NovelToon NovelToon
DES ROSES

DES ROSES

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Tamat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: celine biollle

Gadis cantik yang mengalami perpindahan jiwa kedalam tubuh gadis dari anak pengusaha terkenal.

Gadis yang memiliki tubuh istimewa yang di incar orang orang. banyak orang yang ingin memanfaatkan darah dari gadis itu.

Banyak misteri disetiap langkahnya yang akan menemani gadis itu. Jiwanya berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang paling di cari semua orang. lalu apa penyebab gadis itu terlahir kembali sebagai bayi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon celine biollle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Sedangkan di mansion Van's, Hattrick kelimpungan tidak mendapatkan kabar dari putrinya sejak Caren izin ingin ke mansion Riedl, sudah banyak bodyguard yang babak belur akibat pukulan keras dari Hattrick. akibat terlampau marah dirinya sampai lupa untuk menghubungi anaknya dengan handphone yang ada di saku jas kerjanya.

di sisi lain Caren yang sedang termenung di balkon kamarnya di kejutkan dengan hp yang berbunyi di sebelahnya dan terpampang nama sang penelpon.

Caren meringis mendengar teriakan ayah di sebrang sana membuat Caren sedikit menjauhkan teleponnya.

"Hehe, maaf ayah aku lupa memberitahu kalau Caren menginap di mansion mommy untuk tiga hari"

"Iya ayah, maaf Caren lupa"

"Caren juga merindukan ayah"

"Baiklah ayah, ayah juga jangan lupa beristirahat. jangan terlalu keras bekerja"

"Selamat malam ayah"

Huhh, Caren membuka pintu kamarnya ketika pintunya di ketuk brutal dari luar

"Kakak, biarkan aku tidur si sini" Tanpa persetujuan pemilik kamar Rick langsung masuk dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk Caren.

menghela nafas melihat tingkah menyebalkan adiknya lalu Caren ikut berbaring di sebelah Rick dengan Rick yang memeluk tubuh kakaknya erat.

Caren hanya membiarkan Rick memeluknya walaupun dirinya merasa sedikit tidak nyaman tapi biarkan saja selagi membuat adiknya nyaman, kenyamanan dirinya biar jadi belakangkan saja

dengan lembut Caren menepuk punggung adiknya membuat Rick semakin tersenyum lebar merasa nyaman akan berada di pelukan kakaknya.

"Rick ingin ikut dengan kakak" Ucap Rick tiba tiba.

Caren mengangguk "Iya, nanti kakak bawa kamu dan Cassa untuk tinggal dengan kakak"

"Beneran kak?" Tanya Rick antusias sembari menatap wajah kakaknya dari bawah

Lagi lagi Caren mengangguk "Tinggal bersama ayah juga"

"Ayah? Baiklah. aku tidak sabar untuk tinggal bersama kakak dan ayah" Ucapnya antusias

"Kapan kita akan tinggal bersama?

"Nanti setelah urusan kakak dengan Daddy selesai" Jawab Caren seadanya

Rick mengangguk saja walaupun dirinya tidak mengerti.

Memejamkan matanya tidur. Caren yang mendengar dengkuran halus dari pria yang di dekapannya tersenyum tipis. dengan perlahan melepaskan pelukan itu. Caren sudah berada di luar kamarnya kakinya melangkah menuju kamar di sebelahnya

Tok

Tok

Pintu di buka dari dalam membuat pemilik kamar terkejut melihat Caren berdiri di depannya

Dengan kikuk Caesar mempersilahkan Caren untuk masuk ke dalam kamarnya. sesaat Caren meneliti kamar yang bernuansa biru cerah yang sangat cantik

"Ada apa K-kakak menemui ku?" Tanya Caesar gugup

"Mengunjungi adikku apa tidak boleh?" Caren berbalik tanya membuat Caesar semakin gugup

Dengan kepala tertunduk Caesar berdiri di depan Caren yang duduk di kursi belajar Caesar.

Menghela nafas Caren melangkah menuju balkon sembari menarik tangan Caesar untuk ikut duduk di sofa yang tersedia.

"Jangan menunduk, kamu kira wajah ku ada di bawah?" Jari telunjuk Caren mengangkat dagu Caesar sehingga matanya langsung menatap wajah cantik Caren

Caesar bersemu ketika tatapannya bersitatap dengan mata indah kakaknya. dirinya sangat malu ketika baru pertama dirinya sedekat ini dengan lawan jenis kecuali mommy nya.

"Jangan sungkan, kau tetap adikku sama seperti Cassa dan Rick" Caesar mengangguk senang ketika dirinya juga di anggap adik oleh Caren

•••

Tok

Tok

Caren masuk ke dalam ruang kerja Cassius ketika sudah di persilahkan untuk masuk.

"Duduk dulu" Caren menurut, lalu duduk di depan Cassius yang bersebrangan dengan meja kerjanya.

Hening. Caren hanya diam saja menunggu Cassius yang sibuk mengetikan sesuatu di laptopnya setelah beberapa menit pandangan Cassius menatap anak sulungnya yang sedang menatap sekelilingnya dengan seksama.

Caren menatap balik mata hitam itu dengan santai

menghela nafas "Daddy mengijinkan kamu membawa Cassa dan Rick"

"Tanpa perlu izinmu pun saya bisa membawanya kapan pun" Ucap Caren santai

"Daddy minta maaf"

"Untuk?"

