NovelToon NovelToon
Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romantis
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Selma, pewaris utama keluarga konglomerat terpandang, dikhianati di malam pengantinnya. Dengan mata kepalanya sendiri, Selma menyaksikan suami yang dia cintai malah beradu kasih di atas ranjang bersama saudari tirinya.

Hati Selma semakin pedih mengetahui ibu tiri dan kedua mertuanya juga hanya memanfaatkannya selama ini. Semua aset keluarganya direnggut sepihak.

"Kalian semua jahat, kalian tega melakukan ini..."

Di tengah laut yang disertai badai dan hujan deras, Selma dibuang oleh suami dan adik tirinya, lalu tenggelam.

Namun, sebelum air menguasai penuh paru-parunya, seorang perempuan sekecil tinkerbell bercahaya biru muncul di hadapannya dengan suara mekanis yang bergema di kepala Selma.

[Ding! Sistem Waktu Eri Aktif. Apakah Anda ingin menerima kontrak kembali ke masa lalu dan membalas dendam?]

IYA!

Begitu Selma membuka mata, dia terbangun di tubuhnya saat berusia 16 tahun. Di kesempatan keduanya ini, Selma berjanji akan menghancurkan semua orang yang mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Satu Tanda yang Bergetar

Malam telah tiba, Debora dan mamanya sudah meninggalkan ruangan Selma. Ibu anak itu berjalan menuju lobi rumah sakit.

"Mahh, kenapa mama santai aja sih liatin papanya Selma bareng sekretaris itu," celetuk Debora sedikit kesal. "Harusnya mama nempel-nempel aja tadi. Malah biarin sekretaris itu yang deket-deket sama Om Devano."

Livia menatap lurus ke depan dan menyunggingkan senyum tipis di bibirnya yang dipoles lipstik merah. "Debora, coba kamu pikir, mama berusaha membangun kepercayaan Devano dengan menyayangi anak semata wayangnya, kalau mama tiba-tiba nempel dan dia sadar kalau mama sengaja menggoda dia, kan branding yang mama bangun sebagai wanita penyayang anak perempuan bisa luntur gitu aja dong."

Debora memiringkan kepala sedikit dan memanyunkan bibir. "Emm… iya juga yah, Ma."

"Intinya sekarang, kita kuasai kepercayaan Selma. Soal Devano… dia pasti menyusul dengan sendirinya," kata Livia percaya diri.

Drttt…

Tiba-tiba, hape Debora bergetar karena telepon masuk. Lantas dia menjawab panggilan tersebut.

"Halo…"

"Kamu udah di sini?"

Debora tersenyum cerah lalu mengakhiri panggilan. Dia menatap Livia dengan binar mata yang penuh maksud.

"Mama pulang duluan aja, yah," ujar Debora.

Livia mengangkat alis, dia mengerti tatapan mata putrinya. "Oke, honey…"

Debora buru-buru ke parkiran di basement rumah sakit. Begitu melihat sebuah mobil biru tua yang terparkir di sudut sepi, dia memelankan langkah dan berjalan anggun sambil merapikan rambut hitam panjangnya yang  lurus.

Tak lama, dia masuk duduk di jok penumpang dan menoleh ke seorang cowok di jok sebelahnya. Ya, di situ ada Julio, pacar sekaligus calon tunangan Selma.

"Selamat yah, tim basket sekolah kita bisa menang karena kamu," kata Debora dengan manis, jemari lentiknya terangkat, menyelipkan sebagian helai rambutnya ke belakang telinga.

Julio tersenyum smirk dan mengusap kepala Debora. "Aku yang makasih, sayang, kamu udah nyemangatin aku sebelum tanding." Tangan Julio berpindah ke wajah Debora, dan ibu jarinya mengusap bibir bawah Debora. Lantas gadis itu menutup mata merasakan sentuhan sensitif itu. Tapi, dengan cepat dia menjauhkan wajah.

"Kenapa?" Julio mengangkat satu alisnya bingung.

"J… aku rasa ini salah, kita harusnya nggak kayak gini di belakang Selma," kata Debora dengan mimik khawatirnya.

Julio memiringkan badan dan mengiris jarak di antara wajah mereka. Sehingga, Debora bisa merasakan napas berat Julio dan aroma parfum maskulin dan keringat cowok itu, yang bagi Debora sangat seksi.

"Tapi, kamu datang ke sini… apa kamu juga amnesia, Deb? Kamu lupa ciuman pertama kita semalem?"

Debora menelan ludah. Dia sebenarnya sok-sok menolak untuk mengetes apa Julio sudah benar-benar jatuh ke jeratannya. Tapi, melihat tatapan cowok itu, dia sudah yakin telah menguasai Julio. Jujur, sejak tahun pertama di sekolah dia memang sudah tertarik pada Julio, cuma dia tidak menyangka kalau cowok itu sudah punya pacar. Selma.

