NovelToon NovelToon
HUJAN DI REL KERETA

HUJAN DI REL KERETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Toekidjo

Hujan..
Semua pasti pernah mengalaminya..

Ada banyak cerita dibalik hujan, ada cerita bahagia dan tidak sedikit juga yang menggambarkan hujan sebagai cerita sedih..


Hujan..
Yang pasti adalah sesuatu yang menyebalkan..


Tapi arti sesungguhnya dari hujan adalah anugerah TUHAN


HUJAN DI REL KERETA ini adalah sebagian kecil cerita dari yang terjadi dibalik hujan..


Hujan yang awalnya membawa bahagia…
Tapi hujan juga yang merenggut kebahagiaan itu..

Akankah hujan mengembalikan kebahagiaan yang pernah direnggutnya?


Sebuah kisah sederhana, berlatar belakang di sebuah desa terpencil, dengan kehidupan pedesaan pada umumnya.


Semoga bisa menambah pengalaman membaca dan menemani waktu teman-teman semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toekidjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bawa Kotak Makan Siang

Fatia terlihat sedang terduduk disalah satu meja yang letaknya berderet, dan terlihat beberapa orang tengah menikmati makan siang.

Fatia terlihat merenung sesekali memegangi sedotan minuman dan meneguknya. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu,

“Eris, kamu lagi ngapain sekarang?” pikirnya dalam hati

“Bodohnya diriku, bahkan belum bertanya apa kesibukannya sehari-hari, bekerja dimana, apa pekerjaannya?” Fatia mengutuk dirinya sendiri

“Entah kapan lagi kita akan bertemu, paling mungkin adalah malam minggu yang akan datang.

Tapi bagaimana aku melewati hari-hari sampai hari itu tiba, saat ini saja baru setengah hari rasanya sudah sangat lama” jerit Fatia didalam lamunannya.

“Ini pesananya non” suara mbok Giyem penjaga kantin meletakan semangkuk mie keatas meja.

“Terima kasih mbok” jawab Fatia yang baru terbangun dari lamunannya

Setelah mbok Giyem melangkah pergi, Fatia mulai menyantap pesananya tersebut perlahan.

Tidak begitu lama, datang ibu Khodijah bersama Agus, keduanya langsung duduk bersama Fatia.

“Kamu ndak bawa bekal makan siang?” Tanya ibu Khodijah

“Tidak bu” jawab Fatia

“Kedepanya usahakan bawa, karena disini kantin hanya jual makanan ringan” ucap ibu Khodijah

“Iya bu, saya belum tahu soalnya. Untuk besok dan hari kedepan saya pasti bawa bekal makan siang” jawab Fatia sembari melanjutkan makan mie instan

Karena hanya sebuah kota kecil, kebanyakan karyawan adalah warga sekitar. Jadi untuk urusan makan rata-rata masak dirumah masing-masing.

Untuk warung nasi sudah dipastikan tidak ada, paling ada juga menjual makan ringan, seperti mie instan dan gorengan.

“Fatia tinggal dimana?” Agus bertanya sepertinya terlihat gugup

Fatia yang sudah menyadari tingkah Agus sejak diruang kerja, hanya menjawabnya seperlunya lebih ke cuek.

Seperti yang biasa Fatia lakukan saat masih dikota, ke semua cowok sikapnya dingin dan cuek.

“Aku tinggal didesa Kalijurang” jawab Fatia

“Kalau aku tinggal di dukuh turi” ucap Agus

Fatia tidak merespon, justru terlihat asik menikmati makananya. Membuat Agus merasa bahwa Fatia tidak tertarik untuk ngobrol lebih lanjut denganya.

Akhirnya Agus memutuskan untuk diam, dan melanjutkan menyantap makan siangnya.

Tampak dikejauhan berdiri seorang gadis berparas cantik, berambut pendek diatas bahu, kulitnya putih bersinar bak batu giok, tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi ideal.

“Ini karyawan baru” ucapnya dalam hati dengan tatapan sinis melihat kearah Fatia

Sepertinya tidak senang dengan kehadiran Fatia, karena merasa tersaingi.

