NovelToon NovelToon
Selir Jenderal Perang

Selir Jenderal Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Dark Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bella Bungloon

Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.

***

Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.

Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.

Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?

Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella

TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16

Wusshh!

Wusshh!

Suara denting logam beradu pelan dengan angin. Di tengah pekarangan luas yang sepi, seorang pria bergerak lincah dengan tangan menggenggam pedang.

"Hyaah—!!" Tubuhnya memutar, dan ujung pedangnya membelah daun yang melayang jatuh.

Shen Zhaoling, pria itu berhenti sejenak, tangannya mengusap keringat di pelipisnya. Hanfu hitam nya telah basah oleh keringat.

Saat akan kembali berlatih, angin berhembus dingin dan sebuah bayangan melesat turun dari atap, dan mendarat di belakangnya nyaris tanpa suara.

"Ada apa, Yuan?" Shen Zhaoling kembali memasukkan pedang nya ke dalam sarung, lalu berbalik menatap seseorang di belakangnya.

Sosok itu  bersujud dengan lutut satu di hadapannya, wajahnya tersembunyi di balik topeng perak.

"Hamba datang untuk member laporan, Jenderal. Tentang gerak-gerik terbaru para pangeran dan menteri." Yuan berkata sembari mengangkat sebuah gulungan kertas.

Shen Zhaoling memicingkan matanya, lalu menerima gulungan itu. Manik nya mulai menelusuri isi laporan dari pengawal bayangan nya. Alisnya kemudian tertekuk dalam, dan matanya mulai berkilat.

"Melakukan pertemuan rahasia, pengiriman barang aneh ke beberapa kediaman para pangeran...." pria itu menghela nafas panjang. "Mereka benar-benar tidak sabar menggantikan Yang Mulia Kaisar."

"Ada hal lain juga, Jenderal," Yuan kembali bersuara, kali ini sedikit lebih pelan. "Pagi ini di dalam istana terjadi penyelidikan besar-besaran. Konon, ada upaya meracuni Yang Mulia Permaisuri dengan dupa beracun."

Shen Zhaoling tersenyum miring, tidak terkejut sama sekali. "Sudah menjadi hal umum bukan? persaingan antar takhta dan jabatan. Tapi berani juga orang itu menggunakan dupa untuk membunuh Permaisuri."

Yuan mengangguk setuju, seperti itulah kehidupan istana. Tidak ada tangan yang benar-benar bersih.

"Anda benar, Jenderal. Awalnya Permaisuri tidak curiga dengan dupa yang menyala di istananya, tapi setelah kunjungan Selir Jenderal Hang, ia langsung merasakan ada yang tidak beres dengan dupa nya, dan benar saja, dupa itu mengandung racun yang perlahan-lahan akan membunuh Permaisuri."

Pria itu mengerutkan kening nya. "Siapa?" tanya Hang Tianyu memastikan lagi.

"Tabib Jie. Selir baru Jenderal Agung Hang.” jawab Yuan

Selir Hang Tianyu? Itu artinya...

"Jie Xieye...?" Sudut pria itu terangkat, membentuk sebuah senyuman miring. Nama itu, akhir-akhir ini terus mengusik kepalanya, dan bayangan wajah dan punggung wanita itu terus menghantuinya...

"Yuan, aku memiliki tugas khusus untukmu. Selidik latar belakang Jie Xieye, dan laporkan dengan detail hubungan nya dengan Hang Tianyu."

Yuan terdiam sejenak, jelas ia terkejut dengan tugas yang di berikan Jenderal nya.

Hang Tianyu menoleh ke arah Yuan yang tampak bingung, tapi dengan tenang ia hanya melangkah melewati laki-laki itu.

"Aku ingin tahu, apakah wanita itu hanya selir biasa... atau bidak yang sengaja di kirim ke papan catur," lanjut Hang Tianyu. "Kau boleh bergerak sekarang."

Laki laki itu  mengangguk dalam, tangannya di letakkan di dada dan memberi salam. Namun, sebelum melesat pergi, ia sedikit bergumam.

"Jenderal Shen tidak pernah terlihat peduli pada apapun, apalagi wanita. Jangan-jangan?? Tidak... Tidak. Beliau tidak mungkin tertarik pada istri orang bukan?"

Shen Zhaoling berbalik menatap ke arah pengawal nya yang langsung membungkuk. Bibir pria itu perlahan terangkat, membentuk seringain.

