NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:978
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Begitu sampai di supermarket. Mereka langsung mencari beberapa cemilan untuk di apartemen.

"Nay kamu mau apa lagi?"tanya Aslan.

"Emang aku masih boleh pilih mas?" Tanya Nayla juga.

"Hmm."

"Oke kamu tunggu disini aja biar aku yang ambil sendiri."kata Nayla lalu mulai ke arah rak yang menyediakan keripik yang super pedas.

Setelah mengambil beberapa cemilan lagi. Nayla segera kembali ketempat Aslan berada.

"Kamu nggak salah pilih ini semua. Kalau perut kamu sakit gimana. Inikan pedas semua Nay?."tegur Aslan.

"Nggak papa kok mas. Aku biasanya juga makan ini semua dan nggak terjadi apa-apa kok."ujar Nayla meyakinkan Aslan.

"Yaudah sini aku aja yang bawa. Kamu tunggu diluar aja."suruh Aslan lalu mengambil keranjang belanja yang ada di tangan Nayla kemudian membawanya ke arah kasir.s

Sedangkan Nayla berjalan keluar supermarket. Ia menunggu Aslan di bangku yang ada di depan supermarket.

Aslan saat ini sedang membayar belanjaannya. Bukan ia tak tahu bahwa saat ini kasir didepannya sedang terpesona dengan ketampanannya. Namun, Aslan tak menghiraukan tatapan memuja dari kasir itu.

"Jadi semuanya berapa?"tanya Aslan dengan datar.

"Semuanya 500rbu tuan." Kata kasir itu dengan senyum.

Lalu Aslan segera mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu atm-nya. Kemudian menyerahkan pada kasir itu.

Setelah membayar belanjaannya Aslan segera menyusul Nayla yang saat ini sedang menunggunya.

"Ayo kita pulang."ajak Aslan begitu sampai di hadapan Nayla.

"Ayo." Lalu mereka berjalan beriringan menuju apartemen.

Begitu sampai di apartemennya Nayla segera menyimpan semua belanjaannya. Sedangkan Aslan ia kembali ke depan tv sambil melanjutkan pekerjaannya.

Tiba-tiba saja Aslan teringat akan percakapannya dengan sang ayah siang tadi. Iapun berniat memberi tahu Nayla saat ini. Begitu Nayla duduk di sofa sampingnya. Iapun menutup laptopnya dan menghadap kearah Nayla yang saat ini sedang asyik mengunyah keripik yang mereka beli tadi.

"Nayla aku mau ngomong sama kamu?" Kata Aslan

"Ngomong apa mas. Kok kamu serius banget."

"Kalau kita pindah ke Jakarta. Kamu nggak papakan?"

Sontak saja Nayla menghentikan kunyahanya dan menatap Aslan.

"Maksud mas kita tinggal di Jakarta?"

"Iya Nay. Tadi papa nelfon terus dia bilang nggak bisa menghendel perusahaan pusat lagi karena usia dia sudah rentan dan aku anak laki-laki satu-satunya. Kamu maukan ikut kemanapun aku pergi?".tanya Aslan menatap Nayla yang saat ini hanya diam membisu.

"Terus keluarga dan kuliah aku disini bagaimana mas?" Tanya Nayla bingung.

"Kalau masalah kuliah kamu tenang aja. Aku bakal urus semuanya. Dan untuk ayah dan ibu serta Luna kalau dia mau ikut tidak apa-apa saya akan menyiapkan tempat tinggal untuk mereka." Ujar Aslan panjang lebar.

Saat ini Nayla sangat kebingungan. Ia ingin menolak untuk ikut ke Jakarta namun, ia tidak mau di cap istri durhaka.

"Mas aku butuh waktu untuk memikirkan ini." Ujar Nayla

"Iyah. Tapi aku harap kamu mau ikut denganku." Balas Aslan sambil tersenyum ke arah Nayla.

Hingga tengah malam Nayla yang saat ini sedang berbaring di kasur tak dapat menutup matanya. Sedangkan Aslan sudah lebih dulu ke alam mimpi. Nayla memikirkan bagaimana jika ia benar-benar pergi ke Jakarta. Alasan apa yang harus ia berikan pada teman-temannya.

Pagi harinya Nayla bangun dengan keadaan lesuh. Sampai-sampai ia tak memasak untuk sarapan. Hal hasil saat ini keduanya hanya sarapan roti. Aslan dapat memaklumi perasaan Nayla saat ini.

