NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Alkemis Kelas 4

Bangunan kamar dagang terbesar di Kota Jinan menjulang megah dengan pilar-pilar marmer putih dan atap berlapis genting hijau. Suasana di dalamnya ramai, pedagang dari berbagai daerah keluar masuk dengan membawa barang dagangan mereka. Aroma tinta, kertas kontrak, dan rempah-rempah memenuhi udara.

Jiang Shen melangkah tegas menuju sebuah meja pendaftaran di bagian dalam. Di balik meja itu duduk seorang pria gemuk berusia sekitar empat puluhan, dengan wajah bulat berminyak dan mata kecil penuh curiga.

“Ada keperluan apa, bocah?” tanyanya dengan nada malas, tanpa sedikit pun menoleh dengan hormat.

Jiang Shen menunduk sopan.

“Aku ingin menjual sebuah resep pil tingkat empat.”

Suasana di sekitar meja seketika hening. Beberapa orang yang mendengar kalimat itu langsung tertawa mengejek.

Pria gemuk itu menghentikan pekerjaannya, menoleh, lalu menatap Jiang Shen dari atas sampai bawah. Melihat pakaian sederhana Jiang Shen, dia langsung menyeringai sinis.

“Hahaha! Kau? Seorang bocah miskin, bukan alkemis, berani-beraninya bicara soal resep pil tingkat empat? Apa kau pikir aku bodoh?!”

Beberapa orang di sekitar mulai berbisik.

“Dia bilang pil tingkat empat?”

“Hah, dasar penipu kecil. Resep tingkat dua saja susah, apalagi empat!”

“Berani sekali menipu kamar dagang.”

Pria gemuk itu semakin bersemangat menghina. Ia menepuk meja sambil tertawa terbahak.

“Bocah, dengarkan baik-baik. Resep pil hanya bisa dibuat oleh alkemis resmi. Dan bahkan alkemis tingkat empat di kota ini bisa dihitung dengan jari! Kau pikir siapa dirimu, hah? Sudah miskin, tidak punya tanda alkemis, masih berani membual!”

Wajah Jiang Shen tetap tenang, meski dadanya sedikit bergejolak. Ia menahan diri agar tidak terpancing.

“Aku tidak berbohong. Resep ini asli, aku jamin tidak ada yang salah. Jika kau tidak percaya, setidaknya periksa dulu sebelum menilai sesuatu.”

Pria gemuk itu malah semakin menggertak, suaranya lantang hingga menarik lebih banyak perhatian.

“Hahaha! Periksa? Kau kira aku punya waktu untuk main-main dengan kertas coretanmu? Dasar penipu jalanan! Pergi sebelum aku panggil penjaga untuk menyeretmu keluar!”

Gelak tawa dan ejekan meledak dari kerumunan.

“Benar, usir saja dia!”

“Seorang pengemis ingin menipu kamar dagang, benar-benar tidak tahu malu.”

“Hahaha, bocah ini pikir dunia alkemis itu mainan!”

Di tengah keributan itu, suara berat dan tenang tiba-tiba terdengar dari arah belakang.

“Cukup ributnya.”

Semua orang langsung diam. Dari arah tangga, seorang pria tua berjalan perlahan. Janggutnya panjang berwarna putih, rambutnya terurai rapi, dan di dadanya terpampang pin dengan angka ‘4’ yang berkilau keemasan.

Kerumunan langsung bergumam penuh kagum.

“Itu … Tuan Ling!”

“Alkemis kelas empat … dia salah satu yang paling dihormati di kota Jinan.”

“Kenapa dia datang ke sini?”

Pria gemuk yang tadi menghina Jiang Shen seketika pucat pasi, tubuhnya kaku.

Tuan Ling berjalan mendekat, tatapannya tajam namun tenang. Ia berhenti di depan Jiang Shen, lalu menatap lurus ke matanya.

“Anak muda, katakan sekali lagi. Kau ingin menjual resep pil tingkat empat?”

Jiang Shen mengangguk dengan hormat.

“Benar, Tuan. Aku memiliki sebuah resep Pil Darah Phoenix. Jika Tuan berkenan, aku ingin memperlihatkannya.”

