ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 15 ^^Namira hamil^^
Pukul satu dini hari, seseorang mengetuk pintu kamar Aqizah membuat tidur Aqizah jadi terganggu hingga mau tidak mau ia harus bangun untuk membukakan pintu nya.
Saat membuka pintu ia tidak menemukan siapa siapa dan tiba tiba ada yang memeluk kaki nya yang ternyata adalah Izan, kemudian ia melihat sekitar lagi namun tidak menemukan abang nya.
"kenapa bangun hm? Ini masih malam" ujar Aqizah.
"mau tidul sama kakak" jawab Izan yang masih sangat mengantuk.
"ya udah yuk masuk"
Izan pun kembali tidur di samping Aqizah begitu juga dengan Aqizah karna ia masih mengantuk dan mereka tidur sambil berpelukan.
Pukul empat pagi, Aqizah kembali terbangun dan kali ini karna ia merasa haus. Saat melewati kamar orang tua nya, ia mendengar ada yang mual dari dalam kamar orang tua nya dan ia pun berinisiatif untuk melihat keadaan mereka.
"daddy bunda" panggil Aqizah kala melihat daddy nya memapah bunda nya dari kamar mandi.
"eh neng, kenapa bangun hm? Apa suara bunda sampe ke kamarmu?" tanya Namira.
"tidak bunda, tadi neng mau ke dapur ambil minum, haus soal nya. Bunda kenapa?"
"bunda gak papa, cuma mual sama pusing aja"
"bunda sakit"
"gak sayang, bunda gak papa kok jadi gak usah khawatir ya"
"baik bunda, sebentar ya, neng buatkan teh hangat dulu"
Aqizah pun pergi ke dapur untuk minum dan membuatkan teh hangat untuk bunda nya. Di lantai dua memang ada dapur mini jadi Aqizah tidak perlu susah turun ke bawah.
Selesai membuatkan teh, ia pun kembali ke kamar orang tua nya dan memberikan teh hangat nya pada sang bunda.
"terima kasih neng"
"sama sama bun. Eemm....bunda"
"iya"
"perut bunda ada dedek nya kah?"
Namira dan Zafran pun terkejut dengan pertanyaan Aqizah dan mereka pun saling pandang lalu kembali menatap ke arah putri mereka dengan Namira yang mulai mengusap perut rata nya.
"bunda belum tau neng, kalo emang ada dedek nya, kamu mau?"
"anak itu anugrah bun jadi tidak boleh menolak nya, lagian neng juga seneng kalo emang ada dedek baru"
tiba tiba kedua abang, si kembar dan Izan juga masuk ke kamar orang tua mereka dan mendengar pembahasan tentang dedek baru.
"bunda hamil?" tanya Zavier.
"kita mau punya dedek lagi bun?" tanya Zayyan.
"asyik, Ray gak di panggil dedek lagi. Ray mau di panggil aa ya bun" ucap Rayyan.
"sejak ada Izan pun kamu sudah gak di panggil dedek lagi aa Ray" ucap Aqizah.
"oh iya ya"
"sudah sudah, nanti bunda kalian mau daddy antar periksa dulu ada dedek nya apa nggak, tapi kalo gak ada jangan kecewa ya" ucap Zafran.
"baik daddy"
"bunda Izan di panggil abang ya" pinta Izan sambil sedikit sesenggukan.
"iya sayang, kamu kok sesenggukan? Kenapa hm?" tanya Namira.
"eh iya, maaf ya Izan, kakak lupa kalo ada Izan di kamar kakak dan kakak kira kamu gak akan bangun tadi"
"ndak papa kak"
"Izan mau punya kamar sendiri gak?" tanya Zafran.
"mau, tapi ndak mau gelap, Izan takut gelap" jawab Izan.
"iya"
"di samping kamar bunda ada kamar kosong, Izan mau di situ?"
"iya bunda, Izan mau"
"ya sudah, nanti bunda suruh maid buat bersihin kamar nya ya"
"terima kasih bunda"
"sama sama sayang"
Mereka pun kembali ke kamar masing masing daan bersiap untuk sholat subuh berjamaah di ruang sholat tepat berada di depan kamar Aqizah.
...****************...
...****************...
Selesai sarapan, Zafran dan Namira pergi ke rumah sakit untuk periksa apakah Namira hamil atau tidak sedangkan ke enam anak nya berangkat sekolah. Izan berangkat sekolah di antar oleh Aqizah, dan nanti pulang sekolah baru di jemput oleh bik Rati.
Sesampai nya di tk 'al musthofa', Aqizah pun turun dari motor nya lalu menurunkan Izan yang duduk di depan nya.
"belajar yang rajin ya di sekolah, nanti kalo nenek atau daddy dan bunda jemput jangan keluar sekolah dulu ya"
"siap neng, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Setelah Izan tidak terlihat lagi, Aqizah pun pergi dari sana menuju sekolah nya.
Alva cs, sahabat nya dan si kembar seperti biasa menunggu nya di parkiran. Baru saja ia memarkirkan motor nya dan Alva hendak menghampiri nya, namun tiba tiba keduluan oleh Agnes yang entah dari mana datang nya dan langsung memeluk Aqizah tapi semua tidak ada yang menyadari bahwa tangan kiri nya bermain di area bola Aqizah.
