NovelToon NovelToon
Dibalik Tirani Pernikahan

Dibalik Tirani Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Tukar Pasangan / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Rama dan Ayana dulunya adalah sahabat sejak kecil. Namun karena insiden kecelakaan yang menewaskan Kakaknya-Arsayd, membuat Rama pada saat itu memutuskan untuk membenci keluarga Ayana, karena kesalahpahaman.

Dalih membenci, rupanya Rama malah di jodohkan sang Ayah dengan Ayana sendiri.

Sering mendapat perlakuan buruk, bahkan tidak di akui, membuat Ayana harus menerima getirnya hidup, ketika sang buah hati lahir kedunia.

"Ibu... Dimana Ayah Zeva? Kenapa Zeva tidak pelnah beltemu Ayah?"

Zeva Arfana-bocah kecil berusia 3 tahun itu tidak pernah tahu siapa Ayah kandungnya sendiri. Bahkan, Rama selalu menunjukan sikap dinginya pada sang buah hati.

Ayana yang sudah lelah karena tahu suaminya secara terbuka menjalin hubungan dengan Mawar, justru memutuskan menerima tawaran Devan-untuk menjadi pacar sewaan Dokter tampan itu.

"Kamu berkhianat-aku juga bisa berkhianat, Mas! Jadi kita impas!"

Mampukah Ayana melewati prahara rumah tangganya? Atau dia dihadapkan pada pilihan sulit nantinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Kedua motor itu hancur, hingga tubuh Arsyad dan pengendara motor itu melambung, terpental menghantam panasnya aspal jalan.

Darah kedua orang itu memenuhi jalan, hingga membuat Arsyad dan pengendara itu kehilangan kesadarannya. Sebab tubuh Arsyad berada di ujung tebing, jadi pada saat terhantam oleh ban motornya, sehingga Arsyad terguling ke bawah, dan membuat lukanya semakin parah.

Pada saat bersamaan, Pak Susilo baru saja kembali dari menjemput putrinya, juga melewati jalanan yang sama di buat kecelakaan oleh putra Majikannya itu.

"Ya Allah, bukanya itu motornya Den Arsyad?" ucap Pak Susilo setelah ia meminggirkan mobilnya.

Ayana juga berada didalam mobil itu. Ia juga melihat motor Arsyad yang berada di tepi jurang.

"Pak, itu motornya Mas Arsyad!" Ayana sampai membolakan mata saking terkejutnya. "Ayo kita turun, Pak!"

Pak Susilo sudah di kalang kabut, dan segera turun bersama putrinya. Parubaya itu menyelinap dalam kerumunan, dan melihat seorang pria muda yang tak lain Dika, pria muda yang bekerja sebagai satpam di rumah Tuan Ibram sendiri.

"Pak, itu 'kan Mas Dika? Ya Allah kok sampai parah begitu ya." Ayana tak sampai hati melibat darah yang berada dibalik tubuh Dika.

Sementara Pak Susilo, kini ia segera menghubungi Tuan Ibrahim, tentang kecelakaan yang menimpa Putranya.

Selang 5 menit itu, mobil Ambulan sudah datang membawa Dika terlebih dulu. Mengingat jasad Arsyad belum di temukan, jadi Pak Susilo dan Ayana masih terus mencari sembari menunggu keluarga Tuan Ibrahim datang.

*

*

Mendapat kabar putranya kecelakaan, membuat tubuh Tuan Ibrahim seketika lemas, dan kini luruh diatas sofa begitu saja.

Wajahnya pucat, namun sorot matanya masih kuat.

Dari dalam, Rama dan Bu Anita datang dengan tergesa.

Deg!

"Kecelakaan? Dimana, Pah? Lalu... Lalu bagaimana keadaan Mas Arsyad?" Rama begitu shock.

Bu Anita juga ikut terpaku. Ia segera sadar, dan membantu menenagkan suaminya terlebih dulu. "Papah tenang dulu, ayo minum!" ucapnya sembari memberikan segelas air untuk Tuan Ibrahim. "Papah tenang, setelah ini kita ke sana sama-sama."

Setelah siap, Rama yang menyetir, dan langsung melajukan mobilnya menuju tempat sang Kakak kecelakaan.

Pukul 09.15 keluarga Tuan Ibrahim sudah sampai lokasi.

Rama turun terlebih dulu, dan disusul oleh Tuan Ibrahim beserta Bu Anita. Namun, ada hal yang membuat Rama mengernyit. Disana sudah ada Pak Susilo dan juga Ayana.

