NovelToon NovelToon
PESONA LIAR SANG DUDA TAMPAN

PESONA LIAR SANG DUDA TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: cutewizzhy

Tak ku sangka hidup ini terasa rumit. ketika ketenangan Jiwa yang ku rasakan selama ini terasa ternodai oleh godaan dari pria tampan nan Dewasa yang menarik Hati kecil ku untuk terus menatap wajah tampan itu.. sedikit rasa Takut ketika dia mendekat.. Namun merasa nyaman saat sudah mengenalnya. kata kebanyakan orang dia anti Akan wanita. tak tertarik pada gadis manapun.. emmm entahlah. saat pertama melihat wajah itu. aku merasa hal itu Tidak di benarkan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutewizzhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Makanan yang terletak di meja makan, kini sudah mulai di santap Oleh Dewa. Dengan punya Cinta dan menghayal tentang Alisa yang menemani nya duduk cantik di rumah itu. Kenangan Indah bersama istrinya yang dulu selalu di Ingat dengan duka. Kini mulai meredup sejak kedatangan Alisa. Walau wajah sang mantan Istri masih sangat jelas di Wajah Alisa. Tetap Saja Dewa merasa mencintai dan m3nyukai orang yang berbeda. Apalagi sikap mereka sangat bertolak belakang...

              DUA JAM BERLALU

 Berbeda dengan Alisa. Saat ini dia sedang makan malam dengan Gunawan. Dengan Bahagia. Dia bercanda dan bercerita di meja makan sambil menyantap semua hidangan yang Alisa sediakan sejak sore tadi. Tapi sebelum mereka menyantap nya. Alisa kembali memanas makanan terdebut... Beberapa menit berlalu. Semua makanan yang tersedia sudah ludes.

Gunawan menghembuskan nafas cukup berat Karena Ada sesuatu yang sangat ingin Gunawan katakan kepada putrinya itu.

"Nak. Ada sesuatu yang ingin Bapak sampai kan kepada mu" ucap Gunawan menyentuh tangan Alisa dengan lembut.

"Apa Pak? Katakan saja. Jangan membuat ku Penasaran" ucap Alisa menatap Gunawan dengan Penuh slidik.

"Emmmm..... Jika seandainya Bapak mu tiba-tiba Tiada..Bapak berharap Kamu bisa Hidup mandiri" ucap Gunawan membuat Alisa mengerutkan Alisnya. Tak paham dengan Arti Ucapan Bapaknya..

Gunawan mengeluarkan sebuah kertas Hasil diagnosa dari dokter yang belum di ketahui oleh siapa pun. Kecuali Gunawan sendiri. Gunawan menyodorkan kertas tersebut Ke tangan Alisa agar Alisa melihat sendiri. Hal apa yang tercoret di kertas tersebut.

Tanpa Ragu Alisa langsung membuka dan memastikan hal apa itu. Mulai membaca baris demi Baris yang membuat Tubuh Alisa membeku dan tetes Air mata Alisa jatuh membasahi kertas tersebut. Alisa menatap Gunawan dengan luka dan merasa seperti hal yqng tak Nyata.

"Bapak bercanda bukan. Bapak hanya mau nakutin Lisa kan Pak" ucap Alisa mendekat Ke arah gunawan dan memegang erat tangan Gunawan.

Gunawan hanya menatap Alisa dengan wajah senduh. Dia sangat bisa menebak Jika Alisa akan bereaksi seperti Ini. Namun Alisa memang Harus di beritahu Lebih awal agar tidak terlalu sok jika hal ini nanti Tiba..

"Ma'af Nak. Bapak harus membebani hal ini kepada mu. Penyakit bapak sudah lama terjadi. Namun bapak sering berobat dan berusaha yang terbaik Agar sembuh. Namun sepertinya. Sangat sulit menyembunyikan hal ini dari kamu." ucap Gunawan yang terlihat sehat dan dangat sehat. Nyatanya selama ini dia selalu makan Obat rutin dan mencari jalan terbaik agar masih terlihat sehat..

"Pak kita minta Bos bapak aja cari pengobatan terbaik. Siapa tau dia tau Dokter terbaik Pak. Alisa masih sangat butuh Bapak" ucap Alisa semakin Senduh dan memeluk Gunawan Erat. Dan Gunawan pun memeluk Alisa tuk menenangkan putri semata wayangnya. Sakit memang melihat Putrinya seperti itu. Tidak ada yang mau meninggalkan Anaknya sendiri di dunia ini tanpa sanak saudara yang akan peduli Nantinya. Gunawan Hanya punya tabungan yang bisa menghidupi putrinya hingga Tua. Namun tak bisa mencari seseorang yang bisa menemani dan menguatkan Alisa jika dia tidak ada lagi. Hal itu yang membuat Gunawan sangat terluka..

