NovelToon NovelToon
Star Shine The Moon

Star Shine The Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cinta Murni
Popularitas:515
Nilai: 5
Nama Author: Ulfa Nadia

Setelah kecelakaan misterius, Jung Ha Young terbangun dalam tubuh orang lain Lee Ji Soo, seorang wanita yang dikenal dingin dan penuh rahasia. Identitasnya yang tertukar bukan hanya teka-teki medis, tapi juga awal dari pengungkapan masa lalu kelam yang melibatkan keluarga, pengkhianatan, dan jejak kriminal yang tak terduga.

Di sisi lain, Detektif Han Jae Wan menyelidiki kasus pembakaran kios ikan milik Ibu Shin. Tersangka utama, Nam Gi Taek, menyebut Ji Soo sebagai dalang pembakaran, bahkan mengisyaratkan keterlibatannya dalam kecelakaan Ha Young. Ketika Ji Soo dikabarkan sadar dari koma, penyelidikan memasuki babak baru antara kebenaran dan manipulasi, antara korban dan pelaku.

Ha Young, yang hidup sebagai Ji Soo, harus menghadapi dunia yang tak mengenal dirinya, ibu yang terasa asing, dan teman-teman yang tak bisa ia dekati. Di tengah tubuh yang bukan miliknya, ia mencari makna, kebenaran, dan jalan pulang menuju dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

제16장

Setelah kesalahpahaman yang terjadi antara Jae Wan dan Ji Soo, hubungan mereka semakin menjauh. Ji Soo merasa Jae Wan tidak berpihak padanya saat sang ayah meninggal. Ia kecewa karena Jae Wan tidak ikut membenci ibu tirinya Shin Hae Sung meski Ji Soo menganggap wanita itu sebagai penyebab kehancuran keluarganya.

Namun Jae Wan tahu lebih banyak. Ia tahu kebenaran yang tak pernah Ji Soo izinkan masuk. Dan kini, ia hanya bisa menyayangkan bahwa kesalahpahaman itu telah merusak hubungan yang dulu begitu dekat.

Di taman yang sunyi, Ha Young memandang Jae Wan yang duduk di sampingnya, menatap botol air mineral di tangannya seolah sedang berbicara dengan pikirannya sendiri.

“Terima kasih, Detektif Han,” ujar Ha Young pelan, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Berkat dirimu... aku merasa lebih baik sekarang.”

Jae Wan menoleh, sedikit terkejut. “Ini adalah tugasku, Ha Young-ssi. Kau tahu kan…”

Ha Young langsung menyela, nadanya ringan namun tajam. “Aku tahu. Kau adalah detektif, dan ini adalah tugasmu. Kau pasti ingin mengatakan itu.”

Jae Wan tersenyum kecil. “Kau benar, Nona Jung.”

Ha Young menunduk sejenak, lalu mengangkat wajahnya dengan raut yang ragu. “Detektif Han... aku ingin menanyakan sesuatu. Apa... ibuku tahu kalau ayahku yang membunuh suaminya?”

Jae Wan terdiam sejenak, lalu menjawab dengan hati-hati. “Aku belum memberitahu Ibu Shin tentang ini. Aku tidak ingin membuatnya merasa bersalah. Untuk saat ini... aku akan merahasiakannya.”

Ia menatap Ha Young dengan serius. “Ini juga demi keselamatan Ibu Shin.”

“Detektif Han,” ujar Ha Young pelan, matanya menatap Jae Wan dengan sorot penuh rasa ingin tahu. “Mendengarmu menyebut nama ibuku... kau pasti sangat dekat dengannya.”

Jae Wan mengangguk pelan, suaranya berat. “Bisa dibilang... Ibu Shin sudah seperti ibuku sendiri. Ia mempercayakan kasus kematian suaminya padaku sepenuhnya. Tapi sekarang... aku justru merasa bersalah. Karena aku belum bisa menyelesaikan kasus ini.”

Nada sedih dalam suaranya membuat Ha Young terdiam sejenak. Ia tahu Jae Wan bukan hanya menjalankan tugas ia memikul beban moral yang tak ringan.

“Detektif Han... kau sudah berusaha semampumu,” ucap Ha Young lirih. “Aku tahu kau sangat ingin menangkap ayahku. Jika saja ada yang bisa kulakukan untuk membantumu... maka aku pasti akan melakukannya. Aku ingin ayahku dihukum atas kejahatannya.”

