NovelToon NovelToon
Saudara Rasa Pacar

Saudara Rasa Pacar

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Mantan / Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: dilafnp

mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Piknik Keluarga

setelah adegan yang mengharukan kemarin malam.

Demi menghibur istri dan anak sambungnya, Adwin berencana mengadakan piknik keluarga di hari libur ini.

"Hallo, Lucas.. kamu sudah dimana? mama sama adik kamu sudah ga sabar nih mau berangkat.." ucap Adwin menelpon putra semata wayangnya.

"iyyaaa bentar.. aku udah mau otw ini.. ayah sih ngasih taunya dadakan.. coba kalau dari kemarin kemarin, pasti aku tidur cepet semalem.." rengek Lucas ditelpon.

"udahh.. ga usah banyak protes.. ayo buruan.. atau kalau ngga, kamu nyusul aja ya.." ucap Adwin bercanda.

"yaudah, kalau begitu aku nyusul aja deh.. ntar ayah sharelok aja ya.."

"tapi kamu janji bakal dateng ya?"

"iyyaaa ayahhh... setelah siap aku pasti bakal langsung jalan.. lagian aku juga datengnya pake motor, pasti ga lama sampenya.."

"hmm.. yaudah kalau begitu kami berangkat ya.."

"iyaa..."

setelah obrolan singkat ditelpon antara Lucas dan Adwin, Adwin memutuskan untuk berangkat duluan, menggunakan mobil.

sebenarnya ini semua hanya rencana dadakan saja..

karna kejadian semalam, Sarah terlihat sangat terpukul.

meskipun Adwin sudah berusaha memberi pengertian, namun di dalam hati, Sarah seperti merasa gagal sebagai ibu.

***

perjalanan luar kota yang menempuh waktu 2 jam terasa sangat menyenangkan bagi pasangan baru itu.

Mereka memutar musik nostalgia, berpegangan tangan, dan saling suap suapan di dalam mobil.

Sementara itu, Mia yang duduk dibelakang hanya bisa menyaksikan saja..

Mia senang, tapi di dalam hatinya dia akan merasa lebih senang kalau Lucas ikut dimobil ini.

*tingg...

Pesan diponsel Mia berbunyi.

[Mia, aku udah mau otw.. kamu boleh sharelok rumah kamu ga? biar aku gampang jemputnya nanti..]

Mia membaca pesan itu, dan baru teringat kalau hari ini dia dan Varo ada janji jalan.

[Varo maaf, aku lupa ngabarin.. hari ini keluarga aku ngajakin piknik dadakan.. maaf ya..] Mia mengetik pesan balasan.

tak lupa, Mia mengambil satu foto selfie dan mengirimkannya ke Varo.

[hmm.. yaudah gapapa.. lain kali aja kita jalannya.. ]

[maaf banget ya.. :(]

[gapapa sayang.. enjoy ya disana..]

[*memberi stiker cinta]

"ehemm..." Sarah berdehem melihat Mia yang sibuk sendiri.

"Mia, kamu lagi chatingan sama siapa?" tanya Sarah.

"ga ada ma.. aku lagi ngedit foto buat instastory aja.." ucap Mia berbohong.

"ohh gitu..." ucap Sarah dengan mata terus menatap Mia dari kaca tengah.

Mia tersenyum terpaksa.

bukan Mia tidak mau memutuskan Varo, tapi mengingat hubungan mereka yang baru dimulai, dan Varo yang terlihat sangat baik padanya.. menurut Mia akan lebih etis kalau dia memutuskan pria itu secara langsung besok disekolah..

***

Setelah sampai, Adwin dengan cekatan langsung menurunkan semua barang bawaan mpanta, dan membentangnya di pasir pantai.

Tak lama kemudian, sesuai perkiraan, Lucas sampai.

setelah memarkiran motornya, dia mendekati keluarganya.

"kalau cuma ke pantai, kenapa ga yang deket aja sih yah? harus banget apa yang jauh jauh gini.." rengek Lucas sesaat dia datang.

