NovelToon NovelToon
Tuan Foster, Angkat Aku Jadi Anakmu

Tuan Foster, Angkat Aku Jadi Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Obsesi / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ferdi Yasa

Seorang anak tiba-tiba ingin membeliku untuk menjadi Ayahnya. Dia bilang, jika aku menjadi ayahnya, maka dia akan memberikan Ibunya padaku. Gratis.

Menarik.

Tapi ternyata, ibunya tidak seperti wanita pada umumnya. Dia ... sedikit gila. Setiap hari yang ada di kepalanya hanya memikirkan bagaimana caranya menanggalkan seluruh pakaianku.

Aku, Sebastian Foster, bersumpah akan menahan dia di sisiku. Selamanya. Karena dia yang sudah mer4ngs4ng g4irahku, jangan berharap aku bisa berhenti!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ferdi Yasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Dia Bukan Aditya

Samantha memejamkan matanya erat, menebak kalau Sebastian mengangkat hanya untuk menjauhkan dia dari tikus.

Seperti yang diharapkan, Sebastian melemparnya ke tempat tidur. Tapi ketika dia membuka mata dan melihat pah4 Sebastian, dia menemukan bahwa pria itu masih mengenakan celan4 dalam.

Si4lan!

Samantha menariknya dengan kasar saat Sebastian berbalik untuk pergi, dan karena tidak hati-hati, pria itu ikut jatuh ke tempat tidur. Samantha dengan cepat menekan Sebastian di bawah tubuhnya.

Tahi lalat ada di bagian dalam pah4. Hanya jika Sebastian merenggangkan kedua kakinya, ia dapat melihat apa yang ingin ia lihat.

Untuk mendapatkan jawaban yang sudah lama ia cari, ia tidak terlalu peduli!

Ketika Samantha berhasil merenggangkan pah4 Sebastian dengan kedua tangannya sekaligus menekuk tubuh ke bagian bawah Sebastian, tiba-tiba tubuhnya digenggam dan ditarik ke atas sampai dia melihat mata dan senyum jahat Sebatian.

Dia sepenuhnya menyadari bahwa akan ada sesuatu yang salah, jadi dia memelintir tubuhnya untuk melarikan diri.

Tapi Sebastian meraihnya dan membuatnya tidak bisa bergerak. Dia tersenyum jahat, “Melarikan diri? Apa kamu berpikir masih bisa melarikan diri sekarang?”

“Biarkan aku pergi! Kamu salah paham.”

“Salah paham? Kamu telah merangs4ng n4fsuku. Bukankah kamu harus bertanggung jawab?” Bibir Sebastian semakin dekat.

Samantha berusaha mati-matian untuk bebas dan berkata, “Biarkan aku pergi segera! Jika kamu tidak melepaskan aku, aku akan berteriak meminta tolong!”

Terlepas dari apa yang dikatakan Samantha, Sebastian tidak peduli!

Dia malah mendekatkan bibirnya lebih dekat.

Gerakan lembutnya membuat Samantha sedikit tersesat. Jika pria di depannya adalah Aditya, mungkin dia akan menutup matanya untuk menikmati rasa manis yang dibawa olehnya. Tapi ….

Pria ini bukan Aditya!

Samantha tiba-tiba menoleh dan berteriak, “Nelson, kenapa kamu di sini?”

Mendengar itu, Sebastian dengan cepat menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. Namun ketika dia melihat ke arah pintu, tidak ada seorang pun di sana.

Sebastian menyadari bahwa dia telah ditipu!

Samantha menggunakan kesempatan itu untuk melihat pah4 Sebastian, dan dia bisa melihatnya dengan jelas. Tidak ada bekas apa pun di sana, bahkan tidak juga bekas luka, apalagi tahi lalat!

Sebastian membuka selimut, dan melihat Samantha yang berada di tengah pah4nya. Dia perlahan bangkit, mengambil handuk tadi dan melilitkannya di pinggang.

“Aku sudah bilang padamu kalau aku bukan Aditya, tapi kamu tidak percaya.”

Samantha menggeleng, dan tatapan matanya masih kosong, “Aku hanya tidak percaya bahwa ada seseorang yang sangat mirip dengannya. Sekarang aku percaya.”

Dia mengambil napasnya dalam-dalam, lalu bangkit dan pergi dari kamarnya.

Melihat sosok yang kecewa, Sebastian entah bagaimana merasa sedih. Dia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi tidak ada satu patah pun yang bisa ia rangkai.

Setelah mandi dan berganti pakaian santai, Sebastian datang ke kamar Samantha. Tadinya tangan Sebastian sudah terangkat untuk mengetuk pintu, tapi gerakannya tertahan. Dia berbalik dan pergi begitu saja.

Sebastian sadar bahwa dia bukan Aditya, dan dia telah memberi tahu Samantha berkali-kali, tapi wanita itu tidak percaya sampai dia melihat kebenaran dengan matanya sendiri.

Dulu ia pikir kalau Aditya hanyalah alasan Samantha untuk dekat dengannya, tapi dari reaksinya hari ini, dia dapat mengatakan bahwa Aditya bukan sosok yang diciptakan Samantha sebagai alasan.

Ternyata, di kehidupan masa lalu Samantha ada seorang pria bernama Aditya! Dan ia memiliki kenangan indah bersama pria itu di benaknya!

Sebastian diliputi perasaan kehilangan.

