militer itu mudah. Kemenangan ekonomi itu rumit.
Pasar Pusat Vexia, yang biasanya ramai, kini berada dalam kekacauan. Teriakan marah terdengar di mana-mana.
"Roti ini harganya 5 keping perak kemarin! Kenapa sekarang jadi 50 keping?!" teriak seorang ibu rumah tangga sambil memeluk anaknya yang menangis.
Pedagang gandum yang gemuk itu meludah ke tanah. "Itu harga kemarin, Bu! Sekarang Vexia sudah kalah. Mata uang kita sampah! Siapa yang tahu apakah koin perak bergambar wajah Lord Alaric ini masih laku besok? Kalau mau beli, bayar pakai emas atau perhiasan!"
Kerusuhan mulai terjadi. Rakyat Vexia kelaparan, dan pedagang menimbun barang karena panik. Ini adalah resep sempurna untuk pemberontakan sipil.
Di balkon sebuah gedung tinggi yang menghadap pasar, Zephyr melihat kekacauan itu dengan wajah datar. Di sebelahnya berdiri Alaric (mantan Presiden, sekarang Gubernur) yang berkeringat dingin.
"Yang Mulia... eh, Bos," Alaric tergagap. "Kita harus mengirim tentara untuk membubarkan mereka. Mereka akan menjarah toko!"
"Jangan bodoh," Zephyr menyesap kopi kalengannya. "Jika kau kirim tentara, kau menciptakan martir. Jika kau tembak mereka, kau kehilangan pembayar pajak."
"Lalu apa? Kita tidak bisa memaksa pedagang menurunkan harga. Hukum ekonomi..."
"Hukum ekonomi bekerja berdasarkan Supply and Demand," potong Zephyr. "Pedagang itu sombong karena dia pikir dia satu-satunya yang punya gandum."
Zephyr menjentikkan jarinya. "Sistem. Deploy [Retail Unit: Minimarket Container Type-A]. Lokasi: Tengah alun-alun pasar."
[DEPLOYING ASSET...]
[Biaya: 500 Poin (Murah)]
Di tengah pasar yang ricuh, udara bergetar. Sebuah kontainer logam raksasa berwarna putih bersih dengan kaca depan yang lebar muncul entah dari mana, menimpa patung air mancur tua yang sudah mati.
BRAKK!
Orang-orang terdiam. Mereka melihat tulisan neon menyala di atas kontainer itu: [A-MART].
Pintu kaca otomatis terbuka dengan bunyi wussh halus. Hawa dingin AC menyembur keluar, membawa aroma roti panggang segar yang memabukkan.
Zephyr menyalakan pengeras suara yang terpasang di atap kontainer.
"WARGA VEXIA!"
Suaranya menggema.
"Mata uang lama kalian memang sampah. Tapi Kaisar kalian yang baru tidak akan membiarkan kalian mati kelaparan."
"Mulai hari ini, A-MART dibuka. Roti segar seharga 1 Koin Tembaga (atau setara). Beras 1 karung seharga 5 Koin Tembaga."
"Kami menerima penukaran mata uang lama kalian dengan 'Kredit Aethelgard'. Kurs: Adil."
Hening sejenak. Lalu, serbuan manusia terjadi. Bukan untuk menjarah, tapi untuk membeli.
Pedagang gandum yang tadi sombong melongo. Dia melihat harga di papan neon A-Mart. Harganya sepuluh kali lebih murah dari harga modalnya.
"Gila! Dia mau mematikan bisnisku! Itu harga dumping!"
Di balkon, Zephyr tersenyum miring.
"Lihat, Alaric? Aku baru saja menghancurkan mafia panganmu tanpa menembakkan satu peluru pun. Dalam tiga hari, pedagang penimbun itu akan bangkrut dan memohon untuk bekerja jadi kasir di tokoku."
Zephyr berbalik meninggalkan balkon.
"Urus sisanya. Pastikan konversi mata uang berjalan lancar. Aku mau tidur. Mengurus negara kalian yang berantakan ini melelahkan."
Malam Hari. Kediaman Sementara Zephyr di Vexia.
Zephyr memilih tinggal di sebuah villa mewah milik Alaric yang disita, bukan di istana utama yang terlalu terbuka. Dia duduk di meja kerja, diterangi lampu LED portabel, memeriksa laporan peta dari Elara.
"Kerajaan Besi..." gumamnya. "Mereka diam saja setelah Vexia jatuh. Terlalu tenang."
Tiba-tiba, [Mata Penguasa] miliknya berkedip sendiri.
TING!
[WARNING: HOSTILE DETECTED]
[Jarak: 50 meter]
[Tipe: Stealth/Concealment]
Zephyr tidak mendongak. Dia tetap pura-pura membaca peta, tapi tangannya perlahan turun ke bawah meja, meraih gagang Desert Eagle-nya.
Di dunia modern, Thermal Goggles (Kacamata Termal) bisa melihat panas tubuh musuh dalam gelap. Tapi di dunia ini, ada sihir atau teknik yang bisa menyembunyikan suhu tubuh. Sistem memperingatkan adanya Hostile, tapi radar termal Zephyr kosong.
Mereka menggunakan sihir penyembunyi, pikir Zephyr. Menarik.
Kaca jendela di belakangnya tidak pecah. Kaca itu meleleh tanpa suara, seperti es yang terkena api.
