Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,
Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Reno kini berdiri dengan tubuh bergetar, dia sudah membuat kesalahan fatal dengan menyakiti Wina sekarang semua temannya akan memberikan dirinya pelajaran.
"Itu bukan urusan kalian, kenapa kalian suka sekali pusing masalah orang kalian tidak punya pekerjaan lain kah?? ". Tanyanya berusaha menguasai diri walau dia ketakutan setengah mati.
"Kami bukan kau Reno, bahkan ketika kami hanya sedang duduk bersantai, uang kami mengalir terus menerus, kau hanya gembel yang beruntung di nikahi Wina, kau tidak tahu kan, jika Wina kini adalah salah satu konglomerat muda?? ". Ucapnya dengan menahan tawa.
Dia bisa melihat wajah pias dan pucat Reno mengetahui siapa Wina sebenarnya
"Konglomerat muda?? ". Cicitnya seperti tikus terjepit.
"Iya, Wina salah satu konglomerat muda yang memiliki banyak usaha dan juga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor, selain itu Wina memiliki banyak peternakan, kau bukan apa-apa tanpanya".
Reno mematung mendengar semua itu, jadi Wina selama ini merahasiakan siapa dirinya dan bodohnya dia malah menyakiti hatinya, hilang sudah tambang uangnya bahkan ternyata lebih kaya dari yang dia ketahui.
"Hahaha Gembel tidak tahu diri dan benalu berusaha menjadi pengeran dengan menghalalkan segala cara, Reno, Reno, gembel tetap saja gembel, mau disulap seperti apapun tidak akan pernah berubah". Tawa Ben mengejek dan mencemooh.
Reno mengepalkan tangannya, dia tidak terima dihina seperti itu, harga dirinya seperti terinjak-injak tanpa bisa dia balas.
"Ini baru permulaan Reno, kau akan lihat bagaimana jika kami bertindak, kau tidak akan pernah lolos setelah menyakiti sahabat kami". Ben pergi sambil tertawa pelan.
Dia baru menghadapi manusia super tidak tahu malu dan tidak tahu diri seperti Reno, sudah miskin masih bisa sombong dan songong, dia seperti nya minta diberi Shock terapi.
"Aku pasti akan membalas kalian, aku tidak akan diam kalian injak-injak seperti ini, tidak akan pernah". Reno mengepalkan tinjunya kuat-kuat, dia harus membuat rencana setelah ini.
Dia pulang ke rumahnya tapi saat dipagar dan hendak masuk dia disebut oleh seorang kurir mengantarkan sebuah paket.
"Maaf Pak, apakah bapak adalah bapak Reno?? ". Tanya sang pengirim paket melihat seseorang hendak masuk kerumah.
" Benar saya Reno, ada apa yah pak?? ". Tanyanya dengan penasaran.
"Oh syukurlah, ini ada paket untuk anda, sejak tadi saya menunggu untuk diserahkan pada anda". Sang kurir memberikan sebuah amplop kepadanya.
Reno membelalakkan matanya melihat kode amplop itu, dari pengadilan agama, jadi Wina sudah mendaftarkan gugatan perceraian disaat dirinya sibuk menghadapi masalahnya sendiri.
"Tolong tandatangan disini". Ucap sang kurir menghancurkan lamunan Reno.
Reno tidak menjawab, tapi dia menandatangani sesuai keinginan sang kurir barulah dia masuk kedalam membawa amplop coklat itu
"Sialan Wina, aku tidak akan biarkan ini semua Wina, jika kau tidak bisa kembali padaku, maka kau harus mati, aku tidak peduli lagi, kau harus mati". Reno membaca surat gugatan itu setelahnya merobek sampai tidak bersisa.
Dia mengambil handphone nya dan menghubungi seseorang, dia tidak mau lagi tinggal diam.
"Cari Istri dan anakku, lalu culik anakku itu, pastikan kau membawanya ke tempat biasa". Ucapnya dengan tangan mengepal.
"Boleh, seperti biasa jangan lupa".
"Ya tenang saja". Ucapnya menutup telponnya.
"Kau tidak akan pernah lolos dariku Wina, sekalipun kau membuang ku, kau tidak akan pernah bisa lepas dariku, kau harus membayar semua yang kau lakukan padaku".
Dia akan menculik Wira dan menjadikannya jaminan agar Wina tidak pernah melihat anaknya, dia akan membawa Wira sejauh mungkin dan tidak akan pernah bercerai dari Wina.
Seakan dia lupa siapa Wina saat ini begitu juga dengan teman-teman nya, dia mencari gara-gara bahkan dia tidak sadar jika Wina tahu alamat kekasihnya tanpa di beritahu.
