Cinta Di Atas Sajadah

Kini semuanya telah sampai di butik langganan Ibu Zubaidah. Mereka langsung mendapat sambutan hangat dari para pelayan yang sudah mengetahui status ibu Zubaidah.

..."Selamat siang, Ibu."...

..."Yaa... Selamat siang. Apa pesanan saya sudah di siapkan?" tanya ibu Zubaidah dengan senyuman di bibirnya....

..."Sudah, Bu. Pesanan ibu ada di VVIP room, mari saya antar."...

Ibu Zubaidah mengangguk sebagai jawaban dan menoleh ke belakang memberi kode pada Zayn dan Nasya untuk mengikutinya. Mereka berjalan terus mengikuti langkah pelayan menuju ruang yang sudah di sediakan. Setelah memasuki ruangan, mereka di sambut antusias oleh sang pemilik butik.

..."Eeeh... Yang di tunggu akhirnya datang juga. Bagaimana kabarnya, Ibu?"...

..."Alhamdulillah saya baik, bagaimana dengan jeng Ratih? Pasti juga baik kan?" balas ibu Zubaidah pada pemilik butik yang bernama Ratih....

..."Baik dong alhamdulillah... Mana calon pengantinnya, ini?" wanita yang bernama Ratih itu menatap Zayn dan Nasya secara bergantian. Sedangkan ibu Zubaidah tersenyum lebar mengiyakan tebakan Ratih. "Oooh MasyaAllah, tampan dan cantik ya? Kalau begitu, kita mulai mencoba beberapa baju pengantin yang sudah kami siapkan ya? Kita mempunyai delapan rekomendasi gaun pengantin muslimah yang cantik dan anggun tentunya."...

Ratih memberikan pelayanan spesial untuk Ibu Zubaidah. Dengan antusias pemilik butik dan para pelayan melayani mereka dengan sangat ramah agar hasilnya memuaskan.

~

Sedangkan di perusahaan, situasi sedang gaduh. Keributan terjadi setelah tiga puluh menit kepergian Zayn dari kantor.

..."Maaf bu, Tuan Zayn sedang tidak ada di ruangan. Anda tidak bisa sembarangan masuk." ujar Rani menghalangi seorang wanita yang membuat keributan....

..."Siapa kamu beraninya melarangku masuk! Kalau Zayn tahu, saya akan bilang padanya untuk memecatmu hari ini juga!" emosi wanita itu tak terbendung melihat Rani yang terus menghalangi langkahnya....

..."Ada apa ini?"...

Suara bariton seorang pria berhasil membuat keduanya diam dan menoleh ke sumber suara. Rani yang mengetahui siapa pria itu segera meminta pembelaan.

..."Dia memaksakan diri ingin masuk ke ruangan Pak Zayn." ujar Rani....

..."Maaf, Nona Angel yang terhormat. Ada keperluan apa anda datang kemari?" pria itu adalah Yuda. Dia di beritahu oleh staf yang lain saat melihat keributan antara Rani dan Angel. Yuda yang mendengar itu dengan segera menghampiri tempat di mana keributan berlangsung....

..."Saya mau bertemu dengan, Zayn. Kenapa?" ketus Angel menantang Yuda....

..."Maaf, Tuan Zayn sedang tidak ada di kantor. Anda bisa kembali lagi saat beliau sudah datang." dengan penuh ketenangan Yuda menyuruh Angel pergi....

..."Siapa kamu beraninya mengusirku?!" pekik Angel hingga suaranya menggema di kantor....

..."Maaf, Nona Angel. Jika anda tidak mau pergi, anda bisa menunggu Tuan Zayn di ruang tunggu." sahut Yuda berusaha sabar menghadapi Angel....

..."Tidak mau! Aku akan menunggu Zayn di dalam!"...

Setelah mengatakan itu, Angel melangkah ingin memaksakan diri memasuki ruangan Zayn. Dengan sigap Yuda segera menahan lengan Angel agar tidak berbuat seenaknya. Angel yang di tahan pun terus berontak.

..."Lepaskan! Minggir!"...

Tak bisa di ajak bicara baik-baik, Yuda memberi kode pada Rani untuk menelfon security. Rani dengan cepat pun segera menelfon security yang berjaga di perusahaan. Tak membutuhkan waktu lama, security berlari menuju tempat dimana Angel membuat masalah.

..."Bawa dia pergi, Pak! Dan jangan pernah sekalipun mengijinkan dia masuk lagi ke perusahaan ini! Paham!"...

Angel yang mendengar itu semakin berontak, kesempatan untuk kembali bertemu dengan Zayn semakin sulit.

..."Heh! Jangan sembarang bicara kamu ya! Akan aku laporkan perlakuan mu pada Zayn terhadapku!"...

Angel terus berteriak memberi peringatan pada Yuda meski posisi dirinya terus di seret pergi oleh security. Rani yang tidak tahu menahu masih tak habis pikir dengan mantan calon istri Zayn itu. Yuda yang sudah tidak melihat bayangan Angel menghembuskan nafasnya kasar.

..."Huuuft..."...

..."Eh, Yud. Kamu kok berani banget ngusir calon istri Pak Zayn? Kalau dia beneran laporin kamu, gimana?" Rani tidak tahu hubungan Zayn dengan Angel sudah berakhir dan akan di gantikan dengan Nasya....

..."Mereka berdua sudah berakhir."...

Mendengar jawaban Yuda, mulut Rani terbuka lebar. Dia tahu, pernikahan keduanya akan di gelar dua minggu lagi.

..."Lah, bukannya dua minggu lagi mereka akan menikah?" tanya Rani dengan wajah tak mengerti....

..."Pernikahan dengan Angel batal, Zayn juga mengatakan bahwa pernikahan akan tetap di gelar tapi bukan bersama Angel."...

..."Lalu? Dengan siapa Pak Zayn akan menikah?" Yuda mengedikkan bahunya menjawab pertanyaan Rani....

Dia juga tidak tahu bahwa Zayn akan menikah dengan Nasya. Zayn juga akan tetap merahasiakan siapa calon istrinya sampai pernikahan benar-benar di gelar. Zayn takut Angel akan berbuat nekat jika sampai wanita itu tahu siapa gadis yang akan di nikahi Zayn nantinya.

~

Kembali ke Zayn dan Nasya, mereka berdua telah sepakat untuk memakai gaun sesuai pilihan Ibu Zubaidah. Gaun pengantin dan setelan jas pengantin pria adalah yang terbaik dan unlimited tentunya. Harganya juga bukan kaleng-kaleng.

..."Bagaimana? Yakin kalian mau yang ini?" tanya ibu Zubaidah pada keduanya....

..."Iya, Mah."...

..."Iya, Tante." jawab Nasya dan Zayn secara bersamaan....

Ibu Zubaidah akhirnya pasrah, mereka berdua telah menyerahkan semuanya pada wanita paruh baya itu. Selesai meyakinkan Zayn dan Nasya, Ibu Zubaidah segera ke kasir untuk membayar semua yang sudah di pesan namun langkahnya terhenti karena Zayn yang akan membayar semuanya.

..."Biar Zayn yang bayar, Mah."...

Melihat itu ibu Zubaidah tersenyum manis dan menatap Nasya dengan penuh senang. Seakan dari tatapan itu ibu Zubaidah mengatakan bahwa Zayn putra satu-satunya yang terbaik di dunia.

...****************...