Dua bayangan hitam meluncur masuk. Gerakan mereka tak bersuara. Mereka mengenakan pakaian serba hitam yang seolah menyerap cahaya, membuat mereka nyaris tak terlihat di sudut ruangan yang gelap.
Assassins. Pembunuh bayaran dari Shadow Guild (Serikat Bayangan).
Salah satu dari mereka mengangkat belati bergelombang yang meneteskan cairan hijau. Racun Wyvern. Satu goresan, dan gajah pun mati dalam hitungan detik.
Mereka mendekat ke punggung Zephyr. Tiga langkah. Dua langkah.
Satu detik sebelum belati itu menusuk leher Zephyr, Zephyr memutar kursi kerjanya dengan kecepatan kilat.
DOR! DOR!
Dua tembakan Desert Eagle memecah keheningan malam.
Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi.
Peluru kaliber .50 itu menembus tubuh mereka... dan hanya melewati asap hitam.
Tubuh mereka bubar menjadi kabut, lalu menyatu kembali di sisi lain ruangan.
[ANALISIS SISTEM: SHADOW FORM (Sihir Tingkat Menengah)]
[Kebal terhadap serangan fisik standar saat dalam mode bayangan.]
Zephyr terbelalak sedikit. Kebal peluru?
Ini pertama kalinya dia menghadapi musuh yang tidak bisa diselesaikan dengan "Tembak lebih banyak".
"Senjata besimu tidak berguna melawan bayangan, Kaisar Palsu," desis salah satu pembunuh itu. Suaranya seperti gesekan kertas amplas. "Raja Besi mengirim salam kematian."
Mereka menerjang maju lagi. Kecepatan mereka di atas manusia normal (Enhanced Agility).
Zephyr melompat mundur, menendang meja kerjanya ke arah mereka untuk menghambat gerakan. Meja kayu solid itu terbelah dua oleh sabetan belati beracun seolah terbuat dari tahu.
Zephyr terpojok ke dinding. Peluru fisik tidak mempan. Dia butuh sesuatu yang lain.
Sesuatu yang bisa mengusir kegelapan.
"Sistem! Beli [M84 Stun Grenade / Flashbang]!"
CLING.
Granat itu muncul di tangan Zephyr. Dia mencabut pinnya dengan gigi.
"Kalian suka bayangan?" Zephyr menyeringai. "Ayo kita nyalakan lampunya."
Dia melempar granat itu ke lantai dan menutup matanya rapat-rapat.
BANG!!!
Ledakan cahaya 1 juta candela dan suara 170 desibel memenuhi ruangan tertutup itu.
Bagi manusia biasa, ini membuat buta dan tuli sesaat.
Tapi bagi pengguna Sihir Bayangan yang matanya sangat sensitif terhadap cahaya... ini adalah siksaan neraka.
"ARGHHHH!!!"
Jeritan melengking terdengar. Wujud bayangan mereka hancur seketika, memaksa mereka kembali ke wujud fisik manusia yang memegangi mata mereka yang terbakar. Asap hitam keluar dari kulit mereka yang melepuh terkena cahaya suci sains.
Zephyr membuka matanya. Musuh kini berwujud fisik lagi.
Dia tidak memberi ampun. Dia menyimpan pistolnya dan mengeluarkan senjata jarak dekat yang baru dia beli kemarin untuk jaga-jaga.
[Tactical Stun Baton (Tongkat Kejut Listrik) - 50.000 Volt]
Zephyr maju menerjang pembunuh yang sedang buta itu.
ZRRRTTTT!
Dia menghantamkan tongkat listrik itu ke leher pembunuh pertama. Pria itu kejang-kejang hebat, mulutnya berbusa, lalu ambruk kaku.
Pembunuh kedua mencoba mengayunkan belatinya secara buta. Zephyr menangkap pergelangan tangannya, memuntir tulang sendinya hingga patah (Krak!), lalu menghantamkan tongkat listrik ke dadanya.
ZRRRTTTT!
Dalam sepuluh detik, dua pembunuh elit yang ditakuti di dunia bawah itu terkapar di lantai karpet mahal, berkedut-kedut seperti ikan darat.
Pintu kamar didobrak. Gareth dan pasukan pengawal masuk dengan senjata terhunus, terlambat satu menit.
"Yang Mulia! Kami mendengar ledakan!"
Zephyr berdiri, merapikan jasnya yang sedikit kusut. Dia menatap dua tubuh yang pingsan itu.
"Kalian terlambat," kata Zephyr dingin. "Bawa dua sampah ini ke ruang bawah tanah. Ikat dengan rantai besi, dan pastikan ruangan itu terang benderang dengan lampu sorot 24 jam. Jangan biarkan ada satu pun bayangan di sel mereka."
Gareth menelan ludah, melihat kondisi pembunuh yang mengerikan itu. "Si-siap! Siapa mereka, Yang Mulia?"
"Kiriman dari Kerajaan Besi," Zephyr memungut belati beracun di lantai dengan ujung sepatunya. "Sepertinya Raja Besi ingin bermain kotor."
Zephyr berjalan ke jendela yang meleleh. Dia menatap ke arah Timur, ke arah Kerajaan Besi.
"Dia pikir dia bisa meneror malamku?" Zephyr tertawa kecil. "Dia lupa. Aku adalah orang yang menciptakan 'Matahari Buatan' (Flashbang)."
"Gareth, naikkan status keamanan ke DEFCON 3. Kita akan menghadapi perang jenis baru. Perang Intelijen."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