Jalinan Cinta Mantan Mafia

🌙🌙🌙

Keesokan paginya, Gabriel keluar kamar dengan pakaian lengkap nya. Aroma parfum mahal menguar saat ia membuka pintu.

Ia menoleh pada kamar Melati. Sudah pukul 07.30 apa Melati masih belum bangun ?

Ia ingin mengetuk pintu, tapi ia urungkan. Biarlah, mungkin Melati lelah. Lalu Gabriel keluar dari Unitnya untuk pergi ke kantor. Ia akan memesan makanan untuk Melati nanti.

Gabriel sampai dikantor tiga puluh menit kemudian. Semua pegawai menundukkan kepala saat melihat pimpinan mereka. Dibelakangnya ada Arya yang dari tadi menunggu nya di lobi.

"Hei, tolong pesankan makanan yang enak kirim ke Apartemen ku". Kata Gabriel sambil menyeruput kopi favorit nya.

"Kan Bos ada di Kantor. Untuk apa mengirim makanan ke Apartemen ?" Tanya Arya keheranan. Pasalnya sejak menjabat menjadi Asisten pribadi, ada salah kemauan aneh dari Bos bule nya itu.

"Untuk istriku. Cepat pesan. Nanti dia kelaparan".

"Apa ? Istri ?" Arya tertawa.

"Bos.. Bos.. Anda disini kan tidak dekat dengan perempuan manapun. Kemana-mana juga sama saya. Kita tidak ketemu baru sehari Bos. Masa Bos sudah punya istri". Arya masih tidak bisa menghentikan tawanya.

Gabriel ikut tertawa juga. Tapi kemudian menatap Arya seakan siap menelannya bulat-bulat.

Arya menghentikan tawanya saat menyadari tatapan maut dari Bos nya. Sedikit banyak ia tau arti tatapan itu. Tidak mau dibantah.

"Apa ada hal yang saya lewatkan, Bos ?" Tanya Arya kemudian menarik kursi di depan Gabriel dan duduk dengan tenang.

"Ada. Banyak". Tegas Gabriel.

"Tapi itu nanti saja. Aku mau tanya bagaimana bisa perusahaan sebesar WL Grup mengajukan kerja sama dengan kita padahal sudah dua kali kita mengajukan kerja sama tapi dua-duanya ditolak. Memang apa yang terjadi kemarin saat aku tidak di Kantor ?" Tanya Gabriel menuntut penjelasan. Sebab ia masih heran dengan nama Perusahaan raksasa itu.

"Sore itu ada yang menghubungi saya Bos. Mengatakan perwakilan dari WL Grup dan meminta bertemu saya. Saya belum sempat buat proposal yang baru, jadi saya bawa saja proposal yang lama. Saat disana pun orang itu tidak benar-benar membacanya Bos. Kemudian langsung tanda tangan begitu saja".

Gabriel mengangguk. Mungkin benar dugaannya kalau ini semua ada campur tangan dari Kakak iparnya.

"Baiklah. Berikan yang terbaik untuk para klien kita. Jangan kecewakan kepercayaan mereka".

"Baik Bos".

"Lalu, tentang istri Bos ?" Arya masih tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Sudah pesankan makanan ?"

"Sudah".

"Baiklah aku mau kamu selidiki istri ku. Namanya Melati Mahesa. Adiknya Saga Mahesa..Aku mau semua data-data nya lengkap. Aku tunggu sampai sore". Kata Gabriel.

"Saga Mahesa ?" Tanya Arya. Nama itu sepertinya tidak asing di telinganya.

"Tuan Saga itukan pengusaha di bidang properti, Bos".

"Kamu tau ? Bagus. Cari tau tentang Melati".

Arya mengangguk. Kemudian meninggalkan ruang Gabriel. Ia menghubungi orang-orang yang biasanya ia tugaskan untuk memata-matai lawan. Gabriel yang membentuk nya.

"Cari tau tentang Melati Mahesa. Aku kirim fotonya".

Sekarang Arya berubah menjadi sosok yang tegas dan berwibawa. Kontribusi nya sangat banyak untuk Perusahaan. Hingga Gabriel tidak tanggung-tanggung memberikan bonus yang banyak untuk nya.

Dan ia bisa merubah nasib keluarga nya. Yang hanya tersisa ibu dan adiknya. Arya bersyukur bisa bertemu dengan Gabriel saat masa sulit nya. Jadi ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu setia pada Bos nya itu.