Sedangkan Wina kini tersenyum sinis setelah tahu jika Reno sudah menerima surat gugatan cerai darinya, dia orang bodoh yang bisa dibodohi oleh Reno, dia bahkan menyuruh orang mencari tahu pergerakan Reno dan melaporkannya.
"Jangan harap kamu bisa mendapatkan putraku Reno, kau sudah salah bermain-main dengan Wina Aditama, aku bukan perempuan bodoh yang akan jatuh dua kali dalam perangkap, berani menyentuh putraku akan ku buat kau dan keluargamu menyesal".
Wina kembali fokus pada pekerjaannya setelah mendapatkan laporan dari orang suruhannya untuk menyuruhnya berhati-hati karena Reno menghubungi orang untuk menculik sang anak.
Disaat sedang asyik berkutat dengan pekerjaannya terjadi keributan diluar karena ada orang yang membuat masalah
"Dimana Wina??, kami ingin bertemu dengannya". Ucap perempuan parubaya yang ingin menerobos masuk kedalam ruangan Wina tapi terhalang oleh Ratna dan beberapa karyawan.
"Maaf Bu, ibu ini siapa, main menyerobot masuk tanpa tahu aturan". Hardik Ratna dengan sangat kesal.
Dia bahkan belum menyadari jika didepannya ini adalah ibu dan juga adik dari Reno.
"Jangan banyak Bacot, suruh kak Wina keluar, kami harus bertemu dengannya". Teriak Rena dengan kesal.
"Tidak bisa, bos kami sedang sibuk, jangan mengganggunya atau kami seret paksa kalian keluar dari sini". Ucapnya dengan penuh kekesalan.
Dia sangat kesal pada kedua orang yang sok dan mau mengatur orang sungguh menyebalkan sekali.
"Saya mertua Wina, kau hanya karyawan tidka tahu diri, saya bisa meminta Wina memecat kalian semua kalau kalian menghalangi saya". Bu Surti mendorong keras Ratna karena marah.
Ratna terhuyung kebelakang beruntung dia ditangkap baik oleh para karyawan lainnya.
"Oh ini keluarga dari lelaki benalu tidak tahu diri, sudah menumpang, malah berbuat seenaknya, dasar tidak tahu diri". Ucap Ratna menatap keduanya dengan tatapan jijik.
Keduanya meradang mendengar hinaan dari Ratna barusan, mereka mengepalkan tangannya berusaha menyerang Ratna tapi tangan Bu Surti dipegang oleh seseorang.
Wina berdiri dengan wajah datar dan tanpa ekspresi, wajahnya menahan amarah yang siap meledak karena kedua orang ini membuat keributan di kantornya.
Dia menghempaskan tangan Bu Surti dengan kasar sehingga perempuan parubaya itu limbung dan hampir terjatuh, sedangkan Rena terperangah melihat tindakan Wina pada ibunya.
"Jangan kurang ajar pada ibuku, dia mertua kak Wina". Teriak Rena dengan penuh amarah
Dia tidak terima ibunya diperlakukan seperti itu apalagi dihadapannya.
"Kalau tidak suka jangan membuat keributan ditempat orang, kalian tidak punya etika dan sopan santun, kalian tidak mau lu menajdi pusat perhatian disini". Wina menatap dingin Rena dan juga sang mertua.
"Jangan keterlaluan Wina, ibu ini mertuamu, ibu sudah sejak tadi meminta baik-baik untuk bertemu denganmu, tapi karyawan mulai ini tidak mengizinkan ibu, jadi ibu terobos saja, toh kamu memang menantu ibu". Ucap Bu Surti dengan pelan.
Dia berusaha mencari simpati Wina agar dia bisa berbicara baik-baik dengannya.
"Tidak perlu, kita sudah tak punya urusan karena saya akan bercerai dengan Reno".
haddeuh ngelus dada aku nya Bu 😆😆😆
ternyata 🤣🤣🤣🤣
Ditungggguuuuuuuu😍😍😍😍
cari jalan keluar nya,kalau Leo tetap mau sama Ratna bujuk donk Ratna agar mau mempercepat pernikahan mereka...
klo Ratna gak mau juga,nasehati Leo baik²..mau sampai kapan melajang terus... haddeuh...kayak penasehat aku nya 😆😆😆😆
mna punya urat malu...
drama percintaan orang kaya ya gini,
selalu ada drama kasta nya,elo anak sapa, keturunan sapa...
🤦♀️
udah di kasi tau jangan mengusik Wina masiiih juga cari cara untuk mengusiknya ...
haddeuh 🤦♀️