Bu Anita hanya menatap sekilas kearah Pak Susilo begitu Ayana. Tatapan itu menyirat kebencian yang mendalam, apalagi menghadapi kejadian naas seperti saat ini.

"Tuan...." Pak Susilo segera menghadap Tuan Ibrahim sembari menjelaskan kejadian itu.

"Kamu sudah menelfon polisi?"

Pak Susilo mengangguk dengan cepat, "Sudah, Tuan! Saya dan putri saya baru saja naik, dan polisi beserta timnya masih dibawah mencari keberadaan Aden."

Tuan Ibrahim memejamkan mata dalam-dalam. Wajahnya tiada selera, dengan sorot mata yang sudah memanas sejak tadi. Ia hanya memandang jurang itu dari atas, tak mampu ikut mencari dibawah sebab kesehatanya.

"Ya Allah, Arsyad... Kamu dimana, Nak? Semoga saja kamu dalam keadaan baik-baik saja," batin Tuan Ibrahim dengan air mata yang sudah luruh.

JLEG!

Semua orang terkejut, tak halnya dengan Ayana.

"Ram... Maaaa" suara Ayana tercekat, dan hanya mampu ia bekap, kala melihat Rama meloncat ke bawah, dan segera ikut bergabung dengan para polisi untuk mencari keberadaan sang Kakak.

Bu Anita juga tak kalah terkejut.

"Rama... Kamu jangan nekad, ya! Mamah nggak mau kamu kenapa-napa?!" Teriak Bu Anita kearah Rama yang semakin kecil dalam pandangannya.

Dari keadian itu, selang 3 hari jasad Arsyad baru di temukan oleh pihak tim sar. Akan tetapi, selama proses pemakaman, Tuan Ibrahim melarang keluarga besarnya untuk membuka peti itu, termasuk istri berserta kedua anaknya.

Alasan Tuan Ibrahim cukup masuk akal, sebab tubuh Arsyad sudah pada hancur dan tak terbentuk.

Rama yang biasanya baik kepada Ayana dan juga Pak Susilo, sejak saat itu menjadi bias, bahkan sering menuduh Pak Susilo sebagai dalang pembunuhan berencana sang Kakak.

"Saya tidak tahu lagi bagaimana Anda dapat berbuat sekeji itu terhadap saudara saya! Anda pantas di cap sebagai seorang PEMBUNUH!" Sentak Rama kepada Pak Susilo ketika keluarga besarnya sudah berangsur kembali.

"Sudah, Rama! Hentikan ucapanmu! Pak Susilo bukan pembunuh!" Bela Tuan Ibrahim setelah ia selesai mendoakan putranya.

Masih di area pemakaman.

Dan Ayana hanya mampu mengusap lengan Ayahnya, mencoba bersabar dengan segala tuduhan yang mengarah kepada sang Ayah.

"Bapak saya bukan pembunuh! Saya saksinya, ketika kami juga baru saja tiba!" Ayana juga ikut membela sang Ayah.

Bu Anita masih menangis bersama putrinya-Milya. Ia merasa tidak terima, meskipun Arsyad hanya putra sambungnya saja.

"Kalian memang keluarga PEMBUNUH! Pasti kalian iri 'kan melihat hidup kami bahagia dan bergelimang harta? Sementara hidup kalian itu susah tiada ampun!" cercanya sambil terisak.

Pak Susilo hanya terdiam dan tertunduk.

Tuan Ibrahim semakin frustasi. Ia menatap Milya, mengisyaratkan putrinya untuk membawa sang Ibu pergi dari situ.

Rama juga ikut berjalan di belakang Ibunya. Namun sebelum itu ia berhenti di samping tubuh Ayana.

Seketika suasana mendadak tegang.

Ayana hanya terpaku dengan rasa geramnya.

"PEMBUNUH!" Tekan Rama tepat disamping telinga Ayana. Setelah megatakan itu, Rama melanjutkan jalannya keluar dari area pemakaman.

Lagi-lagi Ayana tercekat. Ia sangat kesulitan menelan ludahnya sendiri.

"Susilo, jangan kamu rasakan ucapan Istri serta anak saya! Saya yang lebih tahu semuanya ketimbang mereka," ucap Tuan Ibrahim.

Pak Susilo mengangguk patuh.

"Setelah ini kita ke rumah sakit sekarang! Saya ingin melihat keadaan Dika," timpal kembali Tuan Ibrahim.

"Mari, Tuan...."

Setelah itu mereka langsung pergi dari area pemakaman Arsyad.

Flashback off!

Rama tersadar. Ia menyudahi ziarahnya pagi ini. Arloji di tanganya sudah menunjukan pukul 10.05 wib..

