Bagaimana jadinya seorang anak pelakor harus tinggal bersama dengan ibu tiri yang merupakan istri pertama dari ayahnya.
Alma selalu mengalami perbuatan yang tidak mengenakkan baik dalam fisik maupun mental, sedari kecil anak itu hidup di bawah tekanan dari ibu tirinya.
Akan tetapi Alma yang sudah remaja mulai memahami perbuatan ibu tirinya itu, mungkin dengan cara ini dia bisa puas melampiaskan kekesalannya terhadap ibunya yang sudah meninggal sedari Alma berusia 4 tahu.
Akankah Alma bisa meluluhkan dan menyadarkan hati ibu tirinya itu??
temukan jawabannya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKIT 13
Tubuh Shaka mendadak menjadi patung, kaku dan sulit untuk digerakkan, entah kenapa rasanya begitu sakit mendengar ucapan dari gadis yang mampu menarik hatinya beberapa hari ini.
"Al, kamu beneran mau di jodohkan kenapa kau mau?" tanya Shaka dengan nada yang tercekat.
"Saya harus mau Kak, karena itu jalan agar keluargaku mau menerimaku," sahut Alma.
"Al, kenapa kau harus mengorbankan perasaanmu hanya demi diakui oleh mereka, mereka itu sudah jahat sama kamu, tapi kenapa kau malah mau dijadikan bahan oleh mereka," sahut Shaka.
"Itu cara untuk menebus rasa sakit mereka terhadap ibuku," ucap Alma.
"Tapi Al, sebesar apapun pengorbanan mu tidak akan membuat mereka bisa menghilangkan rasa sakit itu, karena rasa sakit itu sudah terpatri di dalam hatinya, mereka akan selalu menyalahkan orang ketiga sebagai penyebab kehancuran rumah tangganya, dan sampai sekarang pun pihak ketiga akan mendapatkan sangsi sosial, jadi menurutku itu percuma Al," ungkap Shaka.
"Itu benar, tapi setidaknya dalam hidup aku sudah pernah melakukan yang terbaik untuk mereka," sahut Alma dengan nafas yang mulai dihembuskan.
"Kamu sabar sekali Al," ucap Shaka yang akhirnya tahu, kalau gadis yang baru saja ingin diperjuangkan ternyata memilih jalan lain.
"Makasih Kak, jujur saja, semenjak kedatangan Kakak, hidupku merasa lebih dihargai lagi, dan terima kasih untuk satu Minggu pertemuan singkat kita, kau orang baik yang pernah aku temui," ungkap Alma sambil menatap pria didepannya itu dengan senyuman yang begitu tulus dari lubuk hatinya.
"Ya sudah ayo kita lanjut jualan biar cepat laku," ajak Shaka yang diangguki oleh Alma.
*******
Sedangkan saat ini Devan mulai berani menemui Ameer dan meminta maaf kepada CEO itu karena kesalahan yang dia lakukan, jujur saja di sini Devan juga tertipu oleh Robin bahkan dirinya tidak menikmati uang itu sepeser pun, beruntung ada Alma yang mau dijadikan barter oleh keluarganya, sehingga hutangnya dianggap lunas begitu saja.
"Selamat siang Tuan Ameer," sapa Devan dengan nada yang menunduk.
"Kenapa kau baru muncul sekarang! Buuuugh ....!" Bogeman mentah itu mengenai dadanya beberapa kali, tidak kebayang bagaimana kejamnya pria ini jika sudah di kecewakan.
"Ma- maafkan aku Tuan, aku belum siap karena memang aku tidak mengetahui uang itu sama sekali," sahut Devan dengan nada yang gugup sambil menahan rasa sakit di dadanya.
"Aku hanya butuh kejujuran, jika pada hari itu kau langsung mendatangiku mungkin kebencianku padamu tidak sebesar ini!" tekan pria itu dengan amarah yang begitu meluap-luap.
"Maafkan aku Tuan," ucap Devan.
"Sana kau pulang aku sudah muak melihat wajahmu, dan aku harap pernikahanku dengan adik bungsumu di percepat, aku tidak mau tahu, gadis itu harus berada di tanganku secepatnya!" cetus Ameer yang membuat Devan sedikit merasa bersalah kepada Alma.
Entah kenapa meskipun kerap kali dirinya menyiksa Alma di dalam rumahnya, akan tetapi kali ini dia merasa seperti tidak ikhlas jika harus menyerahkan sang adik ke tangan pria kejam seperti ini, hanya saja saat ini dia benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk melawan Tuan Ameer.
'Alma maafkan aku yang memanfaatkan mu, jujur saja aku tidak tega jika kau berada di tangan pria kejam seperti ini,' sesal Devan di dalam hatinya.
