kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
belanja
Leon masuk ke dalam markas anak buah Red Moon yang berpapasan dengan Leon membungkukkan badan dan di balas dengan anggukan dan senyum oleh Leon.
Leon memang di kenal ramah dan murah senyum pada siapapun tetapi tidak dengan orang yang tidak di sukainya ia akan menunjukkan ekspresi datarnya termasuk dengan musuh mafia Red Moon.
Leon termasuk para petinggi mafia Red Moon begitupun dengan Steve, Keneisha, dan Anjani.
Leon berlalu pergi menuju ruangannya untuk memenuhi titah sang lady untuk mencari petunjuk tentang penyerangan di mansion utama keluarga Adhitama.
Leon masuk dan duduk di kursi kebesarannya menyenderkan kepalanya dengan mata terpejam. melelahkan pikir Leon menghembuskan nafasnya kasar.
" Baiklah ayo kita cari tikus mana yang mengajak kita untuk bermain kali ini " menyunggingkan senyumnya.
Jari jari Leon berselancar lincah mencari petunjuk untuk di serahkan kepada sang lady. Siapa tau aku bisa dapat bonus pikir Leon cekikikan.
Leon menonton ulang rekaman kejadian di mansion lady nya melalui CCTV yang di pasang oleh sang lady di beberapa sisi bangunan itu.
Ia dapat melihat di sana bagaimana mereka memporak porandakan mansion indah itu dan perlawanan Gabriel hingga saat ia di tangkap oleh mereka Leon sangat fokus menonton rekaman itu sesaat ia menajamkan matanya melihat tanda yang berada di tubuh mereka.
" Tanda itu? tapi bagaimana mungkin " merasa tak percaya dengan apa yang dia lihat " Aku harus menunjukkan ini pada Steve agar dia dapat memastikan semuanya "
Leon bergegas keluar dari ruangannya dengan membawa laptop di tangannya untuk memperlihatkan penemuannya pada Steve.
...---------------...
Keneisha mengendarai mobilnya meninggalkan rumah sakit untuk berbelanja perlengkapan mereka yang akan bersekolah di sekolah baru besok.
Di dalam mobil terlihat Keneisha fokus mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Anjani duduk dengan pandangan yang mengarah keluar jendela Keneisha yang melihat sikap adiknya yang tidak seperti biasanya menjadi bingung.
" Heii kau kenapa? Apa ada masalah? Tidak seperti biasanya " tanya Keneisha tanpa mengalihkan pandangannya.
Anjani tersadar dari lamunannya dan mengalihkan pandangannya pada sang kakak yang sedang menyetir.
" Tidak ada apa apa. Aku baik baik saja " jawab Anjani dengan senyumannya.
Keneisha yang melihat itu bertambah bingung ada apa dengannya pikir Keneisha.
" Tidak usah berbohong kau tidak pandai melakukan itu. Ada apa adikku " dengan terkekeh kecil melihat wajah Anjani yang cemberut karena ketahuan berbohong.
" Kakak ini sok tau sekali. Siapa juga yang berbohong aku tidak berbohong pada kakak " elak Anjani mengalihkan pandangannya.
" Masih tidak ingin jujur ya. Baiklah kalau kau tidak ingin mengatakannya pada kakak tapi ingat semua masalah pasti ada jalan keluarnya. jangan terlalu di pikirkan nanti kau merasa terbebani dan berakhir sakit karena banyak pikiran. Pelan pelan saja kakak tidak mau nanti kau jatuh sakit " Ucap Keneisha tersenyum dan mengusap lembut kepala adiknya itu.
Anjani tersenyum mendengar perkataan kakaknya. Ia senang bisa menjadi adik dari seorang Keneisha Alexander.
Seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya dan tidak membiarkan adiknya terluka sedikitpun.
" Terimakasih kak Anjani senang bisa jadi adik dari seorang Keneisha Alexander " Ucap Anjani tersenyum manis pada kakaknya.
Keneisha yang mendengar penuturan dari adiknya terkekeh dan menggelengkan kepalanya pelan.
" Ada ada saja kau ini " mencubit gemas pipi cabi adiknya itu. Adik kecilnya kini sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Anjani meringis dan mengusap pipinya yang di cubit oleh kakaknya. Karena memiliki kulit seputih susu tampak jelas pipinya yang memerah.
" Kakak ini suka sekali mencubit pipiku sakit tau " dengan memasang wajah cemberutnya.