Dimana selama ini Rini merasa dialah yang paling cantik ditempat ini.

Dengan berpura-pura tersenyum dan bersikap ramah, Rini menghampiri dan duduk bergabung dengan Fatia.

“Halo, kamu pasti karyawan baru disini ya?” Tanya Rini ke arah Fatia

Sebelum Fatia menjawab, ibu Khodijah menjawab duluan

“Hai Rini, kenalin ini Fatia staff akuntansi baru yang nantinya menggantikan aku” ucap ibu Khodijah

“Fatia, ini Rini dari divisi pemasaran” ibu Khodijah kembali berkata sembari mengarahkan keduanya untuk berjabat tangan

“Hai, aku Fatia” jawab Fatia

“Ibu Khodijah sudah mau pensiun ya, per tanggal berapa ibu” tanya Rini basa-basi padahal sudah menjadi rahasia umum semua orang sudah tahu perihal pensiun ibu Khodijah

“Akhir bulan ini” jawab ibu Khodijah

Begitulah suasana dikantin siang itu, obrolan demi obrolan terlihat terjadi. Walau mungkin hanya sebuah basa-basi, biar bagaimanapun mereka berada di naungan atap yang sama, berinteraksi, bertegur sapa, bekerja sama demi tetap berdirinya atap tersebut.

Setelah jam istirahat selesai, Fatia kembali keruang kerja dan mulai melanjutkan pekerjaannya.

Saat jarum jam menunjukkan tepat jam empat sore, menandakan jam kerja telah berakhir. 

Fatia terlihat sedang bersiap-siap untuk pulang, membereskan semua dokumen diatas mejanya kemudian menatanya serapi mungkin.

Mengemasi barang pribadinya untuk dimasukan kedalam tas, dan tak lupa sedikit merapikan riasan wajahnya melalui kaca kecil dari peralatan kosmetiknya.

“Aku pulang duluan ya” ucap ibu Khodijah yang sudah terlebih dahulu selesai bersiap.

“Baik ibu, hati-hati dijalan” jawab Fatia

Tidak berapa lama Agus yang sudah berdiri didepan pintu, berkata kearah Fatia

“Fatia pulang naik apa?”

“Aku dijemput adikku” jawab Fatia sembari tetap asik dengan menata riasan.

Melihat respon tersebut Agus mengurungkan niat awalnya untuk mengantar Fatia pulang

“Oh, ok klo gitu aku pulang duluan ya” ucapnya

“Pak Joy saya pulang duluan” ucap Agus ke arah pak Joy yang sepertinya masih serius dengan layar komputernya.

Pak Joy hanya merespon dengan mengangkat tanganya, dengan tatapan mata tetap ke arah layar komputer

Tidak berapa lama, pak Joy terlihat menyandarkan tubuhnya ke kursi yang dia duduki. Lalu merentangkan kedua tanganya seperti sedang meregangkan otot-otot persendian nya.

“Masih banyak yang harus dicek, sepertinya dilanjut besok saja” ucap pak Joy lirih sembari menengok kekanan dan ke kiri.

Saat dilihatnya Fatia yang tengah sibuk berias, pak Joy berkata

“Kamu belum pulang”

“Iya pak sebentar lagi” jawab Fatia

“Bagaimana pekerjaan hari ini, apakah kamu mengalami kesulitan?” Tanya pak Joy

“Tidak pak, semuanya berjalan lancar” jawab Fatia

“Bagus-bagus” ucap pak Joy sambil mengangguk-anggukkan kepala

“Baik pak, kalau begitu saya pulang dulu” ucap Fatia

“Ok, hati-hati dijalan. Sampai ketemu besok” ucap pak Joy

“Baik pak” jawab Fatia sambil melangkah meninggalkan ruangan

Saat berjalan digedung utama Fatia mendapati susana sudah sepi, ruangan kasir tampak terlihat kosong. 

Sesampainya didepan pintu Fatia bertemu dengan security yang tengah berjaga.

