Yulia Citra Lestari, seorang istri tercinta Rayyan Kahesdra. Jarak diantara mereka sangat berbeda. Yulia, diusianya 24 tahun ini ia masih memikirkan nasib yang sama. Setiap ibunya tinggal bersama dengan anaknya ada yang selalu mencurigakan antar suami dan ibunya.
Entah mengapa, desus kian memarak jika suaminya ada hubungan dengan ibunya. Lantas, bagaimana Yulia bisa diam begitu saja.
Apakah Yulia akan mencari tahu kebenarannya ataukah Yulia diam begitu saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencemaskan Adik Kandungnya
Alfan merasa terganggu dengan semua yang melibat pada diri Adiknya. Yulia, sudah lama menikah dengan Rayyan tetapi tak ada kedamaian didalam kelurga mereka. Alfan malah bogem perut Rafa berulang kali, hingga menimbulkan darah yang mengucur di bagian hidungnya.
Bug
Bug
Alih-alih Alfan tak akan membiarkan ampun, karena keduanya sedang bersengkokol untuk mendapatkan hati adiknya. Yulia yang menjerit saja tak di gubris, kini malah Yulia yang kena hantaman Abangnya.
"Stop! Aduh, sakit."
"Dek! Maaf Abang, Abang ga sengaja. Abang ga mau kamu dekati orang ini, dia itu pasti lagi merencanakan sesuatu untukmu, gayanya aja stel orang kaya, nyatanya dia ingin melenyapkan mu Dek," sergah Alfan ikut bantu Yulia sedang sakit bagian perutnya.
"Loh sih, lihat Yulia kesakitan. Loh sama adik sendiri saja di hantam, apalagi adik gue," sela Rafa memaki diri Alfan yang tidak hati-hati.
Yulia pingsan, tetapi Rafa langsung membawa Yulia ke RS. Yulia baru saja sembuh dari sakitnya malah ditambah sakit dengan Abang sendiri. Abang yang mengkhawatirkan kondisi adiknya. Alfan ikut dengan Rafa, Alfan memegang tubuh Adiknya agar tidak jatuh.
Mobil Merah Rafa beraksi melajukan kecepatan penuh, tetapi Alfan malah menggertak keras kepada Rafa.
"Loh bisa ga bawa mobilnya, kalau kami jatuh gimana? Bisa-bisa loh tak duluan lapor polisi."
"Siapa takut? Lapor sana, paling yang ada polisi itu menang di duit, mau di sogok bisa gue keluar. Luh bisa diam ga sih bg, gue lagi fokus nyetir. Jika terjadi sesuatu kepada gue, loh tangung jawab," ucapnya menyalahi Alfan.
Diantara mereka malah berdebat, melihat kondisi Yulia kini sadar. Tapi kesadaran itu malah menyetop Rafa. Adegan mereka membuat Rafa cemburu. Abangnya tidak tahu aturan, berani sekali memegang Yulia dibelakang nya. Padahal mereka saudara, apa yang menyulitkan untuk Rafa!
"Pak Rafa jangan bawa aku lagi ke RS. Aku mau pulang saja dengan Abang. Antarkan aku ke rumah Ibuk," ucapnya yang tidak enak terusan di kasihi oleh Rafa.
"Sejak kapan adikku panggil brengsek itu, Pak! Gaya sok elit saja, tapi sombong."
"Ga Yulia! Gue takut ntar kamu kenapa-kenapa. Pokoknya tinggal di apartemenku saja, biar kamu tenang disana."
"Woy! Jangan mau berduaan dengan Adikku. Meskipun kau saudara Rayyan, gue ga sudi. Yulia masih punya suami sah," sembari menepuk pundak Rafa sehingga menyebabkan Rafa harus banyak sabar.
"Iya gue tahu! CK.. Dan kalau tinggal di apartemenku bisa juga bg Alfan. Disana nanti gue kasih kerja untuk dirimu Bg, daripada kerja badut. Paling dapat duit sedikit hanya untuk mengganjal perut saja."
Emosi Alfan tak terkontrol membuka pintu mobil dan menarik tangan Yulia. Mereka akan pergi, namun dengan cekatan Rafa juga memegang tangan Yulia.
Sepertinya mereka memperebutkan Yulia! Tapi bagaimana keputusan Yulia, mengambil ikut cara abangnya atau Rafa.
"Lepaskan tangan adik gue! Bukan mahram, jangan pernah sentuh adik gue, loh ngerti."
"Maaf! Tapi perkataan ku salah, maafin gue bg. Tapi sumpah, pekerjaan itu hanya mengutar otak. Kan Rafa kasih bantuan yang lebih baik untuk abang ipar."
"Tidak mudah meminta maaf hanya sebuah omongan. Yakni, kalau minta maaf itu ikhlas. Apapun pekerjaannya yang penting halal selain tidak judi, mencuri, berpacaran, hamili anak orang, suka sombong," Tegas Alfan merasa itu semua tangung jawab untuk Yulia. Yulia harus bahagia, apapun itu Adiknya harus menikmati kebahagian.
