Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Pagi ini beda dari kemarin, jika kemarin Calo sudah siap di jam enam pagi maka sekarang Calo baru bangun jam tujuh. Calo terlambat bangun karena nggak dibangunin ibuk.
Kemarin malam Calo tidak bisa tidur karena terbayang pembicaraan antara dia dan mas Darren kemarin. Hingga fajar barulah Calo tertidur.
Calo membawa motor dengan cemberut, bayangkan dia mau ketemu dengan gebetan tapi masih pakai piyama dan jilbab bergo serta helm bulatnya.
Dimana mau di letakkan wajahnya nanti???
"Nggak usah manyun manyun gitu, bukannya gemas malah jijik ibuk liatnya." Ucap Luna dari belakang.
"Iya ibuk sih... Udah tau anaknya lambat bangun malah dibiarin aja, bangunin atuh buk." Omel Calo dengan bibir yang masih maju maju. Kesal banget sama ibuk.
"Siapa kemarin yang katanya mau mandiri? hari pertama doang yang berhasil bangun sendiri, siap itu mulai deh tidur bablasnya." satu cubitan maut didapatkan di pinggang Calo
"Ya kan namanya belajar buk, patutnya sebagai orang tua tu ibuk bantu mengajari dengan lembut bukan malah cubit cubit." Calo mengelus pinggangnya, cubitan ibuk Luna benar benar pedih.
"Oh iya... Kamu jangan asal cubit pipi Meca lagi, kemarin pipinya sampai merah gara gara Kamu cubit. Dia kulitnya sensitif jadi cubitan yang kamu kira lembut itu belum tentu lembut yang dia rasakan." Mulai Omelan pagi.
"Kan kemarin ibuk udah bilang juga. Aku ingat nggak usah diulang lagi."
Kembali satu cubitan maut mengenai pinggang Calo.
"Orang tua ngomong tu di dengerin bukannya di jawab terus." Ucap Ibuk dengan kesal.
Calo tak lagi berbicara dia memutar mata malas melihat tingkah ibunya.
"Kenapa diam?! Kamu pasti ngatain ibuk dalam hati kan!!" Luna bertambah galak saat Calo tidak menjawab perkataannya lagi.
"Apasih buk?! Diam salah menjawab salah, memangnya jadi anak tuh salah terus." Ucap Calo dengan kesal.
Pagi hari ini benar benar mengesalkan. Sudahlah bangun terlambat, nggak mandi, nggak ganti baju, sekarang ditambah dengan Omelan pagi dari ibuk yang tidak pernah skip sehari pun.
Akhirnya mereka sampai. Pintu gerbang dibukakan oleh sekuriti yang berjaga dan motor Calo melaju mendekati rumah mewah itu.
Ibuk turun. Calo mengambil tangan ibuk dan menyalaminya lalu pergi begitu saja. Dia benar benar tidak mood untuk menyapa Darren ataupun Meca, bahkan dia tidak mengatakan sepatah katapun setelah menyalami ibuk.
"Kenapa dia buk?" tanya Darren penasaran.
Ibuk Luna tersenyum melihat Darren yang mungkin penasaran dengan tingkah anaknya.
"Biasa lagi nggak mood, anaknya emang kayak gitu. Kalau lagi nggak mood, dia nggak mau ngomong sama siapa aja." Ucap Luna dengan tersenyum kalem.
"Ya udah, ayah pergi dulu ya nak. Main sama nenek dulu nanti pulang ayah bawain donat yang Meca minta." Tangan Darren mengelus kepala sang anak.
Meca mengangguk angguk hingga poninya ikut bergoyang.
"Hatti hatti ayah." Ucap Meca sambil dadah dadah pada Darren yang akan masuk mobil.
Akhirnya Darren pergi meninggalkan Meca dan Luna di depan pintu.
"Tenapa ante ahat Ndak capa atu nek?" tanya Meca. Anak kecil itu merasa ada yang kurang saat Tante jahat itu pergi begitu saja tanpa menyapanya.
.
.
.
bersambung
baca cerita aku yang lain ya, banyak genre yang unik unik.
salam hangat dari author
kritik dan saran di persilahkan
good job kak 🤗