NovelToon NovelToon
Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:667
Nilai: 5
Nama Author: Lingga Mn

Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fresha adalah Tante Sha?

Pagi hari yang cerah, Fresha baru bangun tidur dengan perasaan masih bingung. Siapa dirinya? Yang terjadi padanya adalah dua ingatan masa lalu, berbeda orang, tapi dalam satu tubuh.

Fresha berusaha untuk tidak bingung, meyakinkan diri bahwa dia adalah Fresha, anaknya Mama Lidia. Ingatan Sha muncul, mungkin sebagian dirinya ingin seperti Sha.

Setelah menyakinkan diri sendiri, dia pergi mandi. Selesai mandi, dia merasa bersemangat lagi. Fresha pun keluar kamarnya, lalu melihat Zheshe dan Lidia sarapan bersama. Fresha merasa lucu melihat Zheshe bersikap lemah lembut di depan mamanya.

"Zheshe, jadi anak sopan ya, di depan mama ku," ledek Fresha.

"Gue sopan sama nyokap lo, karena lebih tua," sahut Zheshe.

"Itu Ma, Zheshe ngatain mama tua," kata Fresha sambil memeluk mamanya dari belakang yang lagi duduk di bangku meja makan.

"Bukan gitu Tante, saya..." perkataan Zheshe dipotong oleh Lidia.

"Sudah, Tante paham. Fresha, ayo kita sarapan aja, nanti telat sekolah," kata Lidia.

Fresha, Zheshe, serta Lidia sarapan bersama.

Lidia hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka berdua. Tapi di dalam hati, Lidia berkata, 'Fresha tak mungkin bersikap seperti ini terhadap temannya. Fresha mesti diam saja kalau diledekin. Mama yakin Fresha telah kembali jadi Sha, tapi kamu belum sadar, Nak.'

Selesai sarapan, mereka berdua pergi ke sekolah. Lidia pun masuk kamar. Lidia mengambil foto Fresha sebelum meninggal karena sakit. Foto itu menunjukkan wajah Fresha yang mirip Sha dari bagian hidung ke atas.

Lidia pun mengingat pesan Fresha sebelum meninggal, "Ma, Fresha pergi. Mama harus ikhlas, kita akan ketemu lagi. Jaga dan jalankan perusahaan Papa, agar cita-cita Papa terwujud."

Fresha pun meninggal, Lidia merasa dunianya hancur. Tapi untuk membangkitkan dirinya, maka dia menyetujui ide kakaknya, Prosesor Zidan, yaitu menjadikan Sha yang koma 20 tahun menjadi Fresha yang telah meninggal.

"Fresha, Mama menyesal melakukan itu. Tapi sekarang biarkan waktu yang mengembalikan Fresha jadi Sha. Mama ikhlas, bila harus kehilanganmu, demi ketenanganmu di sisi Tuhan," penyesalan seorang Lidia.

Lidia menyesal karena beberapa hari sebelumnya ia bermimpi Fresha yang meninggal menemuinya dalam mimpi dan berkata, "Ma, tolong lepaskan aku dari belenggu dosa ini, karena sebagian diriku ada di Sha. Ma, ikhlaskan aku, Ma."

"Mama melakukan itu karena Mama sayang Fresha," sahut Lidia.

"Ma, aku jadi tidak tenang!" ucap Fresha menahan marahnya.

Lidia terbangun dari tidurnya setelah mimpi itu, menyadari bahwa perbuatannya menyiksa Fresha yang sebenarnya.

Fresha kini berada di dalam kelas. Dia memakai kacamata, maka dia berubah jadi Fresha yang kalem, pemalu, tapi kutu buku. Dia membuka buku mata pelajaran pertama, yaitu fisika.

Sisi baru datang, melihat sahabatnya Fresha dalam mode belajar serius, sehingga sulit diajak berbicara. Sisi pun meletakkan tasnya di kursi, lalu duduk dan mengambil makanan dari dalam tasnya.

Fiona baru datang juga. Melihat Sisi makan dan Fresha lagi sibuk belajar, dia menghampiri Sisi dan berkata, "Si, Fresha mode belajar serius ya?" tanya Fiona tersenyum.

"Ya, mode belajar serius, biarin aja," sahut Sisi.

Ray Kim yang baru datang juga, menghampiri Fresha. "Fresha, selamat ya, kemarin kamu menang," kata Ray Kim menyapa Fresha.

Fresha menengok ke Ray Kim lalu belajar kembali. Ray Kim tak mengerti. "Kim, jangan ganggu, dia mode belajar serius," kata Sisi memberi informasi.