Makanya dia mendekati Selma untuk merebut Julio dan tidak disangka kehidupan Selma yang bergelimang harta juga impian Debora. Jadi, dia mengajak mamanya untuk menyusun rencana agar bisa jadi bagian keluarga Pradipta.

"Inget dong," jawab Debora sensual.

"So, it’s okay, selama Selma nggak tahu, we are fine," kata Julio semakin mendekatkan wajahnya. Lantas, Debora menarik medali MVP yang melingkar di leher Julio dan meraup bibir cowok itu.

***

Di ruangannya, Selma duduk bersender sambil memperhatikan layar TV. Dia sedang menonton film romantis. Sementara itu, Eri duduk di pundaknya sambil mengayunkan kedua kaki.

"Huffttt…" Selma menghela napas panjang dan menekan remote untuk menghitamkan layar di depan sana.

"Loh, kok dimatikan, Eri masih nonton," protes si mungil itu, mengambang di depan wajah Selma.

"Eri, kamu bisa bikin bioskop sendiri, tadi sore aja kamu keliatan anteng banget nonton."

"Tapi, yang di TV itu beda, Selma."

"Ceritanya boring, ngapain dilanjut nonton."

"Tapi seru menurut Eri."

"Udah, yah, Eri, kalau pulang ke rumah, aku bawa kamu ke home theatre deh. Kamu bisa nonton sepuasnya."

Eri melayang kesenangan. "Oke, Selma, xixixi."

Selma kemudian menoleh pada asistennya. "Kak Aluna…"

Aluna mendekat dengan pose profesionalnya. "Ada yang bisa saya bantu, Nona?"

"Bantu ambilin kursi roda, dong, Kak," pinta Selma.

"Maaf, Nona, tapi sebentar lagi, Nona harus beristirahat," kata Aluna mengingatkan.

Selma menggembungkan pipi dan memasang puppy eyes. "Aku pengen jalan-jalan sebentar aja, Kak," kata Selma, "…bayangin selama beberapa hari ini, aku terkurung di tempat yang penuh aroma antiseptik dan obat-obatan kayak gini."

Selma dengan dramatis menyentuh kepala dengan jemarinya. "I need fresh air, humm…"

Mau tidak mau, Aluna menuruti kemauan nona mudanya.

***

Di rooftop rumah sakit, Selma duduk di kursi roda yang didorong pelan oleh asistennya. Dia mengenakan selimut tipis di pangkuan.

Selma kemudian mendongak dan membiarkan angin malam menyapu wajah putih beningnya. "Hwaaaaaaaaa, seger banget…"

Kursi rodanya berhenti di tepi rooftop, tepat di depan pagar kaca yang memantulkan cahaya bulan separuh di atas sana.

Eri yang duduk di pundak Selma langsung melompat turun dan melayang ke udara. Gaun holografiknya berkilau lembut.

"Makasih, Kak Aluna, entar aku panggil lagi kalau udah mau balik ke kamar," kata Selma. Aluna menunduk sopan, lalu berbalik ke salah satu spot untuk mengawasi nonanya dari jauh.

"Tampilkan kontrak Sistem Waktu Eri," titah Selma dalam hati dan seketika itu panel hologram biru transparan muncul di hadapannya.

"Butuh momen yang seger gini biar mood baca kontrak yang full pasal-pasal," komentar Selma.

"As you wish, Selma," kata Eri mendarat di atas pergelangan tangan Selma, tepat di atas tiga tanda cahaya jiwa milik hostnya itu. "Intinya kamu tidak boleh kehilangan tiga cahaya jiwa ini, Selma."

"Kamu sudah ngulang-ngulang berapa kali, Eri, aku bosen dengernya," kata Selma dengan matanya fokus membaca pasal demi pasal yang tampil di panel hologram.

Eri menyilangkan tangan di dada. "Mungkin kamu pikir menjaga cahaya jiwa itu simpel, Selma, tapi tidak seperti itu. Kamu bisa saja kehilangan salah satunya tanpa sadar. Makanya Eri tidak akan berhenti mengingatkan kamu."

"Oke, oke, fine, kamu bisa diem dulu kan, aku lagi baca pasal-pasal di kontraknya, nih."

Tak lama, sebuah suara menyentuh pendengaran Selma dan membuat tatapannya menusuk tajam. Panel hologram pelan-pelan menghilang karena intruksi dalam hati Selma.

"Baby…"

Selma tahu itu siapa. Ya, pasti Julio. Dia memutar kursi roda pelan dan memassng senyum cerah. "Baby… akhirnya kamu dateng juga," ujar Selma manja dengan menaikkan kedua tangannya seperti minta dipeluk. Uwh, dalam hati dia merasa muak melakukan itu.

Julio berhenti di depan Selma dan mengusap kepala pacarnya. "Pasti dateng dong, babe, setelah urusan di arena selesai aku langsung ke sini buat nemuin kamu."

Julio kemudian memberi buket bunga untuk Selma dan merendahkan badan, berlutut di depan Selma, lalu memperlihatkan medali MVP yang tergantung di lehernya. "Look, tim basket sekolah kita menang, aku juga dapetin MVP ini buat kamu."

