Sequel dari "Belenggu cinta pak Duda". Wajib baca season pertama dulu biar nyambung ya 🥰
🍁🍁🍁
Pernikahan bukanlah sebuah akhir dari kebahagiaan. Namun itu adalah sebuah awal dari perjuangan dalam mempertahankan sebuah hubungan.
Ketika hari pernikahan yang di impikan seorang gadis bernama Nasya Andira akhirnya terwujud.
Setelah lika liku kehidupan yang begitu pahit, kini mengantarkannya pada kebahagiaan yang tiada tara.
Mendapatkan cinta yang begitu besar dari sang suami serta kedua anak ssmbungnya. Membuat hidup Nasya benar-benar berubah 180°.
Namun, akankah kebahagiaan itu abadi?
Benarkah ini adalah titik puncak kebahagiaannya?
Yakinkah bahwa tidak akan ada yang merusak atau mengambil kebahagiaannya lagi?
Bagaimana bila dengan tiba-tiba masa lalu datang menghampiri?
Sanggupkah Nasya bertahan, atau harus pergi untuk mengalah?
Jangan lupa Follow IG author ya : @Mommy_Ar29
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Honeymoon part 2 Chek
...WARNING!!!! ...
...Himbauan kepada pembaca. Bab mengandung anu! yang di bawah umur harap menyingkir sayang ya. Atau otak kalian akan tercemar nanti nya. Cari bacaan yang sesuai umur!! ...
...~Happy Reading~...
Nasya langsung terkejut dan membulatkan matanya dengan sempurna, ketika tangan nya kembali merasakan sesuatu di bawah sana. Bila tadi, dirinya menyentuh tanpa sengaja, namun berbeda dengan kini, dirinya di paksa oleh sang pemilik benda tersebut secara langsung.
“M—Mas , Nasya mau mandi. K—katanya mau ke pantai,” kata Nasya seraya memejamkan matanya erat.
“Bagaimana bisa kita ke pantai, kalau kamu sudah membangunkan nya terlebih dulu,” bisik Adnan tepat di telinga Nasya, hingga membuat gadis itu semakin merasakan jantung nya berdetak tak menentu. “Tidurin dia dulu, baru kita jalan jalan.”
“Kamu gak kasihan sama dia, hem?” tanya Adnan lagi masih dengan suara begitu lirih, di telinga Nasya.
“Masss!”
“Jangan diem aja, gerakin tangan kamu.” Kata Adnan yang membuat tubuh Nasya semakin terasa kaku. Jangankan untuk bergerak, untuk bernafas saja ia begitu kesulitan.
“Jangan takut, rileks saja,” ucap Adnan, lalu dengan tiba tiba ia langsung membalik tubuh Nasya hingga menghadap ke arah nya, dan tanpa permisi ia langsung mencium bibir itu dengan begitu lembut.
Jantung Nasya semakin tak karuan, tubuh nya semakin terasa menegang. Terlebih ketika ia mulai merasakan lidah Adnan yang menjelajah ria di dalam mulut nya. Nasya berusaha menarik napas nya sedalam mungkin, walau sulit, lalu ia ikut memejamkan mata dan menikmati pagutan Adnan.
Sementara itu, Adnan yang melihat Nasya memejamkan mata, yang berarti Nasya sudah menikmati ciuman nya, langsung menyunggingkan senyuman tipis. Nasya pun sudah mulai membalas ciuman Adnan dengan tak kalah aktif, saling bermain dan bergelut serta bertukar saliva.
Adnan segera menuntun Nasya untuk kembali ke dalam kamar dan merebahkan nya ke tempat tidur tanpa melepaskan ciuman nya. Tangan Adnan yang semula hanya diam dan mengusap punggung Nasya, kini sudah mulai mencari cari suatu mainan yang sejak dulu sudah ia incar.
“Mass ... “ Nasya langsung mendongakkan kepala nya ke atas seraya menggigit bibir bawah, ketika ciuman Adnan mulai turun menjelajahi leher jenjang nya.
Adnan menghentikan aktifitas nya, ia menatap wajah Nasya dengan intens. Lalu perlahan, ia membelai wajah itu dengan begitu lembut, hingga saat ia merasa sudah tidak tahan, ia kembali mencium bibir itu dengan cukup kasar. Tidak selembut yang pertama, namun entah mengapa Nasya justru menyukai nya.
“Mass, emmtmt ...” lenguh Nasya semakin tak karuan ketika Adnan mulai melepaskan pakaian nya satu persatu.
“Mas, aku mau man—di ... “
“Habis ini kita mandi,” kata Adnan dengan cepat, lalu ia kembali memagut bibir Nasya dengan begitu gemas, “Kamu tau Sayang, aku sudah menunggu saat ini sejak lama.”
“Jauh lebih indah dari yang ku bayangkan,” gumam Adnan dengan senyum menyeringai, ketika ia sudah melepaskan seluruh pakaian Nasya.
Sementara itu, Nasya yang tersadar bahwa kini dirinya polos tanpa sehelai benang pun, langsung menekuk kaki dan menyilangkan tangan di dada nya.
“Percuma di buka, kalau kamu tutup, Sayang,” kata Adnan dan berusaha untuk membuka tangan Nasya.
“Nasya malu,” cicit nya pelan dan langsung memalingkan wajah nya ke samping.
“Kenapa mesti malu, hanya aku dan hanya boleh aku yang melihat nya.” Bisik Adnan lalu ia kembali mencumbu leher Nasya, karena kini posisi gadis itu memalingkan wajah, hingga membuat Adnan semakin leluasa menjelajahi jurang kenikmatan menuju perbukitan.
...~To be continue ......
...Cieeee kentang! 🙈🙈✌🏻✌🏻✌🏻Wwkkwkwkw Udah ya segini dulu wkkwkw Mommy gak bisa nerusin, mau libur dulu ... Bye bye ... #Kaburrrr ...
dari mereka kecil sampai sekarang dh nikah panggilan nya tetep begitu 😀
selamat Nasya & adnan