"ga bisa.. ini pantainya beda.. kamu liat.. cantik banget kan.. cocok banget buat pacaran..." ucap Adwin sambil merangkul Sarah.

"ihh.. kamu ini.. malu ah sama anak anak.." ucap Sarah sambil melepaskan tangan Adwin.

Melihat itu, Lucas dan Mia bertukar pandangan satu sama lain, tak lupa mereka menunjukan senyuman senang dipaksa ke hadapan kedua orang tuanya itu..

tapi yakinlah, di dalam hatinya, kedua orang itu sangat berisik sekali sekarang..

Saat ada kesempatan, Lucas dan Mia menjauh..

Lama-lama di dekat orang bucin membuat kedua orang itu merasa gerah.

"udah lo putusin?" tanya Lucas pelan sambil kedua orang itu berjalan di pasir pantai.

"besok.." jawab Mia pelan.

mendengar itu, Lucas yang tadi menunduk memandangi pasir di kakinya seketika langsung melirik ke arah Mia.

Lucas berfikir Mia melakukan semua ini demi dirinya.

"Lucas?" panggil Mia pelan.

"iyaa??" jawab Lucas penuh semangat.

"kedepannya, janji ga sampe lepas kendali lagi.. gue ga mau buat kedua orang tua kita kecewa.." ucap Mia dengan suara sedih.

Lucas tertegun, dia tidak tau apa yang ada difikiran Mia, tapi dia tetap saja mengangguk setuju.

"kebahagiaan mama sama ayah.. kita ga boleh ngerusaknya.." ucap Mia sekali lagi sambil memandang ke arah Adwin dan Sarah dari kejauhan.

"gue setuju sama pendapat lo.. tapi Mia.." Lucas masih mencoba melanjutkan omongannya tapi Mia tidak ingin mendengar apapun lagi.

bagi Mia, apapun yang akan disampaikan Lucas hanyalah alasan.

Alasan yang suatu saat bisa saja menghancurkan keluarga yang sudah bahagia ini.

Disaat yang sama, Adwin dan Sarah juga memperhatikan tingkah Lucas dan Mia.

kedua pasangan itu merasa senang karna Lucas dan Mia nampak akur, mengobrol seperti orang dewasa sambil berjalan santai menyusuri pantai.

Sarah memberi saran agar Adwin menjemput Lucas kembali, mengumpulkan mereka semua kedalam satu rumah yang sama lagi.

tapi Adwin tidak setuju.. Adwin tidak mau ambil resiko dengan kedua anak remaja ini..

***

Setelah puas bermain di pantai, dalam perjalanan pulang mereka menepi untuk makan malam di sebuah restoran.

"mbak, saya mau ini, ini, ini, ini..." Lucas banyak memesan makanan, dan tanpa sadar dia juga memesankan makanan untuk Mia.

"Lucas, makannya ternyata banyak juga ya.." ucap Sarah bercanda. "hmm, ternyata selama ini mama kurang masaknya ya.."

"ehh nggak ma.. ga gitu, aku cuma kebetulan lagi laper aja.. hehe.."

Disaat yang sama, pelayan membacakan ulang menu yang dipesan Mia.

Mia tersadar, kalau hampir semua makan itu menu favoritnya.

"hm, ternyata selera kalian sama ya.. menu yang dipesen Lucas, ternyata sama dengan yang biasa di pesen Mia.." ucap Sarah dengan nada bercanda sekali lagi.

mendengar itu Lucas hanya bisa menunjukan senyum palsu dibibirnya, menutupi rasa ketakutan di hatinya.

Adwin memperhatikan tingkah putranya itu, dalam hati dia juga merasa ada yang aneh dengan Lucas.

"Lucas, bukankah kamu alergi seafood, kenapa hampir semua yang kamu pesan itu ada makanan laut?" tanya Adwin dengan tatapan serius.

"haah??" Lucas terdiam.