Ia segera bangkit, dan berjalan tertatih keluar.

"Aku benci dengan semua ini. Aku benci dengan hidupku, kamu (Ayana), dan juga keluargamu-Ayanaa...." teriak batin Rama mengiringi perjalanannya.

*

*

Perusahaan Jayantaka.

Sejak pukul 10.15 itu, Mawar sudah datang di kantor milik Rama.

Hal yang tidak biasanya terjadi, dan membuat beberapa karyawan yang sudah cukup tahu seluk beluk keluarga Jayantaka, mereka hanya menatap semua itu dengan bingung.

Meskipun pernikahan Rama saat itu cukup menjadi rahasia Perusahaaan, namun hal itu tak mampu membekap beberapa karyawan maupun rekan Perusahaan tersebut.

Sementara pukul 10.30 wib, Rama baru saja tiba di kantor.

Ayah Zeva itu berjalan dengan penuh wibawa, dan langkah kakinya begitu teratur, meskipun terasa berat.

Para karyawan saling menyapa, namun hanya mendapat balasan dingin.

"Siang, Pak Rama," sapa sang karyawan.

Rama hanya mengangguk dingin, "Hem."

Rapat sudah berakhir 1 jam yang lalu. Disaat Rama melewati ruang rapat, disaat itu juga pintu rapat terbuka. Sang Asisten baru saja keluar sambil membawa laptop kerja. Sementara Nadia, sekertaris itu membawa beberapa tumpuk dokumen.

Keduanya saling tatap sejenak, sebelum Deril membuka suara.

"Oh, ehem... Pak Rama baru tiba?"

Wajah Rama yang biasanya cerah, siang ini mendadak kaku, dingin, tanpa senyum. "Bagaimana rapat tadi?"

"Semuanya berjalan lancara, Pak Rama! Dan beberapa proposal sudah di terima baik oleh Perusahaan Ganesta. Langkah selanjutnya, kita hanya memerlukan daya marketing, agar prodak kita bisa di kenali sampai manca negara," kata Deril dengan wajah antusiasnya.

Rama mengangguk. Setelah itu ia bermaksud ingin melanjutkan kembali jalannya.

"Eh, Pak Rama, tunggu sebentar!" Nadia dan Deril menghadang jalan Bosnya.

Rama hanya memicingkan mata sebagai bentuk rasa tanyanya.

"Itu Pak, em... Di dalam ada Mbak Mawar yang sudah menunggu Anda," timpal kembali Nadia. Ia menatap Deril sekilas, lalu kembali menatap Bosnya.

Rama agak terkejut. Tetapi mulutnya masih terkatup seribu bahasa. Detik kemudian ia langsung melenggang begitu saja menuju ruanganya di lantai 4.

*

*

Ceklek!

Mawar langsung bangkit, begitu mendengar suara pintu terbuka. Rama berdiri sejenak, menatap dingin kearah sofa.

"Rama, kamu kemana aja sih?" Mawar berjalan mendekat dengan suara paraunya.

Rama mencoba menyadarkan pikirannya dari hal-hal yang membuatnya kalut. Ia segera menutup pintu, lalu berjalan pelan kedepan.

"Kamu datang kesini? Untuk apa?"

Dengan sekuat tenaga, Mawar harus bisa mengontrol emosinya saat ini. Meskipun perasaannya masih kesal, namum ia mencoba tenang, sambil jemarinya mengusap lengan sang kekasih.

"Kamu dari mana aja sih, Ram? Bukanya tadi pagi kamu bilang ada rapat di kantor? Tapi... Aku datang, Deril semua yang menghandle! Dan lagi... Tante Anita juga bilang kamu sudah pergi sejak pagi tadi. Sebenarnya kamu dari mana sih?" Jelas sekali dari sorot mata kecil itu, jika Mawar menahan rasa kecewa.

Rama membuang nafas pelan, "Huh....!" ia melepaskan genggaman lengan Mawar dari lengannya, sambil berjalan mendekat kearah mejanya. "Maw... Seharusnya kamu tidak perlu datang ke kantor segala! Aku 'kan bisa menjemputmu!"

"Rama, kamu melarangku datang ke kantor? Ha... Sejak kapan kamu seperti ini?" Mawar kali ini tersenyum getir, dengan wajah tidak terimanya.

Sejujurnya Rama sangat sulit mengungkapkan kalimatnya. Namun, semua yang terjadi dalam hidupnya pun bukan sepenuhnya kesalahan dari sang kekasih. Mawar tidak pernah tahu, jika selama ini dirinya di khianati.