"Adik mu"

Tersenyum sinis, Caren menatap datar Cassius "Baru sekarang? Kemana maaf mu ketika aku pergi? Anda mencintai Mommy saya berarti Anda harus menerima anaknya juga." Ucapan Caren berubah dingin ketika Cassius ingin memprotes ucapannya

"Anda fikir saya tidak tau perlakuan yang kalian perbuat dilakukan dengan sengaja. Saya memantau Anda tuan, Tunggu hukuman untuk kalian" Caren beranjak dari ruangan Cassius tanpa memperdulikan Cassius yang memanggil dirinya.

"Maafin Daddy Caren, Daddy hanya ingin hak dirimu bukan adik adikmu"

dengan langkah lebar Caren menghampiri ruang tamu tempat berkumpul adik adiknya dan Cassandra.

Caesar dan Cassandra asik bercanda tanpa memperdulikan Cassa dan Rick yang mereka abaikan.

"Cassa, Rick kemasi barang kalian kita pergi hari ini" titah Caren

Mereka sontak terkejut mendengar ucapan Caren. Cassa dan Rick segera menuruti permintaan kakaknya ketika mereka di tatap datar oleh Caren.

"Ada apa ini?" Tanya Cassandra bingung, Caren tidak menjawab dirinya hanya diam duduk di sofa singlenya

Cassandra yang di abaikan tidak  merasa tersinggung sedikit pun, dirinya hanya mampu tersenyum kecut.

Beberapa menit mereka dalam keadaan diam Rick dan Cassa turun dengan koper di masing-masing tangannya.

"Sudah kan? tidak ada yang tertinggal?" Tanya Caren menatap Adik adiknya.

"Sudah kak"

Caren mengangguk dan berjalan di ikuti Rick dan Cassa.

"Tunggu!"

"Ada apa ini? kenapa tiba-tiba kamu mengajak adik adik mu pergi?" Tanya Cassandra melangkah mendekati putri sulungnya

"Tanya pada suami mu." Jawab Caren tanpa menoleh, lalu beranjak pergi tanpa memperdulikan panggilan dari Cassandra

"Emm, kak. Apa urusan yang waktu itu sudah selesai?" Tanya Cassa

Di dalam mobil sempat terjadi keheningan sesaat sebelum Cassa bertanya. Caren mengendarai mobilnya dengan kecepatan pelan di bangku sampingnya di duduki Rick sedangkan di belakangnya di tempati Cassa.

"Sudah" Jawabannya singkat

Rick dan Cassa jadi takut untuk memulai pembicaraan ketika melihat raut wajah kakaknya seperti sedang menahan amarahnya.

Dalam Perjalanan yang cukup jauh akhirnya sampai di mansion Van's dengan pelayan yang berjejer rapi seolah sudah di rencanakan akan kedatangan anggota keluarga baru.

Mereka bertiga turun dari mobil, melangkah memasuki pintu utama mansion dengan pelayan yang akan menunduk ketika mereka berlalu.

Detelah berbicara singkat dengan kepala pelayan Rick dan Cassa di antarkan ke kamar miliknya sedangkan Caren melangkah menuju ruang kerja ayahnya berada.

"Ayah tidak ingin menemui anakmu yang lain?"

"Nanti setelah berkas ini ayah selesai tandatangani." Jawab Hattrick melirik singkat ke arah putrinya

Berdecak sebal Caren menatap wajah ayahnya dengan raut kesal. Hattrick yang melihat raut lucu anaknya tidak kuasa menahan tawa akan kegemasannya"Haha, baiklah baiklah. ayah akan ke sana"

mengecup kening anaknya sebelum melangkah keluar dari ruang kerjanya.

Caren beralih duduk di tempat semula ayahnya duduk. memandangi berkas berkas yang berada di meja menumpuk cukup banyak dan berserakan.

Caren dengan cekatan mengerjakan pekerjaan ayahnya tanpa kesulitan sedikit pun, menurutnya ini tidak sulit sama sekali. biarlah ayahnya heran dengan semua berkas yang sudah di kerjakan Caren dengan sempurna. setelah berkutat cukup lama dengan berkas berkas itu Caren meregangkan otot tubuhnya lalu beranjak dari ruang kerja ayahnya menuju kamar miliknya.

Langit sebentar lagi menunjukan kegelapan malam, Caren bergegas membersihkan diri dan mengurusi urusan pribadi yang belum sempat dirinya buka.

tab di pangkuannya dengan punggung yang bersandar di sofa empuknya dengan di temani secangkir susu dan cemilan lainnya. sebelum makan malam Caren memilih mengerjakan sesuatu yang sedikit penting baginya.

Pintu di ketuk dari luar di sertai suara panggilan yang menggema.

pintu terbuka dengan raut wajah Caren yang datar menatap wajah tampan adiknya yang berdiri di depan kamarnya sembari tersenyum lebar.

"Selamat malam kakak, ayah sudah menunggu di meja makan." Caren mengangguk lalu melangkah melewati adiknya.

"Ishhh, datar banget sih. sama adek sendiri juga." Cibir pelan Rick takut di dengar oleh Caren.

Tersenyum tipis mendengar cibiran dari adiknya "Ayo, sampai kapan kamu akan berdiri?" Dengan cepat Rick menyusul kakaknya sembari tersenyum lebar merangkul mesra Caren.

1
Iyank Dylaniess
un
Iyank Dylaniess
ecuu urrmmu7;r89rr959r88r8o'9r9 8ut urirurry8u7%ur9r mirm898r8r89r98r8u8f8fmii9e8f8rr9err8i5u9r.8o9urriu98eurtue 9rrrur89urr.rruu9uu 0
Hebe
Selesai baca, aku langsung dapet mood bagus. Terima kasih thor!
Agnes
Nggak bisa berhenti!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!