Kerumunan langsung riuh lagi.

“Pil Darah Phoenix?! Aku tidak salah dengar, kan?”

“Itu … nama yang bahkan belum pernah kudengar sebelumnya.”

“Gila! Kalau itu benar, bocah ini bisa mengubah hidupnya!”

Tuan Ling mengangkat tangan, membuat semua orang terdiam. Ia lalu mengulurkan tangan ke arah Jiang Shen.

“Tunjukkan padaku gulunganmu.”

Dengan hati-hati, Jiang Shen mengeluarkan gulungan resep yang tadi ia simpan. Tuan Ling menerimanya, membuka perlahan, dan matanya mulai meneliti setiap huruf, setiap detail bahan dan instruksi yang tertulis.

Beberapa saat kemudian, mata tuanya memancarkan cahaya berbeda—ada ketertarikan yang jelas. Meski ia mencoba menyembunyikan ekspresi, alisnya sedikit terangkat, dan napasnya melambat.

Ia menggulung kembali kertas itu, lalu menatap Jiang Shen dengan penuh minat.

“Anak muda, ikutlah bersamaku.”

Tanpa memberi kesempatan bagi orang lain untuk bertanya, Tuan Ling berbalik dan berjalan keluar. Di luar, sebuah kereta kuda mewah dengan simbol keluarga Ling menunggu.

Jiang Shen menunduk, lalu mengikuti langkahnya masuk ke kereta.

Di belakang mereka, kerumunan kembali bergemuruh.

“Apa yang Tuan Ling lihat pada bocah itu?”

“Apakah resepnya benar-benar asli?”

“Kalau iya … berarti kita baru saja menyaksikan lahirnya sebuah keajaiban!”

Sementara itu, pria gemuk yang tadi menghina Jiang Shen hanya bisa berdiri terpaku, keringat dingin mengalir deras di pelipisnya.

Kereta kuda berangkat perlahan, meninggalkan kamar dagang yang penuh bisik-bisik dan rasa penasaran.

...

Setibanya di kediaman megah milik Klan Ling, Jiang Shen langsung diarahkan oleh para pelayan menuju sebuah ruangan yang dipenuhi aroma herbal pekat. Di tengah ruangan itu berdiri sebuah tungku besar berwarna hitam pekat dengan ukiran naga berwarna emas yang melilit di permukaannya. Aura panas terpancar darinya, jelas itu bukan tungku biasa.

Pak Tua Ling menyibakkan jubahnya, lalu berkata dengan nada serius,

“Pemuda, dengarkan baik-baik. Aku hanya memiliki satu botol giok berisi darah phoenix. Itu berarti aku hanya punya satu kesempatan. Jika resep ini palsu dan pilnya gagal … maka aku sendiri yang akan memenggal kepalamu.”

Suasana ruangan langsung menjadi mencekam. Tekanan aura Pak Tua Ling yang berada di ranah Jiwa Emas level tinggi membuat dada Jiang Shen terasa berat. Namun Jiang Shen sama sekali tidak bergeming, tatapannya tajam dan suaranya mantap,

“Kalau begitu buktikanlah. Resep itu tidak akan mengecewakan Anda.”

Pak Tua Ling mengerutkan alisnya, lalu mengeluarkan botol giok berwarna merah darah. Begitu tutupnya dibuka, aroma panas membara langsung memenuhi ruangan, seperti ada nyala api yang mengalir liar. Cairan kental berwarna merah keemasan tampak bergetar di dalamnya—itulah darah phoenix.

Tanpa menunda, Pak Tua Ling mulai menyalakan tungku naga. Api biru menyembur keluar dari dasar tungku, menyala begitu panas sampai udara di sekitar bergetar. Ia memasukkan bahan-bahan sesuai dengan urutan yang tertera di gulungan resep milik Jiang Shen.

Setiap langkah ia lakukan dengan penuh kehati-hatian. Keringat mulai menetes di keningnya meskipun ia sudah terbiasa menghadapi ramuan tingkat tinggi.

“Jika resep ini benar … maka anak ini bukan sembarangan …” gumamnya dalam hati.