"Ngajak berantem! Yaudah gini Abang Alfan yang baik Budi, tidak sombong. Sore ini gue traktiran makanan disuatu restoran ternama, yang lagi viral, gimana menurut Abang, setuju tidak," gumam sambil melirik Yulia sebentar namun lirikan Rafa langsung di tonjok.
"Ngapain lirik Adik gue! Hmm, kayaknya ga Adiknya juga Abangnya juga suka. Pokoknya kami mau pulang, terserah mau tinggal dimana, gue tangung jawab Adik gue, gue ga mau lihat Adik gue kelaparan. Kamu kasih tumpangan aja milih-milih, sekarang ngJakin makan di luar yang harus mewah, emang kalau punya duit dibutakan segalanya."
Cicit Alfan pergi, namun Rafa tak bisa melihat begitu saja. Saat ini Rafa ingin Yulia mau diajak ke apartemen miliknya, padahal Apartemen mewah itu hanya untuk orang yang spesial, namun orang spesial tersebut sudah milik adiknya.
Mau tak mau, Rafa mengejar Abang Alfan. Mana bisa Rafa kehilangan Yulia. Walaupun Rafa tak bisa memiliki wanita secantik Yulia, tetapi hatinya masih bisa dimiliki. Meskipun begitu juga, Rafa akan merahasiakan identitas Yulia, jika dirinya gagal maka Rayyan akan tahu akibatnya.
Bukan dendam, tetapi dibalik sifat baiknya Rafa ia seorang lelaki penuh tangung jawab, semangat membara, jiwanya sangat senang melihat orang lain ikut senang.
Yulia sudah lama ga jalan kaki, lalu kakinya gempor begitu saja. Abangnya udah keduluan, Sampek ga tahu bahwa Yulia dehidrasi. Rafa melihatnya geram, adik secantik Yulia harus di tinggal seorang diri.
Rafa menyelipkan membeli Aqua diseberang, Rafa tahu kondisi sekarang Abangnya yang harus perduli dengan kondisi hidup Yulia. Yulia tak gemuk yang Rafa lihat saat bersanding di pelaminan dengan Rayyan. Apakah ini Rayyan juga bosen dengan penampilan Yulia, yang semakin hari makin kurus.
Rafa tak akan diam disini, ia terus memperjuangkan hak nya demi mereka bahagia. Baginya Rafa ikut campur dalam rumah tangganya Yulia, tapi Rafa tidak berhak untuk ikut campur tangan bila ada urusan baginya sulit.
Apapun yang dialaminya , Rafa akan selalu ada untuk Yulia. Bahwa akhir-akhir ini setelah Bunga di masukan kedalam penjara, timbul rasa cinta pada Yulia, kok bisa?
Tidak mungkin, tak lama suara motor milik Rafa terparkir didepan mereka. Melihat keringat juga baju mereka basah akibat terik matahari panas. Rafa mengulurkan dua botol Aqua untuk mereka, namun Alfan masih saja menolak. Minuman mineral itu malah dibuang, nyatanya langsung di pungut oleh Yulia.
"Abang Kenapa tidak terimakasih! Pak Rafa baik, buktinya dia memberi minuman kepada kita."
"Baik? Abang bisa beli juga dek, kalau Adik yang minta. Lagian, dia mau ajak ke apartemen itu. Takutnya kamu di salahgunakan, hati-hati sama orang bermuka dua, dek. Abang bisa kok jual tanah kampung biar kita hidup bersama. Jangan dengarkan omongan dia, kamu percaya perbuatan dia. Apa pernah dia kasih kamu pemberian," Sela Alfan memang sedang tak suka jika urusannya di campur tangan, apalagi Alfan belum sepenuhnya percaya.
"Ada, bg. Saat Yulia pergi dari rumah suamiku. Karena Mas Rayyan memarahi ku terus. Mas Rayyan yang seharusnya lemah lembut malah ingin mengusir ku Bg, Aku takut jika suatu saat aku malah disakiti, Mas Rayyan lagi. Terpaksa Aku, pergi dari rumah itu," tukas Yulia menceritakan kejadian itu, padahal kejadian itu tidak mengarah kesana hanya saja Yulia tidak ingin berkelahi dengan Rafa.
"Kau dengar kalau Yulia dimarahi Adikmu, masalah rumah tangga seharusnya dibicarakan baik-baik. Malah kini Yulia sampai di usir, gimana kau nantinya akan menjadi suami buat adikku, emang dari dulu, kalau Abang memang tak setuju dengan pernikahan mereka, tapi ini balasannya."
Rafa mendengarnya sakit sekali, andai waktu itu Bunga tidak datang di rumahnya dengan alasan untuk memindahkan data tugas Kantor. Mama Vera akan langsung menyetujuinya. Rafa tahu yang sudah naksir lama dengan Yulia, saat dimana Yulia masih usia dini lalu ada rasa perasaan yang sama mereka langsung di persatu kan secara sah dan agama.