NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mur Diyanti

Athaya, seorang gadis mungil yang tinggal di pelosok desa. Berlari tunggang langgang kala ketahuan mencuri mangga tetangganya.

"Huuu dasar tua bangka pelit! Minta dikit aja gaboleh!" sungutnya sambil menatap jalanan yang ia tapaki tadi—menjauhi massa penduduk yang mengejarnya.

Athaya adalah gadis desa yang hidup sebatang kara di tengah masyarakat yang menganut budaya nepotisme.

Dimana, mereka lebih memikirkan kerabatnya, daripada orang susah yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Athaya untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya, ia mengalami hal di luar nalar saat masuk ke hutan. Ia masuk ke dalam portal misterius dan berakhir masuk ke dalam tubuh seorang selir yang sedang di siksa di tengah aula paviliun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mur Diyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai terbuka kebusukan Elana

Kini Elana sedang sibuk mondar-mandir sambil menggigiti jarinya di paviliun miliknya. Fikirannya terus berputar tentang kejadian kemarin dimana Putri Xiao Lu berkata bahwa ia tau tentang kelakuannya di belakang.

"Ga mungkin kan? Mungkin saja putri itu hanya bercanda atau menakut-nakuti ku saja?" lirih Elana cemas.

"Apa sebaiknya aku menghentikan kebiasaanku dulu untuk sementara?"

"Tapi, tapi aku benar-benar tak bisa! Diriku sangat ingin dimanja! Andai Putra Mahkota Elios mau menyentuhku sekali saja, aku mungkin tidak akan bermain di belakangnya!" geramnya kembali menyalahkan Elios.

"sayang..."

Suara desahan dari arah belakang sontak membuyarkan kegusaran Elana. Terlebih lelaki asing itu tiba-tiba memeluknya dari belakang dan mencium leher jenjangnya penuh gairah.

Sontak Elana langsung melepas kasar pelukan lelaki asing itu.

"Apa yang kamu lakukan disini bodoh! Kalo ada yang lihat gimana?!!" Menatap tajam pria yang malah bertingkah seolah tak bersalah dan memilih acuh.

"Sayang udah....gaada yang lihat. Aku masuk ke tempat ini juga liat-liat keadaan. Terlebih, aku kangen banget sama kamu. Kamu kenapa seminggu ga dateng ke tempatku, aku galau tau, aku kira kamu meninggalkan aku." pria itu menatap wajah Elana dengan tatapan sayu dan cemberut yang dibuat-buat. Membuat Elana pusing dan hanya bisa memegangi dahinya yang tiba-tiba terasa berat.

"Iya tau, tapi bukan sekarang waktunya. Kamu harus pergi!" usir Elana mendorong tubuh pria asing itu yang menempel padanya menjauh.

Namun pria itu tak kunjung pergi. Ia terus memaksa memeluk Elana hingga terjadilah saling tolak menolak diantara mereka. Sampai akhirnya suara dari pintu mengejutkan mereka berdua.

"IBU PERMAISURI AGUNG TELAH DATANGG!!!" seru penjaga di luar gerbang paviliun Elana.

Mata Elana kian membulat tajam. Ia langsung kelabakan mencari tempat sebagai persembunyian lelaki simpanannya ini.

"Ngumpet cepetan!!" seru Elana pada lelaki simpanannya itu.

Lelaki itu pun mau tak mau menurut dan memilih ngumpet di bak mandi milik Elana.

"Elana." panggil permaisuri memasuki ruangan.

Elana yang pucat pasi sebisa mungkin menjaga mimik wajahnya. Bagaimanapun ini adalah hal gelap yang ia sembunyikan dari semua orang.

Akibat kesepian selama pernikahan, Elana memilih jalur yang salah dengan melakukan hubungan suami istri bersama lelaki panggilan ( gigolo) yang beberapa hari ia beli dari rumah bordil pria.

Ia kerap kali mencuri waktu di sela malam untuk menemui pria simpanannya demi menyalurkan hasrat dirinya yang tak bisa terbendung itu.

Penolakan yang kerap kali ia dapatkan dari Elios. Membuatnya gelap hati dan memilih bermain dengan simpanan yang bernama Eric Luofeng sebagai pelampiasan hasratnya.

