Aisss
Ringis seorang gadis memegang kepala nya yang pusing Lalu matanya terbelalak setelah melihat kondisi kamar yang berbeda
"Hah ini kamar siapa?" tanya pinky pada dirinya sendiri
Ceklek
Pintu di buka dan menampilkan seorang wanita muda berambut pirang yang tersenyum sinis dan menatap nya tajam....
" Aku gagal membuat mu mati CINTA " ucap Sinis gadis itu menekan kata CINTA
Kedua mata Pinky membulat mendengar ucapan gadis asing di depan nya dan Siapa Cinta pikir Pinky
" Cinta ? apa wanita ini salah orang jelas' nama ku pinky" Batin Cinta
plak
Pinky terkejut mendapatkan tamparan dari wanita asing di depan nya
Dan saat Emili ingin melayangkan tamparan lagi
Hap
Pinky menahan tangan nya dan mencengkram dengan erat
" Kau berani melawan ku?" tanya Emili terkejut
" Aku bahkan berani membunuhmu " ucap Pinky dengan tatapan tajam
" Apa yang terjadi pada pinky?"
Yuk simak kisahnya semoga suka dengan cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melampaui batas!!
Cinta terlihat gelisah dalam tidurnya, membuat dahi nya basah oleh keringat dan tubuhnya bergetar bahkan terdengar isakan cinta
" mama papa jangan tinggalkan PINKY akhhhh..."
Wiliam membuka matanya dan menatap khawatir pada cinta, perlahan jemari nya menyentuh pipi istri nya dengan lembut
" Cinta bangun" tutur Wiliam dengan lembut
Cinta membuka matanya dan secara refleks memeluk Wiliam sambil terisak dalam pelukannya...
" Kamu mimpi buruk?"
Cinta mengangukan kepalanya, Wiliam mengelus rambut dan punggung cinta, dan perlahan ketakutan dan isakan cinta mereda
" Terimakasih dan maaf membuat baju mu basah"
Wiliam tersenyum membuat cinta tertegun
" Tak masalah, sekarang lanjutkan tidur mu"
tanpa membantah cinta berbaring dan menatap suaminya yang masih duduk sambil menatap nya lekat
" Ada apa hm?" tanya Wiliam menyadari tatapan cinta..
" Ka..mu mengapa tidak tidur?" tanya Cinta terbata' karena merasa gugup di tatap sedemikian lekat oleh Wiliam
" Aku akan tidur setelah memastikan kamu benar' lelap dan tidak bermimpi buruk lagi" jawab Wiliam
Cinta merasa terharu lalu mencoba menutup matanya tapi sedetik kemudian mata itu perlahan kembali terbuka dan menatap Wiliam Lekat...
" Aku ingin bertanya sesuatu" ujar cinta terlihat khawatir
Wiliam mengerutkan keningnya seakan mengisyaratkan atas pertanyaan cinta....
" Apa kamu mendengar aku mengigau atau mengatakan Sesuatu saat bermimpi tadi?"
cinta ingat dalam mimpi itu dia selalu bermimpi kedua orang tuanya bahkan terkadang menyebut nama aslinya, dirinya takut jika Wiliam mendengar dan bertanya siapa PINKY??
Wiliam terdiam dan menatap lekat Cinta membuat cinta semakin takut jika pikiran nya benar
" Tidak, aku hanya mendengar isakan tangis mu"
Cinta bernafas lega dan Wiliam tetap tersenyum pada cinta
" Sekarang tidurlah" ucap Wiliam dan cinta pun mencoba tidur setelah pikiran nya tenang...
30 menit kemudian, Cinta benar' terlelap dalam tidurnya terdengar deru nafas nya
" Apa kamu menyembunyikan sesuatu? Dan siapa PINKY"
Wiliam sebenarnya mendengar ucapan cinta dan sangat penasaran siapa pinky?
Wiliam memutuskan untuk kembali tidur karena sejujurnya dirinya merasa lelah beberapa hari ini....
Keesokan harinya,
Crang
Terdengar bunyi nyaring dari dapur membuat kakek Reksadana merasa penasaran sementara jam menunjukkan pukul
Pukul 05:30
" Emili"
Gadis itu berbalik dan tersenyum pada sang kakek
" Selamat pagi kek, bagaimana tidur kakek apakah nyenyak?"
Walaupun merasa bingung karena tak biasanya gadis ini bangun sepagi ini dan berada di dapur seorang diri....
" Ekhm, ya tidur Kakek nyenyak, mengapa sepagi ini kamu berada di dapur nak?" tanya Kakek Reksadana
" Aku ingin menyiapkan sarapan pagi untuk Kakek,dan semuanya "
Emili mempertahankan senyum dan tutur katanya karena ingin mengambil simpati sang kakek..
" Benarkah?, sejujurnya kakek merasa terkejut karena setau kakek kamu tidak suka berada di dapur?, tapi kakek senang jika kamu belajar mandiri dari sekarang" kakek Reksadana tersenyum tanpa tau jika emili melakukan semua ini karena suatu alasan dan itu karena ingin mendapatkan WILIAM....
