NovelToon NovelToon
Kau Hanya Milik ARUNA

Kau Hanya Milik ARUNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Aru_na

"aku pernah membiarkan satu Kalila merebut milik ku,tapi tidak untuk Kalila lain nya!,kau... hanya milik Aruna!"
Aruna dan Kalila adalah saudara kembar tidak identik, mereka terpisah saat kecil,karena ulah Kalila yang sengaja mendorong saudara nya kesungai.
ulah nya membuat Aruna harus hidup terluntang Lantung di jalanan, sehingga akhirnya dia menemukan seorang laki laki tempat dia bersandar.
Tapi sayang nya,sebuah kecelakaan merenggut ingatan Aruna,sehingga membuat mereka terpisah.
Akankah mereka bertemu kembali?,atau kah Aruna akan mengingat kenangan mereka lagi?
"jika tuhan mengijinkan aku hidup kembali, tidak akan ku biarkan seorang pun merebut milik ku lagi!"ucap nya,sesaat sebelum kesadaran nya menghilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aru_na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16.Aruna merasa nyaman

Munira baru saja keluar dari semak-semak samping rumah Dokter Arza. Dia sedang berusaha mengintip pasangan pengantin baru itu, tapi ternyata ketergesa-gesaannya membuatnya ceroboh sehingga dia hampir terpeleset di depan jendela.

"Sial, sial, sial!" runtuknya dalam hati. Keinginannya untuk menyaksikan adegan tak sepantasnya itu pupus sudah akibat ulahnya sendiri.

"Sedang apa kau di sini?" Una, salah seorang perawat yang malam itu sedang bertugas jaga malam di puskesmas, melihat grasak-grusuk yang terjadi di semak-semak belakang puskesmas.

"Eh, itu... e... em, lagi menikmati pesta," ujarnya terlihat gugup.

"Pesta di depan, kenapa malah di belakang? Aneh banget."

"Suka-suka aku dong," Munira meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal berkali-kali lipat.

"Ais, kesal," gerutunya, dan berjalan meninggalkan pesta yang masih tersisa.

Pagi menyingsing dengan matahari yang cukup terik sehingga cahayanya masuk ke dalam kamar tempat pasangan pengantin baru yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Emm..." Aruna mengerjap, merasakan kehangatan bantal guling yang sedang dipeluknya itu.

Dia masih setengah sadar dan meresapi sinar matahari yang sedari tadi sudah menyinari tempat tidurnya.

"Hah! Sudah pagi kah?" Dia langsung terduduk, melihat ke seluruh penjuru kamar tersebut. Tidak ada siapa pun di sana, hanya dia dan sebuah buku di atas nakas, yang tidak didapatinya semalam.

"Nyenyak banget semalam, beda banget dengan biasanya," desisnya. Dia merasakan seluruh tubuhnya terasa lebih ringan, seperti beban berat yang selama ini menimpanya telah terangkat. Senyum kecil terukir di bibirnya. Ini adalah pagi pertama di rumah baru ini, di samping suaminya. Meskipun dia tidak melihatnya saat ini, tapi kehadiran Arza terasa di setiap sudut ruangan.

Dia bangkit dari tempat tidur, melangkah pelan menuju jendela. Tirai tipis berwarna krem bergoyang lembut diterpa angin pagi. Di luar, terlihat taman kecil dengan beberapa bunga mawar yang mulai merekah. Wangi tanah basah bercampur aroma mawar menyeruak masuk, menciptakan suasana yang menenangkan. Aruna menghela napas panjang, menikmati ketenangan yang jarang dia rasakan.

Pandangannya beralih ke meja nakas. Buku yang dilihatnya tadi adalah sebuah notebook . Dia mengambilnya dan membuka halaman depan. Ada tulisan tangan di sana, "Selamat pagi Aruna istri ku, semoga kau menemukan kebahagiaan sejati. Arza." Aruna tersenyum lagi. Sikap Arza yang perhatian dan tak terduga berhasil membuatnya terkejut.

Dia meletakkan buku itu kembali dan memutuskan untuk membersihkan diri. Setelah mandi, Aruna mengenakan daster katun tipis berwarna biru muda. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai. Dia merasa segar dan bersemangat. Perutnya mulai keroncongan. Dia melangkah keluar kamar dan mencari Arza.

Bau masakan menguar dari dapur. Aruna mengikuti aroma itu dan menemukan Arza sedang sibuk di depan kompor, membelakangi pintu. Pria itu hanya mengenakan kaus putih polos dan celana pendek selutut. Rambutnya sedikit acak-acakan, menunjukkan bahwa dia juga baru bangun tidur.

"Selamat pagi, Dokter Arza," sapa Aruna pelan.