Jae Wan menatapnya, lalu tersenyum tipis. “Tidak masalah. Lagipula... aku bisa menangani semuanya. Jadi jangan khawatir, Ha Young-ssi. Ku harap kau sekarang menjadi lebih tegar setelah mengetahui semua ini.”

Ha Young menunduk, hatinya terasa hangat meski luka masih menganga. Ia tak tahu kenapa, tapi setiap kata yang diucapkan Jae Wan selalu membuatnya lebih tenang. Ada sesuatu dalam cara pria itu berbicara bukan sekadar menenangkan, tapi seolah menguatkan bagian dirinya yang selama ini rapuh.

Ia memandang sekeliling. Taman malam itu masih sunyi. Tapi ada satu hal yang mengganggunya.

Biasanya, ia bisa merasakan tatapan anak buah ayahnya pengawasan diam yang selalu mengikuti ke mana pun ia pergi. Tapi kali ini... tidak ada siapa pun. Tidak ada bayangan. Tidak ada gerak mencurigakan.

“Detektif Han... aku merasa ada yang aneh,” ujar Ha Young pelan, matanya menyapu sekeliling taman. “Aku sama sekali tak melihat anak buah ayahku di sini.”

Jae Wan menoleh, wajahnya tenang. “Kau tidak perlu khawatir, Ha Young ssi. Untuk sementara... mereka tidak bisa mengawasimu.”

Ha Young menatapnya bingung. “Mereka tidak bisa mengawasiku? Memangnya... ada apa?”

Jae Wan tersenyum tipis, nada suaranya tetap tenang. “Aku khawatir mereka akan melihatmu bersedih. Dan jika itu terjadi, kau bisa berada dalam bahaya. Karena itu... aku membuat mereka tertidur. Setelah enam jam, mereka akan sadar kembali.”

Ha Young terdiam. Ada rasa lega yang perlahan menyusup ke dadanya. Ha Young bersyukur untuk saat ini detektif Han ada bersamanya, melindunginya. Dan kali ini, ia bahkan melumpuhkan pengawasan ayahnya demi memberinya ruang untuk menangis.

Namun rasa lega itu tak sepenuhnya menghapus sesak yang masih bersarang di dadanya. Kesedihan itu terlalu dalam. Seolah ada batu besar yang menindih jantungnya dan ia tengah berusaha mengangkatnya, tapi tak kuasa. Ia ingin bernapas lega, tapi setiap tarikan napas terasa berat.

Ia menatap Jae Wan. Kata ‘terima kasih’ terasa terlalu kecil untuk pria itu. Ia belum pernah merasa seaman ini... sekaligus seberat ini.

Dan di bawah langit malam yang sunyi, Ha Young duduk dalam diam. Dikelilingi keheningan yang dijaga. Tapi di dalam dirinya, badai masih bergemuruh.

...

Di sebuah ruang baca kecil di sudut kantor polisi, Jae Wan menunggu. Ia tak tahu apa yang akan Ji Soo katakan, setelah gadis itu tiba-tiba menelfonnya dan memintanya untuk bertemu, tapi Jae Wan tahu ini bukan pertemuan biasa.

Pintu terbuka. Ji Soo masuk dengan langkah cepat, wajahnya tegang. Ia membawa map cokelat yang sudah sedikit kusut.

“Aku tidak sengaja melihat ini,” ujarnya tanpa basa-basi, meletakkan map di meja. “Berkas penyelidikan tentang kematian ayahku.”

Jae Wan menatapnya, mencoba membaca ekspresi Ji Soo. “Itu bukan berkas yang seharusnya kau lihat.”

“Tapi aku sudah melihatnya,” sahut Ji Soo tajam. “Dan aku ingin tahu... kenapa kau tidak pernah memberitahuku bahwa ada kemungkinan ayahku dibunuh?”

“Siapa yang membunuh ayahku?” tanya Ji Soo langsung, tanpa basa-basi.

Jae Wan terdiam. Ia menatap Ji Soo, mencoba mencari cara untuk menjawab tanpa menyakiti. Tapi tidak ada cara yang cukup aman.

