NovelToon NovelToon
Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Anya gadis cantik berusia 24 tahun, terpaksa harus menikahi Revan CEO muda anak dari rekan bisnis orangtuanya.

Anya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan kesepakatan kedua keluarga itu demi membayar hutang keluarganya.

Awalnya ia mengira Revan mencintai tulus tapi ternyata modus, ia hanya di jadikan sebagai Aset, untuk mencapai tujuannya.

Apakah Anya bisa membebaskan diri dari jeratan Revan yang kejam?

Jika ingin tahu kisah Anya selanjutnya? Langsung kepoin aja ya kak!

Happy Reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Damian membalikkan tubuhnya setelah menutup sambungan telepon. Ekspresinya gelap, aura dingin menguar dari tubuhnya. Anya menoleh dengan cepat, merasakan perubahan suasana yang tiba-tiba.

"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat serius begitu?" tanya Anya ragu, mendekati Damian dengan langkah hati-hati. "Apa terjadi sesuatu?"

Damian terdiam sejenak, menimbang-nimbang. Haruskah aku memberitahunya? Ini akan membuatnya semakin takut ... tapi dia berhak tahu. Akhirnya, Damian menghela napas dan berkata, "Tentang Revan." ujarnya singkat.

Jantung Anya langsung berdegup kencang saat nama suaminya disebut. "Ada apa dengan Revan?" tanyanya dengan nada waspada, matanya memancarkan kekhawatiran. "Jangan bilang ..."

"Dia telah dibebaskan dengan jaminan," lanjut Damian dengan wajah kesal yang tidak bisa ia sembunyikan. Rahangnya mengeras, menahan amarah yang meluap-luap.

Anya refleks memundurkan langkahnya sambil menutupi mulut yang terbuka karena terkejut. "Apa? Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya Revan bisa bebas secepat itu. "Siapa yang ...?"

Damian mengangkat bahunya singkat.

"Aku juga tidak tahu pasti," jawab Damian dengan nada kesal, sambil mengacak rambutnya frustrasi. "Pengacara-pengacara itu ... selalu ada celah hukum yang mereka manfaatkan."

"Tapi, yang jelas, seseorang telah membantunya keluar dari penjara," lanjut Damian, pandangannya tak lepas pada Anya yang kini terlihat syok. Ia mendekat, meraih kedua tangan Anya.

"Seseorang dengan banyak uang dan pengaruh."

Anya merasa sangat cemas. Ia tahu jika Revan sudah bebas, itu artinya ia akan berada dalam bahaya besar. Revan pasti akan mencarinya dan membalas dendam.

"Ya Tuhan ... " bisiknya, tubuhnya bergetar.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Anya dengan suara bergetar menahan rasa takutnya. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Damian mendekati Anya dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Jangan khawatir, Anya. Aku tidak akan membiarkan Revan menyakitimu.

Aku akan melindungimu," ujarnya dengan tatapan meyakinkan, berusaha menenangkan Anya.

"Aku janji." tambanya.

Anya merasa sedikit lega mendengar kata-kata Damian. Namun, ia tetap merasa khawatir. Ia tahu bahwa Revan adalah orang yang berbahaya dan tidak akan menyerah begitu saja. "Tapi ... dia akan mencariku, Damian. Dia tidak akan berhenti," lirih Anya, air mata mulai menetes.

"Apa kita akan pergi dari sini?" ujar Anya tiba-tiba, memandang Damian dengan penuh harap. "Bersembunyi ... setidaknya untuk sementara waktu?"

Damian menggelengkan kepalanya. "Tidak, Anya. Kita tidak akan kemana-mana. Kau aman di sini!" balasnya menenangkan Anya.

"Lari tidak akan menyelesaikan masalah. Revan akan terus mengejar kita."

"Kita akan menghadapi Revan. Kita akan membuatnya membayar atas semua yang telah dia lakukan," lanjut Damian dengan mengepalkan tangannya dengan kuat. Nada suaranya tegas, penuh keyakinan.