“security nya bukan pak Aryo, mungkin sudah berganti shift” ucap Fatia dalam hati

“Selamat sore ibu, hati-hati dijalan” ucap Eko dengan ramah dan sopan

“Terima kasih pak” jawab Fatia

Kemudian melanjutkan langkahnya kearah gerbang. Didepan gerbang Abud sudah menunggu diatas motornya

“Ayo pulang” ucap Fatia

“Iya kak” jawab Abud

Abud ini pribadinya pendiam, Fatia sebagai kakak beradik dengan dia jarang sekali mengobrol.

Bisa dikatakan benar-benar jarang, baik dirumah maupun dimanapun berbicara seperlunya saja kalau ada kebutuhan.

Setibanya dirumah Fatia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur,

“Hah, hari yang melelahkan” gumamnya dalam hati

Tidak berapa lama Fatia bangun dari posisinya untuk berganti pakaian, dia merasa pakaian seragamnya ini berasa berat dan ingin menggantinya dengan yang lebih ringan.

Setelah berganti pakaian Fatia melangkah ke ruang depan kemudian menyalakan televisi.

“Pulang kerja bukanya mandi dulu” ucap nenek

“Iya nek bentar lagi” jawab Fatia

“Keburu malem, pamali kalau malem-malem mandi” ucap nenek lagi

“Iya nek” jawab Fatia dengan enggan melangkah ke kamar mandi

...****************...

Ditempat Lain

Eris sedang dalam perjalanan pulang, mengendarai motornya dengan lumayan kencang berharap dapat segera sampai dirumah. 

Benar saja setelah beberapa menit sampailah dia di rumah. 

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian Eris masuk kedalam kamar kemudian merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. 

Waktu menunjukan jam delapan malam, rumah Eris seperti biasa sudah ramai oleh teman-temannya.

Dihari kerja Eris jarang ikut nimbrung, mungkin karena lelah seharian bekerja dan besoknya harus bekerja lagi. Teman-teman Eris juga sudah paham betul akan hal itu jadi mereka tidak pernah ada yang komplain.

“Hari ini cukup melelahkan, perkabelan selesai mungkin besok sudah bisa setting hardware.

Huffft.. harus siap stamina dan tenaga, sebaiknya aku segera tidur agar besok stamina prima” ucap Eris dalam hati

Begitulah waktu demi waktu dijalani Eris dengan kesehariannya. Siang hari kerja malamnya buat tidur, terus berulang disetiap harinya. 

Dan akhirnya untuk proyek stasiun ketanggungan rampung sesuai target, tepatnya dihari kamis.

Tidak berbeda dengan yang terjadi pada Fatia, hari-hari dilalui siangnya bekerja dan malamnya tidur.

Tidak ada kendala berarti dalam pekerjaannya, semuanya berjalan lancar. 

Hanya satu yang menjadi ganjalan dalam hatinya yaitu tidak kabar dari Eris seperti hilang ditelan bumi.

Satu yang menjadi keyakinan Fatia adalah Eris pasti datang menemuinya sabtu malam mendatang. 

...****************...

Di suatu pagi, setelah Fatia dan Abud berangkat. 

Ayah Fatia terlihat duduk dikursi teras rumah, sembari menikmati secangkir teh dan beberapa potong singkong rebus. 

Pikiranya sedikit terbawa lamunan memikirkan anak gadisnya Fatia.

Menurut pengamatannya, Fatia yang sekarang sangat berbeda dengan Fatia yang dulu seolah berbanding terbalik dan seperti bukan orang yang sama.

Fatia yang sekarang setiap hari bangun pagi, bersih-bersih rumah, dan masih sempat buatin sarapan.

Sepulang kerja pun masih sempat berkumpul keluarga untuk sekedar menonton tv, atau kadang bercerita keluh kesah.

Sedangkan Fatia yang dulu saat tinggal di kota, jangankan bangun pagi setiap bangun aja malas-malasan, pulang kerja juga langsung masuk ke kamar dan gak keluar lagi.

“Mungkin keputusanku, membawanya untuk hidup dikampung halaman adalah keputusan yang tepat” ucap ayah Fatia dalam hati.

1
Astarestya
/Sob/
Astarestya
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!