Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Memberikan ramuan SKIL mengemudi profesional pada Felix dan Zero
Keesokan harinya.
Pagi hari Minggunya Lea dan adik-adiknya tengah berenang di lantai atas mansion tersebut, sedangkan kakek nenek nya lebih senang berada di kebun rumah kaca.
"Felix, zero, nanti akan ada orang yg mengantar kendaraan kalian." Ucap Lea sambil meminum jus milik nya di pinggir kolam.
"Aku tidak sabar ingin mencoba nya, tapi, tapi kami kan gak bisa nyetir kak." Ucap Zero menghela nafas panjang.
"Iya kak, tidak mungkin bisa belajar mengendarai hanya dalam waktu satu hari langsung bisa." Ucap Felix menimpali.
Lea pun tersenyum pada kedua adiknya, lalu 2 botol ramuan mengemudi pembalap profesional sudah berada di tangan nya.
"Minumlah ramuan ini, efek nya akan sedikit sakit tapi setelah itu, pengetahuan yg kalian ingat akan bermanfaat untuk kalian." Ucap Lea memberikan botol kaca kecil berwarna biru pada Felix dan zero.
Kedua adik nya pun menerima botol tersebut lalu tanpa bertanya apapun langsung menenggak isi nya, tak lama kemudian rasa sakit menjalar di kepala nya, dengan teriakan kecil Felix dan zero berusaha menahan rasa sakit itu sambil meremas rambut mereka.
Arghh
5 menit menahan sakit akhirnya sakit itu pun perlahan menghilang Lalu di gantikan dengan perasaan nyaman dan ringan, seolah otak mereka baru menerima ingatan-ingatan tentang mengemudi seakan mereka sudah terbiasa mengendarai kendaraan apapun.
"Sepertinya aku seolah pengemudi yg sudah berpengalaman kak, seketika saja aku mengerti cara mengendarai mobil dan kendaraan lain nya." Ucap Felix bingung begitu juga dengan Zero.
"Nanti kita mencoba nya setelah mobil dan motor kalian sampai." Ucap Lea.
"Aku sudah tidak sabar ingin mencoba motor baruku." Ucap Zero membayang motor keren miliknya.
Felix pun hanya tersenyum pada Zero, dirinya juga sebenarnya tidak sabar ingin mencoba mobil tampan nya.
Sedangkan Sasa, gadis kecil itu tengah sibuk memakan ayam goreng tepung kesukaan nya yg di bikin oleh koki.
"Adek, apakah enak betul ayam itu sampai kau hanya fokus pada ayam dan tak memperdulikan kakak dan abang-abang mu lagi.?" Ucap Lea menggoda Sasa.
"Hehehe, habis ayam tepung nya enak kak." Ucap Sasa yg dengan cepat menggigit ayam goreng tepung nya.
"Kalau adek suka, kapan pun adek mau bisa minta di bikinin sama koki di dapur." Ucap Lea pada Sasa.
" Iya kak." Ucap Sasa.
"Mau satu dong dek." Ucap Zero mendekati Sasa di pinggir kolam.
"Boleh bang, nanti kalau habis bisa minta di bikinin lagi hihi." Ucap Sasa cengengesan.
Lea pun tersenyum melihat interaksi adik-adiknya, walaupun Sasa dan Zero doyan makan, tapi kedua nya tidak pernah pelit untuk berbagi pada sesama saudara, hal itu lah yg sedari dulu Lea ajarkan pada adik-adiknya.
Setelah berenang cukup lama, keempat bersaudara itu pun kembali ke kamar nya masing-masing guna membersihkan diri lalu berganti pakaian yg saat ini mereka semua nya turun menuju kamar nya masing-masing dengan menggunakan handuk kimono setelah dari kolam renang.
Secara kebetulan Setelah mereka berpakaian santai, truck box pengangkut mobil mewah pun tiba di halaman mansion.
Pengawal yg bertugas di halaman mansion pun memberitahukan bahwa pesanan mobil-mobil mewah nya dan juga motor sport pun tiba .
Lea dan adik-adiknya sangat antusias keluar dari mansion menuju halaman dimana mobil-mobil mereka berada.
