NovelToon NovelToon
Batas Sabar Mencintaimu

Batas Sabar Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara

Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.

Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.

"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."

**semoga suka, ya**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usaha Jayandru

Setelah kepergian Mami Adel, Nara menghembuskan nafas lega. Tadi dia merasa sangat terintimidasi.

"Untung bisa dihandle papi." Jayandru bisa tersenyum akhirnya. Dia merengkuh pundak Nara, berjalan pelan memasuki rumah mereka.

Sekarang rumah ini akan dia rindukan jika nanti pergi meninggalkan Nara.

"Sebaiknya kita mandi dan istirahat," ucap Jayandru saat membuka pintu kamar.

"Dru, panggil," panggil Nara ragu. Dia baru mengingat pesan mamanya.

"Ya?' Jayandru menoleh setelah meletakkan koper mereka di sudut kamar.

Nara mendekat dengan langkah perlahan.

"Emm.... Kita sudah beberapa bulan ngga ketemu dokter Adiba."

Jayandru tersenyum, menarik tangan Nara hingga istrinya duduk di pangkuannya.

"Mau besok malam?" tanyanya lembut

Apapun permintaan Nara akan dia kabulkan.

Jarak wajah mereka yang cukup dekat membuat Nara hanya bisa mengangguk.

"Oke. Kamu atau aku yang buat jadwalnya?"

"A aku saja," ucap Nara gugup karena jarak mereka makin terkikis.

Jayandru ngga menjawab, tapi melabuhkan lagi bibirnya ke bibir Nara. Nara hanya bisa memejamkan mata.

Jayandru tersenyum ketika menjauhkannya.

"Nara, kalo kamu jadi asistenku, tiap saat aku pasti akan memintamu duduk di atas pa haku," bisiknya pelan.

Jantung Nara berdebar resah, apalagi setelahnya Jayandru melabuhkan lagi bibirnya dan dengan kuat menghi sap bibir Nara.

Satu le ngu han lepas dari bibirnya membuat Jayandru makin semangat untuk menuntaskan has ratnya pada istrinya.

*

*

*

"Sebaiknya kamu melupakan niatmu," ucap Papa Jayandru-Arga Kertanegara. Mereka masih berada di dalam mobil.

"Kenapa? Toh, Jayandru anakmu. Pasti dia bisa membagi hati dengan sangat mudah," sarkas Mami Adel.

Suaminya tau kalo istrinya menyindirnya.

"Aku tidak menikahi mereka," ucap Arga tanpa beban.

Mata istrinya melotot, memancarkan kemarahan besar.

"Jayandru tidak perlu menikahi Monica. Dia bisa mengangkat Marlo sebagai anak angkatnya dengan Nara," jelas Arga tetap keukeh dengan pendapatnya.

Mama Adel mendengus.

"Keenakan Nara. Monica malah tambah menderita."

Suaminya menarik nafas panjang dan menghembusknnya perlahan.

"Dru dan Nara masih muda. Mereka ngga perlu terburu buru pusing karena belum juga dikasih anak."

"Tapi mereka sudah empat tahun. Apa namanya kalo bukan man dul," kecam Istrinya meremehkan.

"Mungkin Dru yang bermasalah. Bukan Nara."

Istrinya kembali melototkan matanya.

"Kamu meragukan, Dru? Dia putra kita," decaknya sebal.

"Suami dan istri sama sama bertanggungjawab soal ada dan tidaknya anak." Arga mencoba sabar.

Istrinya tidak mendebat dirinya lagi. Dia menyadari kebenaran ucapan suaminya. Tapi hatinya tetap menuduh Nara yang rahimnya bermasalah.

"Jangan lupa. Kalo Tuhan belum mengizinkan, kita bisa apa," lanjur Arga lagi.

Mama Adel semakin bungkam.

*

*

*

Hubungan mereka yang semakin membaik membuat Jayandru menyadari kesalahannya. Seharusnya dia sabar menghadapi sikap dingin istrinya. Bukan malah melayani mantannya.

Dia menci um lagi kening Nara yang sudah tertidur nyenyak di pelukannya.

"Kalo memang kita tidak ditakdirkan punya anak, tidak apa apa, Nara. Bagiku kamu yang lebih penting," gumamnya lembut. Dia mengecup lagi kening istrinya.