"halo baby" sapa nya.
(ck **** eh astaghfirullah, nih anak udah mulai terang terangan) batin Aqizah.
Alva cs, kedua sahabat nya terutama si kembar geram dan hendak memisahkan Agnes dari Aqizah, namun Aqizah melarang nya dan biarkan ia sendiri yang mengurus nya.
Belum selesai masalah satu kini bertambah lagi masalah karna kedatangan Deon yang langsung melepaskan pelukan Agnes secara paksa dan tanpa izin ia merangkul pinggang Aqizah.
Tanpa aba aba, Aqizah langsung memegang tangan Deon yang berada di pinggang nya dan langsung membanting Deon membuat Deon kesakitan di bagian punggung nya, tak hanya sampai situ saja Aqizah juga mematahkan tangan Deon yang tadi merangkul pinggang nya.
"jangan sekali kali lo nyentuh gue barang seujung rambut pun, ingat itu najis" ucap Aqizah dan menekan kata najis.
Lalu Aqizah menghampiri Agnes yang terkejut melihat Deon di banting dan kemudian tersenyum manis ke arah nya, namun Aqizah jijik melihat senyuman itu.
"awal nya gue gak mau ngelukain lo karna lo itu cewek, tapi sekarang gue gak segan lagi karna lo udah kelewatan"
PLAK
PLAK
BUGH
Aqizah menampar kedua pipi Agnes dan memukul perut nya untuk kedua kali nya namun kali ini Agnes sampai muntah darah karna saking kuat nya pukulan Aqizah yang di berikan pada nya.
"it's ok lo celakai gue, tapi sekali lo celakai orang tersayang gue maka jangan salahin gue lo mati di tangan gue sendiri"
"izinin gue dan jangan ada yang ngikutin gue, gue butuh nenangin diri sendirian" ucap Aqizah pada Alva cs, si kembar dan kedua sahabat nya.
Namun baru saja ia menaiki motor nya, kedua tangan nya sudah di pegang oleh adek kembar nya. Aqizah pun melepaskan pegangan mereka dan mengusap kepala mereka setelah itu pergi berlalu begitu saja tanpa mengatakan sepata kata lagi.
💐💐💐💐💐💐
Di sebuah rumah sakit, Zafran dan Namira sedang menunggu giliran mereka untuk periksa di dokter kandungan namun Namira masih ragu dan takut bila ia tidak hamil dan hanya masuk angin biasa.
"sayang, kamu kenapa?" tanya Zafran.
"gak papa mas" jawab Namira.
"jangan takut, kalo emang kamu gak hamil anak anak pasti mengerti nanti"
"iya mas"
Tak lama mereka di panggil dan mereka pun masuk ke ruangan dokter kandungan dan mulai memeriksakan Namira.
Dokter menyarankan untuk mengetes lebih dulu menggunakan testpack di kamar mandi, setelah selesai dokter menanyakan kapan waktu nya haid yang ternyata sudah dua minggu ini ia tidak haid dan dokter pun meminta Namira untuk berbaring di kasur untuk mengecek janin yang ada di dalam perut nya karna di testpack terdapat garis dua.
"selamat ya nyonya, anda hamil dan usia kandungan nya sudah memasuki minggu ke empat"
"alhamdulillah, terima kasih dok"
"sama sama, ini resep obat yang harus di tebus ya tuan obat mual dan vitamin. Jangan lupa minum susu ibu hamil ya nyonya agar janin nya tambah kuat dan sehat"
"baik dokter, kami permisi"
Mereka pun pergi ke apotek untuk menebus obat nya, setelah itu Zafran mengantarkan istri nya pulang dan ia pun berangkat ke kantor. Tak lupa sebelum berangkat ia memberi pesan pada sang istri agar jangan capek capek dan bila ingin sesuatu bisa menghubungi nya.
...****************...
...****************...
Di sebuah rumah pohon, terdapat seorang gadis yang sedang menikmati pemandangan dari atas sana kemudian ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 2 siang.
"sudah sangat lama ternyata gue di sini, langsung ke cafe aja deh" gumam nya
Baru saja ia beranjak dari tempat nya dan hendak turun, tiba tiba ponsel nya berdering dan tertera nama bunda di layar ponsel nya.
[assalamualaikum bunda, ada apa?]
[waalaikumsalam, neng di mana? Kok belum pulang dari tadi? Kedua abang dan adek kembarmu sudah pulang loh dari tadi]
[neng langsung ke cafe bunda jadi gak pulang]
[neng ada masalah apa? Kata aa Zay kamu gak sekolah]
[neng yakin bunda sudah tau apa masalah neng dan neng pergi cuma buat nenangin diri aja kok]
[dasar kamu ini, selalu saja menghilang dari pantauan mereka]
[maaf ya bunda, udah buat bunda khawatir]
[iya gak papa, ya sudah semangat ya kerja nya kalo capek jangan di paksakan nanti sakit. Bunda tunggu di mansion ya assalamualaikum]
[iya bunda, terima kasih waalaikumsalam]
Ya, gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Aqizah. Ia pun bergegas turun dan segera pergi ke cafe
Sesampai nya di cafe, ia pun langsung pergi menuju ruangan nya dan di sana sudah ada Nazila yang bekerja. Aqizah pun langsung mengerjakan pekerjaan nya.
......................
