NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Matthew

Istri Kecil Tuan Matthew

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .

***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .

semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .

suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .

apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Peony menghela napas pelan , dia pun sudah tahu hal itu sejak dari awal . Jangankan sampai berniat membunuh , berusan dengan Matthew saja sudah suatu hal horor bagi Peony .

"Saya paham ,Tuan."

"Hemm kenapa juga aku penasaran dengan rasa teh buatan dia ?, ck ."Matthew berbicara di dalam hati sembari menatap teh di atas nampan .

Peony memperhatikan Matthew yang sedang menatap teh di atas meja . Dia kembali menghembuskan napas melihat keraguan sang majikan .

"Jika Anda tidak yakin , jangan di paksakan , Tuan . Saya bisa membawa teh ini kembali ke dapur ."

Matthew menoleh mendengar suara Peony ."Tidak , saya harus mencobanya, jika kamu terbukti ingin meracuni saya . Maka saya tidak akan segan segan memberimu pelajaran . Akan lebih bagus tahu lebih cepat , jika ada pengkhianat di dalam mansion ini .

Peony menatap Matthew dengan wajah lelah . Dia pun diam membiarkan Matthew berbicara sesuka hatinya .

Perlahan Matthew pun meraih gelas tersebut , dia menatap Peony yang tersenyum tipis .

Menjadi orang besar di negara itu , membuat Matthew tidak mudah percaya orang lain . Jiwa arogannya itu pum muncul sebagai bentuk benteng pembatas diri . Antara dirinya dan orang orang di luar yang tidak dia kenal .

Matthew sangat tidak mudah percaya pada orang lain . Karena dia sudah pernah di khianati oleh orang yang paling dia percayai .

"Coba seteguk saja jika memang ada racun , aku tidak akan langsung mati . itu pun jika cepat di bawa ke rumah sakit , bukan?" Matthew berbicara di dalam hati sebelum pria itu mulai menyeruput pelan teh yang di berikan Peony .

Peony juga memperhatikan Matthew yang mulai menyeruput teh buatannya . Dia tersenyum dengan tenang , karena memang teh itu tidak mengandung racun .

Di saat Peony tersenyum , tiba tiba mata Matthew melotot membuat Peony terkejut . Matthew sendiri melotot sambil meneguk teh di tangannya . Dia menoleh cepat ke arah Peony yang terkesiap di tempatnya .

"K-kenapa ,Tuan ?, Apa masih terlalu panas ? Apa terlalu manis , pahit ,hambar ?" Peony memberondong pertanyaan pada Matthew .

Matthew masih diam, matanya kembali menatap sisa teh di gelas yang ada di tanganya .

"Yang jelas saya benar benar tidak menaruh racun di dalam teh itu . Saya berani bersumpah ,Tuan?" Peony kembali bersuara , sedangkan Matthew masih terdiam .

Duda dingin nan arogan itu terus memperhatikan teh di tangannya ."Apa benar ini teh biasa?"

Peony mengangguk cepat ." Iya ,Tuan . Itu hanya teh biasa . Teh nya para pelayan yang di taruh di dapur . Maaf saya mengambil satu untuk ,Anda . Sebab saya tidak bisa membuat teh hijau . Takut salah nyeduh malah salah langkah dan tidak enak ." jelasnya dengan cepat .

Matthew menatap teh itu dengan pandangan tak percaya ." Bagaimana mungkin teh biasa bisa jadi seenak ini ? Bagaimana cara membuatnya ?"

Rupanya Matthew terkejut akan teh rasa buatan Peony yang enak di lidahnya . Dia tidak percaya jika teh itu adalah teh biasa yang di minum oleh para pelayan di mansion . Dulu dia juga pernah meminumnya saat dirinya berada dalam kondisi ekonomi yang buruk .

"Kamu pakai gula apa?"Tanya Matthew lagi , tampaknya dia benar benar penasaran .

"Saya pakai gula pasir biasa , Tuan . Ehm , ada apa ,Tuan ? Apa ,Anda tidak menyukai rasanya ?" Tanya Peony , sambil menatap wajah Matthew ragu .

"Gula pasir biasa , Bukan gula batu ? Dulu aku juga pernah buat teh biasa seperti ini , pakai gula pasir biasa juga , tapi kenapa rasanya berbeda ? Ck , kenapa aku memikirkan itu ?" Matthew berbicara sendiri dalam hati .

Tanpa sadar pria itu kembali menyesap teh buatan Peony . Hal itu membuat Peony sampai terkejut , dan akhirnya dia tersenyum senang .

Matthew pun tersadar jika Peony masih berada di sana . Dia mendongak menatap Peony ternyata sedang tersenyum kepadanya .

Masih dengan karakter arogan dan ego yang tinggi . Matthew meletakan gelas teh dengan wajah datar seperti biasa .

"Sekarang kamu boleh keluar ."

"Baik , Tuan ."Peony menunduk dengan senyum senangnya .

"Tidak usah besar kepala . Saya meminum karena saya ingin memastikan , kamu ingin meracuni saya atau tidak ."

Peony berdehem sambil menahan senyum ." Baik ,Tuan . Saya paham . Kalau begitu saya permisi ,Tuan .selamat malam."

Setelah kepergian Peony , Matthew kembali meraih gelas tehnya dan meneguk kembali cairan itu . Matthew memang sok -sok'an , entah apa susahnya memuji teh buatan Peony . Mungkin itu melukai harga dirinya sebagai pria arogan .

