NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi
Popularitas:448
Nilai: 5
Nama Author: BUBBLEBUNY

Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.

Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Aliansi dan Ujian Kesetiaan

Ezra meletakkan kristal mana itu di atas meja di hadapannya. Kristal itu mulai bersinar dengan cahaya yang lembut dan menenangkan, memenuhi ruangan dengan energi magis.

"Saya akan menerima tawaran aliansi Anda, Lilith," kata Ezra. "Tetapi dengan beberapa syarat."

Lilith mengangguk. "Saya menduga akan ada syarat, Arch mage. Sebutkan saja."

"Pertama," kata Ezra, "Lucifer Morning star harus bersedia untuk berbagi pengetahuan sihirnya dengan kerajaan kami. Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan kekuatan sihir kami, dan kami percaya bahwa Lucifer Morning star memiliki pengetahuan yang berharga untuk dibagikan."

"Saya yakin Yang Mulia Lucifer Morning star akan bersedia untuk berbagi pengetahuan sihirnya dengan Anda," jawab Lilith. "Ia selalu terbuka untuk belajar dan berbagi pengetahuan."

"Kedua," kata Ezra, "Lucifer Morning star harus bersedia untuk membantu melindungi kerajaan kami dari ancaman eksternal. Kami memiliki musuh yang kuat, dan kami membutuhkan sekutu yang dapat membantu kami mempertahankan diri."

"Saya yakin Yang Mulia Lucifer Morning star akan bersedia untuk membantu Anda melindungi kerajaan Anda," jawab Lilith. "Ia selalu siap kapanpun untuk membela sekutunya."

"Ketiga," kata Ezra, "Lucifer Morning star harus bersedia untuk menghormati perjanjian yang akan kami buat. Kami tidak ingin bersekutu dengan seseorang yang tidak dapat dipercaya."

"Saya yakin Yang Mulia Lucifer Morning star akan menghormati perjanjian yang akan Anda buat," jawab Lilith dengan yakin. "Ia selalu menepati janjinya."

Ezra tersenyum. "Jika Lucifer Morning star bersedia untuk memenuhi syarat-syarat ini, maka saya akan dengan senang hati bersekutu dengan kerajaannya."

Lilith tersenyum lega. "Saya yakin Yang Mulia Lucifer Morning star akan setuju dengan syarat-syarat Anda, Arch mage. Saya akan segera kembali ke kerajaannya dan menyampaikan pesan Anda."

"Bagus," kata Ezra. "Saya akan menunggu kedatangan Lucifer Morning star di sini. Saya ingin bertemu dengannya secara pribadi dan membahas aliansi kita secara lebih rinci."

Lilith mengangguk. "Saya akan menyampaikan pesan Anda kepada Yang Mulia Lucifer Morning star, Arch mage. Saya yakin ia akan segera datang ke sini."

Lilith membungkuk hormat dan berbalik untuk pergi. Sebelum ia mencapai pintu, Ezra memanggilnya kembali.

"Lilith," kata Ezra.

Lilith berbalik, menatap Ezra dengan tatapan bertanya.

"Satu hal lagi," kata Ezra. "Saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak sepenuhnya mempercayai Lucifer Morning star. Saya akan mengawasinya dengan ketat, dan jika saya menemukan bahwa ia memiliki niat jahat walaupun sedikit saja, maka saya tidak akan ragu untuk mengakhiri aliansi ini."

Lilith mengangguk. "Saya mengerti, Arch mage. Saya akan menyampaikan pesan Anda kepada Yang Mulia Lucifer Morning star."

Lilith membungkuk hormat dan pergi, meninggalkan Ezra sendirian di menaranya.

Ezra menatap kristal mana yang bersinar di atas meja. Ia tahu bahwa aliansi dengan Lucifer Morning star adalah langkah yang berisiko. Tetapi ia juga tahu bahwa itu adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi kerajaan mereka dari ancaman yang ada di neraka.

"Saya harap saya membuat keputusan yang tepat," gumam Ezra. "Masa depan kerajaanku bergantung pada ini."

...****************...

Beberapa hari kemudian, Lilith kembali ke Kerajaan Iblis dan menyampaikan pesan Ezra kepada Lucifer.

Lucifer mendengarkan pesan Lilith dengan seksama. Ia tidak terkejut mendengar bahwa Ezra memiliki syarat untuk aliansi tersebut.

