NovelToon NovelToon
PERANGKAP CINTA

PERANGKAP CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Percintaan Konglomerat / Nikah Kontrak / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:224
Nilai: 5
Nama Author: Fuji Jullystar07

apa jadi nya semula hanya perjalan bisnis malah di gerebek paksa warga dan di nikahi dwngan ceo super galak???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fuji Jullystar07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 15

Ketika mereka hendak berangkat, suara dering telepon menghentikan langkah Arsenio. Dengan cepat ia mengangkatnya. Raut wajahnya langsung menegang.

Calista menatap penuh tanya. "Siapa? Ada apa?"

"Calista, ayo kita pulang sekarang." Arsenio langsung menarik tangannya.

"Hah? Bukannya kita pulangnya tiga hari lagi?"

"Aku nggak bisa jelasin sekarang. Pokoknya ayo."

Arsenio menggenggam erat tangan Calista. Ia bahkan tak sempat berpamitan pada Felix. Calista hanya bisa menoleh ke belakang dan melambaikan tangan kecilnya sebagai tanda perpisahan.

Sesampainya di villa, Arsenio langsung bergerak cepat, memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Calista yang kebingungan akhirnya ikut membereskan barang-barangnya dalam diam.

Tanpa banyak bicara, Arsenio menariknya keluar menuju lapangan helikopter. Sebuah helikopter hitam mewah sudah menunggu mereka.

Arsenio membisikkan sesuatu pada pria paruh baya yang berdiri di dekat helikopter, lalu naik tanpa menoleh ke belakang.

"Arsenio Kamu lupa ngajak aku? Seriusan kamu mau ninggalin aku di sini sendiri?" teriak Calista dengan marah.

Tak ada jawaban. Helikopter itu terbang meninggalkannya, menyisakan hanya suara angin dan sosok pria paruh baya yang berdiri tenang.

" Perkenalkan, nama saya Martin Luther. Saya kepala pelayan yang ditugaskan Tuan Muda untuk mengantar nyonya ke mansion. Silakan masuk ke mobil, kita akan berangkat ke bandara."

"Enggak usah. Aku bisa pergi sendiri."

" Mohon pengertiannya, Nona. Jika Anda menolak, saya yang akan mendapatkan masalah."

Calista menatapnya. Ia tak ingin seseorang kehilangan pekerjaan hanya karena emosinya sendiri. Dengan berat hati, ia akhirnya masuk ke dalam mobil.

Di pesawat, Calista mendapat tempat duduk kelas bisnis yang super mewah. Selama ini, setiap kali keluar kota atau ke luar negeri, ia selalu naik kelas ekonomi.

Ia dilayani pramugari cantik, disuguhi makanan enak, hingga dessert manis yang memanjakan lidah. Perlahan, rasa kesalnya pada Arsenio mulai menguap.

Namun, pikirannya tetap mengambang. Kenapa Arsenio meninggalkannya begitu saja? Apa karena sesuatu yang urgent?

Kadang Calista bertanya-tanya sendiri kenapa Arsenio begitu labil? Kadang baik, kadang nyebelin, kadang argh! Pusing.Lebih baik dia tidur saja.

"Nona… Nona Calista, bangunlah."

Suara lembut namun tegas itu membangunkannya dari tidur nyenyak.

"Lima menit lagi " gumam Calista sambil menarik selimut dan memejamkan matanya kembali.

" Nona, kita sudah hampir sampai. Anda bisa melanjutkan tidur setelah tiba di rumah."

Calista membuka satu mata, lalu bangkit perlahan sambil menguap kecil. " Eh? Sudah sampai ya? Hahaha maaf, aku ketiduran."

" Tidak perlu meminta maaf, nyonya Calista."

Calista menoleh. " Eh, nama kamu siapa tadi?"

" Martin, nyonya  " jawab pria itu sambil membungkuk ringan, sopan.

" Mulai sekarang kamu ngomong santai aja, ya. Enggak usah terlalu formal begitu."

Martin hanya tersenyum kecil. " Baik, saya akan mencoba."

Tanpa banyak kata lagi, Calista melangkah keluar dari pesawat. Matanya menyapu sekeliling senang rasa nya kembali lagi ke Jakarta.

Martin langsung mengarahkan Calista masuk ke mobil yang menunggu mereka sepanjang perjalanan Calista merasa ini bukan jalan arah pulang, dan akhir nya Calista bertanya ke martin " Pak Martin seperti nya ini  bukan jalan pulang ke rumah ku? " Bingung Calista

Hanya di jawab tawa ringan " Calista apa kamu lupa, kamu sudah menikah dengan tuan muda Arsenio wajar bukan kalau tinggal bersama?

" Hahahahaha iya lupa, mungkin kelamaan jomblo jadi kurang terbiasa hahhah " Calista merasa malu kenapa ia harus tinggal dengan Arsenio?sial sekali hidupnya.

