NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Murahan

Aku Bukan Wanita Murahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞

Aku terpaksa mengikuti permainan orang orang kaya dengan meminum satu botol wiski demi uang untuk operasi jantung adikku.

Siapa sangka setelah itu aku terbangun di pagi harinya sudah kehilangan kesucianku, dan yang lebih menyakitkan lagi, aku sama sekali tidak tahu siapa pria yang sudah menodaiku.

Dengan berlinang air mata, aku kabur dari hotel menuju rumah sakit. Aku menangis sejadi-jadinya untuk menghilangkan sesak di dadaku.

Aku Stevani Yunsu bukanlah wanita murahan. Apakah pria itu akan bertanggung jawab atas perbuatan malam itu?

Ikuti cerita novelku...🤗🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupakan Ide Gilamu Lex

"Karena?" tanya Zionel.

"Begini pak Zio, aku semalaman memiliki ide sedikit gila untuk anda. Wanita itu cukup cantik dan penampilannya akan berkelas jika anda mengubah penampilannya. Maksudku jika anda tak ingin melakukan kencan buta, bagaimana..."

"Tidak...!" seketika Zionel memotong ucapan Alex. "Aku tahu ide gila yang kau pikirkan Lex, aku menolaknya."

"Aku hanya memberi ide saja pak Zio." jawab Alex lalu tertawa.

"Apa tak ada wanita yang lebih baik yang kau sarankan, mengapa harus wanita malam?"

"Jadi anda setuju jika..."

"Tetap tidak." potong Zionel lagi. "Jangan pernah memikirkannya lagi Lex, aku akan menghadapi mommy sendiri. Jadi simpan ide gila yang ada di kepalamu itu." sambungnya.

"Yah... baiklah...!" jawab Alex. "Dan aku harus terus diganggu dengan rencana bu Presdir, ini membuatku gila." pikir Alex.

Keduanya pun sampai di perusahaan. Seperti biasanya Zionel disambut dengan formal disana, sepertinya Alex menghubungi perusahaan sebelum tiba di perusahaan. Alex turun dari mobilnya lalu menghela nafasnya.

"Pagi pak...!!!" jawab mereka bersamaan.

Zionel mengangguk lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam perusahaan. Sudah tak ada lagi manager perusahaan sebelumnya karena pria itu sudah ia berhentikan. Zionel menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.

"Heni... temui aku di kantorku satu jam lagi. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." perintah Zionel.

"Baik pak." jawab Heni.

"Kalian tak perlu mengikutiku lagi, kita meeting setelah makan siang." ujar Zionel lagi.

"Baik pak." jawab mereka bersamaan.

Hanya Alex yang mengikuti Zionel hingga masuk ke dalam lift.

"Anda yakin Heni?" tanya Alex.

"Aku yakin Lex, jangan terus meragukan keputusanku ini."

"Maaf bukan aku meragukan keputusan anda pak Zio. Hanya saja wakil manager sepertinya sangat yakin akan menggantikan posisi pak Kean. Aku hanya takut ini akan menjadi masalah jika..."

"Jika mereka tak menghargai keputusanku, mereka bisa mengajukan surat pengunduran diri. Apa para pemegang saham sudah dihubungi?"

Alex mengangguk. "Heni sudah melakukannya."

"Bagus...!" pintu lift terbuka, keduanya keluar dari lift. "Ada yang ingin kau katakan lagi Lex?" tanya Zionel.

Alex menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu kau bisa kembali bekerja, aku butuh waktu sendiri sebelum berbicara dengan Heni." ujar Zionel.

"Baik pak." jawab Alex.

Keduanya melangkahkan kaki mereka menuju ruangan yang berbeda.

*****

Stevani menundukkan kepalanya, ia kembali terisak di kursi depan ruang perawatan Zaline. Setelah menghubungi Huber, ia sangat kecewa karena pria itu bahkan tidak bisa meminjamkan uangnya walaupun hanya 20 juta, apalagi yang Stevani inginkan hingga ratusan juta.