"Memangnya, siapa yang mengatakan jika wanita milik orang lain tidak bisa di rebut?"

...***...

Siang hari di Paviliun Persik.

Udara telah jauh lebih tenang dibanding beberapa saat lalu. Hang Feichu dan Hang Zhen telah meninggalkan paviliun adik mereka dengan langkah berat. Kini hanya tersisa Hang Shu Ji, Jie Xieye, Hang Tianyu dan Nyonya Agung Hang, Hang Suyue.

Hang Shu Ji, gadis muda itu berdiri di hadapan sang bibi. Senyum lembut masih melekat di bibirnya.

"Bibi Agung,"panggilnya dengan pelan, nada suaranya tenang dan lembut. "Beberapa hari lagi adalah hari ulang tahun Bibi. Maka izinkan aku tinggal di kediaman ini untuk membantu mempersiapkan segala kebutuhan.”

Hang Suyue mengangguk anggun. Bibirnya tersenyum hangat. "Kau anak baik, Shu Ji. Tentu saja kau boleh tinggal. Kediaman utama Hang juga adalah rumah bagi semua keluarga Hang.”

Mendengar jawaban dari sang bibi, Hang Shu Ji menundukkan tubuhnya dengan sopan. "Terima kasih, Bibi. Shu Ji izin mengundurkan diri."

Namun, sebelum benar-benar pergi dari ruang utama , gadis itu menoleh ke arah Jie Xieye yang duduk di sisi Hang Tianyu. Tatapannya berubah dingin, sedingin angin musim dingin.

"Wanita sepertimu hanya debu yang singgah di angin. Dan, hanya aku yang pantas dengan Hang Tianyu... Hanya aku yang akan melahirkan darah dagingnya dan menjadi Nyonya Agung Hang setelah Bibi Suyue.”

Tatapan perempuan itu berubah lembut saat Hang Tianyu menatap ke arahnya. Dia lalu membungkuk pada mereka berdua. "Kak Tianyu, Kak Jie... Mohon maafkan sikapku yang tidak sopan pada kalian. Dan selamat atas kebahagiaan kalian."

Setelah mengatakan itu, perempuan itu melangkah keluar tanpa berkata-kata lagi. Sementara Jie Xieye dan Hang Tianyu hanya diam hingga langakah kaki Hang Shu Ji tak terdengar lagi.

Dan setelah kepergian Hang Shu Ji, Hang Tianyu menunduk menatap ke lantai, keningnya berkerut memikirkan perkataan Hang Shu Ji? Ia kemudian memejamkan matanya setelah mengingat sesuatu.

"Benar saja... Hari ulang tahun Ibu hanya tinggal sepuluh hari lagi," pria itu memijat pangkal hidung nya, lalu menatap ke arah sang Ibu. "Ibu, aku pasti akan menyiapkan perayaan yang pantas untuk Anda."

"Terima kasih, Tianyu... Tahun ini Ibu akan sangat bahagia, karena sebentar lagi Ibu akan menimang cucu." Ucap wanita paruh baya itu, sorot matanya tampak tulus.

Namun...

"Ibu, maafkan aku," suara pria itu terdengar rendah. "Sepertinya aku tidak bisa ikut merayakan bersamamu, Bu. Aku harus meninggalkan kediaman, ada penyelidikan penting bersama Yang Mulia Kaisar.”

Suasana mendadak berubah dingin dan terasa berat. Hang Suyue menatap putranya lama sebelum menghela napas panjang.

"Ibu mengerti. Kamu adalah Jenderal Agung negeri ini. Ibu mengerti tugasmu lebih besar dari sekadar urusan keluarga.

"Terima kasih, Ibu...."

Hang Tianyu memejamkan matanya, jelas ia merasa bersalah karena hampir tidak pernah ikut merayakan hari ulang tahun ibunya. Bahkan di hari ulang tahun Le Chieli, istri tercintanya.

Bagaimanapun, ia tidak bisa meninggalkan kewajiban nya sebagai pilar utama Kekaisaran ini.

Sementara itu, Jie Xieye yang duduk tenang, perlahan menatap punggung Hang Tianyu dalam diam. “Jadi dia akan pergi? Baguslah.”

Jie Xieye kemudian berdehem pelan dan membungkuk rendah. "Mungkin sekarang giliran saya,"

Jie Xieye mengangkat wajahnya, tubuhnya ia tegakkan menatap Hang Suyue dan Hang Tianyu yang menatap dirinya.

