Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.
Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.
Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.
Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Tampan
"Renata, cepat ambilkan obat untuk suamimu!" Perintah Ibu Mertuanya.
"Sayangnya obat terakhirnya sudah habis dua hari yang lalu." Jawab Renata dengan nada santai.
"Dian, Aku memiliki saran untukmu di masa depan. Agar kamu lebih berhati-hati agar bisa mengendalikan emosimu. Jika sampai marah maka penyakit racunmu akan kambuh lagi. Maka pada saat itu juga racunmu akan benar-benar sulit untuk disembuhkan."Sambung Renata.
"Dasar wanita beracun. Berani-beraninya kamu menggunakan penyakit Dian untuk mengancam kami!" Bentak Ibunya Dian.
"Aku tidak mengancam kalian." Jawab Renata.
"Apakah Ibu Mertua sudah lupa kalau dulu Aku di paksa menikah dengan putramu karena Adik Tiriku tidak mau menikah dengan putramu yang memiliki penyakit aneh?" Tanya Renata.
"Aku berusaha menerima pernikahan ini dan bersedia merawat putramu dan menggunakan hasil emas kawinku dan juga tabunganku untuk pengeluaran Keluarga Besar Alexander. Tapi sekarang kalian tanpa punya perasaan dan rasa bersalah ingin mengusirku dari kediaman Alexander." Sambung Renata.
"Baiklah. Aku akan pergi tanpa membawa apa-apa dan mengenai urusan menghilangkan penyakit Dian bukan urusanku. Jadi bagaimana bisa ini disebut ancaman?" Tanya Renata.
"Kamu ..." Ucapan Diana terpotong oleh Renata.
"Bukankah yang Aku katakan benar?" Tanya Renata.
"Aku ..." Ucap Diana menggantungkan kalimatnya.
"Oh ya, hampir lupa. Karena kalian berdua sudah melakukan hubungan suami istri dan Adik Tiriku hamil. Maka bersiap-siaplah untukmu dan juga anak yang ada di dalam kandunganmu karena kalian berdua akan tertular."
"Renata, kamu bisa menikah denganku dan masuk ke dalam Keluarga Besar Alexander adalah berkah yang kamu dapatkan dari beberapa kehidupan. Tapi kenapa kamu tidak puas?" Tanya Dian yang merasa dirinya tidak bersalah.
"Kamu salah. Justru kamu bisa menikah denganku adalah keberuntunganmu dan juga keberuntungan Keluarga Besar Alexander. Jika kalian memperlakukan Aku dengan baik maka kalian masih menerima keberuntungan ini. Tapi sayangnya kalian melewatkan keberuntungan ini" Jawab Renata.
"Kak Renata, Kakak jangan terlalu percaya diri." Ucap Diana dengan nada satu oktaf.
"Sungguh tidak masuk akal Kakak berbicara seperti itu, apakah Kakak pikir kalau Aku tidak bisa berbuat apa-apa sama Kakak?" Tanya Diana sambil tersenyum jahat.
"Pengawal!" Teriak Diana.
Dua belas pengawal Diana langsung datang dengan langkah cepat kemudian berbaris dengan rapi menunggu perintah Diana.
Orang tuanya Diana sangat menyayangi Diana karena itulah orang tuanya menyiapkan dua belas pengawal untuk melindungi Diana kemanapun Diana pergi. Berbeda dengan Renata, dimana Ayahnya sama sekali tidak peduli dengan kehidupan Renata.
"Tangkap ke tiga wanita itu!" Perintah Diana.
Tanpa banyak bicara ke enam pria bertampang sangat memegang tangan kanan dan kiri ke tiga gadis malang tersebut. Hal itu membuat mereka bertiga berteriak sambil berusaha melepaskan diri.
"Lepaskan! Apa yang kalian lakukan!" Teriak Renata sambil masih berusaha melepaskan diri begitu pula dengan Rina dan Rini.
"Seret mereka bertiga dan bawa ke gedung tua lalu kurung mereka bertiga di ruang bawah tanah. Dalam tujuh hari surat cerai dari Kak Dian sudah disahkan oleh pemerintah maka lemparkan mereka bertiga untuk keluar dari rumah kediaman Alexander!" Perintah Diana.
"Baik." Jawab mereka berenam dengan serempak.
"Ruang bawah tanah sangat gelap dan lembap. Banyak ular berbisa, tikus, kecoa dan kelabang serta binatang berbisa lainnya. Jika ada orang yang di kurung di sana maka biasanya tidak akan bisa bertahan lebih dari tiga hari." Ucap Diana sambil tersenyum jahat.
"Kak Renata, walau Kak Renata memiliki kemampuan luar biasa tidak akan ada gunanya. Karena kalian bertiga pasti akan mati dengan cara mengenaskan." Sambung Diana.
Renata, Rina dan Rini berusaha melepaskan diri namun tenaga mereka bertiga kalah jauh. Renata, Rina dan Rini di seret dengan paksa ke arah mobil.
Namun di saat kritis seorang pria tampan rupawan datang bersama dua pria tampan dan dua belas orang pria berseragam hitam-hitam.
"Lepaskan mereka!" Perintah pria tampan tersebut dengan nada dingin sambil berjalan ke arah Renata.
Serempak mereka menatap ke arah ke tiga pria tampan tersebut. Mereka sangat terkejut ketika melihat salah satu dari ke tiga pria tampan tersebut yang sangat mereka kenal.