Anya menatap Damian dengan tatapan tidak percaya. "Kau gila, Damian! Revan adalah orang yang kuat.

Dia memiliki banyak koneksi dan kekuasaan. Kita tidak akan bisa mengalahkannya," ujar Anya merasa putus asa.

"Kita hanya akan menghancurkan diri kita sendiri!"

"Kita tidak perlu mengalahkannya sendirian, Anya," jawab Damian dengan senyum misterius yang membuat Anya semakin bingung.

 ***

Sementara itu, di mansion Revan, yang terlihat megah namun terasa dingin dan hampa, Revan sedang duduk di dalam ruang kerjanya. Ruangan itu dipenuhi dengan peralatan elektronik canggih dan layar-layar besar yang menampilkan berbagai macam informasi.

Ia terlihat sangat marah dan frustrasi. Ia baru saja keluar dari penjara beberapa jam yang lalu, dan ia sudah tidak sabar untuk membalas dendam pada Anya dan Damian.

"Sialan!" umpat Revan sambil memukul meja dengan keras, membuat barang-barang di atasnya bergetar. "Bagaimana bisa wanita itu... berani mengkhianatiku?!"

"Bagaimana bisa kalian tidak menemukan wanita lemah itu?!" bentaknya pada anak buah suruhannya, matanya memancarkan amarah yang membara. "Apa gunanya kalian kubayar mahal?!"

Para anak buah Revan menundukkan kepalanya karena rasa takut. Mereka tahu bahwa Revan sedang dalam suasana hati yang buruk dan bisa meledak kapan saja. "Maafkan kami, Tuan," gumam salah seorang dari mereka. "Kami sudah menyebar orang untuk mencari Nona Anya. Tapi dia seperti menghilang ditelan bumi."

"Cari Anya! Aku ingin dia ditemukan secepatnya!" perintah Revan dengan suara lantang, menggelegar di seluruh ruangan. "Jangan kembali sebelum kalian membawanya kepadaku!"

"Aku ingin memberikan ia hukuman yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya, biar dia menyesal telah berani mengkhianatiku!" lanjut Revan dengan seringai iblisnya. "Dia akan memohon-mohon ampun di kakiku!"

"Siap, Tuan!" jawab salah satu anak buah Revan dengan cepat. "Kami akan segera mencarinya. Kami akan mengerahkan semua sumber daya yang ada."

"Satu lagi, kalian selidiki pria yang malam itu bersama Anya," perintah Revan tegas. "Entah kenapa aku merasa tak asing dengan pria itu! Dia bukan orang sembarangan."

"Aku ingin tahu siapa dia, dari mana asalnya, dan apa yang dia inginkan," lanjut Revan dengan nada dingin. "Cari tahu segala sesuatu tentang dirinya! Semua kelemahannya!"

"Kami mengerti, Tuan," jawab anak buah Revan serempak.

Revan menyeringai. "Anya dan pria misterius itu akan menyesal telah berani mengusikku," ujarnya dengan nada mengancam. "Mereka akan merasakan murkaku!"

"Aku akan membuat hidup mereka menjadi neraka," tekan Revan dengan emosi yang masih meledak-ledak.

Ia masih saja menyalahkan Anya padahal ini semua kelahannya sendiri, tapi Revan malah menganggap seolah dirinya korban dan Anya pelakunya.

Lalu ia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju jendela. Ia menatap pemandangan di luar dengan tatapan penuh amarah dan dendam. Kota yang gemerlap di bawah sana tampak begitu kecil dan tak berdaya di matanya. Ia bersumpah akan membalas dendam pada Anya dan Damian, tidak peduli apa pun yang terjadi. "Kalian berdua... akan merasakan akibatnya," desisnya.

Revan meninggalkan ruang kerjanya, langkahnya lebar dan penuh amarah. Di luar, kedua orangtuanya, Tuan Handoyo dan Nyonya Ambar, sudah menunggunya dengan cemas. Begitu melihat Revan, Nyonya Ambar langsung menghambur memeluk putranya erat.

