Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 - Xiao Liang & Xiao Weixuan
"Adik kedua tampaknya kurang bijaksana. Pertama, ada puluhan pengawal Klan Cheng yang terbunuh di dalam Kota Mei. Kedua, Qing'er menghilang saat sudah menginjakkan kaki di Kota Mei. Ketiga, setelah seorang gadis menikah maka dia akan dianggap meninggalkan keluarganya, bagaimana mungkin masih merupakan Nona Keluarga Xiao? Yang ada Klan Cheng akan mengira bahwa kita berupaya menghina mereka karena jasad Qing'er tidak ada maka mereka akan mengira bahwa kita menyembunyikan Qing'er untuk membunuh puluhan ahli dari Klan Cheng. " Jelas Tetua Pertama.
Tetua Kedua mendengus dingin dan merasa tidak senang tetapi tidak berani membantah lagi, pada akhirnya mereka semua berada di dalam dilema atas kekacauan ini.
"Anak pertama, kamu adalah yang paling tenang dan paling bijaksana dibandingkan dengan saudara saudara mu yang lain. Aku akan mengutus mu untuk melakukan perundingan damai dengan pemuda misterius itu, mengorbankan sedikit harta juga tidak masalah supaya semuanya menjadi tenang. " Ucap Xiao Wei.
"Baik, Ayah. Anakmu tidak akan berani untuk mengecewakan harapan Ayah! " Seru Tetua Pertama.
Tetua Pertama dan Tetua Kedua saling menatap satu sama lain lagi lalu Tetua Pertama tersenyum penuh kemenangan ke arah Tetua Kedua. Tetua Ketiga langsung pamit dan kabur ke halamannya sementara Xiao Yang yang di halaman belakang masih merawat bunga bunganya dengan tenang. Seolah olah tidak peduli dengan kekacauan di seluruh Klan Xiao.
Orang orang di Klan Xiao benar benar berhati dingin, dalam dua tahun inipun mereka tidak peduli apakah Xiao Yue masih hidup atau tidak. Apakah Xiao Yang masing tinggal di dalam Klan atau tidak, bahkan tidak ada lagi makanan yang ditinggalkan di sini.
Seminggu berlalu tetapi Tetua Pertama bahkan tidak bisa menemukan Pemuda dengan Gorila itu, setelah bertanya kepada semua orang di Kota Mei pun tidak ada yang melihatnya.
Tidak ada juga orang yang melihat bahwa pemuda ini melarikan diri ke Kota lain, benar benar murni seperti hilang ditelan oleh bumi. Hal ini menyebabkan Tetua Pertama jatuh ke dalam sebuah lautan kecemasan.
Sayangnya orang orang ini bodoh dan tidak tahu bahwa pembunuhnya bersembunyi di tempat yang paling dekat dengan mereka , yaitu di kediaman mereka sendiri. Bahkan pembunuhnya hidup dengan begitu santai di pondoknya yang reot.
Xiao Yang berbaring di atas kursi bambu lalu menatap langit yang bersih dengan perasaan yang damai. Orang orang bodoh itu mencarinya dan tidak akan menemukannya sampai kapanpun.
Selama satu minggu berlalu ini, ada banyak sekali persaingan di dalam Klan Xiao ini. Terutama antara Tetua Pertama dan Tetua Kedua, mereka diam diam saling bersaing dan menindas satu sama lain.
Belakangan ini, dari yang diamati oleh Xiao Yang bahwa Tetua Ketiga, Xiao Chong yang biasanya sangat pengecut dan tidak berkemampuan ini , tampaknya sudah tidak bisa duduk diam lagi di tengah pertikaian internal yang menjadi semakin memanas ini.
Xiao Chong mendekati Kakak Tertuanya, Xiao Li dan bekerja sama untuk melawan Kakak Keduanya, Xiao Fang. Sungguh sebuah Klan yang kacauuu sekali, dimana para saudara saling membunuh satu sama lain.
"Xiao Jin, menurutmu bukankah lebih tenang di sini? Tidak dikejar oleh musuh bahkan kita bisa berkultivasi dengan tenang sembari melihat tontonan bagus. " Ucap Xiao Yang dengan senyum cerahnya.
