NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:517
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

balap gokart yang kalah bayar belanjaan

Tiba-tiba, sebuah mobil Mercedes Benz CLE 300 Cabriolet berhenti di samping mereka. Kaca mobil itu terbuka, dan Kayvan memandang mereka dengan senyum.

"Loh, kalian ngapain di sini?" tanya Kayvan, dengan nada santai.

"Eh, ternyata kamu, kirain siapa," ucap Narynra, sambil tersenyum. "Ini kita lagi nunggu taksi online tapi dari tadi di cancel terus."

"Owh, mau aku anter?" Tanya Kayvan, dengan senyum yang semakin lebar.

Narynra menatap Tiffany, menanyakan bagaimana pendapatnya dengan mata yang berbicara. Tiffany mengangguk sedikit, memberi isyarat bahwa ide Kayvan tidak buruk.

"Boleh," ucap Narynra, dengan senyum.

"Masuk," ucap Kayvan, sambil membuka pintu mobil.

Narynra dan Tiffany masuk ke dalam mobil Kayvan, dan Kayvan pun melajukan mobilnya.

"Ini kalian mau ke mana?" Tanya Kayvan, sambil mengemudi.

"Kita mau ke mall," jawab Narynra.

"Seriously, aku juga mau kesana, wah kayaknya kita emang selalu di takdirkan untuk bertemu," ucap Kayvan pada Narynra dengan nada yang sedikit berlebihan.

"Cuma kebetulan aja," ucap Narynra, dengan senyum yang santai.

Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya mereka tiba di parkiran mall. "Boleh aku ikut kalian?" tanya Kayvan, sambil menghentikan mobilnya.

Narynra dan Tiffany saling menatap seolah berdiskusi, lalu mereka mengangguk. "Boleh sih," ucap Narynra. "Tapi kalau kamu bosan, bukan tanggung jawab kita ya," sambung Tiffany.

"Aman, aku udah biasa nemenin cewe belanja," ucap Kayvan.

Narynra dan Tiffany menatap Kayvan sambil mengerutkan kening, wajah mereka menunjukkan rasa curiga dan tidak percaya. Kening Narynra sedikit berkerut, sementara Tiffany mengangkat alisnya, seolah mempertanyakan kebenaran kata-kata Kayvan.

"Maksudnya nemenin ibu sama ade dulu, kalo sekarang cuma nemenin ibu kalau dia ke mall" Kayvan menjelaskan, sambil tersenyum.

"Oh..." Ucap Narynra dan Tiffany bersamaan, dengan ekspresi yang sedikit terkejut.

"Ya udah, yuk kita masuk," ucap Kayvan, mengajak Narynra dan Tiffany masuk ke mall.

Mereka pun masuk ke mall, Kayvan mengikuti Narynra dan Tiffany masuk ke beberapa toko, tapi belum ada yang mereka beli.

"Berhenti sebentar, kalian ga mau beli minuman atau es krim dulu?" tanya Kayvan.

Narynra dan Tiffany menghentikan langkahnya sambil menoleh ke belakang. "Kasihan dia, Ryn, kayaknya kecapean deh ikutin kita," ucap Tiffany pada Narynra sambil menatap Kayvan dengan senyum.

"Hm, katanya biasa tapi baru segini udah cape," ucap Narynra, sambil mengangkat alisnya.

"Bukan aku yang cape, aku kan cuma tanya, siapa tau kalian mau minum atau beli es krim dulu," ucap Kayvan menjelaskan, sambil tersenyum sedikit.

"Kita ngerti kok, ya kan Ryn, jadi jangan malu, jujur aja," ucap Tiffany pada Kayvan, sambil mengedipkan mata.

"Kalian ga percaya banget," ucap Kayvan, sambil menggelengkan kepala.

"Iya kita percaya kok, ayo beli minum," ucap Narynra, sambil mengajak Kayvan dan Tiffany ke arah sebuah tempat minuman.

Mereka bertiga berjalan menuju kedai minuman dan memesan beberapa minuman segar. Setelah memesan, mereka duduk di meja yang tersedia dan menikmati minuman mereka.

"Abis ini kita balap gokart yuk," ajak Narynra.

"Ide bagus, tapi lo kan trauma bawa mobil sendiri, ini malah ngajak balap gokart," ucap Tiffany dengan nada sedikit menggoda.

"Kan beda, Fan. Gue trauma bawa mobil di jalan raya, kalo buat bawa gokart mah aman. Gue ga takut kan di lintasan," ucap Narynra dengan percaya diri.

"Oke kalo gitu, siap-siap ya lo kalah dari gue, Ryn," ucap Tiffany sambil tersenyum kemenangan.

"Ehhh, jangan sombong dulu. Belum tentu," ucap Narynra dengan senyum yang sama lebarnya.

"Ya secara lo kan udah lama ga pernah nyetir mobil, jadi lo pasti kalah," ucap Tiffany dengan nada yang masih menggoda.

"Kita lihat aja ntar siapa yang menang," ucap Narynra dengan tekad yang kuat.

Kayvan menatap Narynra dan Tiffany, menyimak obrolan mereka dengan minat.

"Aku boleh ikutan balap gokart kan?" tanya Kayvan, membuat Narynra dan Tiffany beralih menatapnya.

