Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
SATU MINGGU KEMUDIAN
Luna sangat menyukai lingkungan kerja yang berada di Perusahaan One Time ini, di sini para senior tidak pernah mengintimidasi murid baru seperti Lunaa sebagai karyawan baru dan di sini juga mereka menganggap Luna sebagai adik kecil mereka, karena Luna yang baru lulus kuliah dan tergolong masih muda, berbeda dengan mereka yang rata-rata sudah menikah
"Luna, tolong bantu kakak kerjakan ini, kata Pak David siang ini harus selesai, soalnya CEO kita siang ini mau datang ke kantor kita" ucap Fredrik meminta tolong
"Baik Fred, mana yang harus aku selesaikan?" tanya Luna dan Fredrik langsung memberi beberapa berkas di tangan nya, lalu dia membagi dua pekerjaannya agar cepat selesai
Di Perusahaan ini biasanya yang selalu datang ke kantor hanya wakil CEO nya yaitu Pak william, Sedangkan CEO nya sendiri, Luna belum pernah melihat langsung dan ketika awal bekerja di sini Luna selalu lupa menanyakan kepada para senior kemana pergi nya CEO yang tak pernah terlihat tersebut
Tak lama setelah pekerjaan Luna dan Fredrik selesai, David langsung menghampiri kami berdua
"Fredrik, mana berkas-berkas yang tadi kamu selesaikan?" tanya David
"Ini berkasnya, saya di bantu Luna baru bisa menyelesaikannya" ucap Fredrik
"Ya sudah ayo bersiap-siap kita akan menyambut CEO kita ini karena belum tentu dia sebulan sekali ke Perusahaan kita karena banyak nya kesibukan nya itu" ucap David
"Baik" ucap Kami serempak keluar yang mulai menyambut kedatangan Sang CEO
Lalu tak lama turunlah Pria dari sebuah mobil mewah dan mulai menginjakkan kakinya di lantai marmer Perusahaan, Pria dengan tubuh yang atletis, wajah yang sangat sempurna dan wajahnya yang tegas dan dingin terpancar dari matanya menyorot ke kami satu per satu saat ini
"Selamat Siang Tuan Samuel Severas" ucap Senior yang seketika Luna menjadi meremang bulu kuduknya mendengar satu nama yang di hindarinya sejak beberapa tahun lalu
"Selamat siang" ucap Samuel tegas, Samuel mulai melihat para pegawainya satu per satu saat ini dan
"Siapa Dia?" tanya Samuel
"Dia sekretaris baru Tuan dan baru satu minggu bekerja menggantikan Sekretaris lama yang cuti melahirkan dan berhenti di Perusahaan ini" ucap David sopan
"Suruh dia melihat ku jadi dia tau kalau Aku Pimpinan dia" tunjuk Samuel pada Seorang gadis yang menundukkan wajahnya saat ini
David yang melihat Luna menunduk saat ini di hadapan Pimpinan mereka langsung menghampirinya dan berbisik
"Lun, Bos suruh kamu lihat wajahnya dan dia paling anti perintahnya di tolak, bisa marah besar" bisik David dan Luna pun langsung menatap Pria di depannya saat ini yang ternyata Pimpinan Perusahaannya
Luna dan Samuel saat ini saling menatap satu sama lain tanpa berkata apa pun, kemudian Samuel pun langsung masuk menuju ruangannya di lantai 35, begitu pun kami para Sekretarisnya yang mengikutinya dari belakang dan berbeda lift dengan sang Pemimpin
Mata itu mata yang dulu selalu memancarkan cinta ke padaku, di saat-saat aku mabuk akan perbuatan nya di masa lalu, sekarang sudah menjadi mata yang tak pernah ku kenal gumam Luna dalam hati
Lalu Para Sekretaris mulai masuk ke Ruangannya sendiri, Kemudian tak lama terdengarlah suara interkom di meja David yang kami dengar semua saat ini
"David bawa berkas yang harus aku tanda tangani sekarang" perintah Samuel
"Baik Tuan" ucap David langsung berdiri membawa berkas-berkas yang banyak untuk Samuel
Tak lama jam istirahat pun di mulai, tapi sampai saat ini belum ada yang berani istirahat karena tadi tiba-tiba David memberitahu lewat Interkom katanya Luna di suruh membuat kopi untuk CEO nya padahal OB sangat banyak di sini dan di sini juga perusahaan besar
Luna pun langsung membuat kopi seperti perintah CEO saat ini juga dan Ketika Luna masuk ke ruangannya ternyata David sudah tidak ada Di ruangan Samuel, sehingga hanya Luna yang datang membawa kan kopi nya sesuai pesanannya
"Sudah selesai sembunyinya Luna?" tanya Samuel dengan lembut menatap Luna
"Saya gak tau kalau ini juga Perusahaan Anda, Tuan Samuel, maka nya saya melamar pekerjaan di sini, jika saya tau dari awal, sayaakan mengajukan pekerjaan di perusahaan lain saja"ucap Luna tegas
Samuel yang mendengar jawaban Luna langsung mengepalkan kedua tangannya
"Ooh jadi sekarang mau keluar dari sini ya"ucap Samuel yang langsung menghampiri Luna dan langsung mengangkat Luna kemudian duduk di pangkuannya seperti dulu dan mulai mengendus Luna seperti kebiasaannya dahulu hingga membuat Luna merinding dan tak lupa pelukkannya yang begitu erat di sana
"Aku merindukan mu Luna, bau tubuh mu tidak pernah hilang dari hidung ku, aku menggila beberapa tahun ini hanya memikirkan mu saja membuat ku marah karena kejadian saat itu" ucap Samuel sambil mengelus wajah Luna dengan lembut
"Maaf kan Aku Tuan Samuel, aku tidak percaya lagi kata-kata dari mulut Anda, Tuan Samuel dan jaga kelakuan Anda karena saya di sini adalah sekretaris Anda bukan pelayan anda seperti dulu" ucap Luna sambil memalingkan wajahnya dari Samuel
"Ooh sekretaris aku ya Luna" ucap Samuel kesal dan mengendurkan pegangannya hingga bisa membuat Luna langsung berdiri dan lepas dari dekapan Samuel
"Kalau tidak ada lagi perintah Anda, saya permisi keluar" ucap Luna yang menunduk tak mau bertatapan dengan Samuel lagi kalau bukan karena pekerjaan
"Silah kan" ucap Samuel dengan nada marah dan kesal
Setelah kejadian itu, sore nya Samuel tiba-tiba berangkat Ke Inggris untuk mengecek Perusahaan nya di sana dan itu membuat Luna senang karena terbebas dari dekapan Samuel saat ini yang semena-mena padanya dan Luna berdoa semoga Samuel tak kembali lagi ke Kantor Perusahaan tempat ya bekerja saat ini