Xiao Jin hanya mendengus dingin lalu membuang wajahnya dengan tidak senang, Xiao Yang tersenyum pahit ketika menerima perlakuan dingin dari Xiao Jin.
Belakangan ini mereka makan lebih sedikit dibandingkan biasanya karena Xiao Yang tidak leluasa untuk membawa makanan dari luar sehingga Xiao Jin tidak senang padanya.
"Xiao Jin, kamu jangan marah padaku. Aku juga akan segera bertindak sebentar lagi, ketenangan palsu ini akan kutunjukkan kepada dunia bagaimana wujud aslinya. " Ucap Xiao Yang dengan senyum misterius.
"Xiao Jin, apakah kamu ingin mendengar sedikit cerita terkait Paman Ketigaku? Paman ketigaku, adalah orang yang paling pengecut. Di masa lalu, Ayahku selalu melindunginya agar tidak ditindas oleh saudara saudaranya yang lain. Tetapi ketika Ayahku meninggal, apa balasannya? Dia bahkan enggan untuk mengatakan sepatah kata pun agar Xiao Yue bisa diobati, padahal dia melihatnya di depan matanya sendiri. Atau bahkan, setidaknya dia datang sekali saja untuk menjenguk tetapi nyatanya bertahun tahun belakangan ini, dia bahkan tidak berani untuk melangkahkan kaki ke sini. Setelah Ayah dan Ibuku meninggal, dia adalah orang yang dengan buru buru untuk berebut tempat tinggal Ayah dan Ibuku. Dia juga yang mengusulkan kepada Kakek agar kami berdua tinggal di gubuk jelek ini sementara dia dengan Putra dan Putrinya tinggal di tempat tinggal Ayah dan Ibuku. " Cerita Xiao Yang dengan penuh kemarahan.
Xiao Jin memberi isyarat memotong leher dan Xiao Yang langsung tertawa ketika melihat isyarat yang ingin disampaikan oleh Xiao Jin.
"Membunuhnya? Aku pasti akan melakukannya, tetapi tidak sekarang. Aku akan membuatnya menderita terlebih dahulu, dia selalu merasa bangga bahwa dia memiliki dua putra. Bagaimana jika kehilangan keduanya dalam satu hari? " Tanya Xiao Yang dengan tatapan tajam.
Tuan Muda Ketiga, Xiao Liang tergila gila dengan kecantikan dan setiap hari pergi ke rumah bordil sampai pagi hari sementara Tuan Muda Keempat, Xiao Weixuan tergila gila dengan perjudian dan bisa menghabiskan harta keluarganya sepanjang malam, benar benar saudara kembar yang kompak. Lalu bagaimana jika saudara kembar yang sangat kompak ini harus saling membunuh satu sama lain?
Xiao Yang sangat penasaran dengan reaksinya, sehingga pada malam hari Xiao Yang berganti pakaian menjadi pakaiannya yang mewah lalu pergi ke rumah bordil terlebih dahulu untuk bertemu dengan Xiao Liang.
Kota Mei mengatur ketat terkait dengan penyediaan rumah bordil sehingga hanya ada satu rumah bordil di Kota Mei , yaitu Rumah Tarian Memabukkan.
Dari namanya saja sudah terlihat bahwa tempat ini bukan tempat bagi orang yang baik. Xiao Yang melangkah masuk dan ada banyak gadis gadis cantik yang menempel lembut padanya.
"Tuan muda, wajahmu asing sekali. Apakah perlu aku menunjukkan kepadamu tempat ini? " Tanya seorang gadis yang bergelayutan di tangan kirinya lalu mengedipkan matanya dengan genit.
Xiao Yang tersenyum manis dan perlahan melepaskan gadis itu satu persatu dengan cepat lalu menatap mereka.
"Aku datang kemari karena ada janji dengan Tuan Muda Xiao, aku ingin menemuinya. Apakah kalian bisa menunjukkannya kepadaku? Tentu saja ada hadiah untuk kalian. " Bisik Xiao Yang dan menyelipkan satu tael perak ke tangan gadis gadis itu.
...----------------...
Hai semuanya, terima kasih atas dukungannya. Karena Challenge sebelumnya sudah selesai maka author akan mengadakan challenge baru lagi, yaitu triple up kalau sudah mencapai 250 like!!!