NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhi Tian

The Legend Of Zhi Tian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Zhi Tian hanyalah anak yatim-piatu buta yang sejak kecil hidup menyendiri di pesisir pantai.

Disuatu hari tanpa sengaja Zhi Tian menyelamatkan seorang pria yang terdampar didekat rumahnya. Pria itu bernama Shan Lao, yang ternyata merupakan kultivator paling hebat di benuanya.

Keberadaan Shan Lao mengubah hidup Zhi Tian, berkatnya ia bisa melihat kembali. Tidak hanya sampai di sana, Zhi Tian juga diajarkan banyak ilmu beladiri dari pria tersebut.

Zhi Tian yang sudah dibekali ilmu beladiri kemudian mulai mengejar cita-citanya yang ingin melihat seluruh dunia.

Ini adalah cerita Zhi Tian, seorang anak laki-laki dari pulau terpencil yang menjelajahi dunia yang dipenuhi dengan konflik dan peperangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 14 — Penyerangan Desa

Jika boleh jujur, Shan Lao paling benci mengajari Zhi Tian tentang ilmu beladiri yang dimilikinya. Kebencian itu bukan tanpa alasan, pasalnya Zhi Tian selalu menguasainya dalam waktu yang amat singkat.

Shan Lao adalah kultivator dimana titik kemampuannya adalah ilmu tangan kosong, diantara banyak seni beladiri yang Shan Lao kuasai, ada dua teknik yang menjadi andalannya yaitu Tendangan Matahari Terbenam dan Pukulan Bulan Terbit.

Tendangan Matahari Terbenam merupakan teknik tendangan yang telah ditiru Zhi Tian beberapa waktu lalu.

Tendangan yang dipadukan dengan seni tarian tersebut selain indah untuk dipandang, ia juga memiliki pola serangan yang sulit ditebak dan yang lebih hebat dari itu, daya serangan tendangan tersebut akan terus menguat seiring waktu.

Tidak heran dalam dunia kultivator, Tendangan Matahari Terbenam termasuk teknik beladiri tingkat 8 karena begitu mematikannya.

Disisi lain Pukulan Bulan Terbit juga tak kalah lebih mematikan dibandingkan Tendangan Matahari Terbenam. Pukulan itu memadukan seni pukulan, tapak, serta totokan dalam waktu bersamaan.

Shan Lao sering menggunakan dua teknik ini ketika dirinya bertarung, sudah tidak terhitung kultivator mati ditangannya ketika ia menggunakan dua jurus tersebut.

Shan Lao berusaha mati-matian agar dirinya tidak pingsan ketika Zhi Tian menguasai tekniknya satu persatu dalam sekali percobaan. Shan Lao bahkan menemukan gerakan Zhi Tian jauh lebih baik dibandingkan dirinya.

"Aku harus mengecek kesehatan jiwaku setelah pulang ke Benua Daratan Feniks nanti, aku yakin jiwaku sudah rusak mengajari anak ini..." Shan Lao mengusap wajahnya sambil memandang Zhi Tian yang berlatih dari kejauhan.

"Lao Gege..."

Suara lembut dan merdu terdengar dibelakang Shan Lao, pemuda itu tidak perlu berbalik untuk mengetahui siapa yang memanggilnya demikian.

Setelah hampir berbulan-bulan di pulau ini, hubungan Shan Lao dan Yue Qiao memang semakin dekat. Tidak heran panggilan mereka juga jadi ikut berubah.

"Apa kau baik-baik saja?" Yue Qiao tiba-tiba terkejut ketika menemukan wajah Shan Lao yang pucat ketika ia melangkah disampingnya.

Shan Lao tersenyum tipis, "Entahlah Qiao'er, mungkin jiwaku sedang bermasalah hari ini..."

Yue Qiao kebingungan, ia menyentuh kening Shan Lao namun tidak menemukan sang pemuda sedang demam. Yue Qiao hanya bisa menoleh ke arah yang selama ini Shan Lao pandang, tempat Zhi Tian sedang berlatih di sana.

"Jika suasana hatimu buruk, mungkin manisan apel ini bisa membuatmu lebih baik." Yue Qiao tersenyum lalu mengeluarkan kotak bekal dari cincin ruangnya.

Semenjak diberi cincin ruang, Yue Qiao jadi lebih sering menggunakan benda tersebut dalam aktivitasnya sehari-hari. Yue Qiao merasa kagum dengan bagaimana cara kerja cincin itu bekerja.

"Kau membuatnya lagi?" Shan Lao menerima kotak bekal itu.

Yue Qiao mengangguk. "Saat melihatmu begitu menyukainya, kupikir aku bisa membuat beberapa lagi untukmu."

Ketika Shan Lao mencicip manisan apel itu, ia sampai memejamkan mata karena begitu menikmatinya. Shan Lao memang suka makanan-makanan manis.

Manisan apel itu diawetkan oleh madu, tidak pernah Shan Lao duga bahwa desa di pulau ini akan memiliki manisan paling lezat yang belum pernah Shan Lao temui.

Setidaknya dengan manisan dari Yue Qiao, perasaan Shan Lao yang tertekan karena bakat Zhi Tian jadi sedikit membaik.

"Hm, apa aku ajari dia juga teknik Ultra Insting'ku, tapi kalau dia benar-benar menguasainya..." Perasaan Shan Lao menjadi bimbang.

Ultra Insting adalah teknik paling tinggi yang Shan Lao miliki, dengan teknik ini memungkinkan Shan Lao bisa menghindari semua serangan yang datang kepadanya tanpa perlu ia menyadarinya.