Stevani memang sudah tahu peraturan pemilik klub itu hanya bisa meminjamkan uang pada karyawan mereka sebatas 10 juta rupiah, itupun dengan jaminan sertifikat tanah atau rumah. Jangankan sertifikat itu, kendaraan pun ia tak punya. Tapi ia berbicara dengan Huber, berharap ada pengecualian. Tapi sayangnya tetap sama, ia tak bisa meminjam uang sebesar itu. Stevani tersenyum miris disela tangisannya.

"Ya Tuhan... Apa yang harus aku lakukan sekarang? Harus mencari kemana uang untuk operasi Zaline. Aku tak mungkin meminta bantuan pada teman temanku di klub, mereka juga bekerja keras karena memiliki kebutuhan sendiri. Tuhan... Aku mohon berilah petunjuk Mu." pikir Stevani.

Tiba tiba pundaknya di pegang, ia segera menghapus air matanya lalu mendongak. Angga tersenyum padanya lalu duduk di samping Stevani.

"Bagaimana keadaan Zaline?" tanya Angga.

"Mengapa kak Angga ada disini?"

Angga terkekeh. "Tentu saja menjenguk adikmu Van."

"Maksudku kakak pasti lelah bekerja semalaman, bukankah ini waktunya kakak beristirahat."

"Kau tenang saja Van, aku bukan pria yang lemah." ujar Angga.

"Keadaan Zaline sudah membaik, terima kasih kak Angga sudah datang kemari." jawab Stevani.

"Tak perlu berterima kasih. Jika keadaannya sudah membaik, mengapa kau seperti ini? Kau sedang menangis kan?"

Stevani menggelengkan kepalanya. "Tidak kak, aku hanya sedikit lelah."

"Apa operasi Zaline dipercepat? Lakukanlah Van, aku akan membantumu."

"Jangan lakukan itu kak, aku tak ingin memiliki hutang. Aku bisa berusaha untuk mencari biayanya. Kak Angga tak perlu melakukan itu, aku tak akan menerimanya."

"Aku tak bilang itu hutang, aku membantumu dengan ikhlas Van. Aku memiliki sedikit tabungan, sisanya aku akan menjual mobilku."

"Ya Tuhan tidak...! Jangan pernah memikirkannya, jika kakak melakukannya aku tidak akan pernah berbicara lagi dengan kakak." kata Stevani.

"Aku hanya..."

"Aku mohon hargai permintaanku ini." potong Stevani.

Angga menghela nafasnya. "Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Tapi bagaimana kau bisa mendapatkan uangnya Van?"

"Aku akan berusaha." jawab Stevani datar.

"Kau tidak bermaksud seperti..." Angga menghentikan ucapannya, ia tak mungkin menyinggung Stevani dengan perkataan bodoh itu. "Maaf Van."

"Setidaknya aku akan mencari tips dengan menemani mereka minum." ujar Stevani karena tahu apa yang akan dikatakan Angga padanya. "Tapi aku bukan wanita seperti itu, jadi kakak tak perlu merendahkan aku." sambungnya.

"Aku tidak bermaksud Van, aku mohon maaf. Aku hanya khawatir saja padamu."

"Terima kasih kak Angga, tapi aku masih memiliki harga diri. Aku tak akan menjual diriku karena uang. Zaline mungkin masih tidur, jika kakak ingin melihatnya silahkan."

"Tidak, aku takut membangunkannya." jawab Angga.

"Kalau begitu lebih baik kakak pulang saja, aku akan menemui dokter lagi. Maaf kak..." ujar Stevani seraya beranjak dari tempat duduknya.

Angga tahu Stevani kecewa dengan ucapan yang belum selesai ia ucapkan tadi. Pria itu tak ingin memperkeruh masalahnya lagi, ia pun menganggukkan kepalanya lalu menyerahkan bingkisannya untuk Stevani.

"Makanlah yang teratur Van, kau juga butuh menjaga tubuhmu untuk terus menemani Zaline. Aku pamit sekarang." ujar Angga.

Stevani menerima bingkisan itu. "Terima kasih kak Angga." jawabnya.