Beberapa jam pun berlalu. Api tungku terus menderu, CRACK! suara dari dalam tungku terdengar, menandakan reaksi bahan-bahan mulai menyatu. Ruangan dipenuhi aroma tajam bercampur manis yang menusuk hidung, pertanda pil tingkat tinggi sedang terbentuk.

Sampai akhirnya ...

BOOM!

Tungku naga berguncang keras, seolah hendak meledak. Namun Pak Tua Ling segera menekan formasi alkimia di bawah tungku, menstabilkan semuanya. Dari dalam tungku, cahaya merah keemasan melesat keluar, menyinari ruangan dengan kilau yang menakjubkan.

Di udara, perlahan-lahan terbentuk tiga butir pil berwarna merah menyala dengan pola nyala api kecil yang berputar di permukaannya. Aroma energi yang pekat dan hangat menyebar, membuat tubuh Jiang Shen sendiri seakan dipenuhi vitalitas baru hanya dengan menghirupnya.

Pak Tua Ling terdiam beberapa saat, matanya bergetar hebat. Lalu … tawanya pecah, lantang, penuh kegembiraan.

“Hahaha! Benar-benar berhasil! Resep ini asli! Aku … aku telah berhasil menciptakan Pil Darah Phoenix!”

Jiang Shen yang sejak tadi menahan napas akhirnya menghela dengan lega. Bahu yang tegang kini sedikit mengendur. Ada kebahagiaan yang sulit ia sembunyikan—hidup dan matinya malam ini telah ditentukan, dan ia berhasil bertahan.

Pak Tua Ling menoleh padanya, sorot matanya kini berbeda. Jika sebelumnya penuh keraguan, kini ada rasa hormat dan ketertarikan mendalam.

“Pemuda … kau benar-benar membuatku kagum. Resep ini … bisa mengubah nasib siapa pun yang memilikinya. Mulai sekarang, aku tak bisa lagi meremehkanmu.”

1
Abi
mantap
Agus Rose
Alur cerita nya cukup bagus,gaya bahasa penyampaian juga ok.

MC nya belom mengenal luas nya dunia karena belom berpetualang keluar tempat asal nya,hanya tinggal dikota itu saja

Jangan buat cerita MC nya mudah tergoda pada setiap wanita yg di temui seperti kebanyakan novel2 pada umum nya,cukup 1 wanita.
Agus Rose: Ok ok thoorrrt
total 1 replies
Ismaeni
tak banyak kata yg ku ucapkan ,ceritanya sangat bagus thor, gaya bahasanya enak tidak berat juga alurnya bagus...semangat update-nya thor
dawin sapunsya
mantap thor tetap pertahankan detail nya yahh agar semakin menarik dan juga jangan dulu mulai muncul masalah percintaan 👍👍
Ismaeni
coba masuk sekte pas ditawarin sang tetua pasti hidupnya lebih aman dan sumber daya terjamin...
AK47 uzi
mulai membaca sambil komen...yg jd pertanyaan besar.....apakah novel ini akan jd hiatus atw sampai selesai??? entahlah hanya author yg tau...sehat selalu buat author nya
dawin sapunsya: semoga saja sampai tamat bro kalau novel yg ga melanjutkan lagi itu biasanya novel terjemahan
total 1 replies
إندر فرتما
tingkat ranah amburadul gak bakalan seru ini alur cerita
إندر فرتما: ngasih masukan
total 3 replies
y@y@
👍🏻🌟👍🏼🌟👍🏻
y@y@
🌟👍🏼👍🏿👍🏼🌟
Wulan Sari
cip critanya 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
Dante-Kun: Siap. Makasih supportnya kak 🙏
total 1 replies
Ismaeni
bagus sekali ceritanya
Ismaeni
ceritanya sangat menarik thor, inget yaa jangan hiatus thor....semangat yaa
Dante-Kun: 🤭🤭 Justru hal paling sulit author noveltoon adalah menamatkan novel nya sendiri, hehe
total 1 replies
mbono keling
hai ya thor...76 bab sekali up....👍👍👍...yg penting lancar....
sibaweh abduh
sangat baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!