Malam itu Sebastian mengenakan mantel dan berjalan ke balkon di ujung lorong. Tidak sengaja dia melihat kalau ternyata Samantha juga ada di sana, meringkuk di kursi.

Cahaya bulan yang terang bersinar dengan cahaya dingin. Begitu tenang dan sepi di sekeliling, bahkan serangga tidak memiliki keinginan untuk bersuara malam ini.

Samantha masih mengenakan pakaian tipis sebelumnya, memeluk kedua lututnya sambil membenamkan wajah.

Sebastian melepas mantelnya dan dengan lembut menutupi tubuh Samantha.

Wanita itu terkejut seolah-olah dia terbangun dari mimpi. Ketika dia melihat kalau itu Sebastian, Samantha menundukkan kepalanya lagi.

Mata kosongnya membuat Sebastian sedikit sedih. Dia duduk di sebelahnya dan berkata dengan lembut, “Ceritakan tentang Aditya.”

Suara serak Samantha membuat Sebastian tidak tahu harus berkata apa.

“Aditya … kami baru meliwati hidup bersama secara tidak sengaja, dan kemudian dia menghilang. Mungkin aku tidak pernah melihatnya dalam hidupku lagi.” Suara samar Samantha berputar di udara.

“Jangan terlalu pesimis. Mungkin ….”Sebastian berkata dengan serak. “Tidak ada yang ‘tidak mungkin’ di dunia ini.”

“Apa kamu menyesal memiliki Nelson?” Sebastian menoleh padanya.

“Tidak!” Samantha berkata lebih tenang, “Aku tidak pernah menyesal melahirkan Nelson. Tidak peduli Aditya akan muncul atau tidak, Nelson adalah buah hatiku.”

“Tapi ….” Samantha menggantung ucapannya, lalu melanjutkan lagi, “Aku memang tidak menyesal melahirkannya, tapi aku kehilangan Aditya. Nelson tidak memiliki Ayah, dan hidup kita tidak lengkap.”

Sebastian tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengusap punggung Samantha, lalu meletakkan kepala wanita itu di atas lengannya.

Samantha berhenti sejenak, dan akhirnya membiarkan dirinya jatuh ke pelukan Sebastian, menggigit giginya dan menangis.

Selama bertahun-tahun, dia telah berhasil melewati masa yang sulit. Dia pikir dia bisa begitu kuat sepanjang waktu, dan tidak pernah berharap menunjukkan ketidakberdayaannya di depan seseorang yang mirip Aditya.

Samantha benar-benar tidak ingin menangis!

Tapi Sebastian membuat semuanya runtuh.

Air mata yang selama ini disimpan selama enam tahun, kini bergulir. Mungkin setelah air matanya habis, dia bisa melupakan semua hal yang tidak bahagia lalu memulai hidup baru.

Samantha tidak lagi menekan emosinya, membiarkan semua tangisnya luruh.

Sejujurnya, Sebastian adalah objek investigasi. Dia berpikir bahwa jika dia melihat kenyataan kalau Sebastian bukan Aditya, itu akan membuatnya lebih ringan melakukan tugas.

Tapi nyatanya, dia menjadi lebih bimbang sekarang.

Terutama ketika Sebastian menunjukkan sisi lembut, bertentangan dengan karakter dia yang suka bermain wanita.

Tidak! Aku tidak bisa goyah di dalam tugasku! Jika aku tidak bisa memisahkan kepentingan pribadi, aku tidak akan pantas mendapatkan seragam yang aku kenakan.

Mulai besok, aku akan menyelidiki kasus ini dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan pekerjaanku sesegera mungkin.

Lalu aku akan pergi dengan Nelson dari kota ini, dan mulai menjalani kehidupan kita sendiri.

Memikirkan hal ini, Samantha dengan kasar mendorong Sebastian pergi.

Tepat di saat itu, ponsel di saku Sebastian berdering.

Ketika melihat nama di layar ponselnya, Sebastian menahan untuk tidak menjawab dan berkata padanya, “Ini sudah malam. Masuk dan istirahatlah. Di luar dingin.”

Sebastian berdiri, bergerak ke sisi lain dan mengangkat telepon.

Faktanya, Samantha telah melihat nama di layar. Rowan Hayes. Dia pura-pura bergerak perlahan, tapi Sebastian tidak juga menjawab sampai dia masuk ke kamarnya.

Alih-alih kembali ke kamarnya, Samantha mencoba menguping di sudut, dan nyaris mendengar kata ‘restoran’.

Setelah beberapa saat, Sebastian turun dan pergi.

Pada saat ini, Samantha tidak lagi dalam kondisi sedih. Dia penasaran apa yang dibicarakan Rowan dengan Sebastian.

Apa kerjasama antar perusahaan ada karena tujuan yang lain?

Samantha berpikir sejenak sebelum menyalakan telepon kecil untuk mengirim pesan pada Julian, memintanya untuk mendapatkan informasi mengenai kepergian mereka.

Baru setelah itu dia melepas mantel Sebastian, memandangi itu dan berkata, “Samantha, kau harus ingat mulai sekarang bahwa Sebastian Foster bukanlah Aditya!”

***

1
Jeng Ining
sampe disini msih terlihat Samanta adl polisi yg cukup ceroboh, atw Sebastian aja yg udh terlalu lihai menilai karakter org🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!