"Ikut aja kalo mau," ucap Narynra dengan senyum.

"Oke, aku ikut," ucap Kayvan dengan antusias.

"Tapi kita buat taruhan ya, nanti yang kalah bayar semua belanjaan yang menang," ucap Tiffany dengan senyum licik.

"Setuju," ucap Narynra dengan cepat.

"Aku juga setuju," ucap Kayvan sambil mengangkat sebelah tangannya, menandakan kesepakatan mereka.

Setelah menghabiskan minuman, mereka pun bergegas menuju wahana gokart, tidak sabar untuk memulai balapan. Saat tiba di lokasi, mereka langsung bersiap-siap untuk balap gokart, mengenakan helm dan sabuk pengaman, serta melakukan pengecekan terakhir pada gokart mereka.

"Siap-siap ya, kita mulai balapan!" seru Narynra, sambil memasang helm dan memeriksa gokartnya.

"Ya, aku siap! Gue akan tunjukkan siapa yang paling cepat!" jawab Tiffany, sambil memasang sabuk pengaman dan melakukan pengecekan terakhir pada gokartnya.

Kayvan hanya tersenyum dan mengangguk, sambil memasang helm dan mempersiapkan diri untuk balapan.

"Siapa yang menang, kita lihat nanti!" ucap Narynra, sambil memandang Tiffany dan Kayvan dengan percaya diri.

"Kita mulai saja, nanti kita lihat siapa yang paling cepat!" jawab Tiffany, sambil menaikkan alisnya.

Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, mereka pun siap untuk memulai balapan gokart yang seru dan menegangkan.

Setelah semua persiapan selesai, mereka pun memulai balapan gokart. Suara mesin gokart meraung-raung saat mereka melaju dengan kecepatan tinggi di lintasan.

"Wohooo!" seru Narynra, sambil mengemudikan gokartnya dengan lincah dan gesit.

Tiffany dan Kayvan juga tidak mau kalah, mereka mengemudikan gokartnya dengan kecepatan tinggi dan melakukan manuver-manuver yang cerdas.

Namun, Narynra tampaknya memiliki keunggulan, dia berhasil mempertahankan posisinya di depan dan meningkatkan kecepatannya.

"Yes, aku yang terdepan!" seru Narynra, sambil melaju dengan kecepatan tinggi.

Tiffany dan Kayvan berusaha keras untuk mengejar Narynra, tapi dia terlalu cepat.

Saat garis finish sudah terlihat, Narynra mempercepat gokartnya dan berhasil melewati garis finish terlebih dahulu.

"Yey, menang!" seru Narynra, sambil mengangkat tangan ke atas.

"Lo gesit banget dah, astagh malu gue udah ngremehin lo," ucap Tiffany, sambil tersenyum.

"Kan kan apa gue bilang belum tentu lo yang menang," ucap Narynra, sambil tersenyum bangga.

"Kalian keren banget, aku sampe susah ngejar kalian berdua," ucap Kayvan, sambil menggelengkan kepala.

"Iya dong, kita emang keren," ucap Narynra dan Tiffany bersama, sambil tertawa.

Karena Narynra yang menang, Kayvan sebagai yang paling terakhir harus membayar semua belanjaan Narynra sebagai taruhan.

"Haha, kayaknya aku yang harus bayar semua belanjaan kamu deh," ucap Kayvan, pada Narynra sambil tertawa.

"Iya, kamu yang bayar semua ya," jawab Narynra, sambil tersenyum.

Setelah balap gokart selesai, Narynra mengajak untuk pergi ke toko sepatu. "Ayo, kita ke toko sepatu sekarang," ucap Narynra, sambil tersenyum.

Tiffany dan Kayvan mengangguk, lalu mereka bertiga menuju toko sepatu. Di toko sepatu, Narynra pun memilih beberapa sepatu yang dia suka, sementara Tiffany juga membeli satu sepatu dan langsung membayarnya sendiri.

Sementara itu, Kayvan bersiap untuk membayar belanjaan Narynra. Namun, saat Kayvan hendak membayar, Narynra menghentikan Kayvan.

"Kayaknya jangan semua kamu bayar deh, aku ga enak," ucap Narynra, sambil tersenyum.

"Gapapa kan, ini udah konsekuensi aku kalah tadi," ucap Kayvan, sambil memberikan kartu ATM-nya pada kasir.

Kayvan pun membayar belanjaan Narynra, lalu mereka bertiga keluar dari toko sepatu dengan wajah yang gembira.

"Makasih ya udah bayarin belanjaan aku," ucap Narynra, sambil tersenyum.

"Iya, ayo mau beli apa lagi?" Tanya Kayvan, sambil melihat sekeliling toko.

"Udah cukup deh, ini aja," ucap Narynra pada Kayvan, sambil menunjukkan beberapa paperbag di tangannya.

"Fan lo mau beli yang lain ga?" Tanya Narynra pada Tiffany.

"Engga Ryn, gue cape pengin makan, laper," jawab Tiffany, sambil mengusap perutnya.

"Ya udah yuk kita pergi makan, aku juga laper," ucap Narynra, sambil tersenyum dan mengangguk.

Mereka bertiga kemudian memutuskan untuk pergi ke tempat makan yang lezat, meninggalkan toko sepatu.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!