Setelah sarapan kini keduanya tengah berada dalam mobil. Sedari tadi Nayla tak banyak bicara. Ia hanya akan menjawab jika Aslan bertanya. Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan kampus. Baru saja Nayla akan membuka pintu. Aslan sudah mencegahnya. Kemudian Aslan keluar dari mobil lebih dulu. Lalu membukakan pintu untuk Nayla keluar. Saat ini keduanya tengah diperhatikan oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang ada di depan kampus. Banyak juga yang memuji ketampanan Aslan.

Setelah keluar Nayla segera pamit ke dalam kampus tak lupa juga ia mencium tangan Aslan dan Aslan mencium kening Nayla. Hal itu sontak membuat semua orang yang melihat adegan itu bertanya-tanya tentang hubungan keduanya. Tak terkecuali pria yang saat ini sedang berada diatas motor. Ia melihat wanita yang ia cintai beradegan mesra di hadapannya secara langsung dan membuat hatinya sakit.

Setelah itu Nayla segera masuk ke kampusnya dengan langkah cepat. Ia merasakan saat ini pipinya merah bak kepiting rebus. Nayla juga sudah memutuskan untuk memberi tahu Arumi tentang pernikahannya dengan Aslan.

Setelah sampai di kampus ia duduk dikursinya dan belum melihat keberadaan sang sahabat.

Beberapa menit kemudian Arumi akhirnya datang juga.

"Nay tumben kamu cepat banget datangnya?." Tanya Arumi

"Nggak kok. Kamunya aja yang tumben telat datangnya."

"Iya sih habisnya aku nonton Drakor sampai tengah malam. Jadi telat bangun deh."ujar Arumi cengengesan.

Nayla hanya menggelengkan kepalanya melihat sang sahabat. Baru akan membuka mulut tentang masalah pernikahannya. Dosen yang mengajar lebih dulu masuk. Hal itu membuat Nayla harus menunda obrolannya.

Setelan pembelajaran selesai saat ini Nayla dan Arumi sedang berada di kantin kampus. Saat keduanya tengah makan Nayla mulai membuka suara.

"Ar aku mau jujur sama kamu."uajr Nayla dengan wajah serius.

"Jujur... Maksud kamu selama ini kamu bohongin aku gitu?"tanya Arumi.

"Sebenarnya aku udah nikah." Ujar Nayla.

"Apa.... Kamu udah nikah."teriak Arumi. Hingga semua mahasiswa yang sedang ada di sekitarnya melihat keduanya. Mereka cukup kaget dengan teriakan Arumi. Tak terkecuali pria yan tak jauh dari tempat duduk mereka. Pria itu adalah Rizky.

"Ar. Jangan teriak akukan malu. Semua orang jadi liatin kita saat ini " kesal Nayla.

"Aku kaget Nay. Tiba-tiba kamu ngomong nikah. Kamu bercandakan?".tanya Arumi tak percaya.

"Aku serius. Kamu liat cincin ini. Ini cincin pernikahan aku."ujar Nayla sambil memperlihatkan cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Nay kok kamu nggak cerita sih. Katanya kita sahabat. Tapi masalah seperti ini kamu sembunyikan dari aku." Kata Arumi menatap Nayla dengan kecewa.

"Aku minta maaf Ar. Tapi aku juga bingung mau kasih tau kamu dari mana. Ini semua terlalu terburu-buru buat aku."

"Pokoknya aku kecewa sama kamu Nay." Lalu Arumi berlari keluar dari kantin.

Nayla mencoba mengejarnya namun ia di hadang oleh Rizky yang berdiri di depannya dengan menatapnya dengan pandangan kecewa.

"Jadi pria yang tadi mengantar dan mencium kening kamu itu suamimu Nay?" Tanya Rizky dengan suara serak.

"Iyah Ki. Pria itu suami aku."

"Jadi itu alasan kamu nolak aku Nay. Dan kamu bilang kalau kamu mau fokus belajar. Aku nggak nyangka ternyata kamu se bulshit itu."kata Rizky lalu pergi dari hadapan Nayla.

Nayla hanya mampu menatap punggung Rizky hingga menghilang. Ia tak berniat mengejar ataupun menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Mungkin dengan kamu nganggap aku perempuan seperti itu bisa menghapus persaan kamu terhadap aku Ki. Aku minta maaf."batin Nayla.

Setelah sadar saat ini ia menjadi pusat perhatian orang yang ada disini. Ia kemudian keluar dari kantin dan mencari keberadaan Arumi sang sahabat. Ia akan menjelaskan mengapa ia menikah agar sang sahabat dapat memaafkannya sebelum ia pindah ke Jakarta mengikuti sang suami.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!