NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Malam harinya setelah siang tadi sempat melihat adu tembak, membuat Bulan merasa takut tidur sendirian. Bahkan bukan hanya tidur, dirumah tanpa Stevan pun dirinya takut. Meskipun banyak pengawal dan pelayan dirumah itu tidak mampu membuat dirinya selamat jika ada musuh Stevan yang ingin mencelakainya.

"Stevan.." Bulan memanggilnya lirih setelah Stevan keluar dari kamar mandi.

Pria itu langsung menoleh menatap Bulan yang sedang duduk di tepi kasurnya.

"Kenapa?" sahut Stevan dengan suara dingin seperti biasa.

"Bolehkah orang tuaku menginap disini untuk beberapa hari?" tanya Bulan dengan suara pelan.

Sebelum menjawab, Stevan menatap wanita itu. Stevan melihat ada sesuatu yang mengganggu pikiran istrinya itu.

"Kenapa harus orang tua mu?" tanya nya datar.

"Ya karena aku merindukan mereka."

"Itu berarti kau tidak merindukan aku?" tanya Stevan lagi.

"Maksudnya?"

"Huuuft... Sudahlah. Kalau kau ingin orang tua mu kemari panggil saja dia melalui ponselmu! Tapi ingat, setiap permintaan mu harus ada bayarannya!" ujar Stevan panjang lebar dengan memakai kaos nya.

"Bayaran?"

"Iya bayaran! Kau tahu kan maksudku?"

Stevan melangkah mendekat dan menatap Bulan dengan jarak lima senti membuat Bulan memundurkan duduknya. Stevan melihat Bulan menunduk pun merasa tidak suka. Karena dia lebih suka jika Bulan sedang menatapnya.

"Jangan menunduk!" Bulan yang mendengar itu langsung mendongak, dia menatap suaminya itu dengan ekspresi ketakutan.

Stevan semakin mendekat dan terus mendekat membuat Bulan terjatuh diatas kasur hingga pria itu berada di atasnya.

Bulan yang tidak memakai hijab dan cadarnya membuat Stevan leluasa menatap wajahnya yang sama seperti cahaya Bulan. Begitu terang, indah dan bercahaya.

"Kau... Kau mau apa?" tanya Bulan dengan lirih dan gugup.

"Aku mau meminta bayaran atas keinginan mu!" lirih Stevan dengan suara serak menahan hasratnya.

Bulan tak bisa lagi menjawab, memang itu kelakuan suaminya. Jika Bulan meminta sesuatu pasti bayarannya adalah ranjang. Stevan dengan cepat mencium bibir Bulan yang selalu membuat dia merindukan wanita itu.

"Ah bibirnya manis sekali, dia selalu bisa membuatku rindu !" batin Stevan lalu melepas ciumannya sesaat dan menatap Bulan dengan tatapan penuh gairah.

"Apa kau bisa melakukannya dengan perlahan malam ini?" tanya Bulan dengan suara pelan, karena dia tahu jika Stevan sudah mendengar suara indahnya membuat nya semakin menghujam tanpa ampun.

"Kenapa?"

"Karena rasanya sakit sekali, bahkan membuatku sulit berjalan." lirih Bulan.

"Baiklah."

Bulan tersenyum tipis, dia menyambut ciuman pria itu dan melilitkan kedua tangannya di tengkuk Stevan membuat pria itu semakin bergairah.

"Aku akan melakukannya dengan perlahan, asalkan kau harus puaskan aku malam ini." bisik Stevan di telinga Bulan.

"Bukan hanya memuaskan mu, kau bisa membuatku tak berdaya jika kau melakukannya dengan perlahan, sayang!"

Degh...

Mendengar kata sayang dari wanita yang ada di bawah kungkungannya membuat jantung Stevan tidak sehat. Dia merasakan ada desiran aneh yang menjalar keseluruh tubuhnya. Akhirnya Stevan tersenyum simpul di hadapan Bulan.

Sedangkan Bulan memajukan wajahnya dan mencium bibir Stevan lebih dulu lalu mengusap lembut wajah juga rambut pria itu sembari menatap matanya membuat jantung Stevan tidak karu-karuan.

"Stevan, aku berjanji akan membuatmu jatuh cinta padaku. Bahkan cintamu akan aku buat lebih besar dari pada cintaku padamu. Dan kau tidak akan pernah mengembalikan aku lagi pada orang tuaku." ucap Bulan dalam hati.

Bulan kini akhirnya bisa menikmati setiap sentuhan pria itu. Walaupun hujaman dari nya selalu membuatnya sakit di akhir, tapi dia sudah mulai menanam cinta untuk seorang Stevan Dirgantara.

*

*

*

Pagi Harinya.

Seperti janji Stevan malam itu, orang tua Bulan sudah berada dirumah nya. Mereka baru saja tiba satu jam yang lalu.

