Inilah Kisahku

klunting.....

" sudah siap ra, aku udah menunggu di bawah nih " pesan mas hen

" iya mas bentar lagi aku turun " balas ku

Lalu kami berangkat perjalanan beberapa jam untuk sampai ke kampung halaman ku yang masih di kampung tidak seperti kota tempat tinggal mas hen.

Sepanjang perjalanan aku banyak diam karena aku sangat tegang aku takut nanti nenek kaget tiba tiba aku pulang membawa calon mantu.

" sayang, kamu capek...? Kelihatannya kamu ngantuk ya...?" tanya mas hen sambil mengelus tangan ku yang merangkul pinggangnya erat karena dingin dan takut jatuh.

" heemmm...aku kalau perjalanan jauh pakai motor selalu ngantuk mas, nggak tau deh " ucapku dengan mata yang terpejam emang ngantuk banget rasanya. Mas hen terus aja mengelus elus tangan ku makin ngantuk rasanya.

" yaudah kita cari makan dulu aja ya dek, biar kamu nggak ngantuk " kata mas hen.

" jangan mas, nanti kita sampai rumah terlalu malam nggak enak sungkan mas ini di kampung soalnya " jelas ku

" udah lanjut aja satu jam lagi sampai kok, ini mataku udah aku melek melek in ini..." ucapku

Lalu kami lanjut perjalanan hingga sampai di batas mau masuk ke kampung halaman ku kita baru mencari makan, lalu melanjutkan perjalanan.

Beberapa saat kemudian tok...tok..tok...

" assalamualaikum....nek...nenek..."

aku memanggil nenek ku yang ku kira udah tidur

" wa'alaikum salam....loh zara...kamu pulang..." nenek ku beneran kaget apalagi aku membawa teman laki laki posisi malam hari.

" nek ini mas hendro temen zara, tadi mas hendro yang antar zara jadi kami nggak naik bis " jelasku

" owaalaaah....iya...iya...yaudah masuk sini, ayo teman nya di ajak masuk zara " ucap nenek lalu kami berdua pun masuk rumah. Dan aku langsung memberikan bantal pada mas hen supaya bisa langsung istirahat di kursi panjang

" mas ini udah malam kamu istirahat dulu ya, capek kren aku juga capek banget ini, ngantuk juga. Jadi ngobrol nya besok aja ya..." kata ku sambil terus menguap dan berlalu masuk ke dalam kamar yang aku tempati sama nenek. Karena sedari kecil aku memang suka tidur sama nenek karena memang kami hanya tinggal berdua.

Malam pun berganti pagi setelah beribadah subuh kebiasaan nenek memang langsung masuk ke dapur masak sementara aku biasanya kembali tidur tapi kali ini aku tidak bisa lagi molor karena ada orang lain di rumah.

" hadeeeeh....males banget deh, masih ngantuk, mau tidur lagi tapi nggak enak sama dia orang huuuffftt...." dongkol banget rasanya karena tidak bisa bermalas malasan hahaha....

lalu tok...tok..tok...

" ra....dek....kamu tidur lagi ta...." panggil mas hen

" heemmmm.....masuk aja mas, tapi pintunya di buka aja " jawabku sambil merem karena memang mata ini masih ingin molor.

Mas hen mendekat padaku lalu duduk di pinggiran kasur yang aku tempati sambil mengelus rambut ku.

dia terus menyusuri muka ku pakai tangan nya sambil tertawa tawa...

" apaan sih mas...ngapain coba tertawa tawa..." aku jadi terganggu dan bersungut sungut karena dia seperti sedang meledek ku

" nggak papa ra tidur aja lagi...sini aku elus elus biar kamu tidur lagi " ucapnya

" ogah...." lalu aku memutar badanku memunggungi dia sambil ngomel ngomel...

" ra, ayo temannya di ajak sarapan...ini nenek sudah mateng masak nya, nenek masak kesukaan kamu ini...sayur tempe tahu oakai santen terus pakai dadar jagung " terang nenek dari luar kamar.

" iya nek " bukan aku tapi mas hen yang jawab

Lalu mau tidak mau aku pun bangun sambil merengut karena capek campur ngantuk, tapi apalah daya karna pulang membawa tamu jadi memangkas waktu istirahat.