"Ratu permaisuri agung, tumben sekali anda menemui saya pribadi seperti ini hehe." kekehnya menghampiri permaisuri.

Dahi permaisuri mengerut melihat wajah Elana yang tak seperti biasanya. Tangannya spontan mencolek keringat yang mengucur dari pelipis Elana. Nyaris membuat Elana menjerit.

"Kamu abis ngapain, Elana? Kenapa dahimu berkeringat begini?" Permaisuri menekan dahi Elana dengan punggung jarinya pelan.

Wajah Elana semakin pucat pasi. Dengan cepat ia menurunkan pelan tangan permaisuri agung. Terkekeh canggung, membuat dahi permaisuri semakin mengerut penuh tanya.

"Tadi cuma kecapean aja kok permaisuri, kebetulan saya lagi pengen ngerombak kamar jadi lebih bagus lagi." Elana merapikan sedikit anak rambutnya sambil terkekeh canggung.

Permaisuri pun menoleh menatap sekeliling, membuat Elana semakin panik dan cemas.

"Tapi perasaan semuanya masih sama." perkataan permaisuri semakin membuat tubuh Elana panas dingin.

"Ee...anu itu....kasurr! Iya kasur ibu hehehe." kekehnya berpura-pura menepuk-nepuk selimut miliknya sambil nyengir kuda.

Wajah Permaisuri yang semula mengerut penuh curiga pun kini berubah tersenyum dan berjalan kecil menarik lengan Elana untuk duduk di kursi tamu.

"Kamu jangan capek-capek Elana, ingat kamu harus memberikan aku seorang cucu dari Elios lho." perkataan permaisuri sontak membuat wajah Elana menciut.

"Memiliki anak? Bahkan Elios saja tak pernah menyentuhku, dia malah lebih memilih menyentuh selir udik itu daripada aku yang jelas-jelas calon permaisuri selanjutnya." batinnya kesal, meremat tangannya sendiri erat hingga kuku-kuku tangannya menekan dan menimbulkan rona merah di kulit.

"Iya, ibu." Elana merunduk murung menjawabnya.

Permaisuri agung yang melihat menantunya itu murung pun merasa iba. Ia sudah dengar semuanya bahwa Elios mulai tertarik dengan selir tidak tau diri itu. Hal itu benar-benar membuat Permaisuri Agung kesal kepada Elise.

"Ini semua gara-gara selir udik itu, Elana. Kenapa sih kaisar harus menyetujui pernikahan mereka?! Andai aku bisa membujuk kaisar pasti tidak akan berakhir seperti ini!" geramnya emosi sendiri. Memukul meja dengan tangan saking kesalnya.

Elana yang mendengar itu hanya bisa tersenyum getir. Matanya sesekali melirik ke arah kamar mandi. Jujur saja, ia sangat takut jikalau Eric menimbulkan kekacauan untuknya.

"Sialan itu, semoga saja dia tidak mengacaukan keadaanku!" Geram Elana dalam hati.

"Elana...husstt, Elana!" seru permaisuri agung mengibaskan tangannya di depan wajah Elana hingga gadis itu terkesiap.

"I-iya ibu!" Elana menatap mertuanya itu takut-takut. Mengingat Eric masih berada di dalam kamarnya membuat hatinya tak bisa tenang walau sedetik.

"Kamu liatin apa sih?" Permaisuri menepuk bahu Elana pelan.

Elana mengulas senyum tipis sambil menggeleng. "gapapa kok ibu, maaf sudah membuat ibu khawatir." jawab Elana lembut.

Permaisuri agung semakin kesem-sem dengan kelembutan Elana. Dibandingkan dengan Elise, Elana jauh lebih tau tata krama dan juga lemah lembut. Tidak seperti Elise yang sesukanya dan seenak jidatnya itu.

"Aku memang tidak pernah salah memilihmu, Elana. Kamu benar-benar gadis yang pantas menjadi penerus ku nantinya." Permaisuri mengelus pucuk kepala Elana lembut. Membuat gadis itu merunduk tersenyum salting.

Sementara di tempat lain, Elios kerap kali mondar-mandir di depan gerbang paviliun anggrek plum.