" Nah sudah sampai Calista di kediaman tuan Arsenio " Ucap butler Martin ramah, Begitu turun dari mobil, Calista disambut pemandangan mansion megah bergaya modern dengan sentuhan elegan. Para maid berjejer rapi, membungkuk serempak.

"Selamat datang, Nyonya Calista," ucap mereka bersamaan.

Calista langsung membisikkan sesuatu ke Martin. "Aku nggak suka disambut begini. Lain kali jangan, ya."

"Baik, saya mengerti."

Begitu masuk ke dalam, Calista tak henti-hentinya kagum. Ada perpustakaan besar, ruang gym, home theater, ruang karaoke, bahkan ruang game lengkap dengan patung figur anime. Ada juga lapangan tenis dan golf pribadi.apa Calista akan tinggal di rumah semewah ini dulu waktu kecil ia selalu berhayal memiliki rumah sebesar ini bahkan sepanjang lorong di isi barang-barang mewah.

" Ayo kita lihat ke kamar nya  " Ajak Butler Martin.

Calista hanya mengekor begitu memasuki kamar Arsenio, ia sangat suka dengan interior kamar gelap dengann sentuhan warna emas membuat kesan misterius tapi elegan di walk in closet. Berjejer pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris dari brand ternama. Barang-barang yang mustahil ia beli kecuali menabung bertahun-tahun.

"Pak Martin, aku mau pisah kamar."

Martin terkejut. "Apakah kamarnya tidak sesuai dengan selera Nona? Saya bisa ubah sesuai keinginan."

"Bukan, kamarnya bagus. Tapi aku pengin punya kamar sendiri."

"Tapi… bukankah Nona baru saja menikah?"

" Aih pak Martin sepertinya ketingalan tren, justru itu.pasutri muda sekarang kalau pisah kamar jadi lebih langgeng. Rasanya kayak masih pacaran gitu," jelas Calista sambil tertawa canggung.

Martin masih tampak ragu,siapa yang bikin tren konyol ini pikir Martin ,tapi akhirnya mengangguk. "Baiklah. Saya akan siapkan kamar baru untuk Anda. Mau seperti apa?"

"Putih sama pink, ya! Biar segar dan ceria."

Martin mencatat.

" Oh ya, Martin, kamu tahu kenapa Arsenio pergi mendadak?maksud ku,kenapa dia meningalkan aku waktu di Bali? apa ada sesuatu yang buruk terjadi? "

" Saya tidak tahu pasti. Mungkin lebih baik Anda tanya langsung pada Tuan Muda.

" Oke, kapan dia pulang? "

" Seperti nya akan pulang minggu depan "

Calista terdiam sebentar. Wajahnya seketika cerah. "Oh, oke."

Martin menatapnya sejenak. Kasihan, baru menikah tapi langsung ditinggal.

"Sambil menunggu kamar baru siap, Anda bisa tidur dulu di kamar Tuan Muda."

"Ya, enggak apa-apa," jawab Calista pelan.

Begitu Martin pergi, Calista langsung berguling-guling, loncat loncat melempar tas nya sembarangan di atas kasur super empuk  Duh, ini kasur terenak yang pernah aku rasain seumur hidup.

" Ekhem " Suara berdehem seseorang sukses buat Calista mematung lalu melirik ternyata Butler Martin masih di sini

" Pak martin bikin aku kaget, sejak kapan bapak di sini? Malu Calista

" Maafkan saya nona saya ingin bertanya, makan malam mau makan apa?  " Calista sangat merasa malu berarti Butler melihat semua tingkah lakunya.

" Makan apa saja, aku ini pemakan segalan nya "

______

Jam menunjukkan pukul 15:35 sore.

Calista sudah bersiap untuk bertemu seseorang. Ia mengenakan pakaian simpel namun elegan, tank top putih yang dipadukan dengan jaket pendek berwarna biru muda. Celana panjang khaki dengan potongan longgar membuatnya tampak lebih jenjang. Di lengannya tergantung tas kecil abu-abu, dan sepatu putih melengkapi penampilannya dengan sempurna.

Ia menatap cermin dan tersenyum puas.

" Sentuhan terakhir," gumamnya, lalu mengoleskan lips balm ke bibirnya.

Calista menuruni tangga dengan langkah ringan.

" Nona Calista " panggil Butler Martin dari arah bawah.

"Anda mau ke mana, Nona?"

"Aku akan keluar sebentar. Bye!" jawabnya singkat, sambil terus melangkah.

Martin buru-buru menyusul. "Bagaimana kalau diantar Pak Supir Tarno saja, Nona?"

"Tidak usah. Aku naik angkot saja. Aku mau ketemu seseorang yang spesial," katanya sambil tersenyum misterius.

Ucapan itu membuat Butler Martin terdiam sejenak.

Seseorang yang spesial? pikirnya. Apakah dia harus melapor pada Tuan Muda?

1
robleis_XD
Gak sabar lanjut ceritanya
Robert
Bikin ketawa sampe perut sakit.
dziyyo
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!