Dahulu kala di benua daratan tengah tepatnya di sebuah kekaisaran bernama kekaisaran Wei, muncul seorang pendekar hebat aliran putih bernama Shen Long yang berhasil membuat gempar dunia persilatan.
Dengan kekuatan serta kemampuan bertarungnya, Shen Long berhasil menjadi salah satu pendekar tanpa tanding yang cukup disegani di dunia persilatan.
Selain mahir dalam ilmu pedang dan tenaga dalam, Shen Long juga memiliki sebuah teknik bertarung tingkat tinggi bernama teknik permainan api yang menjadi ciri khasnya dalam bertarung.
Itu juga membuatnya diberi julukan sebagai pendekar pedang api.
Namun saat kekuatan dan kemampuan nya dibutuhkan pada peperangan antara kelompok pendekar aliran hitam dan putih, Shen Long menghilang tanpa kabar apapun dan membuat kelompok aliran putih kalah pada masa itu.
Hari ini di bagian selatan kekaisaran Wei di sebuah kota bernama kota Teratai, lahir seorang anak laki-laki dari Klan Ling bernama Ling Yan.
Pada saat kelahirannya, tubuh dari bayi kecil itu mengeluarkan semacam aura panas seperti api yang membara.
Tak lama setelah aura panas itu menghilang, terlihat sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan bayi kecil itu.
Takdir apakah yang menunggu Ling Yan dimasa depan.
Ikuti kisahnya di
Legenda Pendekar Api Abadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aras507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehadiran Membawa Kebencian
Tak lama kemudian muncul seorang pemuda tampan , bersama ke dua orang pemuda yang seusia dengannya , mereka semua mengucapkan salam kepada Patriak Xion dan tetua lainnya, melihat kehadiran Xion Cen , patriak Xion San menghampiri putranya itu lalu memeluknya dengan penuh kebahagiaan.
"Cen'er, akhirnya kau kembali juga, ternyata berita tentang kematianmu itu bohong." Patriak Xion San tampak terharu, semua tetua yang berada di pihak patriak Xion San juga terlihat senang, mereka merasa bersyukur karena tuan muda mereka akhirnya kembali dengan selamat setelah hampir tiga bulan menghilang.
Sedangkan orang orang yang tak menyukai kehadiran Xion Cen tampak terdiam, mereka mengutuk dalam hati kalau kehadiran bocah itu hanya akan menjadi penghalang, dalam rencana mereka untuk menggulingkan patriak Xion San , oleh karna itu mereka semua membenci Xion Cen.
Melirik para tetua itu , Xion Cen tau apa yang tengah mereka pikirkan, Sebenarnya ia ingin menanyakan apa yang di maksud ayahnya tadi , kalau ia sudah mati , dari mana berita itu berasal, namun Xion Cen menundanya terlebih dahulu untuk menanyakannya nanti setelah ia berada di kediamannya.
"Cen'er ayo kita pulang kerumah .. pasti ibumu sangat bahagia mendengar kepulanganmu ." Patriak Xion San pamit kepada semua tetua , ia membawa Xion Cen pulang kerumah untuk menemui istrinya . Hai long dan Long ma berjalan mengikuti mereka dari belakang .
Sesampainya dikediamannya , terlihat seorang wanita cantik tengah menunggu ke datangan seseorang , dari wajahnya terlihat kalau ia lagi senang setelah mendapat kabar dari orang orang kalau putranya sudah kembali ke Klan.
"Ibu.. " ucap Xion Cen ketika mendapati ibunya tengah termenung di teras kediamannya , ia langsung sadar dan terharu ketika melihat Xion Cen ada di depannya dalam keadaan baik baik saja , putranya itu tampak sehat walaupun tubuhnya terlihat seperti seorang manusia fana, setelah puas memandangi Xion Cen tatapannya beralih ke dua orang pemuda , ia tampak bingung melihat dua pemuda tampan yang masih seusia putranya ada di dekat Xion Cen.
"Siapa mereka ..?" Tatap Su yin menatap ke kedua pemuda itu dengan tatapan bingung dengan penuh selidik .
"Mereka berdua temanku , lebih tepatnya seperti saudara bagiku ." Ucap Xion Cen , mendengar ucapannya seperti itu , Hai Long dan Long ma tampak terharu .
"Jangan sungkan, jika Cen'er menganggap kalian saudara, ibu juga akan menganggap kalian seperti anak ibu juga."ucap Sin Yin dengan ramah
"Terimakasih nyonya besar . " Ucap Long ma dan hai Long serempak dengan hormat.
"Jangan panggil aku nyonya besar, panggil saja aku ibu. Cen'er bawa mereka kekamarnya , kalian semua istirahatlah, pasti kalian semua capek , ibu akan memasakan makanan kesukaanmu. "
"Ibu kami semua tidak capek , bukannya ibu tahu , kami ini semua adalah seorang kultivator jadi tak ada kata capek."
"Oh iya .. ibu lupa kalau kau tak mengingatkan ibu, tapi walaupun kalian seorang kultivator, tetap saja kalian juga perlu istirahat , selain letih pada sekujur tubuh , kalian juga pasti capek berpikir , makanya perlu istirahat, pergilah istrahat , ibu aka memanggil kalian untuk makan, kalau masakan ibu sudah siap, nanti kita bisa cerita lagi .
"Baiklah ibu... Kami akan istirahat ." Sebelum pergi Xion Cen menyerahkan daging binatang monster yang di dapatnya dlu menyerahkannya ke ibunya , wanita cantik itu tampak terkejut ketika melihat daging yang Xion Cen dapatkan , tak lupa juga ia memberikan semua uang hasil penjualan yang ia dapatkan ke pada ibunya , ibunya menolak pemberian Xion Cen , tapi Xion Cen memaksa untuk menerimanya.
