NovelToon NovelToon
Istri Kejam Sang Mafia

Istri Kejam Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Mafia / Pernikahan Kilat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Naelong

Aurelia Valenza, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan dan sorotan publik. Di balik wajah cantik dan senyuman anggunnya, ia menyimpan sifat dingin dan kejam, tak segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Sementara itu, Leonardo Alvarone, mafia berdarah dingin yang namanya ditakuti di seluruh dunia. Setiap langkahnya dipenuhi darah dan rahasia kelam, menjadikannya pria yang tak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya.

Takdir mempertemukan mereka lewat sebuah perjodohan yang diatur kakek mereka demi menyatukan dua dinasti besar. Namun, apa jadinya ketika seorang wanita kejam harus berdampingan dengan pria yang lebih kejam darinya? Apakah pernikahan ini akan menciptakan kerajaan yang tak terkalahkan, atau justru menyalakan bara perang yang membakar hati mereka sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naelong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penculikan Aurelia

Suasana di gedung tua itu terasa pengap. Lampu-lampu neon yang sudah setengah mati berkedip-kedip, menambah aura menyeramkan di ruangan tempat Aurelia dikurung. Tangannya masih terikat di belakang kursi, wajahnya tertutup kain hitam yang menyerap napasnya hingga membuat dadanya sesak. Namun, telinganya cukup tajam menangkap percakapan para penculik yang sembrono.

“Sayang banget ya kalau cewek secantik ini cuma kita tahan tanpa dipake dulu,” salah satu dari mereka terkekeh, suaranya parau, bau alkohol menempel jelas.

Temannya menepuk pundaknya, ikut tertawa renyah. “Hahaha, bener! Liat aja bentuk tubuhnya. Jarang ada barang semahal ini jatuh ke tangan kita.”

Di balik kain penutup wajahnya, Aurel memejamkan mata. Nafasnya naik turun,

Perlahan, jari-jarinya yang lentik bergerak. Ikatan di pergelangan tangannya tidak sekuat itu, hanya perlu konsentrasi lebih untuk meloloskan diri. Aurel menggertakkan giginya, menahan rasa sakit ketika tali kasar menggores kulit tangannya.

“Bro, buka aja tuh kain di mukanya. Gue pengen liat mukanya kalau lagi takut. Pasti makin cantik tuh!” suara lain terdengar, lebih muda tapi penuh kebejatan.

Langkah kaki mendekat. Aurel mendengar bunyi sepatu yang diseret di lantai berdebu.

Klik!

Kain yang menutupi wajahnya ditarik kasar.

Cahaya redup menyambut matanya. Tiga pria berwajah kotor, penuh tato, menatapnya dengan senyum mesum. Mereka kaget sejenak melihat wajah Aurel yang sebening kaca, bibir merahnya bergetar pelan.

“Gila, bidadari jatuh dari langit,” gumam salah satunya sambil menjilat bibir.

Aurel mengangkat dagunya, menatap mereka tajam. Senyumnya tipis, penuh ejekan.

“Kalian sudah salah orang,” ucapnya dingin.

“Hah? Salah orang? Justru kita orang yang paling beruntung malam ini, Sayang,” jawab si pria pertama. Ia menunduk, mendekatkan wajahnya.

Belum sempat ia menyentuh Aurel, BRAK!—tangan Aurel yang sudah terlepas meninju wajahnya tepat di rahang. Pria itu terpental, darah muncrat dari mulutnya.

“Apa-apaan ini?!” teriak salah satu temannya.

Aurel berdiri. Dengan cepat ia meraih pisa* kecil yang tergeletak di meja dekat kursi. Pandangannya tajam menusuk mereka.

“Kalian kira aku wanita lemah? Kalian terlalu naif.”

Pria kedua menyerbu dengan besi panjang, namun Aurel menghindar dengan lincah. Tendangan keras mendarat di perut pria itu hingga ia jatuh terkapar, mengerang kesakitan.

Pria ketiga panik, berusaha kabur, tapi Aurel melempar pisau yang ia genggam. Pisau itu menancap di tangan pria tersebut, membuatnya berteriak histeris.

“Aaaarghhh!”

Aurel berjalan perlahan ke arahnya, tatapannya membunuh. Ia meraih pisau itu kembali, lalu menekannya sedikit.

“Tadi aku sudah bilang… lepaskan aku. Tapi kalian tidak mendengarkan. Jadi…”

Ia menggoreskan ujung pisa* di jari pria itu. Satu goresan, dua goresan. Darah mengalir deras.

“Ampun… ampun nona! Jangan… jangan lagi!”

Teman-temannya ikut memohon, tubuh mereka gemetar.

“Kami hanya disuruh! Kami hanya disuruh! Tolong, jangan bunuh kami!”

Aurel mengernyit. “Disuruh? Oleh siapa?”

Pria pertama yang tadi dipukul mencoba bicara sambil batuk darah. “Ka… kami nggak berani bilang… kalau kami sebut nama, kami mati.”

Aurel menyeringai, dingin. “Kalian kira aku akan membiarkan kalian hidup dengan mulut terkunci begitu?”

Pisau itu kembali menari di tangannya. Ia menusuk pelan jari pria pertama, membuatnya meraung.

“Siapa yang menyuruh kalian?”

“Aaaargh! Tolong… kami… kami nggak bisa bilang…”

Aurel menatap mereka lama. Senyum licik terukir di wajahnya. “Baiklah. Kalau begitu, aku akan kabulkan permintaan kalian…”

Dengan cepat ia menekan panggilan di ponselnya, yang berhasil ia ambil dari saku jas penculik.