Pria itu tanpa malu menyeruput teh itu sampai habis . Sementara Peony sedang berjalan sambil tertawa geli . Dia tahu Jika Matthew menyukai teh buatannya . Tetapi Matthew bertahan dengan ego dan karakter arogannya .

"Astaga , aku tidak menyangka jika dia orang yang begitu menjunjung tinggi ego dan sifat arogannya . Tapi tidak masalah , setidaknya Tuan Matthew menyukai tehku . Dengan begitu , bebas balas budiku sedikit terangkat . Yah , meski ini benar benar tidak seimbang he he he.

***

Pagi ini adalah hari sabtu , waktu menunjukan pukul 05 :30 . Peony berjalan dengan setelan baju olahraganya di bawah langit yang masih sedikit gelap . Kebiasaannya bangun dinihari membuatnya bisa melakukan olahraga pagi .

Peony bisa melakukan olah raga pagi sebelum Al bangun . Setelah berlari beberapa putaran Peony merasa sedikit lelah ." Huft ,, istirahat sebentar di depanpsana ada sebuah gazebo ." gumam Peony di sela larinya ketika melihat di depan ada gazebo .

Gadis kecil itu memperlambat larinya . Dia berniat untuk beristirahat di gazebo . Mansion Matthew di bangun sangat luas ,biasa Peony berlari keliling dua kali . Dan ini adalah putaran ke dua sehingga Peony harus berhenti dan segera bersih bersih .

Perlahan Peony duduk di gazebo ." sekarang weekend . Apa mungkin Tuan Matthew , hari ini akan ada di mansion seharian ."

"Kalau iya kenapa ."

"Astaga." Peony terlonjak kaget ketika gumamannya di jawab oleh suara berat seseorang .

Peony menoleh ke belakang dan matanya melotot ketika menemukan keberadaan Matthew di bagian ujung gazebo . Gadis kecil itu langsung berdiri dan menunduk hormat kepada Matthew .

"Astaga , sejak kapan dia duduk di sana ?mungkin cuaca masih gelap , jadi aku tidak melihat keberadaan Tuan Matthew di ujung sana ?" Peony berbicara di dalam hati sebelum menyapa Matthew

"Selamat pagi ,Tuan . S-sejak kapan Anda di sana?".

Matthew meneguk air mineral di tangannya . Jakun pria matang itu naik turun membuat Peony tidak fokus . Gadis kecil itu mengalihkan wajahnya .

"Ternyata Tuan Matthew juga sedang lari pagi ." Peony kembali bicara dalam hati .

Matthew menoleh ke arah Peony dan menatap gadis kecil itu dengan mata datar ." Memangnya kenapa , kalau saya seharian di mansion ?"

Suara dingin Matthew mengejutkan Peony . Apalagi pertanyaan pria itu membuat Peony bingung harus menjawab seperti apa .

"Jawab"

Peony terjengkit kaget ."I-itu a-anu sebenarnya tidak ada sih ,Tuan . Saya ikut senang jika Anda ada di mansion . Jadi Tuan Muda banyak waktu bersama Anda ."

Matthew memicing kan mata menatap Peony yang menunduk . Pria itu tidak dapat melihat wajah Peony dengan jelas sebab keadaan pagi masih gelap .

1
💕Rose🌷Tine_N@💋
hah....modus km mah tuan🤪
💕Rose🌷Tine_N@💋
rasain...kena kau Mattt🤣🤣
partini
ini dah keterlaluan,,pecat lah
partini
banyak pelayan ngapain aja masa taman dan biarkan akta hutan
partini
ini sudah tidak bisa di biarkan ayo tuan pecat mereka semua ,ga guna cuma caper doang
partini
wah minta di pecat mereka
partini
yg di katakan tuan Matt ada benarnya jg sih ,,dah 20th n jangan terlalu begitu terkesan jadi perempuan gampang
partini
good 👍👍👍👍👍
partini
aihhh jadi baby sitter yg tua malah rempong
partini
heh
partini
ehhh tuan Matt bilang aja gemeteran ada rasa yg aneh dekat sama baby sitter anakmu,,baru di peluk tangan nempel dikit lah kalau ga sengaja lihat body mulus tanpa busana macam mana bisa" solo karir terus 😂😂😂
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
partini
kata susu menjadi kata keramat tuan Matthew 😂😂😂😂
partini
aihhh tuan Matt,,,jaga hatimu yah jangan terlalu benci nanti jadi cinta
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
partini
kaya karung besar ajaa main gedebruk
partini
apa ga kejauhan Thor beda 20 th jadi umur Matthew 40 tuh bocah umur berapa pastinya blm 10th kn
bujang lapuk kah si Matthew thor
imaykhan@123: makasih
partini: iya Thor ,,satu ini yg paling jauh yg ku baca biasnya di bawah 40th
but is good story 👍👍👍👍
total 3 replies
partini
lanjut Thor ceritanya sangat menarik
partini
mau lihat reaksi tuan sombong itu lihat Peony pakai baju renang apa iya body nya tidak bisa bikin dia terehem ehem
secara dia bilang dadanya masih rata
partini
nah Lo tuan bagaimana terkejut kan
partini
lihat saja Morgan tuan mu nanti pasti bucin akut
imaykhan@123: iya di tunggu saja
total 1 replies
partini
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!