"Kenapa kau ingin ayah dan ibu menginap nak? Apa Stevan berbuat kasar padamu?" tanya Ayah Ezra dengan tatapan penuh selidik.

"Aku sangat merindukan kalian. Dia tidak pernah kasar padaku, Ayah, Ibu." sahutnya pelan kemudian menenggelamkan kepalanya di dada sang ibu.

Melihat kejadian adu tembak kemarin membuat mental Bulan sedikit terganggu. Dia merasakan trauma disaat sedang sendiri tanpa Stevan.

"Baiklah, ibu dan ayah akan menginap selama dua hari." sahut mama Almira mengusap kepala putrinya dengan lembut. "Ibu akan memasak makan siang untuk mu hari ini. Apa kau senang?" sambung mama Almira.

Bulan mendongak, dia menatap ibunya dan beralih menatap Ayahnya. "Aku sangat senang bu. Tapi biarkan aku berada dipelukan mu lebih dulu. Aku benar-benar sangat merindukan mu."

Mama Almira dan Ayah Ezra melihat sikap putrinya sedikit berbeda membuatnya saling pandang. Ada sedikit keanehan di dalam sikap wanita bercadar itu.

Satu jam berlalu, mama Almira sekarang sedang berada di dapur. Dia memasak sup daging dan bergedel kentang juga ayam goreng kesukaan Bulan.

Para pelayan yang bertugas memasak hanya membantu sekedarnya saja karena ini keinginan Nona mudanya, dan mereka tak bisa membantah. Tak berselang lama, masakan telah matang. Bulan dan Ayah Ezra datang di meja makan dengan mata berbinar.

"Waaah, ternyata ibu masak makanan kesukaanku? Aku bisa gendut jika menyantapnya sampai habis." ucap Bulan antusias sedikit melupakan beban pikirannya.

"Silahkan Nona."

Pelayan memberikan piring dan gelas berisi air melayani Nona mudanya. Sedangkan Ayah Ezra dan Mama Almira yang akan dilayani oleh mereka langsung menolak. Karena kedua orang tua Bulan sangat tidak suka di layani. Mereka lebih suka melakukannya sendiri.

Bulan menyantap makanan yang ada di hadapannya satu suap pun membulatkan matanya dan menghentikan mulutnya yang sedang mengunyah.

"Kenapa Bulan? Apa rasanya tidak enak?" tanya mama Almira yang melihat ekspresi Bulan.

"Ini enak sekali Bu, bahkan lebih enak dari yang biasa ibu masak!" sahutnya senang.

Bulan tanpa pikir panjang segera menyantap makanan nya hingga habis. Saat akan kembali menyendok nasi tangannya terhenti karena mendengar seseorang bicara.

"Apa kau tidak menawari suami mu makan siang, Bulan?" suara bariton Stevan membuat para pelayan menunduk mundur beberapa langkah.

Sedangkan orang tua Bulan dan juga wanita itu menoleh secara bersamaan menatap ke sumber suara.

"Stevan, kau sudah pulang? Apa kau pulang lebih awal?" tanya Bulan mengalihkan keadaan agar tidak tegang.

"Hem." Stevan duduk di kursi utama meja makan dengan ekspresi datar. "Ambilkan aku makanan." sambungnya lagi.

Bulan mengambilkan nasi dan sayur juga lauk di piring suaminya itu. Sedangkan mama Almira dan Ayah Ezra hanya terdiam dengan ekspresi takut karena mereka takut Stevan tidak menyukai masakan dari ibu yang melahirkan istrinya itu.

Satu suap akhirnya masuk ke dalam mulut Stevan, mereka semakin tegang. Mereka takut Stevan memuntahkan makanan nya dan akan marah karena masakannya tidak enak.

Namun dugaan mereka salah, Stevan semakin menyantap makanan di hadapannya hingga habis tak tersisa bahkan kembali menyodorkan piring nya pada Bulan untuk mengambilkan nya lagi.

"Kau suka makanan nya?" tanya Bulan dengan ekspresi kebingungan. Karena dia tidak biasanya melihat Stevan makan dengan begitu lahapnya.

"Ya, apa tidak boleh?" sahut Stevan dengan ekspresi dingin menatap semuanya yang ada di meja makan. "Kenapa kalian menatapku? Makanlah sesuka kalian, habiskan jika perut kalian masih muat!"

Mama Almira dan Ayah Ezra saling pandang. Mereka tersenyum dengan ucapan Stevan. Meski ekspresinya dingin dan datar juga menakutkan, tapi Stevan punya cara sendiri memanjakan istri dan keluarganya.

...****************...

1
Krisna Mukti
bagussss
Sari Ummi
Itu Si Bulan hamil anak siapa Thor...?
Kenapa usia kehamilannya baru 1 bulan lebih..?
🙏
Phi Pesek
👍
Fedylia Albert
artis korea 🤣🤣
Rafillah Kanza
iiii..coc sweet...harus ny kn yg gitu bulan sama si Stevan..TPI kok😑
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!