NovelToon NovelToon
Before I Knew It, I Was In Another World.

Before I Knew It, I Was In Another World.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Summon
Popularitas:557
Nilai: 5
Nama Author: Yuu Ri

Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.

Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.

Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.

tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 13

MALAM HARI.

Kael sedang berbaring di kasurnya sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan kedepannya karna sekarang dia sudah keterima sebagai murid akademi Calestia dan Murid dari Kelas 1-A , Kael menggerang "Aghhh...kenapa sih aku harus masuk ke kelas tertinggi? padahal aku mau masuk ke kelas 1-C."

Kael lalu duduk dan melihat Rio yang sudah tidur nyenyak di seberang kasurnya "Aku tidak bisa tidur..."

Kael menghela nafas "Claris udah tidur belum ya?"

"TELEPORTATION."

Kael langsung berpindah ke dalam Kamar Claris "Sekarang dimana wanita itu?" Kael melihat sekitar.

"Kael?kenapa kamu datang malam-malam begini?." Claris menepuk punggung Kael dari belakang.

Kael berbalik dan melihat Claris mengenakan gaun tidurnya yang sedikit memperlihatkan tubuhnya dan dadanya, Kael langsung engalihkan pandangannya dalam sekejap "Aku gak bisa tidur...itu saja."

Claris mengangkat alisnya saat Kael tiba-tiba mengalihkan pandanganya dan itu membuat seringai nakal di bibir Claris "Kenapa? kau mau sesuatu dari ku? makanya kau datang ke sini?."

Kael menyentil dahi Claris "Tidak, aku hanya datang berkunjung."

Claris memegang dahinya sambil merengek pelan "Kasar sekali..." Claris langsung tersenyum kembali "Apa kau sudah serindu itu sama ku?makanya kau datang berkunjung?."

"Tidak." Kael menghela nafas dan duduk di sofa.

Claris semakin menyeringai "Oh~ benarkah?."

"Mau ku teleportasikan kau ke tengah hutan?." Kael melirik ke Claris.

Claris pura-pura sakit hati "Jangan...kamu jahat sekali~."

"Dan berhenti menggoda ku." Kael menggeleng sambil tersenyum tipis.

Claris terkekeh kecil lalu duduk di samping Kael "Besok pasti akademi sudah mulai belajar aktif, huh?aku bahkan tidak yakin Pak Arden akan mengajari kita apa-apa karna kelas 1-A sudah mahir sihir semua."

"Ya...kalau dia tidak mengajar aku akan memperbanyak sihir ku." Kael melirik ke Claris.

"Memperbanyak sihir mu? kau akan mengeluarkan dan menciptakan sihir mu kan?tapi dimana?" Claris memiringkan kepalanya.

"Mungkin di hutan Utara , karna...di situ banyak monster yang bisa ku jadikan sasaran dan aku ada dendam sama salah satu red bear di sana." Kael menyeringai sambil membayangkan apa yang akan dia lakukan pada red bear yang dia temui saat baru masuk ke dunia ini.

Claris merinding melihat Kael nyengir "Boleh aku ikut?"

"Untuk apa? kau tau kan Hutan Utara itu sangat berbahaya." Kael menyilangkan tangannya.

"Kau tau hutan itu berbahaya tapi kenapa kau tetap akan pergi kesitu padahal ada hutan di timur yang jauh lebih aman, pokoknya kalau kau pergi ke hutan itu aku harus ikut dan jika kau pergi diam-diam aku akan marah padamu selama...sebulan , TITIK!!!" Claris menatap Kael dengan tajam.

Kael menghela nafas berat "Baiklah...kau boleh ikut kalau besok pak Arden gak mengajar apa pun."

"Yeay." Claris bertepuk tangan kegirangan.

Claris menyenderkan tubuhnya ke Kael "Ini sudah tengah malam...kalau ku pikir-pikir berani juga kau datang ke kamar seorang gadis pada jam segini."

Kael menghela nafas dan pura-pura merajuk "Padahal kau sendiri yang bilang aku bisa datang kapan pun ke sini, kalau kau keberatan aku akan kembali saja."

Claris menahan Kael supaya tidak pergi "Tidak!!!bukan berarti aku mengusir mu."

Kael tersenyum tipis "Aku bercanda."

Claris meninju muka Kael dengan kesal tapi Kael menangkap tangan Claris sebelum mengenai wajahnya.

SATU JAM BERLALU.

Claris menguap dan matanya hampir terpejam "Aku ngantuk...aku mau tidur."

Kael melirik ke Claris yang sudah setengah tertidur bersandar di sampingnya "Ya...tidur saja lah di kasur mu."

"Gendong aku...." Claris semakin menempelnya tubuhnya ke Kael.

Kael menghela nafas berat, dia berdiri dan mengangkat Claris sambil berjalan menuju Kasur lalu meletakkan Claris di atasnya.

"Aku akan kembali ke kamar asrama ku." Kael hendak berbalik tapi Claris menahan tangannya "Kau gak mau tidur sama aku aja di sini? kasur ku ini luas lho~."

Kael melepaskan tangan Claris dari tangannya "Jangan gila seperti itu." Kael tersenyum.

"Selamat malam Claris." Kael langsung hilang dan berteleportasi ke kamarnya.

"Malam~." Claris membalasnya lalu tertidur.

KE ESOKAN PAGINYA.

Kael bangun sambil mengucek matanya dan melihat sekitar dan menghela nafas panjang, Rio yang sudah bangun dari tadi melihat Kael "Kau sudah bangun? kenapa kau menghela nafas panjang begitu?."