Kami pun sarapan dengan seadanya, mas hen yang ku kira gak akan mau makan makanan kampung yang teramat sangat sederhana ini ternyata dia lahap banget, astagaa....

Lalu aku ke belakang mencuci piring sementara nenek masih ngobrol dengan mas hen di ruang tamu

" beginilah nak hen keadaan di kampung, rumah zara ya apa adanya begini, maafin nenek ya nak kalau tidak nyiapin apa apa, Karena nenek juga nggak tau kalau zara mau pulang apalagi membawa temannya " nenek tersenyum

" nek saya mohon maaf ya, kalau kedatangan saya membuat nenek kaget dan bingung apalagi malam malam takut jadi gunjingan tetangga, tapi ini saya berniat ingin meminta Zara pada nenek, saya menyukai zara nek, saya dan zara tidak pacaran tapi saya serius untuk menikahi zara, bagaimana menurut nenek " mas hen memulai pembicaraan dengan nenek tanpa basa basi

" assalamualaikum..." ada tamu masuk

" eh kamu san, ayo masuk " ucap nenek yang ternyata tamu nya adalah pakde saya sandi.

" ada tamu rupanya bulek " tanya pakde sandi pada nenek

" iya san, ini loh ponakan mu mau di harapkan ini, namanya hendro dia tinggal di kota S " kata nenek

Mas hen lalu salim sama pakde sandi lalu menjawab

" iya pakde, rencananya kalau berkenan nanti saya akan datang bersama kedua orangtua saya kesini secara resmi "

" kalau pakde sih terserah zara, tapi ya kamu tau sendiri zara seperti itu adanya dia nakal, keras kepala, susah di atur apa kamu tidak keberatan membimbing dia nantinya...jangan sampai nanti di tengah jalan kamu merasakan capek lalu kamu menyerah, pakde tidak mau menutup nutupi segala kekurangan zara, kalau masalah kelebihan pakde rasa tidak perlu di katakan karena kalau kelebihan semua orang pasti bisa menerima " pakde sandi menjelaskan panjang lebar.

" saya mencintai zara apa adanya pakde, saya menerima zara dengan ikhlas apa adanya " jawab mas hen dengan mantab tanpa keraguan

" ya sudah silahkan di lanjut, pakde mau ke sawah ini cuma tadi mampir kesini karena pakde lihat kok ada motor nggak dikenal siapa gitu, eh rupanya ada tamu, yaudah ya... assalamualaikum..." setelah saya dan mas hen salim pakde pun pamit.

setelah kami selesai berbincang bincang serius mas hen pamit untuk melihat lihat lingkungan sekitar yang notabene nya depan belakang rumahku adalah full sawah hahaha....

Lalu nenek memanggilku

" ra sini ikut nenek ke belakang " lalu aku mengikuti nenek bejalan ke dapur

" kamu beneran sudah siap berumahtangga, kamu tau ra nenek bahagiaaa.....sekali ra...nenek bersyukur kalau kamu segera berumahtangga..." ucap nenek sambil menangis haru

" karena nenek mengkhawatirkan kamu nduk, teman teman kamu sudah berumahtangga semua, kamu masih main main aja nenek takut kalau kamu tidak mau berumahtangga " nenek terus menangis sesenggukan menahan sesuatu, karena memang hanya nenek yang memahamiku

" apa sih nek...nggak tau lah nek, kalau ada ya dijalanin...hahaha...." ucapku konyol sambil tertawa tawa.

Aku memang begitu, selalu bercanda g pernah mau bicara serius sama nenek karena memang aku sendiri tidak seyakin itu menikah. Jadi aku ingin menikah itu hanya karena aku ingin hidup berdua, ada yang nemenin karena aku capek sendiri. Akupun tidak tau apa itu cinta, apa itu kasih sayang apa itu sebuah komitmen, apa itu menjalin hubungan serius.

" yaudah lah nek, kalau ada ya dijalani aja, zara nggak mau mikir nek zara capek, lelah nek....zara cuma ingin mengikuti aja apa yang datang ke zara "

Hai readers....

Like and comment ya....

Tangyu....❤️❤️