" iyah kek, aku ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, aku sadar jika tidak selamanya aku bergantung pada orang lain, dan aku berinisiatif melakukan dari hal terkecil dulu seperti belajar memasak seperti sekarang kek" tutur Emili dengan wajah seceria mungkin
Kakek Reksadana tersenyum dan mengelus rambut cucu perempuan satu" nya dalam keluarga Reksadana
" Kakek senang mendengar nya... lanjutkan kegiatan mu nak, kakek kembali ke kamar " ujar Reksadana
" Iyah kek"
Setelah melihat kakeknya pergi, Emili berlari ke arah wastafel dan membilas tangan nya dengan sabun yang banyak
" issss kuku cantik ku jadi rusak dan Akhhh aroma sayuran itu sangat menjijikan" ujar Emili saat mencium tangan nya
" Noni" panggil Emili
Seorang wanita berpakaian pelayan mendekati emili setelah keluar dari persembunyian nya...
" Ya nona" jawab nya
" Nih lanjutkan memasaknya, awas jika kamu ketahuan dan mengadu pada kakek, ku pastikan kamu keluar dari sini dan tidak akan mendapatkan pekerjaan di mana pun"
Pelayan bernama Noni itu hanya bisa pasrah dan menggangukan kepalanya, karena takut pada ancaman Emili....
" Baik nona" jawab nya ketakutan
" Bagus, lanjutkan memasak aku mau semuanya selesai sebelum mereka semua menuju meja makan, kamu paham?" tanya Emili dengan nada arogan nya...
" Saya paham nona" jawab Noni tanpa berani menatap Emili
Emili tersenyum lalu melangkah menuju kamarnya, melihat Emili telah pergi noni pun bergegas melanjutkan pekerjaan nya....
Terdengar suara langkah kaki mendekati meja makan, Wiliam dan Cinta mengerutkan keningnya melihat Emili sedang menatap makanan di meja makan
" Hay selamat pagi kak Wili"
Emili tersenyum dan menatap berbinar pada Wiliam tanpa memperdulikan cinta sebagai kakak iparnya...
" Kamu sedang apa sepagi ini emili,dan" Wiliam menatap berbagai menu di atas meja lalu menatap Emili seakan ragu dengan pemikiran nya saat ini.....
" Aku sedang ingin memasak untuk sarapan pagi kita kak"
mengerti arti tatapan Wiliam
" Kamu memasak?" tanya Wiliam terlihat ragu
" Tentu saja kak, aku seorang wanita jadi harus bisa memasak adalah mutlak " ujar Emili dengan percaya diri nya
" Emili hari ini memasak untuk sarapan kita nak, sejujurnya kakek kaget melihat Emili sepagi tadi memasak untuk sarapan kita " ujar kakek Reksadana yang berjalan menuju meja makan
" Ayo kek silakan duduk" Emili menarik kursi untuk sang kakek membuat Wiliam mengerutkan keningnya sementara cina terdiam sambil memikirkan sesuatu
" Sikap emili sangat mencurigakan" batin Cinta
" Ayo kak, dan em kakak ipar " Emili mencoba menampilkan senyum termanis dan bersikap lembut pada cinta
Mereka pun duduk dan mencoba makanan buatan Emili yang kata gadis itu bahwa dia yang memasak nya....
" Bagaimana kek, apa ada yang kurang dengan rasa masakan ku?" tanya Emili berpura' menampilkan wajah polos nya
" Ini enak, kamu memberi kejutan Pada kami nak" puji kakek Reksadana
" Heheh terimakasih kek untuk pujiannya " tutur Emili tersenyum malu dan tatapan nya bertabrakan dengan cinta
Seketika gadis itu tersenyum menyeringai membuat cinta menatap nya datar
" Kak Wili, cobalah udang saus Padang ini" ujar Emili tanpa mendengar jawaban Wiliam gadis itu seenaknya mengambil dan meletakkan di atas piring makan Wiliam
" Emili aku bisa sendiri" ujar Wiliam merasa aneh dengan sikap emili
" Oh maafkan aku kak, jujur saja aku terlalu bersemangat membuat menu ini untuk kakak"
Kakek Reksadana tersenyum melihat perubahan cucunya walaupun terkesan tiba' tapi dirinya sangat senang tanpa curiga sedikitpun
Selesai makan kakek Reksadana kembali kamarnya, sementara cinta berjalan menuju kamar hendak mengambil sesuatu dan tersisalah Emili dan Wiliam
" Kak" panggil Emili tiba' membuat Wiliam Menoleh dan reflek menahan tubuh emili sehingga duduk di pangkuan nya
" Emili" Wiliam terkejut dengan posisi mereka saat ini
" Kak kamu tampan sekali" tutur Emili menatap lekat Wiliam dan memajukan wajahnya tanpa sadar
" Awwww"
Emili merasa sakit di bokong nya yang menyentuh lantai, lalu menatap Wiliam yang saat ini menatap nya tajam
"Jaga batasan mu Emil, jangan perna melakukan tindakan seperti tadi " tegur Wiliam lalu berjalan menuju kamar menyusul cinta
Tanpa Wiliam sadari jika cinta melihat kelakuan emili yang sengaja membuat seakan dirinya akan terjatuh dan saat Emili ingin mengecup bibir Wiliam..
" Emili ingin mencium Wiliam, bagaimana bisa dia berniat seperti itu pada kakak nya, apa mungkin ada sesuatu yang tidak ku ketahui lebih detail tentang keluarga ini, dan aku seperti nya harus menyelidiki ini semua" gumam cinta lalu kembali ke kamar sebelum Wiliam menyadari bahwa dia melihat semuanya....
Hay Readers ❤️
Jangan lupa untuk mendukung karya Autor dengan cara like, komen, vote, dan subscribe 🙏