Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16__________ Arisan RT dirumah mertua
Di sebuah rumah kontrakan di ujung gang rumah bu yuyun sedang terjadi perkumpulan kecil ibu ibu penggosip mereka menggosipkan bu yuyun. Sosok yang terkenal super hemat aslinya pelit, cerewet, dan super penasaran urusan orang yang besok mendapat giliran jadi tuan rumah arisan RT.
Ini adalah mimpi buruk bagi seluruh warga dan juga untuk menantunya, renata si menantu gila yang sudah biasa menghadapi keanehan mertuanya tingkat dewa.
Dan keesokan paginya, suasana di rumah bu yuyun yang biasanya riuh karena perdebatan antara dia dan menantunya tentang hemat air saat mandi, menjadi tambah heboh dari biasanya. Hal ini karena sebentar lagi dia menjadi tuan rumah arisan RT. Dan itu berarti semua harus terlihat sempurna dari taplak meja, bentuk potongan semangka yang tidak boleh terlihat kecil, teh manis yang biasanya hambar harus benaran manis, teh hangat yang biasanya dijemur di teras rumah agar terkena panas matahari harus benaran berasal dari air panas yang direbus serta cemilan bakwan yang biasa nya dibuat bu yuyun hanya campuran kol dan didominasi oleh tepung kali ini benaran harus sesuai perbandingan antara jumlah sayuran dan takaran tepung serta ditambah penyedap rasa bukan hanya air laut yang direbus sebagai pengganti rasa asin garam.
Renata yang mulai terikut kegilaan mertuanya pun sudah siap dari subuh untuk membantu di dapur. Hari ini dia ijin kerja karena ingin membuktikan sebagai menantu yang berbakti pada mertuanya bukan hanya menantu yang selalu berdebat dengan mertuanya.
"Bu, saya bantu siapin bumbunya ya," kata rena sambil ngulek bumbu pakai sendok makan karena ulekan sudah dijadikan pot bunga oleh pak roman, mertua laki-lakinya yang suka bereksperimen.
" Loh ren, ngapain kamu ngulek pakai sendok kalau begitu kapan selesainya!" tegur mertuanya." Ini pakai blender saja biar cepat." bu yuyun menyerahkan blender warisan keluarga 7 turunan kepada renata.
" Wisss...mimpi apa aku semalam boleh makai blender buat masak."
" Gak usah banyak bengong cepat blender itu bumbu terus potong labu siam dan kacang panjangnya." lanjut sang mertua.
Setelah semua beres, renata pun mulai menyiapkan kue yang dibeli oleh dirinya dan raga tadi malam. Itu pun ketika mereka melihatkan kepada bu yuyun bukan ucapan terima kasih yang didapat tetapi omelan karena baginya pemborosan. Dia sudah berencana membuat bakwan sayur bahkan sudah mengadonnya dan akhirnya mau tidak mau tetap dia goreng tapi rencananya bukan dia sajikan tapi mau dia jual dengan harga murah lumayan setidaknya bisa balik modal.
"Lho, Ren! Jangan banyak banyak nyiapin kuenya! Ingat, ini arisan bukan kondangan!" bentak bu yuyun sambil menyembunyikan sebagian kue kue ke dalam kamarnya.“Kalo pada kenyang, nanti gak ada yang mau bergosip!”
Renata pun hanya diam melihat kehematan mertuanya dia pun kembali menyiapkan minuman dan bertanya pada mertuanya.
" Bu ini mau teh nya dijemur dulu atau bagaimana?"
" Kayanya kita ganti menu minuman deah ren, orang orang sudah bosan kayanya minum teh disini gak pernah habis (renata berkata dalam hati, bukan bosan bu tapi mereka tau mana teh asli mana teh hasil eksperimen), jadi bagaimana kalau kita buat sirup saja?"
" Wahh benar itu bu!"( tumben mau beli sirup)
" Nah sekarang kamu siapkan airnya terus ini perasa buah melon sudah ibu beli seperti minuman magix yang hita sekarang ren."
Renata pun menghela nafasnya kasar, karena sudah berekspektasi tinggi dengan mertuanya.
" Nanti biar lebih meyakinkan baiknya ditambah serutan buah ya biar lebih bagus, kira kira buah apa ya enaknya?"