"Ibu Agung dan Jenderal Hang... Hamba ingin memohon," suaranya terdengar tenang dan sorot matanya tegas. "Mohon izinkan hamba tetap menjalankan kewajiban hamba sebagai seorang tabib."

Hang Suyue mengerutkan kening. "Apa maksudmu, Nak?"

Jie Xieye sedikit menunduk. "Meski hamba telah menjadi selir, hamba masih memiliki pasien dan kepercayaan dari masyarakat."

"Tidak!" Tolak Hang Tianyu dengan tajam dan berat.

Jie Xieye mengangkat kepala perlahan, menatap pria itu dengan alis berkerut. "Apa alasan Anda untuk itu, Tuan Jenderal yang Agung?"

Mendengar nada dingin serta tatapan datar dari wanita di samping nya, wajah Hang Tianyu mendadak menggelap.

"Tabib Jie, apakah kau lupa, benih siapa yang tengah kau kandung? Kau itu keras kepala, ceroboh! Apa kau pikir dunia luar tidak penuh bahaya?"

Jie Xieye berdecih, sorot matanya tajam ke arah Hang Tianyu. "Lalu, apakah menurut Jenderal sendiri, kediaman Anda cukup aman untuk saya?"

Hang Tianyu semakin mendelik. Namun sebelum mulutnya kembali terbuka, wanita itu lebih dulu memotong.

"Aku tidak akan pernah lupa, darah siapa yang tengah aku bawa. Tapi bukan berarti darah ini bisa menjadi alasan untuk berhenti membantu orang yang sakit dan terluka,"

Jie Xieye bangun, lalu bersimpuh di atas dinginnya lantai giok. "Aku berjanji akan lebih berhati-hati, dan aku bersumpah, keselamatan anak ini tetap menjadi yang utama. jadi tollong izinkan hamba tetap menjalankan tugas kewajiban hamba, demi kehormatan sebagai tabib dan selir.”

Hang Tianyu menahan napasnya, rahangnya mengeras. Wanita ini benar-benar keras kepala.

Namun, sang ibu justru tampak membelanya.

"Bangkitlah, Xieye.”

Jie Xieye mengangkat wajahnya perlahan setelah mendengar suara lembut dari ibu mertuanya.

Hang Suyue menatapnya lembut, namun tetap menyimpan ketegasan. Wanita paruh baya itu kemudian melanjutkan.

"Aku tahu kau bukan wanita biasa, Tabib Jie. Dan aku percaya kau perempuan yang tahu cara menjaga kehormatan. Bahkan saat kau bersumpah untuk berhati-hati, aku percaya kau bisa melakukannya,"

"Namun satu hal, Xieye. Dunia ini lebih licik dari penyakit. Jangan terlalu dalam menaruh belas kasihan pada orang yang tidak kau kenal. Dan ingat, anak dalam kandunganmu adalah darah Hang. Tak semua orang senang melihat kehidupan itu tumbuh.”

Jie Xieye menunduk dalam, senyumnya tampak lebar. "Terima kasih, Ibu Agung."

Wanita itu menoleh, hendak berterima kasih pada Hang Tianyu. Tapi pria itu sudah bangun berdiri dan memberi hormat pada sang ibu dan langsung melenggang pergi tanpa menoleh ke arahnya.

"Hang Tianyu...."

...***...

"J4lang sial4n! Berani sekali dia membuatku terlihat buruk di hadapan kak Tianyu!"

Seorang gadis muda terlihat mengamuk di dalam sebuah kamar. Beberapa dayang di belakang nya tidak ada yang berani mendekat. Mereka memilih diam dan menundukkan kepala.

"Dia pasti menggoda Kak Tianyu, dia pasti menjerat Kak Tianyu dengan tubuhnya! AAAKKH!!"

PRANG!!

Hang Fei Rei melempar barang-barang yang berada di dekatnya. Emosinya semakin meledak-ledak mengingat pertemuan tadi bersama Selir sepupunya, Jie Xieye.

Namum, di tengah ledakan emosinya. Seseorang masuk ke dalam kamar itu dan tersenyum mengejek ke arahnya.

"Apa kau pikir dengan melakukan hal-hal bod0h ini akan membuatmu mendapatkan Kakak sepupu?"