Kejadian tak mengenakkan tempo hari membuat dirinya tak enak bertemu dengan Elise. Sesekali ia berperagai seolah menyapa Elise, terkadang juga bisa berubah lagi mimik wajahnya seperti sedang belajar cara tersenyum yang tulus.

Selama menikah dengan Elise. Ia sama sekali belum pernah bercanda atau tersenyum kepada Elise.

Entah dorongan darimana tiba-tiba ia ingin lebih dekat dengan Elise. Terlihat dari tingkahnya yang akhir-akhir mulai menjaga image-nya agar tidak berkata seenaknya yang jelas membuat Elise marah.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Seperti dugaannya, Elise berjalan keluar dari paviliun miliknya sambil menenteng sekotak bunga yang sepertinya baru saja Elise bersihkan di dalam paviliun-nya.

Elise belum menyadari kehadiran Elios karena lelaki itu memang sengaja bersembunyi di samping gerbang.

Ia menatap intens Elise yang terlihat sedang menggorek tanah dengan sekop. Satu persatu bunga yang ada di tas miliknya ia tanam ke tanah taman. Memberinya pupuk dan air sambil bersenandung lirih.

Senyum tipis terbit di bibir Elios. Menatap Elise intens tanpa sedikitpun berkedip.

Lu Zhen yang berada di sampingnya terheran-heran dengan perubahan sikap tuannya ini pada Selir Elise.

Semenjak Selir Elise berubah. Tuannya ini kerap kali mencuri pandang ke dalam paviliun anggrek plum.

Pernah suatu saat mereka harus menghadap ke istana kekaisaran. Daripada melewati jalur cepat, Pangeran Elios justru malah blusukan melewati gerbang paviliun anggrek plum yang jalurnya lebih jauh menuju istana kekaisaran.

"Apa pangeran mulai memiliki rasa pada Selir Elise? Tapi sejak kapan?" batin Lu Zhen bingung sendiri.

"Elise, bagaimana menurutmu dengan yang ini, aku cocok tidak?" tiba-tiba dari pintu kamar Elise keluar seorang memakai baju hanfu dengan setelan yang mirip sekali dengan laki-laki.

Elise pun menoleh. Matanya berbinar dan langsung berdiri berjingkrak mengitari pria itu.

"Wahh kamu sangat tampan sekali pake baju itu!"

"Betul kan? Hehe aku cocoknya emang jadi laki aja deh."

Rahang Elios mengeras menatap tajam dua orang di depan sana. Ia memang tidak mendengar percakapan mereka. Tapi melihat Elise tertawa dengan pria itu, hatinya benar-benar sesak.

Kakinya seolah memaksa untuk bergerak dan menghantam wajah lelaki itu. Namun baru saja ia akan melangkah maju, salah satu prajurit kekaisaran berlari ke arahnya.

"Putra mahkota! Ini gawat, Kaisar pingsan di altar!"

1
Ganteng Ahmad
Iklan dibawa, hanya sebuah novel, menceritakan tentang seorang ibu, dikhianati suaminya dan saudara, dalam kondisi hamil besar, banyaklah adegan kekerasan yang di alaminya, Ujung-ujungnya diceraikan juga, katanya nggak cinta lagi, eh... Buset aku bilang, kamu telah bikin dia hamil, masih bilang nggak cinta, singkat cerita empat saudara kembar, sudah menjadi sukses, begitu sayang pada ibunya, siapapun membully ibu kandungnya, dibikin menghilang, dari empat saudara ganteng itu. Adegan diulang terus, bikin gua menyesal bacanya 🤣
Dynhz: tentu boleh dong, author malah semakin semangat jika kalian komen. karyaku berasa dihargaii😍🙏
total 4 replies
Ganteng Ahmad
Keren banget, dimana anak kecil harus hidup keras layak orang dewasa, padahal tugas mereka cuma dua, belajar dan bermain. 🤣
Dewi Susanti
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dynhz: 😍🙏halloo
total 1 replies
Dewi Susanti
lanjut kak
+sakuran+
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Dynhz: trimakasih😍🙏
total 1 replies
Gemma
Ngehubungin perasaan. 💔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!