"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Ken mengendarai mobil milik Nando ke arah apartemen dengan kecepatan sedang, obrolan nya pun berhenti di keraguan Ken.
"Ken.. Bisa ngomong bentar nggak?" ujar Rimba usai Ken memberhentikan mobilnya di depan apartemen.
Ken mengangkat dagu nya bertanda apa. Tapi ia mengikuti langkah Rimba dan meninggalkan Retha dan Nando di dalam mobil.
"Besok Mommy sama Daddy ke sini, dan udah dipastikan bakalan nginap beberapa hari karna Tata yang ulang tahun" ucap Rimba sebelum ke inti nya. Ken manggut-manggut membenarkan.
"Lo tau sendiri kan apartemen gue kamar nya cuma ada dua, nggak mungkin juga dempet-dempetan di kamar" lanjut Rimba lagi di angguki Ken debgan malas.
"Jangan berbelit-belit, langsung ke inti nya kan bisa?" jengah Ken sesekali melirik ke arah mobil Nando, entahlah dia khawatir meninggalkan Retha di dalam mobil bersama Nando, walau kedua nya sudah tertidur pulas.
Rimba terkekeh. "Numpang di rumah lo ya, lo kan rumah nya gede, kamar nggak satu atau dua doang" pinta Rimba dengan cengir kuda tipis.
"Uncle sama Aunty doang?"
"Kayaknya Tata bakalan ikut juga deh, apalagi kalau udah ketemu, dunia berasa milik mereka yang lain numpang doang" jawab Rimba.
Ken nampak tersenyum tipis, itu artinya ia bisa mulai mendekati Retha jika Retha ikut menginap di rumah nya.
"Nggak masalah kan?"
"Nggak, santai aja. Gue udah anggap Uncle Rick sama Aunty Rey orang tua gue juga" balas Ken di angguki Rimba.
"Lo saudara gue yang paling bisa gue andalin" ucap Rimba menepuk pundak Ken sebelum kembali ke mobil untuk menggendong Retha masuk ke dalam apartemen.
Saat Rimba mengangkat Retha dengan posisi Retha di belakang punggung nya, Ken membantu dengan melindungi kepala Retha agar tidak terbentur.
"Mau gue bantuin?" tawar Ken melihat Retha yang nampak menukikkan alis tak suka dengan posisi gendong Rimba.
"Nggak usah, lo langsung pulang aja. Thank you ya Ken udah mau nyewain resto lo buat acara tadi" balas Rimba sembari memperbaiki posisi gendong nya.
"Santai aja, gue nggak masalah. Lagian itu udah jam nya sepi, jarang ada pelanggan datang" sahut Ken menutup pintu mobil bagian tengah.
"Oke deh, gue masuk dulu. Lama-kelamaan ni bocah berat banget ge" pamit Rimba sembari kembali membenarkan gendongan nya.
Retha terdengar mendengus sebal tapi ia tetap dalam keadaan mata tertutup. Dan Ken melihat itu.
Ken terkekeh. "Hati-hati" ucap Ken saat Rimba melenggang pergi.
Esok hari nya
Ken dan Rimba menjemput Rick dan Rey di bandara internasional usai pulang sekolah, Retha tak ikut karena dia sedang ada kerja kelompok yang katanya hanya sebentar.
Tring
Notifikasi pesan dari Retha berbunyi nyaring dari hp milik Rimba.
Nanti jemput jam 6 ya. Gue mau jalan dulu.
Rimba berdecih membuat Ken menoleh dan penasaran dengan apa yang membuat Rimba bersikap seperti itu.
Dih ogah, jalan aja sana. Biar Mom Dad marahin lo
Rimba mencebik kesal melihat pesan Retha, ia memang tak memberitahu pada Retha tentang kedatangan Rick dan Rey, tapi masa Retha tak di beritahu secara langsung oleh Mommy dan Daddy nya.
Ya lo jangan bilang lah, sesekali gue mau jalan sama temen-temen baru gue.
G, lo urus aja sendiri amukan dari Mommy ntar
Hah? Emang Mommy bakalan tau apa yang gue lakuin disini? Kan nggak akan tau kalau lo nggak ngelapor.
Males banget gue harus ngelapor, gue bukan lo ya, dasar tukang ngadu.
Pesan itu berhenti disitu karena Retha mengirimkan stiker seakan-akan ingin mencakar-cakar wajah Rimba.
"Siapa?" tanya Ken yang melihat muka kesal Rimba setelah menyimpan hp nya kembali di kantong celana.
"Bocah tengil itu, dia bilang kerja kelompok nya sebentar doang. Emang sebentar, sisa nya buat dia jalan sama temen-temen baru nya" jawab Rimba di iringi gelengan kepala.
"Dia bilang jemput jam berapa?" tanya Ken langsung di jawab Rimba sesuai pesan dari Retha.
"Jemput dimana?" tanya Ken membuat Rimba menoleh dan menatap ke arah lekat.
"Mending lo tanya sendiri deh, gue males banget jemput dia anjir" keluh Rimba segera keluar dari mobil saat melihat Rick dan Rey berjalan sembari menarik koper masing-masing.
Ken langsung membuka hp dan mengirim pesan pada Retha. Jika Rimba tak mau menjemput gadis nya tak apa, masih ada dia yang selalu bisa kapanpun.
Retha mengernyit alis melihat nama kontak Ken yang sudah ia beri nama mengirim nya pesan.
Jemput dimana?
Nanti gue share lokasi.
Oke.
Retha pun kembali berdiskusi bersama teman-teman nya di cafe yang mereka datangi.
"Jadi tugas Retha buat ngerjain bagian hitungan ya, kita-kita pada nggak bisa soal matematika begini" ucap salah satu teman Retha sembari mengibaskan rambut pendek sebahu nya.
Retha mengangguk pelan. "Terus kalian?" tanya Retha dengan suara pelan.
"Kami udah bagi tugas juga kok, aman" jawab nya meyakinkan Retha yang nampak ragu.