Arza tersentak kaget, hampir menjatuhkan spatula yang dipegangnya. Dia berbalik dan tersenyum melihat Aruna. "Selamat pagi, istri ku. Sudah bangun?"

"Tentu saja. Bau masakanmu membuatku tak bisa tidur lagi," Aruna mendekat. Dia melirik ke arah wajan. "Masak apa?"

"Hanya nasi goreng sederhana. Aku tidak tahu kau suka sarapan apa, jadi kuputuskan yang aman saja," jawab Arza, pipinya sedikit memerah. "Kau mau teh atau kopi?"

"Teh saja,," jawab Aruna. Dia duduk di kursi bar di dapur, mengamati Arza yang kembali sibuk dengan masakannya. "Sejak kapan kau bangun?"

"Sekitar satu jam yang lalu. Aku ingin menyiapkan sarapan sebelum kau bangun," jelas Arza, menata nasi goreng di atas dua piring. "Kau tidur nyenyak?"

Aruna mengangguk. "Sangat nyenyak. Aku tidak tahu mengapa, tapi rasanya berbeda sekali dari biasanya."

Arza meletakkan piring nasi goreng di depannya, lalu meletakkan secangkir teh panas. "Mungkin karena suasana baru. Atau mungkin karena ada aku di sini," candanya dengan senyum nakal.

Aruna terkekeh.entah kenapa rasa takutnya pada Arza seketika menghilang. "Mungkin juga. Terima kasih untuk sarapannya."

Mereka mulai makan dalam diam, menikmati hidangan sederhana yang terasa lezat. Aruna sesekali melirik Arza, mengamati raut wajahnya yang tenang.

Dia bersyukur bertemu dengan orang ini, meskipun awalnya semua terasa menakutkan. Tapi dokter Arza selalu berusaha membuat suasana nyaman, dan itu sangat Aruna hargai. Mungkinkah arza adalah rumah yang selama ini selalu dia doakan.

"kau tidak bisa makan masakan orang lain?" Aruna memberanikan diri bertanya pada Arza.

Arza yang sedang menyuap kan makanan ke mulut nya seketika berhenti.

"kata siapa?"Arza berujar dengan lembut, dia selalu berusaha membuat Aruna tidak takut.

"ibu kepala desa" ujar nya tersenyum, lalu melanjutkan lagi makan nya.

Arza mengangguk "apakah itu aneh?" Aruna tidak menjawab,dia hanya menanggapi dengan menaikkan bahunya tanda tidak tahu.

"sejak kecil,aku memang terbiasa makan makanan rumahan. sehingga saat dewasa, lidah ku terasa asing dengan masakan luar. Entahlah,aku juga tidak mengerti,tapi begitulah kenyataan nya,saat memakan makanan yang di masak orang lain,aku akan muntah" ujar nya panjang lebar, Aruna hanya mendengar suara Arza tanpa ekspresi, dia menatap Arza dengan tatapan mata nya yang polos.

"kalau begitu,kau harus memasak sendiri setiap hari?". Arza mengangguk. "Duh, pasti capek".

Arza menatap wajah polos Aruna dengan penuh rasa syukur. "Sekarang ada kamu, jadi gak capek lagi" ujar nya, lalu mengambil piring yang sudah kosong di depan mereka, dia membawa nya ke wastafel dan mencuci nya.

"tapi kan kamu gak bisa makan masakan orang lain? " Aruna mengikuti Arza dari belakang, tubuh mungil nya terlihat seperti seorang anak yang sedang mengikuti ayah nya.

"kamu bukan orang lain,Aruna. Kamu istri ku" arza berbalik, menatap Aruna yang tepat berada di depan nya. "ingat itu baik baik,Aruna" dia berkata lembut, tapi nada suara nya tegas, sehingga membuat Aruna merinding. Aruna tidak lagi menjawab,dia kembali ke meja makan dan mulai membereskan nya, sedang Arza melanjutkan lagi mencuci piring di wastafel sambil sesekali melirik istrinya. Mereka bekerja sama secara alami, seolah-olah sudah terbiasa.

"Hari ini kau tidak ke puskesmas?" tanya Aruna kemudian, sesaat setelah mereka selesai mengerjakan pekerjaan di dapur.

Arza menggeleng. "Tidak. Jadwal ku kemarin, jadi hari ini libur. dokter lain yang bertugas" Arza menatap Aruna dengan tatapan penuh arti.

"ada berapa dokter disini?"

"dua,awas saja kalau sampai kau berani melirik nya" arza meraih tangan Aruna dan menggenggam nya, lalu membawa ke teras kecil di depan rumah, dari sana terlihat jelas kamar kamar rawat pasien yang terletak berhadapan dengan rumah dinas yang dibangun oleh warga desa untuk dokter arza.