Jae Wan menatapnya lama. Di matanya, Ji Soo bukan lagi gadis yang penuh amarah. Ia adalah anak yang kehilangan ayahnya... dan akhirnya berani menghadapi luka yang selama ini ia tutupi dengan kebencian. Namun Jae Wan belum mampu mengatakan siapa pembunuhnya walaupun ia sudah sangat yakin. Karena Ji Soo pasti akan menyalahkan semuanya pada Ibu Shin karena alasannya ayahnya dibunuh mungkin karena ibu tirinya.

“Aku... belum bisa memberitahumu,” ucapnya akhirnya.

Ji Soo mengernyit, nadanya meninggi. “Kenapa? Bukankah kau sudah tahu? Bukankah kau sudah menyelidikinya selama ini?”

Jae Wan menunduk, pikirannya berkecamuk. Ia tahu siapa yang paling dicurigai. Tapi ia juga tahu mengucapkan nama itu sekarang bisa menghancurkan lebih dari satu hati. Terutama jika Ji Soo belum siap menerima kemungkinan yang menyakitkan.

“Aku hanya belum yakin sepenuhnya,” jawab Jae Wan pelan. “Dan jika aku salah, maka kau akan membenci seseorang yang mungkin tidak bersalah.”

Ji Soo menggigit bibirnya, tangannya mengepal. “Aku sudah cukup lama hidup dalam kebohongan. Jika kau tahu sesuatu... kau harus memberitahuku.”

Jae Wan menatapnya, sorot matanya berubah sayu. “Aku tahu kau ingin kebenaran. Tapi kebenaran yang tergesa bisa menghancurkan lebih banyak hal daripada kebohongan.”

Ji Soo terdiam. Di dalam dirinya, amarah dan keraguan bertarung. Ia ingin memaksa Jae Wan bicara. Tapi ia juga tahu... pria itu tidak pernah bicara tanpa alasan.

Setelah menatap Jae Wan cukup lama, Ji Soo akhirnya mengalah. Suaranya pelan, tapi tetap tajam.

“Baiklah. Aku tidak akan memaksa. Kau pasti punya banyak alasan untuk tidak memberitahuku.”

Ia menarik napas, lalu menatap Jae Wan lurus-lurus. “Namun satu hal yang ingin aku tegaskan jika kematian ayahku berkaitan dengan ibu tiriku, bahkan jika dia pelakunya... aku pastikan, aku akan menghancurkan wanita itu.”

Jae Wan menahan reaksi. “Ji Soo-ya... apa yang membuatmu begitu yakin bahwa ibu tirimu adalah dalang di balik kematian ayahmu?”

Ji Soo tersenyum sinis. “Baru sekarang kau menanyakan itu? Baiklah. Akan aku katakan dengan jujur. Aku melihat mereka bertengkar hebat... sebelum ayahku meninggal.”

Jae Wan sedikit terkejut, tapi ia tetap tenang. Wajahnya tidak menunjukkan perubahan, meski pikirannya mulai menyusun ulang potongan-potongan yang selama ini ia simpan.

“Hanya itu?” tanyanya pelan. “Apa kau punya bukti bahwa Ibu Shin yang menabrak ayahmu? Bukti langsung? Atau kau melihatnya sendiri?”

Ji Soo mengerutkan dahi, nadanya mulai meninggi. “Sudah kuduga... kau pasti tidak akan percaya padaku.”

Ia menatap Jae Wan dengan mata yang berkilat marah. “Kau tahu apa yang paling menyakitkan? Bukan karena kau membela ibu tiriku. Tapi karena kau tidak mempercayai kekasihmu sendiri.”

Suara Ji Soo mulai bergetar. “Aku sangat senang kita akhirnya tidak lagi bersama. Aku tidak menyesal sama sekali. Karena aku tidak mungkin bersama dengan orang yang tidak bisa percaya padaku.”

Jae Wan terdiam. Ia tahu kata-kata itu lahir dari luka yang belum sembuh. Tapi ia juga tahu... kebenaran tidak bisa dibangun di atas asumsi dan dendam. Dan di antara mereka, berdiri bayangan masa lalu yang belum selesai menunggu untuk dihadapi, entah dengan kejujuran... atau kehancuran.

1
knovitriana
update Thor, saling support
Xia Lily3056
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Muhammad Fatih
Membuat terkesan
🥔Potato of evil✨
Aku bisa merasakan perasaan tokoh utama, sangat hidup dan berkesan sekali!👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!