...

"Merrie, apa kamu belum juga mendapatkan kabar dari Alex ?" Tanya seorang pria dengan tatapan tajam menakutkan.

"Belum Kak. Aku sudah berusaha mencarinya kemana-mana. Aku mendatangi rumah lamanya tapi tidak ada yang tau". Ujar wanita berambut blonde itu.

"Huh. Kemana perginya tikus itu. Sudah berbulan-bulan mencari tapi tidak menemukan jejak nya. Sial". Ucap Bos Anthony sambil menenggak minuman haram.

"Perintahkan Jacob untuk pergi ke Negara Asia Tenggara. Cari Alex disana".

"Tapi di Asia Tenggara itu banyak sekali negara nya Kak. Kita tidak tau Alex benar ada disana atau tidak". Kata Merrie.

"Cari saja b*d*h. Aku mendapatkan kabar dari orang Bandara saat aku memperlihatkan foto Alex. Tapi rupanya ia dibayar mahal oleh Alex sampai berani menutup rapat mulutnya ".

Merrie mengangguk. Mengiyakan saja permintaan Kakak gilanya itu. Kemudian dengan alasan menemui Jacob ia meninggalkan nya. Sangat malas sekali berurusan dengan orang yang pemarah.

Mengingat Alex membuat rasa rindu pada pria itu semakin besar.

"Dimana kau, Alex. Aku merindukan mu". Gumamnya.

🌙🌙🌙

Melati sedang menonton televisi saat ada yang mengetuk pintu. Lalu ia mengintip dari kamera kecil. Ternyata seorang kurir makanan.

Setelah menerima nya Melati menutup nya kembali. Tapi belum juga menggerakkan kursi rodanya, pintu kembali diketuk.

"Kak Saga". Gumamnya saat melihat Saga berdiri di depan pintu.

Ia bingung antara membuka nya atau membiarkan nya. Sebenarnya ia rindu Saga. Meskipun kemarin mereka bertemu tapi ia tetap rindu. Tapi ia juga marah. Entahlah.

"Melati, buka pintu. Aku tau kamu masih disitu". Teriak Saga .

Akhirnya dengan berat hati Melati membuka lagi pintanya. Tampaklah Saga dan Keyla yang berdiri di belakang nya sambil membawa banyak sekali barang.

"Loh kenapa kamu pakai kursi roda ?" Tanya Saga. Karena kemarin sebelum kepergiannya ia hanya melihat Melati memakai kruk dan kakinya hanya diberi perban elastis. Tidak sampai di gips seperti ini.

Melati tidak menjawab pertanyaan Saga. Ia hanya memundurkan kursi rodanya kemudian kembali ke ruang tengah. Biarlah kedua Kakaknya mengikuti nya.

"Melati. Kamu belum jawab pertanyaan ku. Apa suami mu itu menyakiti mu ?" Tanya Saga menghentikan laju kursi roda Melati.

"Tidak. Aku yang jatuh dikamar mandi semalam. Memangnya kalau suami ku menyakiti ku apa peduli Kakak ? Seenaknya menyerahkan ku pada lelaki asing yang tidak dikenal". Jawab Melati sewot.

Saga terdiam. Enggan menanggapi pertanyaan Melati yang di dalamnya terkandung emosi yang meluap-luap.

"Tadi ada kurir makanan ya Mel. Kamu belum makan dek ?" Tanya Keyla.

"Belum. Ini makanan nya". Kata Melati menunjukkan dua paperbag yang baru saja ia terima.

"Sini biar Kakak siapin ya. Kakak juga bawa makanan kesukaan kamu. Permisi ya Kakak mau ke dapur". Kata Keyla mengambil paperbag di tangan Melati.

"Masuk saja Kak. Tidak apa-apa". Melati mempersilahkan.

"Mana suami mu ? Sudah siang begini membiarkan istrinya belum makan". Gerutu Saga sambil mendudukkan dirinya di sofa bed. Sedang Melati tetap di kursi roda.

"Sedang kerja". Jawab Melati mengarang. Sejujurnya ia tidak tau kemana Gabriel pergi. Saat ia keluar kamar suasana Apartemen sepi sekali.

"Kerja. Harusnya sebelum berangkat kerja ia menyiapkan keperluan mu dulu. Sudah tau kondisi mu seperti ini. Malah dibiarkan sendiri". Sungut Saga.

🌙🌙🌙

Kasih dukungan yang banyak ya. Makasih 🫰