"kamu sengaja pesenin buat Mia? sejak kapan kamu tau makanan favorit Mia?" tanya Adwin lagi.

"ayahhh.. udah ah.. namanya juga orang laper.. dia mungkin asal tunjuk aja tadi.." ucapan Sarah memecah kecanggungan. "udah gapapa.. kebetulan aku sama Mia bisa makan seafood.. biar aku aja nanti yang makan.. kalian berdua pesen yang lain aja.." lanjut Sarah menenangkan suaminya.

Adwin dengan mata curiga menatap Lucas tanpa mengatakan apapun lagi.

.

hari sudah menunjukan pukul 7 malam, dan mereka semua sudah bersiap untuk pulang.

menurut jadwal mereka akan menempuh perjalanan 2 jam jika menggunakan mobil, jadi kemungkinan mereka akan sampai jam 9 malam dirumah.

masalahnya sesaat mereka keluar dari restoran, terlihat kemacetan panjang menuju jalan pulang mereka.

"aduhhh.. gimana yah?? mana besok Mia sekolah lagi.." ucap Sarah khawatir.

Sementara itu, Lucas dengan santai menaiki motornya, bersiap untuk pulang duluan.

"Lucas.." panggil Sarah.

"iya mah?"

"Mia ikut kamu bisa?"

"...."

"begini loh, besokkan kalian sekolah.. jadi lebih baik kalau kalian berdua bisa pulang lebih cepet.. biar mama sama ayah aja yang telat pulangnya.." jelas Sarah.

"Mmm.. kalau aku sih ga masalah.. tapi Mia gatau mau atau ngga?" ucap Lucas menolak halus.

"..." Mia hanya diam.

baru tadi kami buat janji supaya ga khilaf lagi.. sekarang malah mama sendiri yang nyodorin gue ke Lucas.. ucap batin Mia, dengan wajah menunjukkan kebingungan.

"Mia mau.. pasti mau.." jawab Sarah cepat. "iyakan sayang?" tanya Sarah sambil menatap wajah Mia.

Mia hanya bisa menunjukan senyum bodoh, bingung harus menjawab apa.

"Lucas..." suara tegas Adwin terdengar.

"iya yah?" jawab Lucas pelan penuh penghormatan.

Lucas tau ayahnya sudah curiga, berfikir kalau Adwin akan melarangnya mengantar Mia.

"setelah kamu nganter Mia kerumah, kamu harus langsung pulang ke rumah kamu.. Bisa..?" ucap Adwin serius.

Lucas mengangguk pelan.

Wajahnya penuh kebingungan.

"yaudah.. kalian berdua boleh pulang duluan.. lagian kalian harus sekolah besok.." ucap Adwin mencoba percaya dan melepaskan kedua remaja yang berstatus anaknya itu.

...****************...

1
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
imut mukanya lucas/CoolGuy/
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
cepat... kira² kayak lari kuda.. GK sempat keliatan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
mantan gak guna itu namanya, udh jad sampah jg kok/Joyful/
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
rumit sekali,🤦
Arsha
jadi bingung, mau dukung Varo atau Lucas 😂
Xia Ni Si☀
langsung kena plot twist di awal/Facepalm//Slight/
Arsha
bagus, ringan tapi juga complicated 😍😍😍
Arsha
nah lo!!😂
Arsha
cari masalah banget lo, pake acara bawa pulang cewek. 😤
Arsha
elu sih, setiap nyentuh pasti ada maunya 😂
Arsha
Aaaaa.... apa apaan ini 😍😍
Arsha
wkwkw, yakali inces 😂
Arsha
Hana siapa cok?
Arsha
udah, putusin aja, kasian anak orang
Arsha
cinta masa remaja memang suka buat gila.. sabar ya Mia
Arsha
kan nyesel kan..
Arsha
gila gila gila... ga kuat gue 🤭🤭😍😍
Arsha
Aaaaaa..... 🤭🤭🤭🤭
Arsha
heh!!!
Arsha
mulai mulai! 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!