" Nanti rena serut mentimun saja bu biar mirip mirip melon terus nanti di teko nya dikasih hiasan jeruk nipis biar kelihatan minuman dari hotel bintang di mars." kata renata asal.
" Nah benar juga itu ide mu ren, kan mentimun dan melon hampir sama warnanya biar ibu ibu disini percaya kalau ini minuman mewah ya." kata bu yuyun semangat
Renata pun segera membuat minuman magic ala requestan mertuanya dan ala kegilaan dirinya. Dia serut mentimun sampai kulitnya dan dia hiasin pinggiran teko dengan sisa jeruk nipis serta lombok keriting yang tidak keriting lagi. Dan tambahan es batu yang membuat rasa semakin campur aduk.
Pukul 10.00 para ibu-ibu mulai berdatangan.
" Wah, bu yuyun rumahnya bersih yaaa…” puji bu rt
Renata yang mendengar pujian tersebut hanya bisa nyengir. Padahal semalam dia disuruh ngepel pakai sisa air cucian beras dan perasan jeruk nipis bekas sambel agar lantai kinclong
Begitu semua duduk, dimulailah acara. Tapi tiba-tiba.. Listrik padam dan kipas angin pun mati membuat suasana menjadi gerah karena kepanasan.
" Tenang saya sudah siapkan tenaga kipas pengganti." bu yuyun pun muncul membawa kipas angin berdiri yang kabelnya diganti tali rafia.
“Ini kipas manual interaktif! Siapa yang mau angin, tinggal narik tali ini terus-menerus.”
Ibu-ibu saling pandang. Dan akhirnya bu RT menarik sekali dan baling baling muter setengah putaran dan tiba tiba terhenti karena jilbab bu soimah yang duduk di dekat kipas angin tersangkut di baling baling alhasil
kepalanya ikut berputar.
Ya ampuuunn kepalaku kenapa ikutan muter. Teriak bu soimah.
Akhirnya mereka semua pun tidak ada yang berani menggunakan kipas angin tersebut takut menjadi korban selanjutnya.
Acara dilanjutkan dengan menyicipi masakan yang sudah disiapkan tuan rumah. Saat mengambil makanan mereka sudah menduga akan terjadi drama dan benar saja hasil investigasi ibu ibu menemukan menu lontong sayur yang sangat hemat ala bu yuyun.
Lontong yang dijatah 1 mangkok hanya 3 biji
Sayuran hanya labu siam secuil dan kacang panjang 3 patahan
Kuah yang dikasih santan sangat sedikit dan warnanya pucat karena tidak ada labu kuningnya hanya sedikit tambahan bubuk kunyit
Telur balado yang dibagi menjadi 4 bagian
Sungguh mereka hanya bisa geleng geleng kepala melihat versi lontong sayur yang disajikan.
Renata pun mendengar salah seorang ibu berbisik dengan temannya.
Jika tau kita mending bawa nasi sendiri ya dari rumah, lumayan buat tambahan kuahnya yang masih masuk akal rasanya. Kata ibu tersebut.
Iya benar maka minumannya rasanya aneh lagi, kok jadi malah rasa pedas bukan manis. Mending kita minum air putih saja daripada keracunan.
Iya bu benar lain kali kalau arisan disini bawa nasi sendiri saja sama air sendiri buat jaga jaga. Kata renata menimpali bisikan ibu ibu tersebut sehingga membuat ibu ibu tersebut sukses kaget dan menjadi cengar cengir karena malu.
Akhirnya, waktu pengundian tiba. Tapi undiannya pakai metode baru papan lempar sandal.
" Lempar sendal ke papan nama, siapa yang kena paling atas dia yang menjadi tuan rumah berikutnya." kata renata yang menyiapkan model pengundian tersebut.
Bu RT pun tepuk jidat karena dia yang berhasil melempar sendalnya di papan paling atas.
Wahhh selamat ya bu RT, jadi bulan depan kita arisannya dirumah ibu. Kata ibu ibu semangat.
Setidaknya mereka sudah membayangkan hidangan yang normal bukan seperti hidangan hemat tapi pelit ala bu yuyun.