"dokter itu tinggal disini juga?"

"Dia asli penduduk desa ini, jadi ya pulang kerumah nya lah" Aruna mengangguk, lalu menatap suster suster yang sedang berlalu lalang melakukan tugas tugas mereka di pagi hari.

Arza mengajak Aruna duduk di kursi depan rumah, menikmati kesejukan, angin sepoi-sepoi yang berasal dari persawahan.

"Mas arza..." suara itu, Aruna mengenal nya,dia langsung menoleh ke arah sumber suara, begitu juga dengan arza.

"Kalila..."

1
kalea rizuky
kn bner munira jangan. goblok. deh uda. di ingetin jg
kalea rizuky
kok bodoh si munira
kalea rizuky
jangan jangan uda nikah ya Diki hmmmm
kalea rizuky
ada apa nih dengan Diki jarang lo cowok suka boneka
Forta Wahyuni
sejarah sdh berulang lila, anakmu dah berzinah n kau hny bisa jd penonton. itulah hasil yg kau tanam, trakhir anakmu mengikuti jejakmu menjadi tong sampah. berzinah dgn situa bangka yg gk ada otak hnya menggunakan nafsu semata. sampah ktemu tong sampah n klop.
kalea rizuky
mana karma. Kalila thor knp jd mumet ceritamu bapak nya arza uda karma nya mana sejauh ini muter doank g jelas
Forta Wahyuni
crita sampah, pemerannya kbanyakan sampah n jgn cinta dijadikan alasan. dasar tua bangka gk tau diri, burung murahan n cocok lah sampah ketemu t4 sampah. knapa crita mreka malah dipermudah bknnya dibuat hancur malah mo berbahagia diatas penderitaan org lain. sejarah berulang, bukannya tobat malah mo nkh. kshn buk Leni gara2 jalang rusak kluarganya. knapa gk dipermalukan mreka biar sadar diri. klo perlu mati agar tdk menambah dosa..
kalea rizuky
mama Leni ini kudu di timpuk buang aja tuh bayi
Aruna: jangan eh. kasian lho bayi gak tau apa apa 🙃
total 1 replies
Forta Wahyuni
tua bangka tak tau diri, buat dia hancur sehancur nya bersama kalila jg laras. biarkan sampah2 itu bersama tuk menerima karma mreka n jgn lg mreka merusak kehidupan org. cukup mreka yg rusak, jiwa, pikiran dan hati yang dipenuhi dendam dan nafsu yg bejat.
Aruna: siap. jangan bosan menunggu episode selanjutnya😁
total 1 replies
Forta Wahyuni
cpt britau istrimu arza jgn smpi rmh tanggamu bermasalah lg. gk slesai2 mslh aruna n kpn bahagianya, ckp badainya yg ringan2 aja thor. pemerannya kbanyakan jalang dan sampah..
kalea rizuky
ttep aja goblok
Forta Wahyuni
ni lakik bodoh benar, mo nanggung mslh org tpi berbohong pd istri. dasar araa gk kapok2 berbuat baik tp mendatangkan mslh buat kluarganya. blh pnya rasa kmanusiaan tapi pikir panjang dulu, alasan gk mau aruna dpt mslh trakhir rmh tangga runyam.
Forta Wahyuni
secepatnya thor ktauan kbusukan tua bangka dan jalang murahan. si laras lg ortu gk beres mendukung anaknya berbuat dosa, gk tobat2 tuch n hancurkan manusia busuk tsb. jgn biarkan bayinya hdp klu besarnya sep ibunya seorang jalang dan tong sampah. dia lahir suci dah besar jd jalang.
Aruna: sip.
ditunggu ya kelanjutannya 🙏
total 1 replies
kalea rizuky
pepet teros pak bayu😙
kalea rizuky
kn bner mreka selingkuh hahaha emank bejat si Kalila persis emak bapak nya laknat
kalea rizuky
moga aja abis ne km tau suamimu selingkuh ma calon mantu yg km pengen hahahah
Aruna: biar tau rasa dia. emang enak di khianati.
makanya jadi mertua jangan jahat 😁
total 1 replies
kalea rizuky
kn emank lu bodoh runa
kalea rizuky
karma lila mana Thor wanita sundal
Aruna: sedikit demi sedikit sudah di wakili Kalila tu hukuman nya. lebih parahnya tunggu di episode selanjutnya ya /Grin/
total 1 replies
kalea rizuky
Aruna g belajar dr hidup ibunya suami punya anak dr wanita lain mending buang runa astaga bebal bgt sih
kalea rizuky
uda run uda bener arza kasih aja ke yg membutuhkan kayak jalang kaila/Curse//Curse/Qm berhak dpet perjaka setia bukan kayak arza bekass
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!