********
Satu Minggu kemudian, waktu berjalan begitu cepat, dan pernikahan Alma dan Tuan Ameer pun berlangsung tertutup, saat ini Bastian hanya bisa menyaksikan pernikahan sang anak dengan pria yang notabennya anak dari pengusaha terkemuka Marcello Adams seorang yang di kenal banyak problem dalam rumah tangganya seperti dirinya di masa lalu.
'Ya Allah semoga ini menjadi pilihan terbaik anakku," ucap Bastian yang memang tahunya pria ini pilihan anak bungsunya.
ijab sudah terucap dan saat ini Alma sudah sah menyandang status istri Tuan Adams, Ameer begitu lantang dan tegas dalam pengucapan akadnya, di ruangan yang di dominasi dengan warna putih ini dan di hadiri oleh keluarga dan beberapa saksi, hari ini Ameer sudah melepas masa dudanya dengan mempersunting darah cantik yang bernama Alma Jelita.
"Selamat ya Nak, semoga kau bahagia dengan pernikahanmu," ucap Dian yang dirasa Bastian ada yang aneh dengan sikap istrinya itu, akan tetapi pria itu tidak mau ambil pusing, yang terpenting sekarang sang istri sudah bisa menerima Alma dengan baik.
"Selamat ya Nak, dan untukmu Nak Ameer tolong jaga putri ku baik-baik," pinta Bastian kepada mantunya itu.
"Itu pasti," sahut Ameer dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
Sedangkan saat ini keluarga hanya bisa melihat kepergian mobil Ameer yang sudah membawa anak bungsunya, ada penyesalan yang mendalam di hati Devan dan juga Serli yang selama ini tidak pernah memperlakukan adik sedarahnya itu dengan baik.
'Maafkan kami Al,' gumam Devan di dalam hatinya.
'Aku minta maaf ya Al, semoga saja pernikahanmu ini menjadi jalan terbaik,' batin Serli seolah bersahutan dengan sang Kakak.
********
Setelah akadnya selesai mempelai wanita langsung di bawa ke kediaman Adams, kali ini keluarga dibuat kaget, karena pernikahan Ameer hanya di hadiri oleh asisten pribadi sebagai saksi dan kedua anak buahnya yang lain, sehingga membuat keluarga Adams hari ini benar-benar dikejutkan dengan ulah anak sulungnya itu.
"Dia siapa Nak?" tanya Marcello Adams Ayah kandung Ameer Adams.
"Bukan urusan anda," sahut anaknya itu dengan nada ketusnya, di sini Alma hanya bisa menundukkan pandangannya karena takut dengan pria yang saat ini tengah menjadi suaminya itu.
"Heeeeemb ....!" Marcello hanya bisa menghembuskan nafas panjangnya, entah harus dengan cara apa dia bisa melihat sang anak bersikap baik seperti dahulu kala.
"Sabar ya Pa," ucap seorang istri kepada suaminya.
"Mau sampai kapan anak kita bersikap ketus seperti ini?" tanya Marcello kepada istrinya yang bernama Sintia.
"Kita doakan saja, semoga dia bisa berubah," sahut Sintia ibu sambung yang menyebabkan keluarga Ameer hancur.
Saat ini kedua pasangan paruh baya itu hanya bisa mengelus dadanya menghadapi tingkah anak pertamanya yang benar-benar tidak pernah menghargai keberadaannya, sebenarnya Ameer sudah berubah sikapnya semenjak dirinya mempunyai tambatan hati, akan tetapi setelah mantan istri Ameer berkhianat, luka lama Ameer mulai terbuka kembali sehingga trauma yang dulu dia alami terulang untuk kedua kalinya.
Sedangkan di dalam kamar sana saat ini kedua pengantin itu masih saling diam, entah apa yang terpikir di dalam otak pria itu yang sepertinya merencanakan sesuatu untuk wanita yang baru sah dia nikahi itu.
"Layani aku," pinta suara bariton itu terdengar begitu menyeramkan di telinga gadis cantik itu.
"Maksudnya gimana Tu-an," sahut Alma yang memang masih butuh beradaptasi dengan semua ini.
"Jangan pura-pura tidak tahu bukannya kau gadis normal, jadi tahu dong apa yang harus kau lakukan terhadap diriku," ucap Ameer dengan seringai di wajahnya.
Entah kenapa melihat kepolosan wanita dihadapannya membuat hasrat Ameer untuk memiliki gadis itu seutuhnya.
'Ah ... Shit aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku sendiri,' batin Ameer yang sudah tidak kuat menahan sesuatu yang keras di bawah sana.
Bersambung ....
kalau sampai kecolongan ya ttnda global 😂😂😂😂 ya kan thor
ibu ga da otak,, segampang itu ninggalin anaknya segampang itu minta peluk
keren Alma good girl,,smart juga tuan Ammer
itu ibu turu perlu di kasih pelajaran yg sadis bisa Thor,,ku rasa ga yah is ok yg lain aja yg bikin dia sengsara