“Datang ke lokasi. Bawa mobil. Seret mereka semua ke markas,” suaranya tegas.

Tak lama kemudian, suara seseorang di seberang menjawab, “Baik, Bos.”

Ketiga pria itu menatapnya dengan ketakutan.

“Bo… Bos?!” salah satunya terbata. “Kamu siapa sebenarnya?”

Aurel mendekat, menatap mereka dengan tatapan penuh bara.

“Aku Aurelia Valenza, gadis manja . Dan kalian barusan… sudah menggali kuburan kalian sendiri.”

Mereka terdiam. Tubuh mereka lunglai, wajah mereka pucat pasi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di mobil hitam yang melaju kencang di jalanan sepi, Leo duduk bersandar dengan wajah kesal. Tangannya meremas kursi kulit, suaranya berat dan penuh emosi.

“Baru satu hari jadi istriku, sudah bikin masalah begini,” gumamnya dengan nada muak.

Enzo, yang duduk di depan sebagai sopir sekaligus tangan kanan, melirik lewat kaca spion. “Tuan, apakah Anda tidak khawatir? Mereka menculik Nyonya Aurel. Kita tidak tahu kelompok mana yang berani bertindak seperti ini.”

Leo mendengus. “Perempuan itu… selalu merepotkan. Biarkan saja.”

Enzo menghela napas. “Tapi Tuan, kalau sesuatu terjadi padanya—”

“Diam, Enzo!” bentak Leo. “Aku tidak butuh ceramah. Jalan terus. Kita lihat apakah wanita itu benar-benar selemah yang ia perlihatkan, atau justru… lebih dari yang aku kira.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di gedung tua, beberapa menit kemudian, suara deru mobil hitam berhenti di depan. Anak buah Aurel turun, masuk ke ruangan dengan cepat.

“Bos!” mereka memberi hormat, lalu menatap tiga pria yang sudah babak belur di lantai.

Aurel menyeka darah di tangannya dengan tenang. “Bawa mereka. Kita interogasi di markas. Aku ingin tahu siapa dalang sebenarnya.”

“Baik, Bos!”

Tiga pria itu meronta, memohon ampun, tapi anak buah Aurel menyeret mereka keluar tanpa belas kasihan.

Aurel melangkah keluar, Tiba-tiba, suara deru mobil lain terdengar dari kejauhan. Lampu depan menyinari tubuh Aurel.

Mobil itu berhenti mendadak. Dari dalam, keluar sosok yang ia kenal sangat baik—Leonardo Alvarone.

Leo berdiri tegap, tatapannya tajam menusuk Aurel. Matanya berkilat, campuran amarah dan rasa penasaran.

Aurel tersenyum tipis, bibirnya berlumuran darah musuh. “Kak Leo…” suaranya lirih.

Leo melangkah mendekat, suaranya dingin.

“Jadi benar… kamu bukan wanita lemah yang selalu pura-pura manis di depanku.”

Aurel menatap balik, matanya berkilau. “Dan kalau pun aku bukan wanita lemah… apa kau takut, Kak Leo?”

Leo berhenti hanya satu langkah di depannya, wajahnya semakin dekat. Napas mereka hampir bertemu.

Namun sebelum Leo sempat menjawab—

Tiba-tiba suara tembakan terdengar!

Peluru melesat, menghantam tiang di dekat mereka. Anak buah Aurel panik, Leo menoleh tajam.

“Enzo! Cari sumbernya!” teriak Leo.

Bersambung.....

1
Eka Putri Handayani
kak pembaca yg melunjak ini boleh minta up nya dilebihkan gak? gak puas baca kak😫tp ttp smngt ya kak tolong kak lebihkan up nya
Naelong: makasi🩵. di usahain up nya di lebihkan ya☺
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dalam mimpi km bisa rebut leo🤣pulu² mau disandingkan sm berlian ya mana bisa, terlalu menganggap aurel reme bngt dasar orng serakah
Ode Nael: betul.. betul.. dasar Bianca.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
lanjut pokoknya kak, ttp smngt ya😍
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ih siapa ya? apa jangan² leon ya yg menguji aurel
Naelong: siapa yaa??
total 1 replies
Eka Putri Handayani
smngt thor😍
Naelong
sabar yaa☺
Eka Putri Handayani
bagaimana maksudnya thor? kakeknya aurel suka gtu sm menantunya? atau bagaimana ya aku kok krng paham
Naelong: maaf typo, harusnya kakek Aurel sangat menyanyangi mami Aurel.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dasar pulu² serakah, itu jg ayahnya aurel knp gak bisa tegas bngt
Naelong: karna terlalu cinta sama istri ke duanya
total 1 replies
Emi Widyawati
bagus sekali, cerita berbeda, karakter kuat. good job thor 👍👍👍
Naelong: makasi sudah mampir☺
total 1 replies
sukahati
Lanjut thor
Naelong: masih sementara di reviuw. di tunggu kelanjutannya. makasi sudah mampir☺
total 1 replies
Asryani ode123
sangat keren ceritanya
Naelong: terimakasi
total 1 replies
Asryani ode123
mantap ceritanya smoga smpai tamat iya.
Naelong: makasi🙏
total 1 replies
Naelong
makasi sudah mampir ☺🙏
Eka Putri Handayani
keren sih, smg ramai yg baca, ttp smngt thor
Naelong: makasi☺
total 1 replies
Ode Nael
ceritanya bagus
Bé tít
Gemesin banget nih karakternya, bikin baper!
Waode Agustina08
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!