Rama berjalan kembali. Ia duduk di kursi kebesarannya, lalu perlahan membuka laptop kerjanya.

Ia menoleh karah Mawar yang masih berdiri tegang menunggu jawabannya. "Maw, kamu bisa duduk dulu di sofa! Pekerjaanku hari ini sangat banyak, dan setelah selesai nanti, kita akan ke butik buat fitting baju. Oke!"

Hah!

Mawar mendesah lemah.

Meskipun agak kecewa, namun kali ini ia juga harus menurunkan egonya. Mau tidak mau ia berjalan ke arah sofa dengan malas dan menjatuhkan tubuhnya kembali.

1
Sasikarin Sasikarin
lpn selesai penderitaan nya... skip dulu tgu 1 bln ke depan tengok lagi
Daulat Pasaribu
jgn sampai kau buat kesalahan fatal rama,kasihan zeva
Daulat Pasaribu
aku sih gk mau si rama sama ayana pisah,klo bisa jgn sampai kesalahan si rama fatal
Daulat Pasaribu
pasti si milya yg curi.jgn sampai si rama bodoh kesekian kalinya.mau mauan ketipu sama ibunya
Rieya Yanie
mungkin sebaiknya ayana pergi saja dr pada km, zefa dan ibumu makan ati dan diinjak ijak tiap hari
Daulat Pasaribu
takutnya si rama ingkar janji besok,kasian si zeva uda senang
Septi.sari: palingan nanti juga lupa kak😭
total 1 replies
Dini Anggraini
Jangan mau ayana itu jebakan dari myla agar kamu masuk dan menuduhmu mencuri uangnya anita bunda author tolong jangan jahat2 sama ayana padahal pencuri sebenarnya myla sendiri dan di berikan Brandon kemarin. 🙏🙏😍😍😍
Septi.sari: si milya biang kerok🤧
total 1 replies
Dini Anggraini
Apa yang membunuh irsyad pacarnya myla ya bunda author dan pak susilo juga yang membunuh orang yang sama tapi kenapa hanya irsyad, Rama tidak di bunuh juga. Semoga segera terpecahkan misteri pembunuhan irsyad dan pak susilo tapi saat mawar sudah bahagia dan sukses setelah keluar dari rumah neraka itu bunda. Q tunggu penyesalan Rama, ibu anita dan myla karena telah melepaskan berlian demi batu kali dan mawar menantu kesayangannya gak bisa apa2 bisanya hanya menghabiskan uangnya Rama saja saya tidak sabar menunggu penyesalan keluarga itu bunda author. 🙏👍👍👍😍😍😍
Dini Anggraini: maaf kak komentar saya salah yang sukses ayana bukan mawar keenakan dong mawar sudah jadi pelakor hidup bahagia sama Rama. 🙏🙏🙏
total 3 replies
Dew666
💃💃💃💃💃
Daulat Pasaribu
lawan aja terus ayana,emang dia aja yg boleh selingkuh.klo bisa balas ayana kamu pun brarti dimata pria lain
Septi.sari: Ayana mah gas aja🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
ntah kenapa aku curiga thor si arsyad,abangnya rama masih hidup.klo terbukti mamanya rama yg sengaja membunuh arsyad.apa gk nyesal si rama salah balas dendam sama ayana
Septi.sari: biar nyesel aja kak🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
apa gk menyesal seumur hidup sirama klo tau abangnya dibunuh sama mamanya sendiri.salah balas dendam ama ayana.
Septi.sari: ntar ada plot twistnya kak🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
giliran si ayana uda mau nyerah sok sok an si rama merasa korban
Septi.sari: playing victim banget🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
mau nya papa ibrahim nikah lagi biar tau si anita rasanya dipoligami
Rieya Yanie
bu Anita jahat banget klo g mau sama ayana minimal kan sayang sama zeva
Septi.sari: ini cucu aja ngga di akuin lo kak🤧
total 1 replies
Dew666
🔥🔥🔥🔥🔥
Daulat Pasaribu
kok aku nebaknya malah mamanya si rama ya.ibu tiri rupanya ku kira ibu kandung
Septi.sari: iya kak, ibu tirinya Arsyad.
total 1 replies
Siti Koyah
ini mh kaya nya ulh si anita mak tere
Septi.sari: biar anaknya lebih unggul kak🤭
total 2 replies
Daulat Pasaribu
gk sabar sih liat penyesalan si rama
Septi.sari: nanti kita liat sama2 kak🤭
total 1 replies
Dew666
👄❤️‍🩹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!