NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 16 - Terasa Pegal

Setelah membiarkan hatinya berdebar begitu saja, kini Ansara jadi lebih banyak tersenyum. Meski terkadang senyum itu mendadak hilang ketika ingat status Adrian yang telah menikahi.

Namun berulang kali Ansara mengatakan pada diri sendiri bahwa itu bukanlah urusannya.

Dia hanya akan melihat Adrian seperti saat SMA dulu, bahwa pria ini adalah seseorang yang dia sukai. Rasa suka yang mungkin kini berubah jadi cinta.

Jika pada akhirnya Ansara yang akan merasakan sakit hati, ya sudah. Berarti hanya sampai disitu kisah mereka.

Toh selama ini Ansara juga tidak pernah memiliki perasaan tertarik pada pria manapun, sejak awal hanya Adrian yang dia lihat. Sejak Adrian hidup miskin dan apa adanya hingga sekarang memiliki segalanya.

Hari terasa bergulir semakin cepat, mengikis jarak- jarak yang sempat tercipta diantara keduanya.

"Adrian, bangun," ucap Ansara, menjalankan tugas pertamanya di pagi hari, membangunkan sang Tuan.

Sekarang tak ada kata canggung lagi, meski masih deg-degan tiap kali melihat Adrian tidak memakai baju seperti ini. Sudah jadi kebiasaan Adrian, bahwa dia tidur tanpa mengunakan baju.

Ansara hanya perlu mengendalikan hassratnya sendiri, memendam keinginan untuk menyentuh tubuh yang menggoda itu.

Ansara memang mungil, tapi dia tetaplah wanita dewasa.

"Adrian," panggil Ansara sekali lagi.

"Hem," balas Adrian dan mulai menggeliat. Perlahan membuka mata dan melihat Ansara.

"Aku sudah menyiapkan baju yang harus kamu pakai, hari ini aku tidak masak tapi sudah memesan makanan untuk sarapan. Nanti kita akan langsung ke tempat acara, tidak perlu ke kantor dulu. Asisten Juan menunggu kita di sana," jelas Ansara.

Hari ini adalah hari dimana Adrian akan berpidato di depan publik, Adrian diundang dalam sebuah acara penting mewakili perusahaan Abraham Kingdom.

Pagi-pagi mendengar Ansara bicara panjang lebar membuat Adrian tersenyum kecil. Dulu saat SMA, Ansara memang salah satu siswi yang paling cerdas. Kini Adrian tak menyangka juga jika Ansara masih sekompeten itu.

Dulu sebenarnya Adrian juga bingung ingin menempatkan Ansara diposisi mana agar bisa masuk ke perusahaannya, sampai terpikir satu-satunya posisi yang kosong adalah sekretaris pribadi.

Tapi ternyata keputusan tidak salah, ternyata Ansara begitu tepat berada di posisi ini.

Setelah Ansara diam, Adrian bangun.

Sementara Ansara langsung mundur satu langkah. "Aku akan menunggu di meja makan," ucap Ansara, pandangannya sedikit turun agar tidak melihat jelas dadda Adrian yang terbuka.

"Iya," jawab Adrian, lalu melihat Ansara sedikit berlari kecil keluar dari kamarnya.

Hari ini akhirnya Ansara mulai mengemudi mobil, dia yang jadi supir dan Adrian duduk di kursi tengah.

Tempat duduk mereka memang semakin berjarak, tapi Ansara sangat menyukainya. Mendadak jadi supir seperti ini adalah hobinya yang baru. Rasanya begitu bangga bisa mengemudikan kendaraan roda empat tersebut.

Sebelum jam 8 mereka telah tiba di tempat acara. Kedatangan pemimpin Abraham Kingdom langsung di sambut dengan hormat.

Ansara sampai harus berulang kali menarik lengan Adrian untuk menyampaikan beberapa hal, berbisik karena yang ingin Ansara sampaikan sedikit bersifat rahasia.

Sebuah interaksi yang terlihat lucu di mata Steven. Steven juga menghadiri acara ini sebagai tamu.

"Ternyata tuan Azzam Malik datang juga ke sini, nanti jangan lupa berikan salam saat berpidato," bisik Ansara, hingga kemarin belum ada tanda-tanda bahwa tuan Azzam Malik akan datang, karena itulah tidak Ansara tulis dalam Teks yang telah dia siapkan.

Tuan Azzam Malik adalah salah satu pengusaha paling disegani di negara ini.

Sementara Adrian ingin sekali menggendong pinggang Ansara agar dia tidak perlu menunduk saat mereka berkomunikasi, bukan apa-apa tapi pinggang Adrian terasa pegal.

1
LikCi Vinivici
sokkooor
LikCi Vinivici
tuh kan, jd lebay gara2 emosi.. harusnya Adrian yg bilang tuhh bukan ansara...
LikCi Vinivici
cinta bener2 membuat lupa semuanya
LikCi Vinivici
sdh tahu ceritanya, g cepet2 panggil Adrian aja, dikamar seblh kan??
LikCi Vinivici
lupa tuh, sdh ditampar rania🙃🙂
Nia Nara
Ini cerita kok dicari gk ada ya thor ?
LikCi Vinivici
mulai ngelunjak niii
Nia Nara
Hahahaha… bahasanya simpanan 😅
Nia Nara
Menjadi miskin memang tidak enak, banyak keterbatasan, banyak himpitan. Maka itu, berusahalah menjadi orang kuat dan kaya shg kita punya banyak pilihan. Tapi kalau aku jadi ansara, aku tidak akan datang. Harga diri lebih penting daripada gaji tinggi.
LikCi Vinivici
ge er nya kebangetan ni annsara,😁😁dijelasin biar g salting, g mau
LikCi Vinivici
nahh lhohhhhh, mama baluu???
LikCi Vinivici
duh dikadalin mulu ni ansara nya
LikCi Vinivici
mikir yg simpel napa?? istri anaknya bukan urusan kamu ansara😉😉
Emi Widyawati
luar biasa
Ranny
pakan itu apa sih Thor...
Ranny
sok banget ya om padahal kau juga miskin ga selevel dengan istri mu
Ranny
tdk sadar diri sendiri kau juga kan cuma nebeng kekayaan istrimu 🙄
mety
wkwkwjwjjwje dagelan OPO ini 🤣🤣
mety
iya calon mama balu....tapi mama balunya masih malu malu 🤣
Gung Dy
bagussssdd 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!