"Selamat siang nona, kami mengantar kan mobil pesanan nona muda dan tuan muda, silahkan tanda tangan di sini nona muda." Ucap supir mobil truk tersebut.
Lalu Lea pun menandatangani surat tanda terima tersebut, tak lupa Lea memberi tips pada supir nya, dengan tersenyum sopan supir itu pun berterima kasih lalu pergi dari halaman mansion setelah menurunkan mobil-mobil dan motor itu.
Lea dan adik-adiknya pun menatap kagum pada kendaraan mewah yg terparkir indah di halaman mansion tersebut.
"Woah, kendaraan orang kaya beneran ini mah." Ucap Zero mengelus motor sport milik nya yg tampak mengkilap.
BROOM
BROOM
"Wih gila, sangar bener ni motor, besok pasti akan tampak keren bila di bawa ke sekolah." Ucap Zero kagum dengan motor nya.
Felix pun tak kalah antusias dengan mobil nya yg berwarna hitam sangar tapi tampan itu.
"Kakak, punya adek mana,?" Ucap Sasa polos.
"Adek masih kecil, nanti ya sudah gedean dikit, pasti akan kakak belikan juga buat adek." Ucap Lea.
"Asiiiik, apa adek boleh jalan-jalan pakai mobil baru bersama kakak,? Ucap Sasa penuh harap.
"Tentu saja boleh, ayo kita jalan-jalan menggunakan mobil baru." Ucap Lea tertawa kecil.
"Ayoooooo." Ucap Sasa mengangkat tinju nya ke arah depan.
Felix dan Zero yg melihat kakak nya dan adiknya menaiki mobil mewah itu pun mengikuti, keduanya pun menaiki kendaraan mereka masing-masing, tak lupa Zero mengenakan helm nya.
"Mobil kakak bagus banget, pasti mahal kan ya kak,?" Ucap Sasa melihat-lihat isi mobil baru kakak nya.
Lea hanya tersenyum menanggapi Sasa.
Dan Lea pun menghentikan mobilnya di taman kota yg sangat luas itu, hanya ada beberapa orang yg sedang piknik bersama keluarga kecil nya.
Orang-orang di sekitar taman pun terpana melihat mobil-mobil mewah dan motor keren terparkir berderet.
Lea pun keluar dari mobil nya dan diikuti oleh Sasa, di mobil sebelah nya ada Felix dan juga Zero yg menggunakan motor nya.
"Ternyata abang-abang ikut juga,?" Ucap Sasa pada Felix dan Zero.
"Iya dong kan Abang mau ngetes motor baru ini." Ucap Zero Menaik turunkan kedua alisnya.
Di kejauhan ternyata Ani dan Mila melihat mereka dengan mulut ternganga karena mobil-mobil keren tersebut.
"Siapa ya mereka Ani,? Mobil nya keren banget, orang kaya mah beda." Ucap Mila terkagum-kagum melihat hal itu.
"Aku juga tidak tau, tapi rasa nya mereka gak asing deh." Ucap Ani memicingkan mata nya berusaha mengenal wajah Lea dan adik-adiknya.
"Memang nya satu kampus bareng kita, ?" Tanya Mila dengan raut penasaran.
"Bukan, tapi kayak gak asing gitu loh, kayak mirip milea gak sih." Ucap Ani mengerutkan dahinya bingung.
"Heh mana ada itu mereka, jangan mengada-ada deh, mereka kan miskin mana mungkin punya mobil mewah seperti itu, lagian nih ya, cewek yg disana beda jauh sama milea, cewek yg di Sana itu cantik, putih, sedang kan milea kulit nya kusam dan dekil eeww." Ucap Mila.
"Iya juga ya, mungkin mirip Saja." Ucap Ani manggut-manggut.
Mila dan Ani berkuliah di universitas elit di ibukota yg kost nya terletak tak jauh dari taman kota tersebut, makanya tak heran kalau mereka bisa secara kebetulan bertemu dengan milea dan adik-adiknya walau mereka tak mengenal milea dan adik nya saat ini yg sudah banyak perubahan dari yg dulu nya dekil kini memiliki visual yg cantik dan tampan.
Bersambung.
