"Alvaro, kalau kau masih menganggap dirimu anak ayah, maka turuti perintah ini. Ayah tak perduli bagaimana caranya-kau harus menikahi wanita itu. harga diri keluarga ini lebih penting dari egomu!"
---
" Bisakah kau bertahan, demi aku demi kita atau demi anak itu."
" Itu bukan pilihan karena dari awal memang akulah yang salah, aku lah penjahatnya, orang-orang tetap akan tau bahwa akulah pelakornya"
"Jangan tanya kenapa aku tinggal. Tanyakan kenapa hatiku tidak bisa pergi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lulu yuningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Sore itu Nayla yang tengah menunggu taksi dengan Lyla melihat motor yang berhenti di depan mereka.
"Nayla gue pulang duluan ya..." Sambil beranjak dari tempat duduk menuju motor yang berhenti didepan mereka.
"Hati-hati dan langsung pulang woy. Ingat jangan pacaran melulu.." Pekik Nayla
Nayla terus melihat kearah Lyla yang telah pergi bersama kekasihnya.
"huffft, enaknya kalau punya pacar bisa di antar jemput. Sial banget nasib gue belum punya pacar sampai segedeh ini. Sekalinya mau punya pacar ee suami orang" gumam Nayla sambil terus melihat ke arah depan
Berharap ada 1 saja taksi yang lewat.
"Akkhh, aku belum menghubungi tuan Leo". Bergumam sambil mencoba mencari ponsel dalam tasnya.
"Tinntinn" Suara klakson mobil yang tiba-tiba membuat Nayla hampir terjungkir dari tempat duduknya. "Siapa sih, ngagetin ajah?". Ucap Nayla langsung berbalik dan melihat mobil sport hitam yang sangat di kenalinya. Seseorang turun dari dalam mobil.
"Saya baru saja ingin menghubungi anda, tuan!" Ucap Nayla begitu melihat Leo turun dari dalam mobil tersebut.
"Mari nona, saya akan mengantarkan anda pulang!" Berkata dengan membukakan pintu depan mobil sport itu.
"Benarkah" Basa-basi Nayla yang dengan senang hati langsung masuk ke dalam mobil
"akhhh begini kah rasanya berkencan dengan orang kaya". Gumam Nayla dalam hati sambil berkhayal memiliki kekasih orang kaya. Sampai dimana dia terkaget dengan suara dingin seorang pria.
"Berhenti untuk terlihat norak" Suara dingin dari arah belakang berhasil membuat Nayla ingin turun dari dalam mobil ini. Jika saja dia tidak mengetahui kalau mobil sudah berjalan dari tadi.
"Maaf tuan" gumam pelan Nayla
"Nona ini foto istrinya tuan muda" menyerahkan selembar foto yang berhasil membuat Nayla kaget untuk sekian kalinya
"Apa? Aktris Dina Angraeni adalah istrinya?". Teriak Nayla sambil menunjuk belakang mobil. "Keluarga macam apa ini. Ibunya ingin membuat anaknya bercerai. Dan anaknya mengikuti keinginan ibunya, tapi tidak ingin bercerai. Terus yang jadi korban disini dia. Lama-kelamaan, dia bisa jadi salah-satu pasien rumah sakit jiwa. karena berurusan dengan keluarga yang isinya para orang gila" Omelan Nayla dalam hati
"Benar nona. saat jamuan makan malam besok, nona harus terlihat lebih alami dalam menggoda tuan muda. tunjukan bahwa nona tertarik pada pesona tuan muda". Perintah Leo pada Nayla
"Ya..yaa.. aku tau. Nyonya Rika juga mengatakan hal yang sama". Jawab malas Nayla
"Satu lagi nona. Bagaimana pun caranya nona harus mengagalkan, rencana nyonya Dina untuk menjebak tuan muda?"
"Haaa, mana ada istri menjebak suaminya?" Jawab Nayla cepat. "benar-benar keluarga yang isinya orang gila semua". Nayla berkata dalam hati kebingungan.
"Bukankan dalam surat perjanjian kau tidak diizinkan untuk menolak!. Kenapa dari tadi kau terus-menerus bertanya?. Suara dingin itu berhasil membuat Nayla bungkam.
"Anda hanya perlu menggagalkan rencana nyonya Dina, nona"
---
Nayla yang sedang ada didalam kamar berpikir keras. Apa maksud dari mengagalkan rencana? Rencana pembunuhan kah?. Tapi tidak mungkin. Akkkhh keluarga kaya memang rumit. Lihat besok saja. Nayla tertidur dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.
Pukul enam sore dimana malam akan segera datang. Nayla telah selesai bersiap untuk menghadiri acara makan malam keluarga Dimitri. Ia bersiap menunggu mobil jemputannya tiba.
"Akhirnya mobilnya tiba juga. Dee, kakak berangkat dulu jangan nungguin ya. Kamu tidur duluan ajah" ucap nayla memberi ultimate kepada adiknya
Sepanjang jalan Nayla tidak berhenti mengeluh. kenapa harus ada dia dimakan malam keluarga itu? mengapa harus dia yang menggagalkan rencana istrinya Alvaro? Dan bagaimana dia bisa tau apa rencananya yang harus digagalkannya?
"Akkhh buat frustasi saja. Kenapa kalian nggak suruh ajah aku menikah dengan tuan Alvaro. Walau dia dingin tapi ada nilai plus nya. Ketampanan bak dewa itu. Ia pasti akan senang jika bisa melihatnya setiap hari" bergelut dengan pikiran sambil menghayalkan ketampanan tuan Alvaro.
biar enak aja kak bacanya.... mnulis itu selain mmbtuhkn kreatifitas tinggi tp tata bahasa jg hrs dprhtikn, shgga mnjadi bacaan yg enak d baca..
Aku udah mampir. Jangan lupa mampir juga