Ray Kim duduk di kursi belakang Fresha. 'Memang cewek unik, kamu Fresha. Ku tak tahu sifat aslimu, sekarang mode belajar serius, apa lagi?' tanya Ray Kim dalam hati.

Selang beberapa jam, kini jam istirahat. Fresha mau ketemu Bu Lusi, namun dia dicegah oleh Ray Kim. Fresha yang kini tanpa kacamata, bertanya, "Mau apa Lo, Kim Kim?"

"Santai, tenang, ku mau..." kata Ray Kim, terpotong oleh Fresha, "Minggir!"

Ray Kim mau berbicara tidak langsung minggir, tapi sebelum berbicara, Fresha berkata, "Minggir!!!" teriak Fresha lebih kencang. Ray Kim langsung minggir

Ray Kim hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. 'Benar-benar cewek unik,' gumam Ray Kim.

Fresha pun menemui Bu Lusi di kantornya. "Ada apa, Fresha?" tanya Bu Lusi.

Fresha mengambil napas panjang. Sebenarnya dia ragu, namun siapa lagi yang bisa menolongnya selain Bu Lusi. "Begini, Bu, saya mengalami dua ingatan," kata Fresha sedikit malu.

"Dua ingatan maksudmu?" tanya Bu Lusi dengan serius.

"Saya ingat bahwa saya ini Sha, jadi semua yang dilakukan Sha sejak kecil, Sha sekolah, Sha bersama Bunda Fatma, Sha bersama kakaknya. Tapi saya juga ingat Fresha kecil, remaja, juga kebersamaan dengan Mama Lidia, masa sedih, dan banyak lagi, Bu," penjelasan Fresha.

Bu Lusi terkejut mendengar penjelasan Fresha. "Mana mungkin kamu adalah Sha? Jarak usia kalian terlalu jauh, seperti ibu dan anak. Tapi mengapa kamu mengingat bahwa kamu adalah Sha? Ibu jujur tidak tahu kasus seperti ini. Bu guru harus tanya guruku dulu, Bu belum bisa bantu. Tapi Ibu janji, kalau guru saya, Prosesor itu, bisa bantu, maka akan Ibu beritahu kamu," kata Bu Lusi.

"Ya, Bu, terima kasih, Bu. Saya permisi," pamit Fresha.

Ternyata Zheshe mendengar di balik pintu kantor Bu Lusi. Zheshe pergi sebelum Fresha keluar, lalu berjalan menuju kelasnya dan duduk di kursinya.

'Fresha adalah Tante Sha?' tanya Zheshe dalam hati. Zheshe lagi berpikir, langsung kaget karena ada yang menepuk pundaknya. Ternyata Nindy.

"Zhe, apa yang Lo dengar? Apa Lo tahu tentang Fresha?" tanya Nindy curiga.

"Apa maksud Lo?" Zheshe bertanya kembali.

"Gue lihat lo di depan pintu kantor Bu Lusi, lalu Lo pergi, dan gue lihat Fresha juga keluar dari kantor Bu Lusi," penjelasan Nindy dengan wajah curiga.

"Oh, tadi dengar Fresha minta maaf, karena dua hari tak masuk sekolah," jawab Zheshe.

"Gitu aja? Oke," kata Nindy masih curiga.

"Ya, gitu," jawab Zheshe tanpa ragu.

"Ayo kita ke kantin, laper nih," ajak Nindy.

Zheshe dan Nindy berjalan ke kantin. 'Zheshe, Zheshe, berani Lo bohong. Nanti ku selesaikan lo,' gumam Nindy dalam hati.

Zheshe dan Nindy sampai di kantin. Setelah selesai memesan, selang beberapa menit makanan mereka datang. Nindy melihat Fresha bersama Sisi dan Fiona, lalu tersenyum licik.

"Zhe, sekarang Lo pura-pura jadi teman Fresha. Setiap ada info, beri tahu gue!" perintah Nindy.

"Sekarang?" tanya Zheshe. "Ya, sekarang," jawab Nindy.

Zheshe pergi berjalan ke meja di mana Fresha makan.

Nindy memperhatikan dari jauh lalu tersenyum licik. 'Kalian berdua, terkena jebakan gue,' gumam Nindy.

Zheshe duduk di depan Fresha. Mata Zheshe memberi kode bahwa dia diperintah oleh Nindy. Fresha pun seperti mengerti dan menganggukkan kepala. Zheshe pun tersenyum.

1
Johana Guarneros
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Layla
Luar biasa!
Gái đảm
Terima kasih Thor, karena ceritamu aku jadi bisa mimpi indah malam ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!