"Awwwwww, congrats yah, baby, and makasih."

"Of course, baby, kamu tahu, aku selalu berdoa supaya kamu cepet sadar dan mempersembahkan medali ini buat kamu."

Selma tersipu malu. Pura-pura tentunya. "So sweet banget sih kamu."

"Iya dong, untuk calon istri aku apa yang enggak," Julio meraih tangan Selma dan mengecupnya lembut. Dia mendongak menatap Selma. "Maafin aku yah, baby."

"Kita berantem sebelum kecelakaan kamu dan belum minta maaf dengan proper, aku nggak bisa bayangin kalau kamu nggak ada di sisi aku lagi."

Selma menarik napas tipis. Sungguh manis memang, tapi dia tahu itu hanya kebohongan belaka. Dia merasakan lagi sakit ketika melihat semua penghianatan Julio di malam pengantinnya. Selma mau menangis tapi harus dia tahan.

"Kamu memang cengeng yah," komentar Eri. Sumpah, Selma rasanya mau menyumpal bibir mungil itu.

"Ekhemmm," Selma berdeham lalu mengelus tangan Julio. "Nggak kok, baby, harusnya aku nggak kesulut emosi juga waktu itu. Aku yang harusnya minta maaf karena nuduh-nuduh kamu nggak jelas dan kemakan cemburu buta."

"Nggak, babe, aku salah karena nggak nyampein baik-baik ke kamu soal anak dance itu, kamu nggak perlu minta maaf, yah. Aku yang salah. Oke?"

Selma mengangguk.

"Kita baikan, kan?"

"Iya, baby, kita baikan."

Julio tersenyum dan beranjak lalu merendahkan wajah, mengecup pucuk kepala Selma. Sementara itu, hidung Selma menghirup aroma yang familiar dari jersey Julio. Parfum Debora.

Dulu, Selma tidak curiga sama sekali, dia pikir indra penciumannya bermasalah karena baru sadar dari koma. Tapi kali ini, dia yakin sebelum menemui Selma, Julio dan Debora bertemu.

"Oke, Julio, have fun, aku bakalan ngikutin permainan catur kamu, tapi di saat yang tepat, aku bakalan balikin papan caturnya."

Eri tidak berkomentar lagi dengan suara hati Selma. Sosok mungil itu malah salfok pada salah satu tanda cahaya jiwa di pergelangan Selma. Cahaya birunya sempat bergetar dan jadi oranye sekilas.

Eri tersentak kaget.

1
Uncle A
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
doremidore
kyrann udh lm prhtiin selma ini mah
Yita Alian: udah lama tapi Selma bucin Julio
total 1 replies
Nadiraa Star
masaa sihh ran🤭🤭
Yita Alian: nelen ludah sendiri dia /Hey/
total 1 replies
Nadiraa Star
wkwkw dasar kyrannn🤣
Yita Alian: salting dia/Proud/
total 1 replies
mrsinch
mau gassss deketin selma nih/Hey/
Yita Alian: PDKT alert
total 1 replies
Nanin Rahayu
Pepet trs si ketos cupu Selma nnt km tau KLO dia buka kaleng" 🤭😂
Yita Alian: semoga Selma nggak pingsan pas tau/Proud/
total 1 replies
Uncle A
udh gk digendong ky karung beras lg ya/Facepalm/
Yita Alian: belajar dari pengalaman dia /Hey/
total 1 replies
mrsinch
uwuu/Proud//Proud//Proud/
Yita Alian: makasih kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
selma pmbngkang sombong tp dia bisa jaga diri, kalo debora tmpgnya doangg yg polos/Sweat/
Yita Alian: always don't judge book by its cover/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
awww awww🤭🤭
Yita Alian: thanks kak/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
sarkas tipis2 dlu ya sel
Yita Alian: nggak nyadar si Julio/Grievance/
total 1 replies
Nanin Rahayu
kyrann jadi penguntit Selma 🤭
Yita Alian: selalu ada dimana-mana ya kak/Facepalm/
total 1 replies
doremidore
uwekkkk/Pooh-pooh/
mrsinch
emg itu orgnya selma🤭
Nadiraa Star
yyy sm debora sajaa,selma jg gak butuh loo julio/Smug/
Nanin Rahayu
kucing d ikan asin pasti d mkn lah pdhal d depan dia ada berlian 🤭😏
mrsinch: fr🤭🤭🤭
total 1 replies
Uncle A
prettttttt/Drowsy/
mrsinch
hiyaaahiyaa cmburuu 🤣🤣🤣
Yita Alian: terbakar dalam hati
total 1 replies
Nanin Rahayu
tanda" cemburu nih🤭😂😂
Yita Alian: mulutnya bilang nggak naksir, tapi hatinya beda/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
tp klo kmu suka kan kyrann🤭🤭
Yita Alian: makanya nggak nyebut 'aku' dia/CoolGuy/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!