*

*

*

"Nanti siang aku jemput," ucap Jayandru setelah mencium pipi Nara. Dia baru saja mengantar istrinya bekerja. Kebiasaan lama yang hampir setahun ini tidak dia lakukan.

"Kamu hati hati," ucap Nara lembut dengan debar jantung yang ngga menentu.

Jayandru mengangguk, kemudian dia masuk ke dalam mobilnya.

Nara melihat sampai mobil Jayandru meninggalkan gedung perkantorannya.

Menurutnya Dru agak berlebihan dan dia agak malu karena menjadi sorotan pegawai pegawai yang baru datang.

"Pacarnya, mbaK?" tanya salah satu pegawai perempuan muda yang beda usianya ngga jauh beda dengan dirinya.

Nara mengabaikan tatapan ingin tau beberapa staf yang terkejut melihatnya. Terutama melihat sikap manis Jayandru tadi. Laki laki tampan yang selalu menjadi pembicaraan dimana mana.

"Suami saya." Nara tersenyum setelah mengatakannya. Tapi langkahnya yang akan berlalu pergi jadi terhenti akibat perkataan gadis yang lain.

"Bukannya tadi itu Pak Jayandru yang anggota dewan, ya?"

"Iya." Pegawai itu mungkin ngga pernah melihat Jayandru yang dulu jarang keluar dari mobil dan melakukan hal seperti tadi saat mengantarnya. Kissing di tempat umum. Itu hanya terjadi di awal awal pernikahan mereka saja.

Tadi saja Nara sempat tergagap dengan apa yang dilakukan Jayandru. Kenangan lamanya bangkit kembali.

Nara melangkah cepat meninggalkan keterkejutan mereka. Di depan sana Warda sudah tersenyum senyum menatapnya bersama Yuri.

"Cieeee..... Mesra banget si abang," ledek Yuri berderai tawa.

"Kayak pengantin baru aja." Warda ikut menyahut. Mereka yang baru bertemu dan akan memasuki gedung perkantoran heran dengan bisik bisik kaget pegawai pegawai yang ada di sana.

Mereka terpaku ketika tau apa yang menjadi topik heboh beberapa pegawai itu.

"Jangan centil centil, ya. Itu suaminya Bu Nara," seru Yuri sinis pada beberapa pegawai perempuan yang masih bengong.

Kemudian Yuri menjejeri langkah kedua temannya.

"Kalian harus sering go public," saran Warda.

"Tuh, banyak yang kaget, kan," tukas Yuri.

"Udah lama juga dia nyetir sendiri. Dikira ngga ada suami kayaknya," tawa Warda cekikikan.

Nara hanya tersenyum. Ngga banyak yang tau siapa suaminya. Sekarang pasti akan jadi gosip hot buat mereka di pagi ini.

"Udah mulai in tim lagi, nih? Program anak ceritanya?" cecar Warda.

Nara hanya tersenyum. Rencananya begitu, jawabnya dalam hati.

"Semoga sukses, Nara," do'a Yuri tulus.

Nara tersenyum lagi.

"Makasih. Bantu do'a, ya."

"Tentu." Kedua temannya menyahut serentak.

*

*

*

Monica menatap kedatangan Jayandru dari jendela mobilnya. Mobilnya baru saja diparkir ketika melihat Jayandru sudah melangkah menuju lift.

Monica menghela nafas. Teringat perkataan mami laki laki kecintaannya itu tadi malam via telpon.

"Mami akan selalu mendukung kamu. Sekarang Dru lagi sulitnya dikasih tau. Tapi mami akan berusaha terus. Bagi mami, kamu menantu idamam mami. Nanti lahirkan anak anak yang tampan dan cantik buat mami, ya."

Mami Jayandru seratus persen mendukungnya. Jangan dia sia siakan.

Dia harus bisa bermain cantik agar Jayandru jatuh lagi ke pelukannya. Saat ini dia tau, Jayandru ngga mungkin bisa dipaksa.

Marlo juga sudah ngga mempan menjadi senjata untuk meluluhkan Jayandru yang dia sangat yakin, kalo sekarang laki laki itu benar benar mau berbaikan dengan istrinya.

Huuffhhh.... Menyebalkan harus menyebut kata itu. Istrinya.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Harusnya dia lebih memilih Jayandru dari pada karir modellingnya.

Untuk apa terkenal dan bisa dipuja banyak orang, tapi bagi Dru hanya Nara saja yang akan dicintainya.