"Revan, Nak! Syukurlah kamu baik-baik saja!" seru Nyonya Ambar dengan nada lega, air mata haru membasahi pipinya. "Mama sangat khawatir. Mama tidak bisa tidur nyenyak memikirkanmu."

Revan membalas pelukan ibunya dengan kaku. Ia tidak terbiasa dengan kasih sayang yang berlebihan. "Aku baik-baik saja, Ma," jawabnya singkat, berusaha melepaskan diri dari pelukan ibunya. "Aku hanya butuh istirahat."

Tuan Handoyo menepuk bahu Revan dengan bangga. "Papa tahu kamu akan keluar dari sana secepatnya," ujarnya dengan senyum lebar.

Revan mengangguk, tetapi pikirannya masih dipenuhi dengan amarah. Ia tidak bisa melupakan pengkhianatan Anya dan Damian. "Terima kasih, Pa," ucapnya tanpa minat.

Nyonya Ambar melepaskan pelukannya dan menatap Revan dengan tatapan penasaran. "Revan ... Mama tahu kamu pasti marah. Tapi ... apa yang akan kamu lakukan pada Anya, jika kau menemukannya?" tanya Nyonya Ambar penasaran, matanya memancarkan rasa ingin tahu yang mengerikan.

Revan mengepalkan tangannya. "Ck! Yang jelas tidak ada ampun buat pengkhianat," jawab Revan dengan nada penuh amarah.

"Gara-gara dia aku masuk penjara! Dia pikir bisa lari dariku?"

Nyonya Ambar mengangguk pelan seolah mendukung niat buruk sang anak. "Mama mengerti, Nak. Pengkhianatan memang tidak bisa dimaafkan. Dia pantas mendapatkan hukuman yang setimpal," ujarnya dengan nada lembut, namun tersirat nada dingin di dalamnya. "Tapi ingat, Revan, lakukanlah dengan hati-hati. Jangan sampai kita terseret masalah hukum lagi."

Tuan Handoyo menambahkan, "Ibumu benar, Revan. Kita harus memikirkan reputasi keluarga. Jangan gegabah. Biar Papa yang urus semua ini."

Revan mendengus. "Aku bisa mengurusnya sendiri," jawabnya ketus. "Aku tidak butuh bantuan siapa pun."

"Revan ..." Nyonya Ambar mencoba menasihati, namun Revan memotongnya.

"Aku lelah. Aku ingin istirahat," ujarnya sambil berlalu meninggalkan kedua orang tuanya. Pikirannya sudah dipenuhi dengan rencana balas dendam yang kejam. Anya dan Damian akan menyesal telah berani mengusik hidupnya.

Di dalam kamarnya, Revan berjalan menuju sebuah brankas tersembunyi di balik lukisan besar. Ia membuka brankas itu dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna hitam. Ia memandangi pistol itu dengan tatapan dingin, lalu menyeringai.

"Anya ... bersiaplah," bisiknya. 

# Bersambung ....

1
Rita
mulai penasaran yah
Rita
mengerti kekhawatiran Damian soalnya yg dihadapi berbahaya
Rita
lg bantuin nenek kakak Anya nya
Rita
untung ada yg nolong
Rita
milikmu tapi g dijaga layaknya pasangan yg disayang dicintai ini mlh bikin trauma
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏😄
Apriyanti
knp gak lgsg kamu ungkapin aja Damian KLO kamu mencintai Anya,,biar Anya gak salah paham,, lanjut thor 🙏
Rita
semoga berhasil lolos
Rita
sdh ditraining
Rita
istri atau boneka
Rita
duh Van kerjaan mu marah2 mulu awas meledak
Rita
jgn takut Anya lawan
Rita
firasat itu
Marsya
penyesalan Revan sudah terlambat
Rita
kmu sdh terlalu menyakiti
Rita
hayoloh
Marsya
semangat Thor karyanya sangat menarik,
Rita
tinggal ungkapin aja drpd salah paham lagian rumah tangga Anya sdh salah dr awal
Rita
ternyata sdh lama suka /mengagumi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!