"Syarat-syarat ini masuk akal," kata Lucifer. "Aku bersedia untuk memenuhi semuanya."

"Saya senang mendengar itu, Yang Mulia," kata Lilith. "Arch mage Ezra ingin bertemu dengan Anda secara pribadi dan membahas aliansi kita secara lebih rinci."

Lucifer mengangguk. "Baiklah. Aku akan pergi ke Kerajaan Penyihir secepat mungkin. Aku ingin bertemu dengan Ezra dan meyakinkannya bahwa aku dapat dipercaya."

"Saya yakin Anda akan berhasil, Yang Mulia," kata Lilith. "Anda adalah pemimpin yang karismatik dan cerdas. Saya yakin Anda dapat memenangkan hati Arch mage Ezra."

Lucifer tersenyum. "Terima kasih atas kepercayaanmu, Lilith. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Lucifer memanggil Zarthus ke hadapannya dan memerintahkannya untuk mempersiapkan perjalanannya ke Kerajaan Penyihir.

"Aku ingin kau ikut denganku, Zarthus," kata Lucifer. "Aku membutuhkan penasihat yang bijaksana dan setia di sisiku."

Zarthus membungkuk hormat. "Saya akan dengan senang hati menemani Anda, Yang Mulia. Saya akan selalu setia kepada Anda."

Lucifer tersenyum. "Aku tahu itu, Zarthus. Aku tahu itu."

Lucifer dan Zarthus mempersiapkan perjalanan mereka ke Kerajaan Penyihir. Mereka membawa hadiah-hadiah yang berharga untuk Ezra dan para penyihir lainnya. Mereka juga membawa pasukan pengawal yang kuat untuk melindungi mereka dari bahaya.

Setelah semua persiapan selesai, Lucifer dan Zarthus berangkat ke Kerajaan Penyihir. Mereka menunggangi kuda-kuda mereka dan melaju dengan cepat melewati hutan-hutan dan lembah-lembah.

Lucifer merasa gugup saat mendekati Kerajaan Penyihir. Ia tahu bahwa pertemuan dengan Ezra akan menjadi ujian kesetiaannya. Ia harus membuktikan kepada Ezra bahwa ia dapat dipercaya dan bahwa ia benar-benar ingin bersekutu dengan kerajaannya.

"Aku tidak boleh gagal," gumam Lucifer. "Masa depan kerajaanku bergantung pada ini."

Lucifer dan Zarthus memacu kuda mereka melewati perbatasan Kerajaan Penyihir. Hutan-hutan hijau yang rimbun menyambut mereka, kontras dengan lanskap neraka yang tandus dan berbatu. Udara terasa segar dan dipenuhi aroma rerumputan dan bunga-bunga liar.

"Pemandangan yang menyegarkan, bukan, Yang Mulia?" kata Zarthus, mengamati sekeliling dengan tatapan kagum.

"Memang indah," jawab Lucifer, meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan kekhawatiran tentang pertemuan yang akan datang. "Tapi jangan lengah, Zarthus. Kita tidak tahu apa yang menanti kita di dalam kerajaan ini."

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, melewati desa-desa kecil yang dihuni oleh para penyihir. Para penduduk desa menyambut mereka dengan tatapan curiga, tetapi tidak ada yang mencoba untuk menghentikan mereka.

Akhirnya, mereka tiba di kaki Menara Arch mage. Menara itu menjulang tinggi di atas mereka, puncaknya menghilang di antara awan.

"Kita sudah sampai," kata Lucifer, turun dari kudanya. "Zarthus, atur para pengawal untuk berjaga di sekitar menara. Aku tidak ingin ada gangguan selama pertemuanku dengan Ezra."

Zarthus mengangguk dan memberikan perintah kepada para pengawal. Mereka segera menyebar dan membentuk lingkaran pertahanan di sekitar menara.

Lucifer mengambil napas dalam-dalam dan mulai menaiki tangga spiral menuju puncak menara. Tangga itu terasa tak berujung, dan Lucifer merasa semakin gugup setiap langkahnya.

Akhirnya, ia tiba di ruangan tempat Lilith bertemu dengan Ezra. Ruangan itu tampak lebih megah dan mengesankan dari yang ia bayangkan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan permadani yang rumit, dan langit-langitnya dihiasi dengan lukisan-lukisan yang menggambarkan adegan-adegan magis.

Ezra duduk di kursinya, menatap Lucifer dengan tatapan yang sulit dibaca.