Hang Fei Rei mengerutkan alisnya, menatap tidak suka ke arah Hang Shu Ji yang terlihat angkuh di matanya.

"Untuk apa kau ke sini?" Nada bicaranya sinis dan dingin. Jelas dia tidak suka dengan Hang Shu Ji, begitu juga sebaliknya.

Namun Hang Shu Ji tampak tidak tersinggung dengan nada bicaranya, perempuan itu justru melangkah mendekat dan merapikan poni gadis itu.

"Kita memang bersaing, tapi juga harus memerhatikan keadaan. Jie Xieye adalah ancaman utama setelah Le Chieli, apalagi dia mengandung anak Kak Tianyu."

"Jadi untuk apa kau mengatakan itu padaku?" Tanya Hang Fei Rei, dia tidak bod0h, Hang Shu Ji itu saingannya yang licik dan penuh muslihat.

"Kita bekerja sama, menyingkirkan Jie Xieye dan bayi yang ia kandung."

1
MommyRea
hadir Thor.. baru Nemu karyamu..😊
MommyRea: ok .. semangat update nya ☺️
IG@bella_bungloon: hallo, kak ^^ selamat datang dan selamat membaca. semoga terhibur yaa, terus ikuti perjalanan para tokoh di novelku 💅😌 jangan lupa mampir di karyaku yang lain
total 2 replies
Marvell Indra
apa chieli lupa dengan apa yang dia dilakukan sahabatnya?
dan jika sekarang suaminya membuka hati untuk tabib jie apakah itu juga salah tabib jie??
Kusii Yaati
kak ceritanya jangan tegang tegang terus dong... ganti suasana gitu yang romantis,aq membacanya ikut tegang... para pemain wanitanya juga nekat nekat dan penuh ambisi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya 😩
IG@bella_bungloon: itulah realita kehidupan di kehidupan zaman itu kak:) romantis scene ya? masalahnya kehidupan aku gak pernah ke dapetan episode romantis, masa mereka pada romantis?😌💅
total 1 replies
Marvell Indra
hati chieli mulai ada api ni... bahaya...
jendral Hang khawatir pada anaknya atau ibunya
Marvell Indra
siapa TUAN yang berkhianat itu??!!
hanya author yg tau..🤔
Kusii Yaati
setampan apa sih hang tianyu sampai di perebutkan sepupu sepupunya sendiri...
aq malah ngeri membayangkan kehidupan xieye di sana bahkan nyawanya dan bayi yang dalam kandungannya pun jadi target 😩
Marvell Indra
penyakit datang,,, jeng,jeng,jengggg..
Marvell Indra
semangat thor💪
Kusii Yaati
aq gemes banget sama Tianyu sumpahhh pengen nonjok wajah Tianyu 😤
Kusii Yaati
yang kuat tabib jie, jangan lemah atau kau akan di remehkan terus sama tianyu🥺....Hang Tianyu lambemu tak leleti sambel lho, bukannya menenangkan istrinya malah menuduh yg bukan bukan 😤 masih untung tabib jie dan kandungannya tidak apa apa
Kusii Yaati
kayaknya ada aroma aroma cemburu nih... nggak suka istrinya dekat dengan rivalnya 😏
Marvell Indra
jendral Han dirimu, mempertahankan harga diri atau cemburu??!
Marvell Indra
faster up thor...💪
Marvell Indra
ada peran antagonis lagi,,, jeng,,,jeng,,,jeng..
Kusii Yaati
rasanya pengen tak cubit ginjalnya jendral hang...😩
Kusii Yaati
siapa lagi yang berniat jahat pada tabib jie Thor... padahal xieye tidak pernah menyakiti atau menyinggung orang lain 🥺
Kusii Yaati
akhirnya diri mu up juga Thor...ku kira lupa 😁
Marvell Indra
walaupun hanya selir, dia juga ibu dari anakmu hang tianyu.🤬
aku kok gemesss😡😡
kira2 siapa pembunuh bayar itu ya?!🤔
Marvell Indra: gemes pengen tak gethok kepalanya, biar otaknya waras sedikit gitu
IG@bella_bungloon: kak?? apa yang gemesin dari Hang Tianyu?🥺 dia itu nyebelin loh. tapi makasih yaa udah mampir dan support karya aku, ikuti terus perjalanan Jie Xieye🌹
total 2 replies
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Marvell Indra
up terus thos💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!