"Bukan apa-apa aku hanya berpikir sesuatu tapi...ya sudahlah" Kael segera bangkit dari kasurnya dan membuka kemejanya berjalan ke kamar mandi.

"Aku pakai kamar mandi duluan." Kael membuka pintunya dan masuk.

"Aman." Rio mulai mencari dimana seragam akademi miliknya.

TIGA PULUH MENIT BERLALU.

Mereka berdua sudah mengenakan seragam akademi dan siap pergi untuk memulai hari ini, Rio berjalan di samping Kael dan mereka mengobrol sepanjang jalan menuju gedung akademi.

Mereka masuk ke dalam Akademi dan menyusuri aula yang di penuhi murid,Kael melihat sekitar dan melihat Claris yang berdiri di samping tangga menuju ke atas.

Rio melihat Claris dan menyenggol Kael

"Lihat Kael...itu Claris Rosevale." Rio jelas terpana.

"Aku tau." Kael jelas tau siapa yang di tunggu oleh Claris.

Claris yang melihat ke arah Kael langsung tersenyum dan melambaikan tangan menyuruh Kael ke arahnya.

Rio semakin terpana saat Claris melambaikan tangan dan berpikir itu untuk mereka berdua "Kael dia melambai ke arah kita..."

Kael menyenggol bahu Rio "Sadarkan diri mu bodoh...aku pergi duluan dan sampai ke temu nanti." Kael berjalan ke arah Claris.

"Ow..." Rio seketika langsung terkejut saat Kael berjalan ke Claris.

"Eh?."

Claris langsung menyambut Kael dan menggandeng tangannya lalu menarik naik ke atas dan segera menuju kelas mereka.

"Tu... tunggu dulu...hah?Kael dan Claris? Jadi tadi dia melambai bukan ke arah aku dan Kael melainkan hanya ke arah Kael saja?" Rio membeku di tempat.

DI SISI LAIN.

Claris dan Kael menyusuri lorong menuju ke arah kelas mereka "Kenapa tadi malam kau tidak tidur di kamar ku saja?" Claris sedikit cemberut.

"Jangan gila." Kael menyilangkan tangannya.

Claris menghela nafas dan melihat Kael dari atas dan bawah dan matanya langsung tertuju pada kemeja di bagian dadanya yang ada dua kancing yang tidak terpasang "Kau...kenapa kau selalu memamerkan dadamu begitu?"

"Huh?ini tidak bisa di kancing kau tau,kemeja ini sempit" Kael menatap Claris.

Claris menatap Kael dengan penasaran lalu dia mencoba mengancing kemeja Kael tapi tidak bisa karna terlalu ketat.

"Aku menyerah...dan kau benar kemeja mu sempit." Claris menghela nafas.

"Sudah ku bilang." Kael memperbaiki dan merapikan kemejanya.

"Aku bisa belikan kalau kau mau." Claris menatap Kael.

"Tidak usah , kemeja ku hanya sempit bukan rusak." Jawab Kael.

Mereka berdua masuk ke dalam Kelas lalu duduk di meja mereka ,Mata murid-murid di dalam kelas langsung tertuju pada mereka dalam sekejap tapi Kael dan Claris sama-sama mengabaikannya dan sibuk mengobrol.

"Malam ini tidur sama aku yah~" Claris tersenyum nakal.

"Tidak akan." Kael menatapnya tajam.

"Ayolah~ sekali saja ,kau tidur dengan ku bukan berarti aku akan berbuat buruk padamu." Claris memegang dan memijat lembut lengan Kael.

"Tetap tidak." Kael menyentil tangan Claris.

"Jahatnya...." Claris menggembungkan pipinya.

Kelas perlahan mulai terisi oleh para murid-murid yang mulai berdatangan satu persatu.Kael melihat ke arah Leon dan Lyria yang mulai akrab "Oh ya...setelah pembagian kelas, Darren mencoba menggoda Lyria lalu di hadang oleh Leon, dan itu berarti Darren sekarang..." Kael melihat ke belakang ke arah Darren yang penuh luka.

"Sudah kuduga." Kael bergumam.

"Aku tidak melihat secara langsung kejadiannya tapi aku tau apa yang akan terjadi selanjutnya." Kael menghela nafas panjang.

"Satu-satunya hal yang gak ku tau adalah aku bisa terikat dengan wanita ini." Kael melirik ke arah Claris.

Claris sedang merapikan rambutnya lalu melirik balik ke Kael "Apa?" Dia memiringkan kepala bingung.

"Bukan apa-apa." Kael bersandar di bangkunya.

Arden masuk melalui pintu sambil menguap "Kalian bisa tenang dan duduk di tempat masing-masing kelas akan segera di mulai."

seluruh murid yang ada di kelas itu langsung duduk di meja mereka. Arden duduk di meja guru di depan mereka semua.

"Aku tidak yakin apa yang akan kita pelajari hari ini karna yang kita semua tau kalian sudah menguasai sihir kalian masing-masing, jika kita akan belajar maka aku akan mengajari kalian cara memperkuat sihir yang kalian punya, itu saja." Arden memainkan kapur di tangannya.

"Jadi untuk hari ini kita akan mempelajari hal itu." Arden mulai menulis di papan tulis.

Murid-murid lain mendengar dan memperhatikan dengan seksama sementara Kael dan Claris menggerang kesal karna mereka gagal ke hutan.

"Sepertinya kita akan terjebak di sini sampai sore nanti." Claris melirik Kael.

"Kau benar dan rencana ke hutan kita tunda dulu." Kael menghela nafas berat.

Mereka berdua sama-sama kesal dan terpaksa melihat pelajaran yang di jelaskan oleh Arden.

1
Muhammad Fachri
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!