Saat mereka terpuruk dalam kesedihan malam itu. Sebuah bel rumah Milik Gunawan terdengar. Dan mereka melepas pelukan penuh Luka itu...

"Tunggu Di sini Biar bapak lihat siapa yang datang" ucap Gunawan menghapus air mana anak gadisnya itu.

"Alisa hanya terdiam menatap punggung sang Bapak yang mulai menjauh. Namun Alisa kembali menangis dan menekan dadanya yang sakit saat mengingat dan tak kuat untuk menghadapi hal yang akan dia rasakan.

Sebuah suara mulai di bals Oleh Gunawan saat membuka Pintu. Dan bisa di tebak jika yang datang Adalah Dewa... Orang pertama yang selalu di cari Dewa Adalah anak Gadis Gunawan. Walau hal itu tak terlihat Oleh mata Gunawan..

Mereka berbincang dan masuk ke ruang Tamu. Saat Dewa duduk dan ingin membahas sesuatu sambil mencari keberadaan Alisa. Alisa Tiba-Tiba datang dengan Tangis senduh nya dan langsung duduk dìDekat Dewa tanpa persetujuan Gunawan. Hal itu membuat Gunawan dan Dewa cukup Kaget.

"Pak Dewa. Tolong nyawa Bapak saya" ucap nya terbata sambil menangis Pilu dan menyodorkan kertas tadi Kepada Dewa.

Saat Gunawan ingin mengatakan dan merebut kertas tersebut dari tangan Dewa. Dewa menatap Gunawan tegas dan membuat Gunawan duduk kembali.

Dewa membuka dan membaca Hasil yang ada dalam kertas itu. Lalu menatap Gunawan dengan tajam.

"Jadi selama ini kau menyembunyikan penyakit mematikan ini dari semua orang. Termasuk Anak mu yang sangat mengharapkan Nyawa mu itu" ucap Dew penuh penekanan dan terlihat marah..

" Ma'af Pak. Saya sudah berusaha berobat termasuk yang paling mahal sekalipun. Namun sepertinya tak berpihak Pada ku" jawab Gunawan dengan senduh.

"Kita akan cari jalan. Mulai besok kita cuti. Jangan biar kan Putri mu menjadi anak paling malang di dunia ini. Harta tak menjamin kebahagian jika orang tersayang sudah menemani jalan hidup." ucap Dewa mulai mengambil Hp milikya dsn menelpon seseorang.. beberapa menit pembicaraan. Dewa langsung mengatakan sesuatu.

"Berangkat malam ini dan kemas barang kalian yang di perlukan" ucap Dewa kepada Gunawan yang masih menatap dirinya.

"Buruan. Tunggu apalagi kita selagi masih punya kesempatan jangan pernah menundah" ucap Dewa.

Alisa berlari ke arah kamar Ayahnya dan membawa beberapa hal yang di perlukan. "Kau juga ikut"Ucap Dewa kepada Alisa dan Gunawan mengikuti Dewa yang melangkah cepat...

Malam itu juga mereka mengikuti kemana Dewa melangkah dan melalui beberapa kota dengan pesawat pribadi milik Dewa.

"Jangan menangis. Tangis mu tidak akan bisa menolong Bapak mu. Berdoa saja."Ucap Dewa melirik Alisa yang duduk di kursi samping nya dengan ekor mata tampan milik Dewa..

Terlihat Alisa yang menghapus air matanya dengan kasar dan berusaha tak menangis.. Lalu bersandar ke Bahu gunawan yang juga duduk di samping nya.

Alisa memeluk Gunawan dengan erat dari samping dan mencium punggung Tangan Gunawan yang Mulai menua itu."Alisa Yakin Bapak akan Hidup Lebih lama Lagi. Alisa gak akan ninggalin Bapak. Jika kelak Alisa punya suami. Alisa akan ajak dia tinggal bersama kita di rumah Bapak. Agar Bapak tak sendirian" ucap Alisa. Membuat Gunawan Meneh dan tersenyum Tipis lalu mengelus kepala Putrinya penuh cinta.

Terdengar deheman Kecil dari Bibir Dewa. Saat mendengar Alisa membahas pasangan hidup.. Namun hal itu tak membuat Alisa gugup Karena Alisa tak menyangka deheman itu terjadi karena ucapan dari Alisa barusan... Dewa menatap Alisa yang begitu sangat sayang Kepada Gunawan. Dia bisa membayangkan Jika nanti Alisa juga akan seperti itu kepada dirinya jika dia berhasil menikahi Alisa.

1
Sribundanya Gifran
lanjut
Doa ibu: udah lanjut ya. cuss baca episod lanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!