Ultra Insting melibatkan alam bawah sadar seseorang, hanya mereka yang memiliki pemahaman tinggi terhadap ilmu tangan kosong yang bisa menguasainya.

Di Benua Daratan Feniks, hanya Shan Lao yang bisa menggunakan jurus tersebut sehingga wajar bagi Shan Lao merasa dilema ketika ingin menurunkan jurus pamungkasnya pada orang lain.

'Ultra Insting adalah teknik beladiri level 10, menguasainya tidak berbeda jauh dengan menjadikan orang itu jagoan hebat di dunia kultivator... Jika Zhi Tian benar-benar bisa menguasainya maka kekuatannya dapat menyamai kekuatanku dimasa depan atau bahkan lebih."

Kekhawatiran Shan Lao terletak pada karakter Zhi Tian, jika suatu hari Zhi Tian berubah menjadi orang jahat, maka dengan teknik Ultra Instingnya dia akan menjadi lawan yang merepotkan sekaligus sangat sulit untuk membunuhnya.

Shan Lao hanya berharap kekhawatiran itu tidak pernah terjadi.

***

Shan Lao bangun dari tidurnya ketika mendadak ia mendengar suara ketukan yang sangat keras dari pintu. Shan Lao mengerutkan dahi, ia yakin masih membutuhkan banyak waktu hingga matahari pagi terbit.

Ketika Shan Lao membukanya, ia melihat Yue Qiao yang terlihat panik sekaligus pucat. Shan Lao sadar sesuatu sedang terjadi pada gadis itu.

"Lao Gege, tolong, penduduk desa... Penduduk desa sedang diserang..." Yue Qiao berkata dengan terbata-bata, air mata mulai mengalir dari pipinya.

"Ada apa Bibi?!"

Zhi Tian yang baru saja terbangun saat mendengar ketukan dari pintu, terkejut menyaksikan Yue Qiao menangis, seumur hidupnya, baru pertama kali Zhi Tian melihat Yue Qiao seperti itu.

Ekspresi Shan Lao seketika berubah, meski Yue Qiao tidak menjelaskannya secara detil, ia langsung mengerti gambaran masalah yang sedang terjadi.

"Tian'er, jaga Qiao'er, aku akan pergi ke desa!"

Setelah berucap demikian, tanpa menunggu jawaban dari Zhi Tian Shan Lao langsung meninggalkan keduanya.

Shan Lao bergerak dengan kecepatan yang tinggi, biarpun Yue Qiao membutuhkan waktu seperempat jam untuk kembali ke desanya namun dengan kecepatan Shan Lao, ia bisa tiba didesa dalam waktu hitungan menit.

Kegelapan malam tidak menurunkan kecepatan Shan Lao, dengan tingkat kekuatannya, ia bisa melihat meski dalam kegelapan sekalipun.

"Serangan siluman..."

Nafas Shan Lao tertahan ketika gerombolan siluman serigala masuk ke pekarangan rumah penduduk desa, Shan Lao bisa melihat siluman-siluman itu menyerang para warga.

Hutan larangan yang selama ini mereka takuti ternyata dihuni oleh berbagai jenis monster, karena jumlah mereka terus bertambah seiring waktu, akhirnya para siluman itu keluar dari habitatnya dan tanpa sengaja menemui pemukiman penduduk desa.

Shan Lao tidak menunggu lagi, ia langsung bergegas ke sana untuk menghadapi para siluman tersebut.

Setelah dialiri qi dan diubahnya menjadi energi, Jari-jari Shan Lao sudah berubah seperti pedang yang tajam.

Dengan jari-jarinya, Shan Lao memotong kepala serigala yang hendak menerkam anak kecil. Shan Lao tidak berhenti sampai di sana, ia menyerang siluman lain dengan pukulannya, membuat siluman itu terhempas jauh ke belakang lalu membunuhnya seketika.

Dalam waktu singkat, sudah belasan siluman mati di tangan Shan Lao, membutuhkan satu serangan bagi pemuda itu untuk menghabisi mereka satu persatu.

"Sial, mereka terlalu banyak..." Shan Lao berdecak kesal dan merasa geram dalam waktu bersamaan karena jumlah siluman serigala tersebut.

Shan Lao yakin bisa membunuh mereka dengan mudah, masalahnya desa ini cukup luas sementara Shan Lao hanya sendirian menghadapi gerombolan siluman tersebut.

1
algore
joz
algore
jos apa klo up sehari 2 pasti lebih jos
Made Suarjana
dari semua karyamu, hanya ini yg tidak aku minati thor
Luthfi Afifzaidan
lg
Didi Jaya
bg ngpa kultivasi bayangan GK lanjut
maz tama
ditunggu update terbaru nya thor /Joyful/
maz tama
/Facepalm//Joyful/lah tidak salah disuruh pukul ya pukul lah /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
maz tama
horeeee akhir nya teknik sihir/Joyful/
maz tama
sedih nih ga bisa menikahi
maz tama
/Facepalm//Joyful/kejutan baru lagi
maz tama
hahahaha tidak akan sakit karena dia monster /Joyful//Facepalm/
maz tama
mantap Thor
maz tama
ayoooo jadi lebih kuat
maz tama
hahahaha...sumpit yg hebat
maz tama
bantaaaaiiiiiii
maz tama
bagus Thor pemahaman dasar memang harus /Grin/
opik
yoo mantap lanjutkan author
Sony Setiawan
singkat amat thor
Buang Sengketa
hahaha.. 🤣
Sony Setiawan
shan lao kocak juga hahaha....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!