NovelToon NovelToon
DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Poligami / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

---

📖 Deskripsi: “Di Ujung Ikhlas Ada Bahagia”

Widuri, perempuan lembut yang hidupnya tampak sempurna bersama Raka dan putra kecil mereka, Arkana. Namun di balik senyumnya yang tenang, tersimpan luka yang perlahan mengikis keteguhan hatinya.
Semuanya berubah ketika hadir seorang wanita kaya bernama Rianty — manja, cantik, dan tak tahu malu. Ia terang-terangan mengejar cinta Raka, suami orang, tanpa peduli siapa yang akan terluka.

Raka terjebak di antara dua dunia: cinta tulus yang telah ia bangun bersama Widuri, dan godaan mewah yang datang dari Rianty.
Sementara itu, keluarga besar ikut memperkeruh suasana — ibu yang memaksa, ayah yang diam, dan sahabat yang mencoba menasihati di tengah dilema moral yang makin menyesakkan.

Di antara air mata, pengkhianatan, dan keikhlasan yang diuji, Widuri belajar bahwa bahagia tidak selalu datang dari memiliki… kadang, bahagia justru lahir dari melepaskan dengan ikhlas.

“Karena di ujung ikhlas… selalu ada bahagia.”


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16- LOBI YANG MEMBARA

Langkah Raka terasa berat saat mendekati lobi.

Udara pagi yang biasanya sejuk kini berubah menjadi sesak, seolah setiap hembusan napas membawa beban rahasia yang siap meledak kapan saja. Detak jam di dinding terdengar lebih keras dari biasanya — seperti menghitung mundur menuju sesuatu yang tak diinginkan.

Di ujung ruangan, Rianty berdiri dengan anggun.

Dress krem muda membalut tubuhnya dengan sempurna, kacamata hitam bertengger di atas rambutnya yang terurai rapi. Setiap gerakannya seolah diperhitungkan — elegan, berbahaya, dan memikat dalam satu waktu. Aura mahal itu membuat setiap mata di kantor terpaku padanya.

“Mas Raka…”

Suara lembut itu meluncur pelan, tapi menusuk.

Seolah setiap suku katanya adalah ujung pisau yang siap menembus pertahanan lelaki yang kini menegakkan bahunya dengan kaku.

Raka menunduk sedikit, menahan napas.

“Tolong jangan datang ke sini lagi, Nona. Ini tempat kerja.”

Nada suaranya datar, tapi getaran di ujungnya mengkhianati hatinya yang bergejolak.

Rianty tersenyum miring. “Tempat kerja, ya?”

Ia melangkah pelan, menurunkan kacamatanya. Tatapannya tajam, menelusuri wajah Raka tanpa malu.

“Kalau aku cuma ingin bertemu dengan orang yang… membuat aku penasaran, apa itu salah?”

Beberapa karyawan mulai berbisik.

Tatapan mereka berpindah dari Rianty ke Raka, lalu kembali lagi —

antara heran, iri, dan tak percaya. Suasana lobi yang biasanya formal kini berubah seperti panggung drama yang tak direncanakan.

Dari balik dinding kaca, Dika mengintip, bibirnya bergetar menahan tawa canggung.

“Astaga, ini bukan sinetron, tapi kenapa kayak adegan jam tujuh malam?”

Raka menghela napas panjang. “Rianty, ini sudah keterlaluan. Tolong jaga harga dirimu.”

Namun perempuan itu malah tertawa pelan — tawa yang lirih tapi menggema.

“Lucu sekali. Kau bicara soal harga diri, padahal kau sendiri bahkan tidak tahu bagaimana menolak dengan tegas.”

Matanya menatap tajam.

“Bukankah kemarin… kau yang membalas pesanku duluan, Mas?”

Kata-kata itu seperti palu godam yang menghantam dada Raka.

Bisikan di sekitar makin keras, seperti gemuruh yang menelan ruang hening.

Dika segera keluar dari persembunyian. “Eh, eh, santai dulu nih. Ini lobi kantor, bukan lokasi syuting. Mbak Rianty, mau saya ambilin air dingin biar adem?”

Rianty menatap Dika sekilas, lalu kembali pada Raka — tatapan penuh makna.

“Tak usah. Aku cuma ingin mengingatkan Mas Raka… kalau aku tak menyerah.”

Ia berbalik perlahan, meninggalkan jejak aroma parfum mahal dan keheningan yang menggantung di udara. Setiap langkah hak sepatunya terdengar seperti dentuman kecil yang memecah sisa harga diri di ruangan itu.

Begitu pintu kaca tertutup, Dika menatap Raka dengan wajah campur aduk.

“Bro, kalau hidupmu film, aku yakin rating-nya udah 10/10. Tapi tolonglah, kasih aku skrip-nya duluan biar aku gak kaget tiap episode.”

Raka menatap layar ponselnya — nama Rianty masih terpampang di sana.

Ia menutupnya perlahan, menahan napas yang terasa berat.

“Dik… kadang aku berharap semua ini cuma mimpi.”

Dika menghela napas. “Kalau mimpi, ya bangunlah, Bro. Sebelum semuanya jadi bencana.”

Tanpa mereka sadari, di balik tiang marmer dekat pintu masuk, Widuri berdiri diam.

Wajahnya pucat, matanya bergetar menyaksikan seluruh adegan barusan. Ia telah mengikuti Raka sejak pagi, ingin memastikan apakah rumor tentang Rianty itu benar.

Dan kini, ia melihatnya sendiri.

Rianty yang begitu berani, begitu nekat — dan Raka yang hanya bisa diam.

Tangannya menggenggam tas erat-erat, bibirnya bergetar menahan gemuruh di dada.

“Jadi… selama ini, begini cara dia menolaknya?”

Satu langkah Widuri mundur, napasnya tercekat.

Suara tawa kecil dari karyawan di pojok ruangan terdengar seperti ejekan yang menghantam telinganya. Dunia seolah berputar pelan. Ia menunduk, menahan air mata yang hampir jatuh.

Di saat Raka menatap kosong ke lantai,

Widuri berbalik dan pergi tanpa suara.

#tbc

Jangan lupa like,komen and vote

Terimakasih.

1
Intan Pandini
Ohh jadi sebelumnya pernah di suruh poligami ya sama keluarganya
Intan Pandini
Hmm jadi penasaran sama rianty ini, kira kira siapa ya
Intan Pandini
Shock banget tiba tiba di tanya boleh berbagi suami 😭 aku reflek bakalan ngamok kayak nya 🙏
Delwyn
Ngakak sampe geleng-geleng!
zanita nuraini: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Kovács Natália
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
zanita nuraini: terimakasih sudah mampir cerita author
ditunggu kelanjutan nya ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!