Angga menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan Stevani begitu saja. Setelah pria itu tak terlihat lagi, Stevani kembali duduk di kursinya. Ia sengaja berbohong karena tak ingin Angga terus di sampingnya, ia sangat tak nyaman dengan keberadaan pria itu.

"Maafkan aku kak, aku mengusirmu. Aku sudah tahu perasaanmu padaku dari teman yang lain. Aku tak ingin kau tersakiti, karena aku tak berniat mencari kekasih. Aku juga sudah menganggapmu sebagai kakakku sendiri. Maafkan aku..." gumam Stevani sambil menatap lorong rumah sakit.

Stevani menatap bingkisan yang Angga berikan padanya. Semuanya berisi makanan, ia tahu itu bukan untuk Zaline melainkan itu untuknya. Ia menghela nafas dengan keras lalu beranjak dari tempat duduknya lagi dan masuk ke dalam ruangan.

Zaline benar benar tertidur lelap, Stevani hanya menatap adiknya dengan sedih. Lalu duduk di samping ranjang itu. Ia menggenggam tangan kecil gadis itu.

"Maafkan kakak Zaline, beri kakak waktu untuk mencari uangnya. Kakak janji akan membuatmu melakukan operasi jantung dan membawamu pulang dalam keadaan sehat lagi. Kakak janji akan membuatmu kembali normal seperti gadis gadis seumuranmu. Kakak janji sayang..." pikir Stevani.

Air matanya kembali mengalir, entah mengapa jika menyangkut Zaline, ia akan kehilangan kendali atas emosinya. Ia benar benar ketakutan jika harus kehilangan adik yang sudah menemaninya selama 5 tahun.

Kehidupan yang ia lalui begitu berat sebelumnya, seketika menjadi ringan saat menemukan Zaline. 5 tahun yang lalu adalah anugerah baginya karena menemukan gadis cantik di dekat klub itu. Ia berharap Tuhan tidak mengambilnya, ia mungkin tak akan sanggup bertahan jika Zaline tak ada bersamanya.

*****

To Be Continue...

Happy Reading All...

1
☠𝕸y💞⏤͟͟͞R𒈒⃟ʟʙᴄ🌳♥
gantenggg
☠𝕸y💞⏤͟͟͞R𒈒⃟ʟʙᴄ🌳♥
juned bermimpi di pagi bolong
Elok Pratiwi
bikin cerita yg benar aja masak dah sampe fi rumah sakit dah nolong dan sampe mau nikah juga lom ketemu ato lihat adik nya ... bikin cerita jangan terlalu haluuu sesuaikan dikit dg realita hidup
Lena Kasenda
mantap lanjut thoor
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
krn Lukas terpesonaaahh pd mu Vani 😅
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Aamiin 🤲
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
jd ikut sedih 🥺🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
pukul aja pukul 😂😂
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
kan mas Zio udah nemu pawangnya, makanya skrg bisa mengendalikan diri gk emosian seperti biasanya 🙊🏃‍♀️🏃‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
yg sabar Van, percayalah setelah ini kamu akan hidup bahagia 🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Vani 🥺🥺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
apa yg kamu fikirkan itu salah besar Van 😅 kamu hny bobo sm mas Zio aja kok 😅 lagian knp wkt itu kamu lgsg pergi, hrsnya diem dulu biar kamu tau siapa pria yg itu sm kamu 🚶‍♀️🚶‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
astagaaaa 🙄 ngaca donk mas 😩 dirimu juga keras kepala 😒😒
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
semoga keluarga Cruise mau menerima Vani mjd bagian keluarga Cruise sbg istrinya mas Zio
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
justru kamu sudah sangat dekat dgn adikmu mas 🥺🥺🤧🤧
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
semoga ini akan mjd awal kebahagiaan untukmu & adikmu Van 🥰
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
itu krn mas Zio sudah mencintai Vani makanya timbul begitu saja rasa ingin melindungi... ☺
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
nah dengerin tuh apa yg dikatakan oleh Alex 🤧🚶‍♀️🚶‍♀️
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
macam cenayang aja 😂😂
༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞
Aamiin 🤲🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!