"Selamat datang, Lucifer Morning star," kata Ezra dengan suara yang lembut namun berwibawa. "Saya sudah lama menunggu kedatangan Anda."

"Terima kasih atas sambutan Anda, Arch mage Ezra," jawab Lucifer, membungkuk hormat. "Saya senang bisa bertemu dengan Anda secara pribadi."

"Silakan duduk," kata Ezra, menunjuk ke kursi di hadapannya.

Lucifer duduk di kursi itu, merasa sedikit lebih tenang. Ia tahu bahwa ia harus tetap tenang dan percaya diri jika ia ingin memenangkan hati Ezra.

"Lilith telah menyampaikan pesan Anda kepada saya," kata Ezra. "Saya tahu bahwa Anda ingin bersekutu dengan kerajaan saya."

"Itu benar," jawab Lucifer. "Saya percaya bahwa kerajaan kita dapat saling membantu, dan bersama-sama kita dapat menghadapi ancaman yang ada di neraka maupun di dunia."

"Saya senang mendengar itu," kata Ezra. "Tetapi seperti yang saya katakan kepada Lilith, saya tidak mudah mempercayai orang asing. Terutama bangsa iblis."

"Saya mengerti kekhawatiran Anda," kata Lucifer. "Tetapi saya mohon, berikan saya kesempatan untuk membuktikan diri. Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa saya dapat dipercaya dan bahwa saya benar-benar ingin bersekutu dengan kerajaan Anda."

Ezra menatap Lucifer dengan tatapan menyelidik. "Bagaimana Anda akan membuktikan diri, Lucifer Morning star?"

Lucifer tersenyum. "Saya bersedia untuk memenuhi semua syarat yang Anda ajukan. Saya akan berbagi pengetahuan sihir saya dengan kerajaan Anda, saya akan membantu Anda melindungi kerajaan Anda dari ancaman eksternal, dan saya akan menghormati perjanjian yang akan kita buat."

Ezra mengangguk. "Itu adalah janji yang bagus, Lucifer Morning star. Tetapi janji saja tidak cukup. Saya ingin melihat bukti bahwa Anda bersedia untuk memenuhi janji-janji Anda."

"Bukti apa yang Anda inginkan, Arch mage?" tanya Lucifer.

"Saya ingin Anda menunjukkan kepada saya kekuatan sihir Anda," jawab Ezra. "Saya ingin melihat apa yang Anda mampu lakukan."

Lucifer tersenyum. "Dengan senang hati, Arch mage."

Lucifer berdiri dari kursinya dan mengangkat tangannya. Seketika, ruangan itu dipenuhi dengan energi magis yang kuat.

Lucifer melantunkan mantra kuno, dan ruangan itu mulai bergetar. Cahaya-cahaya aneh muncul di udara, berputar-putar di sekitar Lucifer.

Ezra menyaksikan dengan tatapan kagum. Ia belum pernah melihat kekuatan sihir sekuat ini sebelumnya.

Lucifer menghentikan mantranya, dan ruangan itu kembali tenang.

"Apakah itu cukup, Arch mage?" tanya Lucifer.

Ezra mengangguk. "Itu lebih dari cukup, Lucifer Morning star. Saya terkesan dengan kekuatan sihir Anda."

"Saya senang mendengarnya," kata Lucifer. "Apakah ini berarti Anda bersedia untuk bersekutu dengan kerajaan saya?"

Ezra tersenyum. "Ya, Lucifer Morning star. Saya bersedia untuk bersekutu dengan kerajaan Anda. Saya percaya bahwa bersama-sama kita dapat mencapai hal-hal yang besar."

Lucifer tersenyum lega. Ia telah berhasil! Ia telah memenangkan hati Ezra dan mengamankan aliansi dengan Kerajaan Penyihir.

"Saya senang mendengar itu, Arch mage," kata Lucifer. "Saya yakin aliansi kita akan menjadi kekuatan yang tak terhentikan."

Ezra mengangguk. "Saya juga percaya begitu, Lucifer Morning star. Saya juga percaya begitu."

"Tunggu dulu, lebih baik anda memanggil saya Lucifer saja agar tidak kepanjangan" Ucap Lucifer Morning Star sambil mengarahkan tangannya ke Arch mage Ezra

"Baiklah kalau begitu anda juga panggil Ezra saja" Ucap Ezra sambil membalas jabat tangan dari Lucifer Morning Star

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!