Pernikahannya juga sudah diambang perceraian karena suaminya masih menunda menjatuhkan talak.

Dia ngga pernah menyangka, Andi Barata-relasi Jayandru, adalah suami yang kasar dan ringan tangan.

Harapannya hanya Jayandru. Selain untuk melindunginya, juga meningkatkan pengaruh kelas sosialnya.

Nanti siang dia akan berbicara pada Nara. Dia akan ungkapkan pengkhianatan suami tercintanya.

Mungkin setelah tau, Nara akan melepaskan Jayandru. Memangnya ada wanita yang mau kalo laki lakinya masih menci um perempuan lain setelah menikah dengannya.

Monica tersenyum sinis. Semua rencana sudah tersusun rapi di dalam kepalanya.

1
Rahmawati
kasih strooke aja mami adel itu biar gk bisa ngomong, bikin orang sakit hati aja
Herman Lim
aku doa akan Adel lumpuh mulut y ga bs ngomong lagi 🤭🤭🤭
Rahayu Ayu
Semoga Adel kumat jantungnya dan game over
Aisyah: hm hm bner tu, gk pa2 dech gk bngun lagi slma x biar gk nmbah dosa ndru juga krna nglawan ama emk x. . gedeg aku jadi x😤😤😤
total 1 replies
Julia Moza Azahra
kasian Nara sama jayadru
Neneng Yensiana
sakit jiwa Adel tu mau ja di bodohi monicabuat hancur Monica dgn Adel tuh
mery harwati
Kasihan Adel sakit jiwa gegara diselingkuhi Arga & korbannya Jayandru & Nara, karena otak & pikiran Adel hanya memandang dari pengalaman dia bahwa sanggup diselingkuhi Arga asal harta tetep melimpah meski hati sakit selama hidup Adel
Jadi Adel memaksa bahwa Nara harus = posisi dia saat Jayandru poligami atw selingkuh, sakit jiwa akut kau Adel Adel
😛😛
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
mertuane keturunan dajjal nih 👹☠👺👽😈🤣🤣🤣🤣🤣
Rahmawati
sumpah ya kata kata yg keluar dr mulut mama jayandaru sampah semua😡
Bun cie
astagfirullah...mama adel apa sebelum papa selingkuh mama adel sebegitu menyebalkan?shg papa selingkuh dan smakin jadi menekan ndru dan nara..sesama istri.. perempuan g punya hati bgt mama adel😣
Rahayu Ayu
Najiiisss....punya mertua bermulut busuk berulat.
ngomongnya ga pernah enak di depan menantu.
kak Rahma , tolong napa jangan di tekan Mulu hatinya Nara.
sesekali bikin hancur juga hati atau badannya Adel
Herman Lim
aku sumpahi u nenek lampir CPT menghadap Tuhan 🤣🤣🤭🤭
Herman Lim
min buat lah Nara CPT hamil jadi mertuke nya ga sibuk buat kawin kan Dru sama Monica nenek lampir tuh
Rahayu Ayu
Andi bebas, bawa Marlo pergi,
lah si Monica kabarnya gimana???
keenakan Monica dong lebih gampang lagi buat deketin & menghasut Adel, biar Jayandaru mau nikahin Monica.
Herman Lim
nah kan gini enak damai tgl Monica yg harus di pepes ne
Rahmawati
wow, sbg permintaan maaf aja dikasih resort, sekaya itu Andy buang aja si monica itu
Ray Aza
boleh request ga Kak? emaknya dru dimatiin aja bisakah? gedeg bgt aq tuh, bknnya minta cerai ama suami mlh nyusahin anak. 🤣🤣🤣🤣
Rahma AR: hihi....🤭
total 2 replies
Rahmawati
Nara cinta bgt sama ndru, jgn sampai pisah deh
mery harwati
Nara selingkuh itu penyakit & bikin kecanduan pelakunya, kalian belum punya anak, jadi beban mental cerai tidak terlalu berat dibandingkan bila udah ada anak, karena anak akan jadi korban RT orang tuanya💪
Herman Lim
min jgn sampai mereka nikah Dru sama Monica jahat tuh buat nara hamil Thor
✨@dian_$💫
Boleh maruk nggak sih authoorr,, pliisss sehari satu rasanya kurang bangettt😥 aku terlanjur terNaraNara niihh, authoorr tanggung jawab huhuuuuy😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!