Setelah Xion Cen pergi , ia membuka kantong uang yang di berikan putranya ia tampak terkejut melihat koin emas yang banyak , ia tampak terharu, setelah menyimpannya ia beranjak ke dapur untuk menyediakan makanan kesukaan Xion Cen dalam porsi yang besar , karena sekarang sudah ada dua orang lagi selain Xion Cen .
***
"Kurang ajar...ternyata sampah itu masih hidup, teriak seorang pemuda terlihat marah marah setelah mendengar kabar itu.
"Zan'er apa yang kau lakukan, kenapa kau menghancurkan barang barang yang ada di ruang tamu.!" Teriak seorang wanita marah marah mendapati putranya seperti orang gila menghancurkan semua barang.
"Ibu.. aku tak terima sampah itu ternyata masih hidup.!!!"
"Apa maksutmu, siapa yang kau maksud sampah.?" Ucap wanita paruh baya itu bingung .
"Siapa lagi kalau bukan Xion Cen .. ternyata ia masih hidup . !!"
"Apa... Apakah tak salah dengar..?" Wanita paruh baya itu terkejut mendengar berita itu.
"Benar ibu , sampah itu masih hidup. Ia harus mati , aku tak ingin ia hidup. " Ucap Xion Zan dengan penuh kebencian, sebelumnya ia merasa senang dan bangga menggantikan posisi Xion Cen sebagai tuan muda Xion , karena Xion Cen yang di kabarkan telah tewas jadi ia mendapatkan posisi itu, tapi posisi itu akan hilang darinya setelah kemunculan Xion Cen yang dinyatakan masih hidup.
"Aku akan membunuhnya , akan ku pastikan ia mati .!!"
"Putraku .. kau tak bisa membunuhnya secara langsung , perintahkan saja pembunuh bayaran untuk menghabisinya , dengan begitu kau akan aman , tak ada orang yang akan menuntut dan menganggap sikapmu buruk .
"Benar perkataan ibu, kenapa aku tidak kepikiran kesana." Xion Zan tampak tersenyum senang ketika mendapat ide dari ibunya .
***
Di klan Lin
"Benarkah yang kau ucapkan .?" Terlihat seorang gadis cantik menatap seorang pemuda yang berbicara kepadanya .
"Benar tuan putri ,aku melihatnya sendiri , bahkan dengan mata kepala ku sendiri , kalau sampah itu masih .
"Benar benar menyebalkan , ia bagaikan rubah yang memiliki banyak nyawa ." Gadis cantik itu terlihat marah setelah mendengar tunangannya itu masih hidup .
Walaupun mereka dinyatakan sudah tak ada ikatan semenjak peristiwa penganiayaan yang terjadi pada diri Xion Cen , namun gadis itu tetap menginginkan Xion Cen mati .
"Kau selidiki sampah itu, kabarkan padaku, Apa saja yang ia lakukan, jika kau bisa membunuhnya , bunuh saja dia , aku tak ingin ia terlalu lama hidup di dunia ini , hanya membuat aib bagiku" ucapnya penuh kebencian .
"Baik tuan putri ." Pemuda itu beranjak meninggalkan tempat itu.
"Putri ku, apa yang terjadi.. kenapa terlihat marah marah begitu .?"
"Ayah.. sampah itu masih hidup . Aku tak terima , ia harus mati baru aku puas."
"Kau tenang saja , aku akan memerintahkan orang lain untuk menghabisinya , jika kita melakukannya terang terangan , apa yang dikatakan orang orang terhadap klan kita , dulu perbuatanmu tanpa di pikir lagi sewaktu menganiaya dia , sehingga namamu buruk di mata masyarakat kota petir , ayah tak ingin peristiwa itu terulang lagi.
"Baik ayah.. " Lin Qionye terlihat tenang , setelah ia pikir pikir , perkataan ayahnya ada benarnya juga .
***
Semenjak pulang ke klan Xion , Xion Cen tak pernah menampakan barang hidungnya di muka umum , ia disibukan dengan berlatih di dalam kamarnya mempelajari beberapa kitab keterampilan dan buku tehnik yang ia temukan di dalam Cincin surgawi miliknya,
Xion Cen terlihat senang ketika mendapatkan sebuah kitab yang berisikan tentang pengobatan didalam kitab itu juga berisikan tentang pengetahuan berbagai jenis tanaman herbal dan tumbuhan spiritual baik nama dan fungsinya , yang sangat berguna untuk pengobatan, selain obat penyembuhan di kitab itu juga diterangkan tentang hewan dan tumbuhan beracun yang harus dihindari bagai cara mengatasi jika terkena racun , semua Ilmu itu ia pelajari dengan teliti.
Untuk memudahkan untuk menghapal nya ia memulai mengenal beberapa jenis herbal baik nama bentuk dan fungsinya, setelah seharian mempelajarinya , ia dapat mengingat semuanya tak lupa ia juga membaca cara membuat obat dan racun yang nantinya berguna untuk dirinya dan orang lain .
Orang tuanya yang mengetahui kalau Xion Cen tengah berlatih, mereka membiarkannya saja,mereka tak ingin menganggu latihannya, tak sadar seminggu telah berlalu, Xion Cen tetap berlatih tanpa kenal bosan dan tanpa memperdulikan keadaan diluar selagi tak ada yang menganggu latihannya .
Sedangkan di tempat lain terlihat beberapa orang kesal setelah tak menemukan keberadaan nya Xion Cen.
"Kemana perginya sampah itu, kenapa ia tak menampakan batang hidungnya hingga sekarang." Ucapnya dengan kesal, ia sudah tak sabar ingin mengajar Xion Cen .
.
.