" Hahaha habisnya kamu menggemaskan sekali. Adik kecil kakak ternyata sudah besar "
Mereka memarkirkan mobilnya di parkiran salah satu mall ternama di kota itu. Mall ini salah satu tempat langganan mereka bertiga selain desainnya yang bagus kain yang mereka gunakan juga sangat nyaman.
Mereka keluar dan berjalan menuju pintu masuk menuju tempat di mana pakaian dan peralatan sekolah di jual.
" Ayo pilih mana yang cocok buat kita setelah itu kita cari untuk yang Nindi pakai " ucap Keneisha dan di angguki oleh Anjani.
Mereka berpencar memilih seragam sekolah yang nyaman dan pas di tubuh mereka setelah itu mereka mencari perlengkapan untuk sekolah, dan yang untuk di pakai Nindi.
Mereka menuju kasir membayar barang belanjaan mereka.
" Apa kau ingin berbelanja yang lain selain ini? " tanya Keneisha pada adiknya.
" Iya kakak ayo temani aku beli pakaian dan sepatu juga aksesoris untukku " rengek Anjani menggoyang goyangkan tangan kakaknya.
Keneisha yang melihat tingkah manja adiknya akhirnya luluh dan menuruti permintaan adik kesayangannya itu.
" Baiklah ayo kita belanja yang lain "
Mereka pergi ke tempat pakaian untuk membeli beberapa helai saja. Terlihat Anjani begitu antusias memilih baju yang menurutnya cocok untuk nya.
" Anjani dress ini bagus sepertinya cocok untukmu yang cantik dan menggemaskan " memperlihatkan dress berwarna cream dengan gambar bunga sakura.
" Wah ini dress yang indah terimakasih kakak " dengan memeluk kakaknya Keneisha membalas pelukan adiknya dan mengelus pucuk kepala adiknya dengan sayang.
Para pelayan yang melihat mereka tersenyum karena biasanya hubungan kakak adik yang berjenis kelamin sama jarang menunjukkan kasih sayang mereka karena gengsi yang besar.
Tetapi berbeda dengan Keneisha dan Anjani mereka tidak malu menunjukkan kasih sayang satu sama lain, apalagi Anjani yang selalu manja pada Keneisha dan Keneisha yang tidak bisa menolak permintaan adik kecilnya itu.
Anjani melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaannya yang tentunya menggunakan kartu kakaknya.
Setelah membayar Anjani menarik Keneisha menuju toko sepatu untuk melihat lihat, saat akan berbalik untuk meminta pendapat sang kakak Anjani tidak sengaja menabrak seseorang.
Brukk
" Aah kok bisa nabrak si kak nggak liat apa ada orang di sini " kesal Anjani pada pria di hadapannya ini.
Pria yang mendengar Anjani berbicara seperti menjadi kesal. Gadis ini dia yang menabrak kenapa aku yang di salahkan pikir pria itu kesal.
" Hey kau yang menabrak ku, kenapa malah menyalahkan ku " Ucap pria itu kesal.
Keneisha yang mendengar keributan di tempat di mana adiknya berada bergegas menghampiri Anjani.
Terlihat Anjani tengah bertengkar dengan seorang pria seumuran mereka.
" Anjani ada apa ini? apa kau terluka " tanya Keneisha khawatir dan memutar tubuh adiknya memastikan tidak ada luka di tubuhnya.
" Bisa mati aku kena amukan Nindi kalau dia terluka " Gumam Keneisha.
" Aku tidak terluka kakak aku baik baik saja " jawab Anjani tersenyum tipis.
" Baguslah kalau begitu. Lalu ini ada apa? kenapa bisa sama dia? " tanya Keneisha meminta penjelasan.
" Dia menabrakku kakak dia tidak menggunakan matanya dengan baik " kesal Anjani.
" Heh kau yang menabrak ku kenapa menyalahkan ku "
Keneisha yang melihat mereka kembali ribut melerai mereka berdua.
" Sudah sudah ayo kita bayar sepatumu " Ucap Keneisha dan menarik tangan adiknya menuju kasir yang di ikuti oleh pria tadi bersama dengan temannya.
Setelah membayar mereka pergi meninggalkan mall itu tanpa meminta maaf pada pria tadi.
" CK.. jadi mereka masih mengikuti tak akan ku biarkan " Gumam Keneisha.
Hai hai
Semoga suka ya sama cerita aku🤗
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ✨✨
Jangan lupa like dan komen 🙏
Karena itu berharga banget buat author 😣🙏😘